NovelToon NovelToon
Seikhlas Daun Yang Jatuh

Seikhlas Daun Yang Jatuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: latifahsv

Hari hari SMA, adalah hari yang menyenangkan, Namun tidak dengan seorang Adelia Fitriani, masa SMA nya harus terenggut, karena hutang hutang orang tuanya, dia harus putus sekolah, dan itu menjadi awal penderitaan untuknya, akankah dia mendapatkan titik kebahagiannya lagi.
Disamping kesedihannya, ada Mahatur, yang selalu memberinya dukungan, begitupun dengan Meidina, yang sudah ia angap sebagai kakak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon latifahsv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Covid makin melanda.

Lea menjalani hari harinya dengan begitu baik, selama 2 bukan ini, dengan semangat yang penuh dalam dirinya, semua yang ia lalui dalam hidup, ia anggap adalah ujian, ia semakin menjalani hidupnya dengan baik, namun saat dirinya sedang bersemangat, dan baik baik saja, dunia nya sedang ta baik baik saja, berita yang beberapa bulan lalu, tentang covid 19, yang awalnya dia hiraukan, dan mungkin tak akan masuk indonesia, hari ini justru saat Lea melihat berita, dinyatakan bahwa di jakarta sudah ada orang yang terkena covid 19, dan di jakarta semua sudah di berlakukan memakai masker, diharapkan semua orang juga waspada, karena kita tidak bisa mendeteksi siapa yang sudah terkena gejalanya.

"Astagfirullah virus covid 19 udah masuk ke indonesia" ucap Aslan, menatap layar berita.

"Iya ka, ya alloh ko bisa ya, serem banget," ucap Lea, yang juga sedang melihat berita.

"Benar, takut banget kalau sampai ke sini ada," ucap Aslan.

"Semoga aja, jangan ya," ucap Lea.

"Udah yu, kita pulang aja, jangan terlalu dipikirin, yang penting kita sehat," ucap Aslan.

"Iya ka, bener banget," ucap Lea.

Lea pun pulang kontrakan nya.

"Assalamualaikum," ucap Lea, lalu salam pada kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam," ucap bu Romlah, dan pa Beben.

"Lea, tau ga covid udah masuk indo," ucap bu Romlah.

"Iya aku tau, serem bangett tau ma," ucap Lea, bergidik ngeri.

"Iya, kita harus pake masker katanya, sering cuci tangan juga, kalau abis dari luar," ucap bu Romlah.

"Iya bener tuh maa, bapak juga jadi tukang sol ini, disuruh pake masker sama ornag orang," ucap pa Beben.

"Masa pa," ucap Lea.

"Iya, soalnya di cina aja semua orang pada dirumah, ini di indo yang dijakarta pada disuruh di rumah, dan bahkan semua udah pada pake masker," ucap pa Beben.

"Huh, makin takut ya," ucap Lea.

"Iya udah, yang peting kita sering sering cuci tangan, bersih bersih udah sana kamu Lea, lagian baru pulang kerja sana bersih bersih dulu" ucap bu Romlah.

"Yaudah siap mah" ucap Lea.

...----------------...

Penyebaran virus covid 19,sudah sampai kebekasi, banyak ornag yang takut keluar rumah, karena banyaknya orang yang meninggal, secara tiba tiba, bahkan sat ini Lea tidak bekerja,karena semua aktifitas di batasi, yang masih membuka toko, disuruh tutup, dan saat ini Lea tidak bekerja, dikarenakan disuruh tutup selama 2 minggu, ayahnya Lea pun sama, karena pekerjaan nya diluar rumah, sebagai tukang sol, diapun tidak bisa keluar, karena diberlakukan nya lock down, jad tidak boleh ada yang keluar.

"Menakutkan banget ya pa, ini wabah, ya alloh sampai semua pada tutup begini, mana tiap hari ada aja berita yang meninggal," ucap Lea, menatap sedih keluar jendela.

"Bener, bapak aja ini gimana, ga ada penghasilan, ga boleh keluar, mana sekarang ibu kamu yah tinggalnya ditempat kerjanya, soalnya ga bisa keluar, kamu juga ga kerja," ucap pa Beben, turut sedih.

"Iya ya pa, semua sampai di rumahkan, apa ini tanda tanda kiamat ya, pa, setiap hari ada aja yang meninggal," ucap Lea.

"Ya alloh, iya ya, takut, harus banyak banyak tobat, dunia udah kolot ini," ucap pa Beben.

"Iya bener pa, harus banyak berdoa ya, pa," ucap Lea.

"Iya, harus banyak banyak mendekatkan diri, sama alloh aja," ucao pa Beben.

Covid 19 benar benar hal yang membuat semua orang takut, tak pernah terpikirkan, virus dari cina ini masuk ke indonesia, semua orang sekaan dalam penjara, didalam rumahnya, entah kapan berakhirnya covid 19 ini, makin hari makin mencekam, bahkan sudah hampir sebulan, covid ini memasuki indonesia, tapi tidak ada tanda tanda perubahan, dan penanganan, makin hari makin banyak orang yang meninggal, dan juga semua orang makin takut untuk berpergian, bahkan saat ini Lea juga sudah tidak sebulan bekerja, apa harapannya akan runtuh entahlah.

Saat ini Lea sedang saling berkirim pesan, dengan Meidina.

^Lea info loker lah, bosen nii ga sekolah.

^Duh, aku aja ga kerja.

^Kenapa ga kerja?.

^Disini bener bener pada di rumah, tau.

^Aku aja tutup terus, konter.

^Duh ko sampai segitunya si.

^Tapi aku mah si, cuman sekolah doang yang tutup.

^Disini mah, hampir semua tutup, yang boleh kerja yang pabrik aja, kayanya, dan itu juga harus pake masker tau.

^Disini juga sii pada di rumah aja, sepi.

^Aku ga keluar keluar, kecuali cari makan dan itu juga takut kena virus, mana banyak banget yang meninggal.

^Ya allah, sampai segitunya, aku cuman ga sekolah aja.

^Iya tau, takut banget.

^Disini mah, ga gitu takut si, cuman ya kaya terlalu kemakan berita, dan kan orang sini rata rata biasa aja.

^Iya dikampung mah enak, disini bener bener kaya dipenjara, ga boleh keluar.

^Huh, stres yang ada aku, jadi ngerasain kaya kamu, ga sekokah.

^Iya ya, jadi malah sekarang semua ga sekolah, mungkin tuhan tau, bakal kaya gini, makannya aku duluan ga sekolah.

^Iya lagi, kamu mah masih beruntung, udah kerja, dulu dapet uang, lah aku, bener bener boring gini.

^Tapi aku juga kaya di penjara disini.

^Yang sih, tapi setidaknya kamu udah dapet kerja dulu.

^Aku gimana ya nanti, lanjut sekolah, sekolahnya aja libur gini.

^Kita ga tau nanti gimana, udah reda atau ga, soalnya kan, ini aja ko makin parah.

^Iya, kamu sekarang sekolah gimana?.

^Lewat hp tau, banyak tugas, kamu bakalan pusing, kalau ngerjain begini di hp.

^Wah berarti ada untungnya, ya, aku ga sekolah.

^Iya, mana kamu mah dapet cuan.

^Huh, ternyata ga semua sedih harus disedihkan ya.

^Iyaa lah.

Lea tak mebalas lagi pesan Meidina, dia meratapi semua yang terjadi.

"Benar ya, tuhan sang pemilik rencana, dia yang lebih tau, apa yang akan terjadi kedepannya.

Aku yang lebih dulu harus putus sekolah, bahkan sekarang teman teman seusiaku juga tidak sekolah, karena adanya virus covid 19, dan mungkin, jika waktu itu aku sekolah, aku akan dalam kesendirian dikampung, apalagi dengan keadaan seperti ini, apa aku akan kuat, belum tentu, maka dari itu, mungkin ini memang sudah jalan tuhan".

"Seakan hidupku sudah digadaikan oleh takdir lebih dulu ya, aku tak sekolah, karena alasan orang tuaku, dan keadaan, sedangkan saat ini, semua orang tak sekolah, karena keadaan dunia yang tak baik baik saja."

Hiduplah dalam keadaan tenang, karena semua keadaan yang terjadi, sudah atas jalan terbaik dari tuhan.

Tidak ada yang hidup 2 kali didunia ini, setiap hidup untuk dinikmati, dan dijalani, jadi bukan waktunya untuk menangis, dan bersedih, meratapi hari yang sudah terlewatkan, berbahagialah, karena selalu ada hari esok, untuk mencoba lagi, jika tidak ada hari esok, maka jadikan hari yang dijalani, untuk berbahagia, bukan untuk bersedih hati.

Yakinkanlah pada diri mu, bahwa yang terjadi hari ini, lebih indah dari pada yang dijalani kemarin, dan yang akan terjadi besok, pasti lebih indah lagi.

1
Savia Anjani
kisah yang sangat sedih, semoga Lea bahagia ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!