NovelToon NovelToon
Misi Rahasia JAKA SATYA

Misi Rahasia JAKA SATYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Jaka Satya yang berniat menjadi seorang Resi, diminta Raja Gajayanare untuk bertugas di Sandhi Ponojiwan, yang bermarkas di kota gaib Janasaran.
Dia ditugaskan bersama seorang agen rahasia negeri El-Sira. Seorang gadis berdarah campuran Hudiya-Waja dengan nama sandi Lasmini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Volcan Yang Malang

Setelah sampai di luar, sepatu Volkan menyentuh permukaan kaki lima sementara kepalanya terayun-ayun tiada daya.

Bioskop taman telah berakhir pertunjukannya, beberapa orang penonton mulai keluar menuju jalan.

Semua orang mendongak!

Tiba-tiba terdengar teriakan dari arah atap bangunan hotel.

"Mereka berada di atas!" cetus Satya. Ia merasakan pegangan Wibisono pada Volkan melemah.

"Kita jatuhkan saja di sini!" ujar Wibisono.

"Jangan!" Satya menyeret tubuh Volkan ke ujung jalan.

"Kita masukkan ke dalam kereta kuda!"

Satya menggertakkan rahangnya menahan berat tubuh Volkan yang luar biasa, keringat membanjir sekujur badannya dan matanya kembali menatap ke arah atap

Kini lawan pasti sedang menuruni tangga penginapan untuk memburunya dan perasaan gawat seakan akan berpacu dalam ruang dadanya.

Satya mempercepat langkahnya, namun Wibisono tersandung dan terjerembab

mencium aspal.

Tubuh Volkan terlepas dari bahu Satya dan tergeletak di atas permukaan trotoar.

Satya segera menunduk dan memegang lengan Volkan untuk menyeretnya namun kemudian tertegun, hatinya seakan dilecut keterkejutan ketika tertumbuk pada keretanya.

Jahanam!

Ternyata kudanya telah dilepaskan dari kereta!

"Sialan, seseorang telah mengetahui kedatangan kita!" Wibisono mengutuk.

Kini dia telah bangkit kembali dan menopang tubuh Volkan yang lemas tak bertenaga sama sekali. Wajahnya berkilat oleh keringat yang membanjir.

"Kita ambil jalan belakang. Ayo, cepat!" cetus Satya.

Mereka kembali menyebrangi jalan dengan langkah terseok-seok menahan tubuh Volkan menuju gang yang telah dipergunakan Wibisono sebelumnya.

Mereka muncul di bioskop taman yang telah lengang, dan Satya menarik kearah gerbang yang telah miring yang mungkin sudah berumur ratusan tahun.

Satya tak dapat menduga ke mana arahnya namun tampaknya bukan pintu

masuk ke bangunan yang berpenghuni.

Satya memperkirakan bahwa bioskop taman yang terbuka ini dahulunya bekas halaman istana.

Mungkin terdapat gang-gang dan ruangan-ruangan yang cukup rumit sehingga akan membingungkan lawan yang mengejar.

Suara langkah kaki yang memburu terdengar di belakang mereka tapi tak terdengar lagi teriakan-teriakan.

Satya memperkirakan bahwa para pemburunya tak ingin membangunkan penghuni di sekitarnya sehingga akan mengundang kecurigaan dan keributan.

Mereka pasti telah menyebar dan mulai mengadakan pencarian dengan dịam-diam dan cepat. Satya berpikir dan bertanya-tanya dalam benaknya berapa orang yang mengejar mereka?

Kemudian mereka tiba di gerbang masuk dan hampir terjerembab di tangga licin dan telah rusak dimakan jaman.

Tangga menurun dan berkelok ke arah kiri serta berakhir di ruangan yang kelam dan lembab. Satya merasakan tubuhnya menggigil kedinginan.

la mencoba menyalakan pen-lightnya namun cahayanya terlalu kecil dan lemah untuk memberikan penerangan sekelilingnya

Satya mengeluarkan geretannya kemudian menyalakannya. Cahaya kekuningan berkilau terpantul oleh permukaan air dan tiang pualam.

"Wah, tempat ini digenangi air!" cetus Wibisono dengan nada kecewa.

"Tidak! tempat ini adalah bak penampungan air bawah tanah."

Satya ingat bahwa bangunan ini merupakan peninggalan abad ke empat di jaman berkuasanya Konstantin Yang Agung.

Samar-samar ia mendengar suara langkah kaki dari arah halaman di atas ketika meneliti permukaan air yang menghitam dan tiang-tiang penyangga di sekelilingnya dengan penerangan cahaya korek api.

Dengan nada gelisah Wibisono berseru,

"Mereka telah berada di hala man, Sat!"

"Suaramu jangan terlalu keras," bisik Satya.

"Kita menghadapi jalan buntu,"Wibisono mengeluh.

Satya menatap ke arah Volkan yang kini tergeletak di atas permukaan lantai ruang bawah tanah.

Mereka berdua telah bersusah payah menggotong si "beruang' ini dengan harapan dapat mengorek keterangan darinya.

"Mari kita coba membangunkan Volkan."

bisik Satya. Ia meraup air dari kolam dengan ke dua belah tangannya kemudian mencipratkannya ke wajah Volkan.

Namun orang itu sama sekali tak bergerak! Satya membungkuk dan membuka kelopak mata Volkan... kemarahan seakan meledak dị dalam dada Satya!!

1
Delita bae
saya mampir 😇salam kenal 👋jika berkenan mampir juga 🙏
Delita bae: mksh ada kisah baru pasti seru🙏
Tenth_Soldier: Boleh...
total 2 replies
Guns
Maju terusss.. gua suka spionase
Guns
ini agak2 modern jamannya... udah ada pistol sama balon udara
Rosy
aku boleh baca yg ini nggak Bang TS
Tenth_Soldier: Boleh
total 1 replies
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
kenapa aku liatnya sharelok yak/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Tenth_Soldier: bukan kamu itu si Ussy Kusumawati
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!