Jangan lupa Follow IG mommy ya sayang 😘
@Mommy_Ar29 😘🤗
Rehan Arya Pranata seorang pengusaha muda dan sukses yang memiliki paras tampan dan menawan namun terkesan angkuh dan dingin. Dia harus menanggung malu saat di hari pernikahanya ia mendapati sang kekasih malah tengah bercumbu mesra dengan sahabatnya.
Jenar gadis cantik nan periang, namun harus menjalani hari-hari yang begitu berat setelah kematian sang ayah, Jenar harus bertahan meski ia selalu di siksa dan dijadikan pembantu oleh sang ibu tiri dan kedua saudaranya.
Demi melarikan diri dari pengejarnya, Jenar masuk ke sebuah rumah besar dan menjadi pembantu tuan tampan.
Apa yang menantinya? Akankah kehidupan menyedihkannya berakhir atau cinta majikannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah dari Bian
Maafkan Mommy ya bila Typo bertebaran ya, karena memang mommy bukan penulis handal, mommy hanya emak emak yang ingin menyalurkan hobi dan masih dalam tahap belajar,
semoga kalian semua suka, bila ada kritik dan saran silahkan komen yah, Mommy akan sangat senang bila kalian mau memberikan kritik dan saran atas tulisan mommy 😘🙏🤗🤗
Jenar dan Arya sudah sampai di kediaman Pranata, Rumah besar, mewah nan megah itu kini bukan lagi rumah majikan nya, namun Rumah mertua nya, Jenar merasa seperti mimpi, kala mengingat status nya yang kini tengah menjadi seorang ISTRI.
Turun dari Mobil Arya dan Jenar langsung masuk kedalam rumah, Arya langsung masuk kedalam kamar nya yang terletak di lantai dua, sedangkan Jenar kembali ke kamar yang ia dulu tempati sewaktu menjadi pembantu disana,
Arya merebahkan tubuhnya di ranjang King Size nya, matanya menatap ke arah langit langit dan fikiran nya kembali melayang, mengingat penghianatan Kekasih dan sahabat nya sendiri,
Sesaat kemudian Arya teringat akan sesuatu yang sepertinya ia lupakan,
"Kaya ada yang aneh, tapi apa ya?" tanya Arya pada dirinya sendiri, ia mengamati seluruh isi kamar nya, namun tidak ada yang berubah dari kamar nya, lalu apa yang aneh, fikir nya.
"Ah sudahlah," ucap Arya lalu kembali memejam kan matanya untuk tidur siang,
Sementara di kamar Jenar tengah bahagia karena menerima Haandphone baru dari Bian, Jenar sibuk mengotak atik Haandphone baru nya, Dari mengecek Kamera dan aplikasi aplikasi lain nya, Hape ini sudah di isi dengan aplikasi aplikasi yang sekira nya Jenar pasti akan membutuhkan nya, Bian memang paling mengerti Jenar.
Flashback On*
Sebelum pulang kerumah Bian memberikan sebuah paper bag berwarna pink kepada Jenar,
"Jenar kan tidak sedang Ulang Tahun mas," kata Jenar bingung,
"Emang siapa yang bilang lo ulang tahun?" tanya Bian sambil terkekeh,
"Terus ini kenapa ngasih Jenar kado segala," tanya Jenar, setelah membuka paper bag tersebut dan menemukan sebuah kotak yang sudah di bungkus rapi dengan pita,
"Kemaren kan gue udah janji mau ngasih lo kado sebagai ucapan selamat atas kelulusan lo dan juga karena dapet nilai terbaik." ucap Bian,
"Ini apaan mas isinya?" tanya Jenar dengan mengocok kotak itu, "lumayan berat juga ya," ucap Jenar lagi, "Bukan batu kan mas?"
tanya Jenar polos membuat Bian tertawa,
"Ya kali Nar gue ngasih lo batu, meskipun gue belom kerja tapi gue punya duit Nar buat beli hadiah buat lo masa iya gue ngasih Batu," ucap Bian pura pura kesal padahal dia sedang menahan tawa nya.
"Eh bukan begitu mas, abis nya berat begini apaan coba." kata Jenar yang masih bingung menebak nebak isi kotak yang di berikan Bian.
"Buka dong, biar tau apa isinya." kata Bian memberi saran,
"Boleh dibuka sekarang," tanya Jenar membuat Bian berfikir sejenak.
"Boleh lah, silahkan di buka tuan Putri." ucap Bian membuat Jenar terkekeh, Jenar segera membuka kotak itu namun belum sempat terbuka Suara Arya yang menyuruhnya segera masuk mobil mengejutkan mereka berdua, dengan terpaksa Jenar menunda Unboxing kado dari Bian,
"Yahh,, ya udah deh nanti aja kalau dirumah," ucap Jenar lalu kembali memasukan kotak itu kedalam paper bag.
"Ya udah buka aja nanti waktu dirumah, gue mau langsung cabut ke kampus, sana gih susul bang Arya sebelum dia ngamuk." ucap Bian kembali mengingatkan Jenar tentang wajah Arya yang menyeramkan saat marah, Secepat kilat Jenar segera berlari menghampiri Arya yang sudah berada dalam mobil.
Dengan nafas terengah engah Jenar langsung mendudukkan dirinya di kursi depan dekat supir. Arya tak mempermasalahkanya dia hanya cuek dan fokus ke Handphone nya lagi, namun matanya tak sengaja melihat Paper bag yang dibawa oleh Jenar, "Apa itu," tanya Arya pada akhirnya.
"Oh ini hadiah dari mas Bian," jawab Jenar dengan senyuman.
"Hadiah apaan?" tanya Arya lagi,
"Gak tau isinya apaan, tadi mau di buka eh ada suara petasan akhirnya gak jadi di buka, ini hadiah untuk kelulusan Jenar," ucap Jenar dengan senang,
"Petasan," tanya Arya memicingkan mata nya,
"Iya PETASAN," ucap Jenar mencibir,
"Oh." kata Arya singkat lalu kembali fokus dengan Handphone nya.
Flashback ***off...
Bersambung**