Menikahi Brondong

Menikahi Brondong

Bab 1

Apakah kalian bersedia hidup dalam ikatan ini?? Tanya seorang pendeta kepada pasangan yang terlihat begitu dingin satu sama lain

"Saya bersedia untuk hidup bersama dengan wanita ini sebagai istri saya" ucap si pria dan kini tinggal menunggu jawaban dari pengantin wanita.

Semua orang yang ada di gereja itu menantikan jawaban yang diucapkan oleh pengantin wanita, dengan tatapan yang sedih tanpa adanya kebahagiaan pengantin wanita pun menjawab

"Saya bersedia untuk hidup bersama dnegan laki-laki ini sebagai suami saya"

Tepuk tangan yang meriah diberikan oleh semua orang yang hadir di sana, terlihat kedua keluarga nampak sangat bahagia dengan pernikahan itu.

"Silakan bertukar cincin dan saling berciuman!" Ucap pendeta itu dan dengan ragu-ragu kedua mempelai saling bertukar cincin dan saling berciuman tapi lebih tepatnya mereka hanya saling memberikan kecupan.

Setelah saling berciuman mereka berdua langsung buang muka terutama pengantin wanita yang terlihat tidak terlalu bahagia dengan pernikahan itu.

Flashback dua Minggu yang lalu yaitu ketika seorang wanita muda yang turun dari mobil hitamnya dengan berpakaian sangat rapi dan juga elegan berjalan masuk ke dalam sebuah rumah yang begitu megah. Saat di dalam rumah terlihat sepasang pria dan wanita paruh baya yang sedang duduk dan menantikan kedatangan wanita muda itu.

"Akhirnya kamu pulang juga" ucap seorang wanita paruh baya dan membuat wanita muda itu menghentikan langkahnya

Tanpa menatap kedua orang itu, si wanita muda itu hanya berdiri dengan membelakangi mereka

"Apa seperti itu sikap saat orang tua sedang berbicara??" Ucap marah si pria paruh baya

"Jadi kalian ingin apa???" Tanya wanita muda itu dengan santainya

"Melodi!!!" Ucap pria paruh baya itu dengan marah

"Apa seperti itu berbicara pada kami orang tuamu??"

"Huhhhh,, kalian menganggap aku anak kalian?? Bukankah anak kalian hanya dokter bedah itu.. Siapa namanya?? Ya namanya dokter Vika"

"Cukup Melodi!!! Jangan menguji kesabaran kami"

"Jika kalian tidak ingin mendengar kata-kataku jadi cepat katakan apa yang ingin kalian inginkan!!"

"Cepat menikah!!"

"What's!!!!"

"Menikah???"

"Huhhh,, apa aku tidak salah dengar?? Kalian ingin aku menikah??"

"Kami serius,, usiamu sudah 25 tahun dan Vika sudah 24 tahun dan dia akan segera menikah dengan pacarnya jadi kamu harus menikah lebih dulu"

Mendengar alasan dia menikah adalah untuk orang lain membuat wanita muda yang di panggil Melodi itu menjadi marah

"Huhhh, kalian menyuruh ku menikah karena putri kesayangan kalian ingin menikah??"

"Kamu putri kami Melodi dan Vika adalah adikmu sendiri"

"Ettttss aku bukan putrimu,, kamu itu hanya ibu tiri dan dia putrimu adalah adik tiriku dan aku tidak punya kewajiban untuk melakukan hal yang kamu inginkan" ucap Melodi dan membuat sang ayah langsung marah dan menamparnya

Plak,,,,

Melodi terdiam saat tahu sang ayah menamparnya bukannya merasa bersalah ataupun kesakitan justru dia malah tersenyum dan menatap tajam ke arah ayahnya

"Sepertinya ayah tidak berubah sama sekali,, ayah masih sama seperti 7 tahun yang lalu menampar ku hanya karena wanita itu" ucap Melodi sambil menunjuk wanita paruh baya itu yang merupakan ibu tirinya.

"Beraninya kamu!!!" Ucap sang ayah yang ingin menampar Melodi lagi tapi langsung dihentikan oleh istrinya

"Cukup sayang,, jangan membuang tenagamu untuk hal ini"

"Kenapa??? Bukankah seharusnya kamu senang karena ayahku sendiri telah menampar putri kandungnya hanya untuk putri orang lain"

"Cukup Melodi!! Kami mengundang kamu pulang bukan untuk berdebat seperti ini.. Ingat kondisi ayahmu sudah tua akan sangat berbahaya jika kamu bersikap seperti ini"

Melodi yang sudah terlanjur kecewa dengan sikap ayahnya membuatnya menjadi pribadi yang dingin dan juga cuek.

"Aku tidak peduli dan aku tidak akan pernah menikah demi keinginan putri mu itu" ucap Melodi dengan badasnya lalu pergi dari rumah itu dengan perasaan yang sangat kecewa dan marah.

Sampai di dalam mobil dia langsung melupakan kemarahannya dan berteriak dengan kencang

"Haaaaaaa,, kenapa?? Kenapa??"

"Dulu ayah berjanji untuk melindungiku dan ibu, tapi kenapa ayah mengingkarinya??" Ucap Melodi dengan marah dan juga menangis.

Melodi awalnya adalah putri tunggal di keluarganya dan dia adalah satu-satunya kebahagiaan yang ada tapi semuanya hilang ketika sang ibu tiada karena kecelakaan mobil saat Melodi duduk di bangku SMA kelas 3. Saat itu Melodi begitu terpukul karena kepergian ibunya dan dukungan terbesar hanya tersisa dari sang ayah tapi satu tahun setelah ibunya tiada dan saat Melodi baru masuk bangku kuliah sang ayah malah menikah lagi.

Hal yang paling menyakitkan baginya adalah saat dia tahu ibu tirinya adalah sahabat baik dari ibunya sendiri ditambah dia juga membawa seorang anak yang masih duduk di bangku SMA kelas 3 dan hanya satu tahun lebih muda darinya yaitu Vika.

Kekecewaan bertambah saat tahu jika sang ayah telah menjalin hubungan dengan ibu tirinya saat sang ibu masih hidup dan hal itu membuat Melodi kecewa dan benci dengan sang ayah yang merupakan dukungan terbesarnya sehingga dia memutuskan untuk hidup mandiri dan berhasil mendapatkan beasiswa saat kuliah dan bekerja part time untuk menghidupi dirinya.

Walaupun ibu tirinya sangat baik kepadanya tapi itu tidak ada gunanya karena dia sudah menganggap jika ibu tirinya sebagai seorang yang jahat karena tidak ada wanita baik-baik yang akan mau bersama dengan seorang pria yang sudah memiliki keluarga.

Jika dia terus mengingat masa lalu maka Melodi akan sangat menderita karena mengingat kecelakaan yang menewaskan sang ibu dan membuat dia menjadi seorang anak piatu disaat mentalnya masih labil dan membutuhkan dukungan seorang ibu.

Namun untungnya saat ini dia telah berhasil mandiri dan tidak memerlukan bantuan siapapun dalam mengurus hidupnya, yang mana di usianya yang memasuki usia siap untuk menikah dia lebih memilih fokus pada karirnya yaitu sebagai desainer grafis.

Melodi juga sudah mandiri dengan hidup sendiri selama 7 tahun belakangan ini tanpa tergantung pada ayahnya dan dia juga berusaha untuk menutup semua hubungan dengan sang ayah dan juga ibu tirinya termasuk adik tirinya.

Hal itulah yang menyebabkan dia menjadi memberontak saat di suruh menikah oleh sang ayah karena Melodi merasa jika dirinya tidak punya kewajiban untuk melakukan hal yang tidak dia suka terutama berhubungan dengan keluarganya. Kedatangannya hari ini juga sebenarnya karena paksaan dari adik tirinya yaitu Vika yang mengatakan jika sang ayah sangat merindukan sang kakak dan ingin bertemu tapi mengetahui kebenarannya membuat Melodi semakin jijik dan membenci saudari sambungnya itu.

Saat Melodi hendak kembali ke kantornya tiba-tiba dia mendapatkan telepon dari Vika, awalnya dia menolaknya tapi Vika terus menghubunginya jadi dia tidak punya pilihan selain menjawab telepon itu. Namun dia mendapatkan berita yang begitu mengejutkan dan membuat dia langsung menancap gas dan pergi entah kemana....

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!