NovelToon NovelToon
Hasrat Rindu Terlarang

Hasrat Rindu Terlarang

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:25.2k
Nilai: 5
Nama Author: mawar jingga

"Kamu tidak perlu tahu bagaimana luka ku, rasa ku tetap milik mu, dan mencintai tanpa pernah bisa memiliki, itu benar adanya🥀"_Raina Alexandra.

Raina yatim piatu, mencintai seorang dengan teramat hebat. Namun, takdir selalu membawanya dalam kemalangan. Sehingga, nyaris tak pernah merasa bisa menikmati hidupnya.
Impian sederhananya memiliki keluarga kecil yang bahagia, juga dengan mudah patah, saat dirinya harus terpaksa menikah dengan orang yang tak pernah di kenal olehnya.
Dan kenyataan yang lebih menyakitkan, ternyata dia menikahi kakak dari kekasihnya, sehingga membuatnya di benci dengan hebat. padahal, dia tidak pernah bisa berhenti untuk mencintai kekasihnya, Brian Dominick.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawar jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mari selesai

"tadinya, aku berpikir bahwa cinta ku saja cukup untuk kita berdua. Tetapi, pada kenyataan dalam hubungan harus ada saling, agar tidak ada hati yang berpaling🥀"

"permisi pak, saya mau mencari teman saya yang masih tertinggal di dalam."

"ini sudah malam, mana mungkin masih ada siswa di dalam."

Beberapa percakapan yang terjadi antara Rico, dengan satpam penjaga sekolah mereka.

Rico adalah teman Brian, beberapa waktu lalu saat Rico sedang berkumpul bersama beberapa teman Brian juga, dirinya di minta oleh Brian agar mampir ke rumah Raina dan memberikan sebuah bingkisan untuknya.

Akan tetapi, saat Rico datang dan sampai di rumah Raina, satpam mengatakan bahwa Raina belum pulang dari sekolahnya. Tentu saja Rico sangat terkejut, karena seharusnya Raina sudah di rumah sejak siang tadi.

"bapak yakin Raina belum pulang?"tanya Rico dengan panik.

"iya, saya yakin. Hari ini saya tidak ke mana-mana soalnya. Dan ini, saya baru saja akan berganti shift dengan teman saya." jawab satpam itu dengan sungguh-sungguh.

"biasanya, nak Raina akan menyapa saya kalau memang dia sudah pulang." sambungnya lagi.

"ya sudah, terimakasih kalau begitu ya pak." ucap Rico dengan meraih ponselnya yang berada di saku celananya.

Dengan cepat, Rico segera mencari kontak Raina. Namun, panggilannya tidak terhubung,"aish, kemana kamu Ra? Jam segini lagi. Gak biasanya kamu ngilang." ucap Rico dengan panik.

Namun, tiba-tiba Rico teringat sesuatu. Ya, Rico pernah meminta Raina untuk menghidupkan gps pada ponselnya. Dengan segera dia melacaknya.

Lagi-lagi Rico terheran,"sekolah? Ngapain dia malam-malam begini di sekolah?" batinnya lagi dengan bingung.

Namun, dengan segera dia melakukan motornya, dan bergegas menuju sekolah mereka. "semoga saja kamu baik-baik saja Ra," ucap Rico dengan datar. sementara itu, Rico mempercepat laju sepeda motornya.

"lama banget, udah di kasih?"

"anjir!"

"Raina di rumah kan?" beberapa pesan dari Brian, yang bahkan tidak sempat di buka sama sekali olehnya, karena saat ini Rico sedang mengendarai dengan kecepatan tinggi. Hingga beberapa saat kemudian dia sampai di tempat.

"loh, malam-malam begini ada apa nak?" tanya satpam yang melihat kedatangan Rico di sana.

"teman saya ada di dalam pak, saya khawatir dia terkunci atau semacamnya. Bisa tolong di bantu?" ujar Rico dengan panik.

Tadinya, satpam tidak percaya jika masih ada siswa di dalam. Karena dia sudah keliling beberapa saat yang lalu. Namun, karena terus memaksa akhirnya satpam mengizinkan Rico untuk memeriksa sekali lagi. Dan di bantu juga olehnya, mencari di beberapa tempat.

Rico sendiri adalah teman dekat Brian, dia memang terbiasa di minta oleh Brian untuk melakukan segala sesuatu perihal Reina. Bukan tanpa alasan, Rico tidak sembarang menurut atas apapun perintah dari Brian. Dia hanya perduli tentang Reina.

Baginya, Brian sudah seperti saudaranya. Karena kedua orang tua mereka sangat dekat. Dan orang tua Brian pernah berpesan kepadanya, agar membantu Brian jika memang di butuhkan.

Dan sejak saat itu, Rico merasa sedikit perduli kepada Brian. Terutama pada Raina, karena menurut Rico, dia juga bertanggung jawab atas apa yang menimpa Raina. Rico tidak bisa menghentikan Brian yang sering melukai perasaan Raina.

Meskipun sudah sering mengingatkan, Brian bahkan tidak pernah mendengar apapun yang di ucapkan oleh Rico. kadang, saking seringnya berbuat banyak untuk Raina. Raina sampai bertanya kepadanya, sebenarnya kekasihnya itu Rico atau Brian. Karena pada kenyataannya, memang Rico yang selalu ada untuk Raina.

***

"Rain, kamu gak papa?" ujar Rico dengan panik, setelah berhasil menemukan di mana keberadaan Raina. Dengan segera Rico membawa Raina dalam dekapnya. tubuh Raina bahkan sangat dingin, dia juga menggigil.

"kamu lagi," ucap Raina dengan lirih.

"kamu kenapa sih? Ada masalah sama Brian ? Kenapa gak cerita ?" tanya Rico lagi, dengan membuang nafasnya kasar, sementara Rico segera melepas jaket miliknya dan memakaikan pada Raina, yang sudah menggigil kedinginan.

"maaf, aku tidak bermaksud merepotkan mu. Aku hanya lelah," ujar Raina lagi dengan Lemah tidak bertenaga.

Bagaimana tidak, Raina bahkan tidak memakan apapun sejak pagi, dia hanya memakan biskuit yang di bawa oleh Rico saat keduanya bertemu di lorong perpus saat keduanya tidak sengaja bertemu.

Raina bahkan tidak sempat memakan sarapannya, saat Brian menjemputnya pagi sekali, dan memarahinya karena tidak cepat.

"kamu sadar, apa yang bisa terjadi kalau sampai aku tidak menemukan mu di sini!" ujar Rico mulai meninggi. Namun, sesaat kemudian dia melemah ketika melihat raut wajah Raina yang sudah pucat, susah di pastikan Raina menangis Sepanjangan.

"ayo, aku akan membawa mu pulang." ujar Rico dengan pelan, kemudian membantu Raina untuk naik ke punggungnya dan membawa Raina dalam gendongannya.

Rico membawa Raina dengan berjalan cukup cepat, dia sangat khawatir saat ini. Rico bahkan tidak pernah melihat Raina sehancur saat ini, bagaimana bisa Brian membiarkan Raina terpuruk, sementara dia yang hanya orang lain saja tidak bisa melihatnya.

"pak, teman saya sudah ketemu!" teriak Rico dengan keras, ketika melihat satpam yang tadi di temui olehnya masih membantunya mencari di sudut ruangan.

"oh iya, allhamdulillah kalau ketemu." jawabnya dengan segera menyusul Rico, berlari kecil.

"maaf ya, saya tadi benar-benar tidak melihat ada orang. Di mana kamu menemukannya?" tanya satpam dengan membantu Rico menghidupkan lampu yang sudah mulai di matikan.

"ada di balkon atas pak, saya mengikuti GPS ponselnya, makanya saya cepat menemukannya." jawab Rico dengan cepat.

"apakah dia baik-baik saja? Kelihatanya dia sangat buruk?" tanya satpam lagi, ketika melihat kondisi Raina yang lemah di gendongan Rico.

"tidak tahu pak, semoga dia baik-baik saja." jawab Rico dengan asal.

ketika mereka sampai di depan gerbang, Brian baru saja turun dari mobilnya. Karena menghubungi Rico berkali-maki tidak ada jawaban, dan juga menghubungi Raina tidak ada jawaban juga, Brian memutuskan untuk memeriksa ke rumah Raina.

Namun, saat dia sampai di sana. Tidak ada Raina maupun Rico, akan tetapi paper bag yang di titipkan pada Rico berada di pintu rumah Raina, dengan segera dia memeriksa di mana keberadaan Raina. Dan benar saja, dia menemukan Raina dan Rico di sana.

"sayang, kamu kenapa?" tanya Brian panik, ketika melihat Raina berada dalam gendongan Rico.

"terimakasih ya pak, maaf merepotkan." ucap Rico pada satpam, sebelum satpam itu meninggalkan mereka di depan halaman sekolah, dan kembali menutup gerbang.

"aku tadi udah suruh kamu buat pulang sama Moza kan? Kenapa malah masih di sini!" ujar Brian dengan nada tinggi sementara Rico yang berada di sebelahnya sudah merasa muak dengan kelakuan Brian.

"anjir!"

"sinting Lo ya! gak liat Rain udah lemes begini? masih juga ngoceh gak mutu!" umpat Rico dengan kesal.

"Lo mau bawa Rain pulang? Atau gue yang bawa?" tanya Rico dengan geram.

"gue yang bawa!" jawab Brian dengan meraih Raina yang di turunkan oleh Rico dengan pelan.

"Rain, hei are you okey?" tanya Rico dengan pelan, kedua tangannya meraih wajah Raina untuk memastikan dia masih mendengarnya.

"aku gak papa kok, aku boleh pulang sama kamu aja gak?" tanya Raina dengan melepaskan tangan Brian yang mencoba meraihnya.

"aku capek, aku tidak punya energi untuk berdebat!" ucap Raina dengan lantang.

"kamu pacar ku Ra. pulang sama aku, sekarang!" ujar Brian dengan Meninggi, tangan kanannya meraih Raina untuk masuk kedalam mobilnya.

"kalau begitu, ayo kita akhiri saja!" ujar Raina, seketika menghentikan langkah Brian.

"mari selesai! Dan akhiri semuanya!"

1
Wiji Lestari
jadilah dirimu sendiri tanpa menyakiti orang lain
Mawar_Jingga: sedikit jahat itu kadang perlu 🥀
total 1 replies
Wiji Lestari
berdebar sangat dadaku membaca part ini....😭😭😭😭ketulusan dalam menyayangi kadang membuat ketidakpekaan kita di manfaatkan orang lain dengan kejam
Mawar_Jingga: itu sebabnya, terlalu baik itu juga tidak baik😌
total 1 replies
Wiji Lestari
kapan bahagiamu datang Raina😭😭😭nyesek banget baca cerita ini.
Mawar_Jingga: sedang menunggu yang katanya indah pada waktunya🍂
total 1 replies
Wiji Lestari
aku menunggumu update Thor😂😂
Mawar_Jingga: terimakasih selalu suport😘♥️
total 1 replies
Wiji Lestari
ketakutan akan kehilangan orang yg di cintai kadang membuat seseorang berubah menjadi posesif.
Mawar_Jingga: sebab, kehilangan bukan hal yang mudah🥀
total 1 replies
Wiji Lestari
dasar bara bucin sudah
Wiji Lestari
alur ceritanya g mudah di tebak. bikin penasaran terus Thor. semangat menulisnya di tunggu up selanjutnya
Wiji Lestari
kok dara sih Thor....
Wiji Lestari
kenapa aku yg kecewa ya tahu Rico hendak menikah...kenapa g tunggu Raina😂😂😂😂😂
Wiji Lestari: kukira sebelumnya alurnya akan begitu tapi ternyata bukan 🤪🤪🤪🤭
Mawar_Jingga: ku tunggu janda mu gitu ya kak😂
total 2 replies
Wiji Lestari
mungkin menenangkan diri beberapa waktu baik untuk mental Raina. semangat terus author
Mawar_Jingga: kadang, kita memang perlu sedikit menepi, dari berisiknya dunia.
total 1 replies
Wiji Lestari
tinggalkan yg tidak bisa menghargai dan sambut yg tulus kepadamu
Mawar_Jingga: andai segalanya sesederhana itu 🥀
total 1 replies
Wiji Lestari
ini knpa sama dengan episode 49...salah up atau aku yg salah baca ini
Mawar_Jingga: oh iya, kok bisa double up gini. terimakasih kak,🙏 malah saya gak sadar, memang jaringan di tempat kami sedang bermasalah, sehari semalam ada pemadaman.
total 1 replies
Wiji Lestari
up lgi dong
Mawar_Jingga: siap😍
total 1 replies
Wiji Lestari
lanjut
Iren Nursathi
lanjuuuuut
Mawar_Jingga: siap♥️
total 1 replies
Iren Nursathi
lanjuuuut thor
Mawar_Jingga: terimakasih ♥️
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Mawar_Jingga: siap☺️
total 1 replies
Muliana
5 iklan untukmu, biar semakin semangat
Mawar_Jingga: terimakasih kakak, sehat selalu♥️
total 1 replies
Muliana
Memang sesakit itu, saat cinta diperjuangkan hanya dari sebelah pihak
Mawar_Jingga: iya kak🥀
total 1 replies
Muliana
mungkin maksudnya, saat dia telah mengkhianati ku kak?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!