NovelToon NovelToon
Gadis Tomboy Vs Tuan Impoten

Gadis Tomboy Vs Tuan Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Reni mardiana

Ini lanjutan dari Novel keduaku yang berjudul "Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh"

Edgar merasa ada yang aneh dalam dirinya, dia mencoba memeriksakan dirinya ditemani oleh asisten setianya yang bernama Leo. Begitu ia datang kerumah sakit Edgar menemui dokter Andrologi, betapa terkejutnya ia mendapati hasilnya yang menyatakan kalau dirinya impoten.

Dibalik kesedihan pasti ada kebahagian yang telah di persiapkan oleh Tuhan, Edgar di pertemukan dengan seorang gadis tomboy bernama Zalea yang berasal dari keluarga broken home. Sebuah keajaiban datang ketika Edgar dan Zalea tak sengaja bertemu disuatu tempat, ia yang dinyatakan impoten tiba-tiba bereaksi ketika melihat Zalea.

Bagaimana kisah cinta Edgar dan juga Zalea? Apakah mereka akan bersatu?

Yuk simak ceritanya 💃🥰🤗

HAPPY READING 😚

Jangan lupa bintang 5 nya ya readers 🙏😚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meminta restu

Edgar menenteng makanan yang sudah di pesannya, beserta paper bag untuk pakaian ganti Zalea. Sebelum masuk Edgar menghela nafasnya panjang, dia membuka pintu ruangan Naraya dan dilihatnya Zalea selesai memberikan ibunya minum.

Ceklek.

Naraya melihat siapa yang masuk ke dalam ruangannya, Zalea membalikkan badannya melihat Edgar. Naraya mencoba mengingat wajah Edgar yang taka asing di ingatannya, setelah ia mengingatnya Naraya pun tersenyum kearah Edgar.

"Lea, kamu sama Nathan ganti baju dulu." ucap Edgar.

Edgar menyodorkan paperbag kearah Zalea, dengan senang hati Zalea mengambil paper bag dari tangan Edgar.

"Om yang beliin?" tanya Zalea.

"Iya, gantilah. Nanti kalo udah selesai kita makan, kasihan Nathan sepertinya belum makan." jawab Edgar.

"Dek, kamu ganti baju duluan ya." ucap Zalea pada adiknya.

"Iya kak," ucap Nathan mengambil paper bag dari tangan kakaknya.

"Oh iya Lea, kamu bisa beliin saya roti gak di kantin? Kebetulan saya lagi pengen makan roti, sekalian sama sosis bakar." ucap Edgar.

"Bisa om, mana duitnya? Lea belum gajian, hihi" ucap Zalea meminta uang pada Edgar.

"Nih, kalau kamu mau sekalian aja beli jajanan buat kamu sama Nathan." ucap Edgar mengeluarkan 3 lembar uang berwarna merah pada Zalea.

Zalea pun mengambil uang dari tangan Edgar. Dia segera keluar dari ruangan ibunya menuju kantin rumah sakit, sedangkan Nathan sudah pergi ke toilet. Melihat Zalea dan Nathan sudah tidak ada, Edgar menggunakan kesempatan ini untuk berbicara dengan ibu Zalea.

"Nak, kau yang waktu itu menolong Zalea bukan?" tanya Naraya.

"Benar. Emm, ibu ada yang ingin aku bicarakan." ucap Edgar.

"Bicara apa nak? Katakan saja." tanya Naraya.

"Aku meminta restumu untuk menikahi puterimu." ucap Edgar.

Deg!

Jantung Naraya seakan berhenti berdetak, bagaimana tidak, tiada angin tiada hujan tiba-tiba Edgar meminta restunya untuk menikahi anak sulungnya. Edgar tahu kalau Naraya pasti terkejut, dia menjelaskan mengenai penyakitnya dan juga ia menjelaskan mengapa ia menikahi Zalea. Awalnya Naraya tidak terima, tetapi ia memikirkan kembali dan mencerna semua kata-kata yang keluar dari mulut Edgar. Sesuai apa yang Adel pesan kepada Edgar, dia tidak boleh menutupi apapun dari dirinya sendiri, Adel selalu mengingatkan padanya untuk jujur maka dari itu tidak ada sedikitpun kebohongan yang ia sampaikan pada Naraya.

"Aku sudah mengetahui penyakit ibu." ucap Edgar.

"A-apa?" tanya Naraya syok.

"Kenapa ibu menyembunyikannya dari Lea? Bagaimana perasaannya jika ia mengetahui kebenarannya?" tanya Edgar.

Naraya menundukkan kepalanya, dia juga mengusap air matanya yang lolos begitu saja.

"Tolong jangan beritahu Lea maupun Nathan mengenai penyakit ibu, jika memang kau yakin akan menikahi puteriku maka restuku akan menyertai kalian, mungkin ini memang sudah takdir yang sudah di gariskan oleh yang maha kuasa. Nak, ibu mohon jika suatu saat kau menikah dengan puteriku, jangan pernah kau kasar padanya ataupun membentaknya. Jaga dia untukku, jangan pernah kecewakan dia karena jika suatu saat aku pergi dia tidak punya tempat untuk pulang, kau pasti tahu kalau umurku sudah tidak lama lagi." ucap Naraya sendu.

"Ibu harus kuat, masih ada kemungkinan untuk sembuh jadi ibu jangan putus asa, aku akan mengurus semua biaya rumah sakit asalkan ibu mau berobat." ucap Edgar.

"Ibu sudah tidak kuat, ibu sudah pasrah, sekarang Tuhan telah mengirimkan seseorang untuk menjaga putriku bahkan menjaga Nathan disaat ibu sudah tidak sanggup menahan rasa sakit ditubuh ibu. Sekarang ibu sudah tenang, ibu bisa pergi tanpa harus mencemaskan anak-anak lagi, terimkasih telah datang di kehidupan kami." ucap Naraya seraya menangis pilu.

Edgar tak mampu berkata-kata lagi, dia tidak tahu harus bagaimana, disisi lain ia ingin Naraya sembuh tanpa harus membayangkan bagaimana sakitnya Zalea nanti. Naraya memegang tangan Edgar, dia menatap Edgar dengan penuh harap.

"Nak, berjanjilah padaku. Berjanjilah kau tidak akan menyakiti Zalea, berjanjilah padaku kau akan menjaga kedua anakku." ucap Naraya penuh harap pada Edgar.

"Aku tidak mau berjanji, tetapi aku akan berusaha." ucap Edgar.

Ceklek.

Terdengar suara pintu terbuka, dilihatnya Nathan keluar dari dalam toilet selesai mengganti pakaiannya. Naraya langsung mengusap wajahnya yang basah oleh air mata, Nathan berjalan kearah ibunya kemudian ia naik keatas hospital bed disamping ibunya.

"Ibu habis nangis?" tanya Nathan.

"Enggak kok, ibu cuma terharu aja." jawab Naraya.

"Emangnya terharu kenapa bu?" tanya Nathan lagi.

"Ibu terharu, karena sebentar lagi kakak kamu akan menikah." jawab Naraya tersenyum.

"Hah? Sama siapa bu?" tanya Nathan syok.

"Tuh, calonnya lagi ada disini." ucap Naraya menatap kearah Edgar.

"Hai Nathan," sapa Edgar.

"Om mau nikah sama kak Lea?" tanya Nathan memastikan.

"Iya, benar sekali." jawab Edgar.

"Dek jangan panggil om, panggil kak Edgar." tegur Naraya.

"Iya bu, maafin Nathan ya kak Edgar." ucap Nathan meminta maaf.

Tak lama kemudian Zalea datang bersama Adel dan juga Albert, Edgar menaikkan satu alisnya melihat kedatangan pasutri heboh yang kadang merusak moodnya.

"Kok kalian berdua ada disini?" tanya Edgar heran.

"Ck, ya mau jengukin ibunya Lea lah." ucap Adel berdecak.

"Tadi pas ke kantin gak sengaja ketemu kak Adel sama suaminya, dan kak Adel bilang mau jenguk ibu jadinya bareng deh." ucap Zalea.

Adel menyingkirkan tubuh Edgar kesamping, dia ingin melihat kondisi Naraya dari jarak dekat. Albert meletakkan buah-buahan yang ia bawa di meja, dia berdiri disamping istrinya.

"Perkenalkan bu, nama saya Adelia dan ini suami saya Albert." ucap Adel memperkenalkan dirinya dan juga suaminya.

"Salam kenal, saya Naraya. Ibu dari Zalea." ucap Naraya tersenyum.

"Bagaimana keadaanyaa bu? Apakah sudah lebih baik?" tanya Adel.

"Alhamdulillah, sudah lebih baik. Terimakasih sudah berkunjung, kalau boleh tahu nak Adel dan nak Edgar saling kenal?" jawab Naraya seraya memberikan pertanyaan pada Adel.

"Iya bu, kami adalah keluarga. Adiknya mas Al menikah dengan adiknya Edgar, ya jadi begitulah." jawab Adel.

"Semoga lekas sembuh ya bu." ucap Albert.

"Terimakasih nak." jawab Naraya Tersenyum.

"Maaf kami hanya membawa buah-buahan saja, karena begitu tahu ibu dirawat jadi kami langsung kesini, Zalea sudah saya anggap adik sendiri jadi ibu juga sudah kami anggap keluarga kami juga." ucap Adel.

"Terimakasih nak Adel, maaf sudah merepotkan." ucap Naraya tidak enak hati.

"Ed, ikut aku sebentar." bisik Albert.

"Maaf semuanya, aku dan Al keluar dulu ada urusan sebentar." ucap Edgar.

Naraya mempersilahkan Albert dan Edgar untuk keluar, Adel kembali berbincang dengan Naraya begitupun Zalea, sedangkan Nathan hanya diam di samping tubuh ibunya.

Diluar.

"Ed, kau harus segera memindahkan 30% aset milik kakekmu atas namamu secepatnya." ucap Albert.

"Aku dan Leo sedang mengurusnya, memangnya kenapa?" tanya Edgar.

Albert menjelaskan apa yang sedang terjadi pada Edgar, dia tidak mau kalau Edgar sampai kesusahan begitu semua kemungkinan buruk terjadi padanya.

1
Rita Aysah
Luar biasa
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣🤣🤦🏻
Zuhril Witanto
lengkap
🗿
Woii... Alina, kalau cara lu karena sirik maka yg Lo dapat juga kagak enak.
Rasain Lo Alina.
Sri Lestari
Kecewa
Sri Lestari
Buruk
Elington Ginting Sukha
Luar biasa
Lilis Ilham
cerita nya bagus.. tapi tiap episode ada aja Bahasa yg kasar jd mengganggu sekali
Sugi Yatmi
Luar biasa
And Rea
apa sih syaaaa 😭😭😭😭
yumna
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
yumna
iiihhh kirain bnran 🤣🤣🤣🤣🤣
yumna
dy sbuk kerja wooyyy 🤣🤣🤣🤣🤣...kodel markedel kmn sruh ajrin nih 1 ank buahnya....🤣🤣🤣🤣
yumna
bocil satu nih....am om mlu....🤣🤣🤣
yumna
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣...bosmu kan somplak
yumna
/Sob//Sob//Sob/.....bu naraya
Lilis Ilham
hahahaha😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Lilis Ilham
semoga berjodoh
Lilis Ilham
makasih thor udah menghibur pembaca bisa senyum senyum sendiri sambil lihat kiri kanan takut suami lihat hehhe
Lilis Ilham
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!