" Aku sudah bilangkan,jangan sekali-kali kamu melarikan diri." ancaman pria itu pada seorang wanita yang berdiri tepat didepan dirinya.
" Untuk apa kamu terus mengangguku." ucap wanita itu dengan nada keras.
" Jangan pernah sekali-kali kamu mendekati pria lain selain aku." ucap pria itu dengan berani mengelus pipi kanan wanita itu.
wanita itu makin dibuat bingung kenapa pria itu terus mengejar dirinya sampai hidupnya mulai tak aman lagi setelah kedatangan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari ke tiga puluh lima
Dengan terpaksa Mona menuruti apa perintah wanita paruh baya itu.dan disaat itulah mama Rose terus memandangi wajah Mona dari dekat.
"Kamu yakin asistennya?" tanya mama Rose yang masih kurang yakin.
" Yakin nyonya,saya asisten dari tuan Andreas.memangnya ada apa nyonya?" Mona memberanikan diri bertanya langsung,karena Mona merasa aneh dari reaksi wanita paruh baya itu.
" Hanya merasa aneh saja."
"jika nyonya masih meragukan dengan perkataan saya, silakan nyonya bertanya langsung pada tuan Andreas." jawab Mona yang mencoba memberikan pengertian pada wanita paruh baya itu.
Mama Rose langsung terdiam mendengar jawaban dari wanita itu
" Oh iya, siapa namamu tadi?" tanya mama Rose yang sedikit lupa dengan nama wanita didepannya.
"Nama saya Mona nyonya." jawab Mona dengan menundukkan kepala, setelah berkenalan untuk kedua kalinya Mona pergi meninggalkan wanita paruh baya itu.
Mona sengaja pergi mengambil sesuatu dibelakang untuk tamunya."Ini untuk nyonya." ucap Mona yang datang membawa sepiring buah potong untuk tamunya.
"Dimana Andreas pergi?" pertanyaan langsung yang ditanya pada wanita itu.
"Saya tidak tahu tuan pergi kemana,yang hanya saya tahu jika tuan pergi bersama tuan Arga nyonya." jawab Mona yang menjelaskan ketidaktahuannya kemana mereka berdua pergi.
mama Rose hanya bisa terdiam,dan mengerti apa yang sedang putranya lakukan.
"Sifatnya tak jauh beda dengan ayahnya,yang masih berurusan dengan hal itu." batin mama Rose yang sedikit kesal keduanya memiliki profesi yang sama.
Mama Rose melirik kearah wanita disampingnya."Apa kamu sudah lama bekerja sebagai asisten putra saya?" tanya mama Rose pada Mona.
"Belum lama nyonya,mungkin baru seminggu saya baru bekerja dengan tuan Andreas." jawab Mona dengan sopan.
"Oh begitu, menurut kamu bagaimana sifat tuanmu itu?" tanya mama Rose yang penasaran bagaimana penilaian orang lain pada putranya.
Seketika Mona terlihat bingung." kalau aku bicara jujur aku takut nantinya aku dimarahi." batin Mona bingung harus bicara bagaimana tentang tuannya.
"Kamu jujur saja, jangan takut jangan berpikiran jika nantinya saya bilang langsung pada dia." ucap mama Rose yang tahu betul jika wanita itu tampak sedikit ketakutan menceritakan keburukan pada tuannya.
"Ayolah jujur saja,pasti dia orangnya keras kepala dan sering memaksa orang lain kan?" pertanyaan itu langsung membuat Mona sedikit kaget.
Mona pun hanya membalas dengan anggukkan kepala.setelah melihat apa jawaban dari wanita itu,mama Rose hanya bisa tertawa .
Ternyata sifatnya benar-benar sama dengan suaminya,sifat keras kepala dan sering memaksa tak jauh dari sifat suaminya.mama Rose hanya bisa tertawa lepas setelah mendengar sifat keduanya sama saja.
"Kenapa nyonya tertawa?" tanya Mona yang terlihat bingung.
"Hanya terdengar lucu saja,ternyata sifatnya tak jauh dengan ayahnya." jawab mama Rose yang masih saja tertawa.
Mendengar itu Mona terlihat bengong mendengar penjelasan dari wanita paruh baya itu.
" Sepertinya kamu betah kerja dengan putra saya,apalagi dia tak menolak kamu untuk tinggal disini." mendengar kata itu Mona hanya terdiam .
" Saya hanya membantu tuan saja nyonya,jika masalah saya diperbolehkan tinggal disini pun hanya mengikuti instruksi dari tuan." jawab Mona dengan sopan.
" Aku mengerti,mungkin saja kamu orang yang dipercayai oleh putra saya.tapi apa mungkin dia akan berubah secepat ini,menerima kehadiran seseorang disini."
" Saya pun tak mengetahui secara jelas nyonya,saya hanya perintah sebagai asisten tuan saja." mama Rose hanya menganggukkan kepala dan mengerti jika wanita didekatnya hanya mengikuti perintah putranya.
Baru saja mereka berbincang,dari arah depan terdengar suara langkah kaki.ternyata itu Andreas yang sudah pulang lebih awal.
" Mama." sontak saja Andreas kaget dengan kehadiran mamanya dirumahnya.
" Andreas." melihat putranya pulang langsung saja Andreas memukul bahu putranya.
" Kamu kemana saja,pasti kamu pergi ke tempat itu lagi kan?" tanya mama Rose dengan sedikit nada keras.
" Ada apa mama kesini?" tanya Andreas yang mulai kesal mamanya datang tiba-tiba tanpa memberi kabar.
" Apa seperti ini cara kamu menghormati mamamu." mama Rose bergantian menantang putranya.
" Bukan seperti itu ma,kenapa mama tidak memberikan kabar jika mama akan kesini." jawab Andreas yang mengakui kalah dengan mamanya.
" Terserah mama mau apa,apalagi kamu diam-diam membuat aturan baru setelah apa yang terjadi di rumahmu." mama Rose melirik kearah Mona, spontan Mona menundukkan kepala dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
Andreas pun paham apa yang dimaksud oleh mamanya, Andreas langsung duduk ditempat duduknya.
" Sengaja Andreas merubah semuanya,karena Andreas hanya ingin membantu ." mendengar Jawaban itu mama Rose langsung kaget.
" Membantu?"
" Iya ma." jawab Andreas yang menceritakan kejadian sebenarnya tentang Mona.bagaimana dia menghadapi masalah dengan keluarganya sampai di titik ini mona menjadi asisten pribadinya.
" Jadi begitu ceritanya ma, Andreas tahu diri jika hanya dengan itu Andreas dapat lakukan.apalagi dia sudah menolong Andreas ."
" Menolong,memangnya kamu kenapa ?" tanya balik mama Rose pada putranya.
Andreas pun terpaksa menceritakan sebenarnya terjadi pada dirinya,hingga reaksi mama Rose kaget dan ketakutan.
" Lalu sekarang kondisi kamu baik-baik saja kan?" tanya mama Rose yang begitu khawatir dengan kondisi putranya.
" Baik-baik saja ma,untungnya luka Andreas tak terlalu parah." jawab Andreas yang tak ingin membuat khawatir mamanya.
" Mau sampai kapan kamu mau berhenti,sudah cukup papamu dulu yang merasakannya.tapi kenapa kamu ikuti jejak papamu juga." ucap mama Rose yang begitu sedih dengan nasib keluarga yang harus berurusan dengan hal seperti itu.
" Andreas hanya melanjutkan,ada waktunya nanti Andreas akan berhenti.tapi tidak untuk waktu ini, Andreas harus memikirkan secara baik-baik." jawab Andreas yang tak mudah melepaskan itu semuanya.
Mama Rose hanya hembuskan nafas dengan pelan." Hanya itu jawabanmu,mau sampai semuanya berakhir?" tanya mama Rose yang sudah capek memberitahu putranya.
" Mama tenang saja,pasti suatu hari nanti Andreas akan berhenti." Andreas mencoba menyakinkan mamanya untuk percaya pada dirinya.
Datanglah Mona yang langsung menghampiri tuan.
"Maaf tuan,makan malamnya sudah siap." ucap Mona dengan sopan pada tuannya.
"Kebetulan mama disini, sekalian saja mama makan malam bersama ." ajak Andreas pada mamanya.
"Baiklah." jawab mama Rose yang ikut makan malam bersama putranya.
Posisi Mona baru saja selesai mempersiapkan beberapa makanan di meja makan.tidak lupa dia membuat minuman jus untuk mereka.
posisi mereka sudah ada di meja makan ,seperti biasanya Mona mempersiapkan minuman untuk tuannya.setelah selesai, barulah Mona bergegas pergi dari tempat itu. Saat hendak akan pergi tiba-tiba saja langkah jalannya terhenti setelah nama dirinya dipanggil oleh seseorang.
