NovelToon NovelToon
Eternal Echoes Of Love

Eternal Echoes Of Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Playboy / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mohamad Zaka Arya Wijaya

Dalam kehidupan yang dipenuhi dengan tantangan dan pertempuran, cinta sering kali menjadi cahaya yang memandu. Zayyy, seorang pemuda yang karismatik dan tak kenal takut, telah berjuang melawan musuh dan tantangan, tidak hanya untuk melindungi artefak berharga, tetapi juga untuk menjaga cintanya dengan Angelina. Namun, di tengah semua itu, ada suatu kebenaran yang tak terhindarkan: hidup adalah perjalanan yang penuh dengan keputusan sulit, pengorbanan, dan kehilangan.

Saat bayangan gelap mulai mendekat, Zayyy harus menghadapi tidak hanya musuh yang mengancam, tetapi juga perasaannya sendiri. Pertarungan untuk cinta dan harapan akan membawa Zayyy pada jalan yang penuh dengan kenangan indah dan kesedihan yang mendalam. Di sinilah kisahnya dimulai, di mana setiap detik berharga dan setiap pertempuran adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar—sebuah perjalanan menuju pengertian sejati tentang cinta dan kehilangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohamad Zaka Arya Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32: Pertemuan Tak Terduga

Hari-hari berlalu setelah perjalanan ke Air Terjun Singokromo, dan Zayyy serta Angelina kembali ke rutinitas mereka. Namun, cinta yang mereka bina semakin kuat dan tak terpisahkan. Setiap hari, mereka berusaha untuk saling mendukung, menghadapi tantangan yang muncul dengan semangat yang sama.

Suatu sore, ketika mereka sedang duduk di Taman Pandan Wilis, Zayyy merasakan gelisah yang aneh. “Angel, ada yang menggangguku belakangan ini. Aku merasa seolah-olah ada sesuatu yang akan terjadi,” ungkapnya dengan nada khawatir.

Angelina mengernyitkan dahi, memperhatikan ekspresi Zayyy. “Apa yang kamu maksud? Apakah ada sesuatu yang membuatmu merasa tidak nyaman?” tanyanya dengan lembut, mencoba memahami perasaan kekasihnya.

Zayyy menghela napas. “Aku tidak tahu pasti. Mungkin hanya perasaan kosong, atau mungkin aku khawatir tentang masa depan kita. Terkadang, aku merasa kita berada di ambang sesuatu yang lebih besar,” jawabnya, mengalihkan pandangannya ke arah danau yang tenang.

Angelina meraih tangan Zayyy, menggenggamnya erat. “Kita akan menghadapi apapun bersama, Zayyy. Tidak ada yang perlu kita khawatirkan selama kita saling mendukung,” ucapnya, mencoba memberikan rasa tenang.

“Ya, kamu benar. Mungkin aku terlalu berlebihan,” Zayyy tersenyum kecil, meskipun perasaannya masih belum sepenuhnya tenang. Namun, ada sesuatu di dalam hatinya yang terus mendorongnya untuk mencari jawaban atas perasaan itu.

Keesokan harinya, saat Zayyy berada di SMK PGRI, ia mendengar desas-desus tentang sebuah festival yang akan berlangsung di kota.

Festival tersebut dikenal sebagai Festival Budaya Nganjuk, yang menampilkan berbagai atraksi seni, kuliner, dan kegiatan tradisional. Zayyy berpikir bahwa ini adalah kesempatan sempurna untuk mengalihkan perhatian dari perasaannya yang mengganggu.

“Angel, bagaimana kalau kita pergi ke Festival Budaya Nganjuk akhir pekan ini? Aku rasa itu akan menyenangkan,” tawar Zayyy saat mereka bertemu di tempat biasa mereka.

Angelina langsung bersemangat. “Itu ide yang luar biasa! Aku sudah mendengar banyak tentang festival itu. Kita bisa mencoba makanan khas dan menikmati pertunjukan seni,” jawabnya.

Hari festival tiba, dan suasana di Nganjuk sangat meriah. Zayyy dan Angelina berjalan berdampingan di jalan yang dipenuhi warna-warni lampion dan hiasan.

Mereka melihat berbagai stan yang menawarkan makanan dan barang-barang kerajinan tangan. “Lihat itu, Angel! Mie Djoetek ada di sana!” seru Zayyy sambil menunjuk ke arah stan yang ramai.

“Yuk, kita coba! Aku sudah lama tidak makan mie Djoetek,” Angelina setuju dengan penuh semangat. Mereka berbaris dan segera memesan mie yang terkenal lezat itu.

Sambil menunggu pesanan, Zayyy memperhatikan keramaian di sekeliling mereka. Suara tawa anak-anak, musik tradisional, dan aroma makanan membuat suasana semakin hidup. “Kamu lihat? Semua orang tampak bahagia,” Zayyy mengamati dengan senyuman.

Setelah mendapatkan mie Djoetek, mereka menemukan tempat duduk di dekat panggung utama. Pertunjukan seni tradisional dimulai dengan penampilan tari Remo yang memukau. Zayyy dan Angelina menatap penuh rasa kagum saat para penari bergerak anggun di atas panggung.

“Seandainya kita bisa menari seperti mereka,” Zayyy berkata sambil tertawa. “Tapi kita mungkin akan tampak konyol.”

Angelina tertawa. “Tidak apa-apa. Yang penting kita menikmati momen ini. Mungkin kita bisa belajar menari bersama nanti?”

Setelah menikmati pertunjukan tari, mereka berkeliling festival, menjelajahi berbagai stan kerajinan tangan dan permainan.

Zayyy melihat sebuah stan yang menawarkan permainan tradisional, seperti enggrang dan balap karung. “Ayo, Angel! Kita coba bermain enggrang!” ajaknya, menantang Angelina.

“Tapi aku tidak pandai bermain,” jawab Angelina ragu.

“Justru itu yang membuatnya lebih seru! Kita akan belajar bersama. Ayo!” Zayyy menarik tangan Angelina menuju stan permainan.

Setelah mencoba bermain enggrang, mereka tertawa terbahak-bahak karena gagal menjaga keseimbangan dan terjatuh beberapa kali. “Ini lebih sulit dari yang aku bayangkan!” ucap Angelina sambil terpingkal.

“Lihat, aku bisa lebih baik!” Zayyy berusaha sekuat tenaga untuk berdiri di atas enggrang, tetapi pada akhirnya, ia juga terjatuh.

Ketika mereka sedang bersenang-senang, tiba-tiba seorang pria tua mendekati mereka. Pria itu tampak bijaksana, dengan tatapan yang penuh pengalaman. “Anak-anak, kalian tampak bersemangat. Tapi ingat, kadang kita harus belajar dari kesalahan,” ucap pria itu dengan suara lembut.

Zayyy dan Angelina terdiam sejenak, merenungkan kata-kata pria itu. “Kami hanya mencoba bersenang-senang, Pak,” jawab Zayyy, masih tersenyum meski sedikit terkejut dengan kehadiran pria tua itu.

“Tentu, tetapi ada pelajaran di balik setiap pengalaman. Selalu ingat untuk tidak kehilangan tujuan kalian dalam kesenangan,” pria itu melanjutkan, membuat mereka terdiam kembali.

Setelah pria tua itu pergi, Zayyy dan Angelina saling memandang. “Kau merasa ada yang aneh dengan pria itu?” tanya Angelina.

“Ya, aku merasa seperti ada kebijaksanaan di balik kata-katanya. Seolah-olah dia tahu sesuatu tentang kita,” jawab Zayyy, merasa penasaran.

Setelah menikmati festival seharian, Zayyy dan Angelina memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan, Zayyy tidak bisa berhenti memikirkan kata-kata pria tua itu. “Angel, aku merasa kita harus lebih memahami tujuan kita. Apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup ini?” ungkapnya.

Angelina menatap Zayyy dengan serius. “Aku ingin kita terus saling mendukung dan tumbuh bersama. Kita harus menemukan jalan kita sendiri dan menjalani hidup dengan penuh arti,” jawabnya dengan tulus.

Malam itu, setelah kembali ke rumah, Zayyy duduk merenung. Ia merasa perlu untuk menemukan tujuan hidup yang lebih dalam, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk Angelina. “Apa yang bisa aku lakukan agar kita tidak hanya hidup bahagia, tetapi juga memiliki makna?” pikirnya.

Keesokan harinya, Zayyy memutuskan untuk pergi ke Taman Pintar lagi, berharap bisa menemukan inspirasi. Di taman, ia melihat banyak orang berkumpul, termasuk beberapa seniman yang sedang melukis. Ia merasakan kedamaian saat melihat mereka menciptakan karya seni.

Zayyy menemukan seorang pelukis tua yang sedang menggambar pemandangan taman. “Bagaimana bisa Anda menciptakan karya seni yang begitu indah?” tanyanya dengan penasaran.

Pelukis itu menoleh dan tersenyum. “Seni adalah ungkapan jiwa. Ketika kita mencintai apa yang kita lakukan, kita dapat menciptakan keindahan. Tapi ingat, tidak semua karya seni harus terlihat sempurna. Yang terpenting adalah perjalanan dan pengalaman di baliknya,” jawab pelukis itu dengan bijaksana.

Zayyy merenungkan kata-kata itu. Ia menyadari bahwa hidupnya dan hubungan dengan Angelina adalah seni yang sedang ia ciptakan. “Kami harus menemukan keindahan dalam perjalanan ini,” gumamnya.

Ketika Zayyy pulang, ia memiliki niat baru untuk berbagi pemikiran ini dengan Angelina. Malam itu, di bawah bintang-bintang, ia mengajak Angelina berbicara. “Angel, aku telah memikirkan sesuatu yang penting. Aku ingin kita menemukan makna hidup kita bersama,” ungkapnya.

Angelina terkejut, tetapi matanya bersinar penuh rasa ingin tahu. “Apa maksudmu, Zayyy?” tanyanya.

“Aku merasa kita harus menjelajahi lebih banyak tentang diri kita, menemukan apa yang benar-benar kita inginkan. Kita bisa melakukan hal-hal kecil yang berarti dan menjadikannya sebagai bagian dari hidup kita,” jawab Zayyy, berbicara dengan semangat.

Angelina merenung sejenak. “Itu terdengar menarik. Kita bisa membuat daftar impian yang ingin kita capai dan bersama-sama berusaha untuk mencapainya,” ujarnya, merespons semangat Zayyy.

Malam itu, mereka menulis daftar impian di kertas. Dari hal-hal sederhana hingga yang lebih besar, seperti berkeliling Indonesia, belajar memasak bersama, dan membuka usaha kecil. Setiap impian yang mereka tuliskan membawa harapan baru.

Saat mereka menatap daftar itu, Zayyy merasakan jantungnya berdegup penuh semangat. “Kita bisa memulai perjalanan baru ini bersama-sama, Angel. Aku percaya ini akan membawa kita lebih dekat,” katanya, matanya berbinar.

Angelina tersenyum, merasakan semangat Zayyy. “Aku percaya pada kita, Zayyy. Apa pun yang terjadi, kita akan melalui ini bersama-sama,” ujarnya, menciptakan perasaan optimis di dalam hati mereka.

Dengan semangat yang menggebu, mereka menatap masa depan yang penuh harapan. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai, dan setiap langkah yang diambil akan membuat cinta mereka semakin kuat. Dalam perjalanan yang tak terduga ini, Zayyy dan Angelina siap menghadapi apapun yang menanti di depan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!