NovelToon NovelToon
BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: mealvineaaaa

Di balik kehidupan pernikahan yang tampak sempurna, tersembunyi jejak pengkhianatan yang perlahan menguak kebenaran yang pahit. Hanna adalah seorang wanita karier sukses yang selalu mengutamakan keluarganya. Ia percaya bahwa pernikahannya dengan Reza adalah contoh dari hubungan yang ideal, penuh cinta dan kesetiaan. Namun, dunianya mulai runtuh ketika ia mulai mencurigai bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mealvineaaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2. Rencana Liburan

Happy Reading....

...🦋🦋🦋🦋...

Hari itu terasa seperti kebalikan dari hari sebelumnya. Pagi cerah menyambut Hanna saat ia bersiap untuk bertemu Anisa. Setelah selesai dengan rutinitas paginya, ia mengenakan gaun santai berwarna biru muda dan melangkah keluar menuju restoran favorit mereka, sebuah tempat kecil yang nyaman dengan suasana hangat.

Restoran tersebut sudah dikenal oleh mereka berdua karena kelezatan makanannya dan kenyamanannya. Hanna memasuki restoran, dan sejenak kemudian melihat Anisa sudah duduk di meja yang mereka pilih sebelumnya, dengan sebuah cangkir kopi di depannya.

“Anisa!” sapa Hanna dengan ceria sambil melambaikan tangan.

Anisa menoleh dan tersenyum. “Hanna, akhirnya! Aku sudah memesan kopi untukmu. Ayo duduk.”

Hanna duduk di seberang Anisa dan langsung meraih cangkir kopi yang sudah disiapkan. “Terima kasih, Anisa. Aku sangat menghargainya. Apa yang ingin kita bicarakan hari ini?”

Setelah waiter meninggalkan menu di meja mereka, Anisa membuka pembicaraan. “Sebenarnya, aku ingin membahas tentang liburan bersama. Aku tahu bahwa kamu dan Reza sangat sibuk, dan aku pikir ini mungkin saat yang tepat untuk kita mengambil waktu sejenak dan bersantai.”

Hanna mengangkat alis, sedikit terkejut. “Liburan? Itu terdengar menyenangkan, tapi aku tidak tahu apakah aku bisa meninggalkan pekerjaan dalam waktu dekat.”

Anisa mengangguk penuh pengertian. “Aku mengerti. Tapi aku rasa kita semua butuh waktu untuk beristirahat dan mengisi ulang energi. Lagipula, liburan bisa menjadi cara yang baik untuk menjauh sejenak dari rutinitas dan mempererat persahabatan kita.”

Hanna berpikir sejenak, memikirkan jadwalnya yang padat dan tanggung jawabnya di kantor. “Apa yang kamu pikirkan tentang lokasi dan waktu liburan?”

Anisa tersenyum. “Bagaimana jika kita pergi ke pantai? Aku sudah mendengar tentang sebuah resort yang sangat bagus di Bali. Tempatnya indah dan tenang, jauh dari keramaian. Aku rasa itu akan sangat menyegarkan.”

Hanna memikirkan tawaran itu. “Bali? Itu terdengar menarik. Aku suka pantai, dan aku bisa membayangkan betapa menyenangkannya bisa berlibur di sana. Namun, aku harus memeriksa jadwal dan memastikan bahwa aku tidak memiliki komitmen penting pada waktu itu.”

Anisa menatap Hanna dengan penuh harapan. “Aku sangat berharap kamu bisa bergabung. Aku sudah menyiapkan beberapa opsi tanggal, dan aku bisa menyesuaikannya dengan jadwalmu. Kamu tidak perlu khawatir tentang pekerjaan; kita bisa mencari waktu yang cocok.”

Hanna mengangguk setuju. “Baiklah, mari kita lihat opsi tanggalnya. Aku ingin memastikan bahwa aku bisa mendapatkan waktu yang cukup untuk beristirahat dan bersenang-senang.”

Mereka mulai membahas rincian liburan. Anisa mengambil catatan dari tasnya dan menunjukkan beberapa brosur dan informasi tentang resort di Bali. Hanna merasa antusias saat melihat gambar-gambar yang ditampilkan—pantai berpasir putih, villa-villa mewah, dan fasilitas yang sangat menarik.

“Resort ini memiliki banyak fasilitas, mulai dari spa hingga berbagai aktivitas pantai. Aku yakin kita akan menikmati waktu kita di sana,” kata Anisa dengan semangat.

Hanna melihat brosur dan merasakan rasa lega yang luar biasa. “Ini benar-benar terdengar seperti liburan yang sempurna. Aku akan membicarakannya dengan Reza dan memeriksa jadwal kantor. Jika semua berjalan lancar, aku pasti ingin bergabung.”

Setelah perencanaan liburan, pembicaraan mereka beralih ke topik lain. Mereka berbagi cerita tentang kehidupan sehari-hari mereka, berbicara tentang pengalaman terbaru mereka di pekerjaan, dan membahas kegiatan yang mereka nikmati. Hanna merasa nyaman berbicara dengan Anisa, seperti biasa.

“Ngomong-ngomong, aku tahu kamu dan Reza sangat sibuk. Bagaimana hubungan kalian? Semua baik-baik saja?” tanya Anisa dengan nada yang hati-hati, seolah-olah mencoba menjaga sensitivitas topik tersebut.

Hanna tersenyum. “Kita baik-baik saja. Hanya saja Reza akhir-akhir ini sering pulang larut malam. Aku merasa dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya.”

Anisa mengangguk. “Aku mengerti. Terkadang pekerjaan bisa menyita banyak waktu. Tapi aku yakin kalian bisa melewati ini dan menemukan waktu untuk saling mendukung.”

Hanna merasa lega mendengar kata-kata Anisa. “Aku harap begitu. Aku juga berharap kita bisa menemukan waktu untuk beristirahat dan bersenang-senang bersama. Liburan ini pasti akan menjadi kesempatan yang baik.”

Setelah beberapa jam berbincang dan merencanakan liburan, mereka merasa puas dengan hasil pertemuan tersebut. Anisa dan Hanna berpisah dengan rencana yang jelas dan semangat yang tinggi untuk liburan mendatang.

Hanna berjalan keluar dari restoran dengan perasaan lebih ringan dan optimis. Rencana liburan ke Bali memberikan harapan baru dan sesuatu yang dinantikan.

Setibanya di rumah, Hanna segera menghubungi Reza untuk membicarakan rencana liburan yang baru dibahas. Dia berharap Reza bisa mendukung ide ini dan mereka bisa menemukan waktu untuk bersantai bersama.

Saat Reza pulang, Hanna menyambutnya dengan senyuman. “Reza, aku baru saja bertemu dengan Anisa dan kita membahas tentang liburan.”

Reza mengangkat alisnya dengan penasaran. “Liburan? Apa rencananya?”

Hanna menjelaskan semua detailnya, dari lokasi hingga tanggal yang diusulkan. “Aku pikir ini bisa menjadi kesempatan baik untuk kita bersantai dan menjauh dari rutinitas. Bagaimana menurutmu?”

Reza tersenyum dan mengangguk. “Itu terdengar bagus. Aku setuju, kita memang perlu waktu untuk beristirahat. Aku akan memeriksa jadwalku dan memastikan aku bisa ikut.”

Hanna merasa lega dan senang mendengar dukungan Reza. “Terima kasih, Sayang. Aku yakin kita akan menikmati liburan ini.”

Dengan rencana liburan yang semakin mendekati realisasi, Hanna merasa lebih tenang.

_Bersambung_

1
Yuli Ana
makin rumit... blm bisa meraba raba kira2 jalan ceritanya seperti apa... protagonisnya siapa... he he he... lanjut thor... semangat...
seru... penuh misteri...🥰🥰🥰🥰
ayudya
aku binggung alurnya ne, anisa apa Hanna yg tokoh utama, lucunya reza marah² gak jelas padahal dia sama saja dengan istrinya... sudahlah, semangat author.
Yuli Ana
ini sebenernya protagonisnya siapa sih... hana atau anisa... 😅
November
lanjut
Jumiah
ya anisa harus mengerti ,
klo yg kmu pacari suami orang..
Ma Em
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!