NovelToon NovelToon
Nadif - Casanova Time Traveler

Nadif - Casanova Time Traveler

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Time Travel / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kaya Raya / Romansa
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fernicos

Nadif, seorang pria tampan berusia 30 tahun yang hidupnya miskin dan hancur akibat keputusan-keputusan buruk di masa lalu, tiba-tiba ia terbangun di Stasiun Tugu Yogyakarta pada tahun 2012- tahun di mana hidupnya seharusnya dimulai sebagai mahasiswa baru di universitas swasta ternama di kota Yogyakarta. Diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan masa lalunya, Nadif bertekad untuk membangun kembali hidupnya dari awal dan mengejar masa depan yang lebih baik.

Karya Asli. Hanya di Novel Toon, jika muncul di platform lain berarti plagiat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernicos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nadif - Bab 32: Persiapan Launching

Mereka lalu masuk ke dalam kantor Mas Arif dengan persiapan presentasi yang matang. Mas Arif, pria berusia sekitar lima puluhan dengan wajah ramah, menyambut mereka di ruang pertemuan yang nyaman. Mas Bayu, yang lebih muda dan tampak energik, juga berada di sana.

Setelah basa-basi singkat, Nadif dan timnya mulai mempresentasikan rencana mereka dengan penuh percaya diri.

Presentasi berjalan dengan lancar. Nadif menjelaskan visi mereka untuk Shoppy dan Grabby, menunjukkan bagaimana kedua platform ini akan mengisi kekosongan pasar dan memberikan nilai tambah bagi pengguna.

Ryo menjelaskan rincian teknis dan strategi pemasaran, sementara Rama memberikan gambaran tentang perkembangan produk dan kebutuhan tim. Mereka menunjukkan grafik proyeksi pendapatan, analisis pasar, dan model bisnis yang mereka rancang dengan hati-hati.

Mas Arif dan Mas Bayu mendengarkan dengan cermat, sesekali mencatat dan mengajukan pertanyaan tentang berbagai aspek rencana bisnis. Nadif menjawab setiap pertanyaan dengan keyakinan, memberikan data dan argumen yang meyakinkan.

Setelah presentasi selesai, suasana ruang pertemuan terasa penuh harapan. Mas Arif dan Mas Bayu saling bertukar pandang sebelum memberikan tanggapan.

“Kami sangat terkesan dengan apa yang kalian presentasikan,” kata Mas Arif.

“Rencana bisnis kalian sangat komprehensif dan menunjukkan potensi besar. Namun, kami juga ingin melihat beberapa simulasi proyeksi keuangan yang lebih mendetail dan beberapa analisis risiko.”

Mas Bayu menambahkan,

“Kami ingin memastikan bahwa investasi ini akan memberikan hasil yang baik dan risiko dapat dikelola dengan baik.”

Nadif, Ryo, dan Rama mendengarkan dengan penuh perhatian.

“Tentu saja,” kata Nadif.

“Kami akan segera menyiapkan tambahan informasi yang diminta dan mengirimkannya dalam waktu dekat.”

Mas Arif tersenyum.

“Bagus. Kami akan menunggu dokumen tambahan tersebut. Setelah itu, kita bisa membahas langkah selanjutnya.”

Nadif merasa lega.

“Terima kasih banyak atas kesempatan ini mas Arif dan Mas Bayu. Kami akan segera mengirimkan informasi yang diperlukan.”

Setelah pertemuan selesai, Nadif dan timnya kembali ke kontrakan mereka dengan semangat baru. Mereka segera mulai bekerja untuk menyiapkan simulasi proyeksi keuangan dan analisis risiko yang lebih mendetail. Setiap anggota tim bekerja keras, saling mendukung dan memastikan bahwa setiap detail diperhatikan.

Beberapa hari kemudian, Nadif mengirimkan dokumen tambahan yang diminta oleh Mas Arif dan Mas Bayu. Mereka juga mengatur jadwal pertemuan lanjutan untuk membahas detail investasi lebih lanjut.

Saat pertemuan lanjutan tiba, Nadif dan timnya kembali ke kantor Mas Arif dengan lebih percaya diri. Mereka siap dengan semua informasi yang diperlukan dan berharap untuk mendapatkan persetujuan akhir dari investor.

“Gimana kalau mereka kurang puas?” tanya Ryo dengan cemas saat mereka menuju kantor.

“Jangan khawatir,” jawab Nadif.

“Kita sudah melakukan yang terbaik. Yang penting adalah menunjukkan bahwa kita serius dan berkomitmen.”

Mas Arif dan Mas Bayu menyambut mereka dengan hangat saat mereka tiba. Setelah basa-basi singkat, mereka mulai membahas dokumen tambahan yang telah dikirimkan. Nadif menjelaskan setiap rincian dengan penuh percaya diri, menjawab setiap pertanyaan dengan jelas.

Setelah beberapa jam diskusi mendalam, Mas Arif dan Mas Bayu akhirnya memberikan tanggapan positif.

“Kami puas dengan penjelasan dan dokumen yang kalian berikan,” kata Mas Arif.

“Kami siap untuk melanjutkan investasi dalam proyek ini.”

Mas Bayu menambahkan,

“Kami percaya bahwa Shoppy dan Grabby memiliki potensi besar. Kami akan menyiapkan dokumen perjanjian investasi dan mengatur langkah-langkah selanjutnya.”

Nadif, Ryo, dan Rama merasa sangat lega dan bahagia.

“Terima kasih banyak atas kepercayaan dan dukungan Mas Arif dan Mas Bayu,” kata Nadif.

“Kami akan bekerja keras untuk memastikan proyek ini sukses.”

Dengan dukungan investor yang telah diperoleh, Nadif dan timnya mulai merancang langkah-langkah selanjutnya. Mereka mulai mempersiapkan peluncuran Shoppy dan Grabby, menyusun rencana pengembangan produk, dan memulai perekrutan tim yang diperlukan.

Kehidupan Nadif semakin sibuk dengan berbagai kegiatan, dari konser musik hingga persiapan bisnis. Namun, dia merasa lebih bersemangat dan terinspirasi dari sebelumnya. Dengan dukungan teman-temannya dan investor, Nadif yakin bahwa mereka bisa menghadapi segala tantangan dan mencapai kesuksesan.

Di malam hari, Nadif sering merenung di balkon kontrakan barunya, menatap kota Yogyakarta yang bersinar. Dia merasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepadanya dan bertekad untuk menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Dengan segala usaha dan dedikasi, Nadif percaya bahwa masa depan cerah menantinya.

Sementara itu, Ryo dan Rama juga merasakan semangat yang sama. Mereka terus bekerja keras untuk memastikan bahwa Shoppy dan Grabby siap untuk diluncurkan. Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, mereka percaya bahwa usaha mereka akan membuahkan hasil.

Dengan investor yang telah bergabung, Nadif, Ryo, dan Rama memulai fase baru dari perjalanan mereka—mewujudkan ide menjadi kenyataan. Setiap hari menjadi kesempatan untuk membuat kemajuan, dan mereka tahu bahwa setiap langkah harus diperhitungkan dengan matang.

Mereka mulai dengan merekrut tim untuk pengembangan Shoppy dan Grabby. Nadif menggunakan koneksi dan pengalaman dari karir musiknya untuk mencari profesional yang kompeten di bidang teknologi dan pemasaran.

Ryo dan Rama, dengan pengetahuan mereka di Teknik Informatika, membantu dalam proses seleksi dan memastikan bahwa tim yang mereka bentuk adalah yang terbaik.

Di kantor baru yang mereka sewa, suasana kerja intens, namun tetap akrab. Ryo dan Rama sibuk mengembangkan platform teknis Shoppy dan Grabby, sementara Nadif fokus pada strategi pemasaran dan pengembangan merek. Di malam hari, setelah seharian bekerja, Nadif, Ryo, dan Rama sering berdiskusi sambil berbagi cerita dengan Jessy, Diva, dan Anggun yang sering datang ke kantor membawa makanan dan memberikan semangat.

***

Pada suatu malam setelah pertemuan dengan investor, Nadif duduk di sofa kantor, mengusap wajahnya yang lelah. Jessy datang dengan membawa makanan dari restoran favorit mereka.

“Sayang, aku bawa makanan, nih. kamu pasti butuh ini setelah hari yang panjang,” kata Jessy sambil meletakkan kotak makanan di meja.

Nadif tersenyum.

“Makasih ya sayang, tahu aja apa yang aku butuhin.”

Jessy duduk di samping Nadif.

“Aku tadi ngobrol sama Diva dan Anggun. Mereka juga datang bawa makanan buat kalian. Mereka tahu kalian semua pasti lapar.”

“Ah, so sweet banget. Kalian emang yang terbaik,” kata Nadif sambil membuka kotak makanan dan mengambil sepotong kue cubir.

Ryo dan Rama masuk ke ruangan, diikuti oleh Diva dan Anggun yang membawa beberapa kantong belanjaan.

“Selamat malam, semua!” seru Anggun sambil mengeluarkan minuman dingin dari kantong belanjaan.

“Kita bawa beberapa minuman segar buat nambah energi.”

Diva, dengan senyum ceria, menambahkan, “Dan gue bawa nasi padang! Jadi kalian jangan malas-malasan, ya. Harus semangat!”

Rama tertawa.

“Gila, rasanya kita udah lebih banyak makan dibandingkan ngerjain proyek. Tapi ya, makan itu penting buat tenaga.”

Diva menepuk pundak Rama.

“Ya udah, ayo kita makan sambil diskusi. Pasti lebih enak.”

Mereka semua duduk di sekitar meja makan, menikmati makanan sambil ngobrol. Nadif mulai membuka topik tentang perkembangan proyek.

“Jadi, hari ini kita berhasil mendapatkan umpan balik positif dari beberapa pengguna beta. Platform kita mulai mendapatkan perhatian,” kata Nadif dengan semangat.

“Bagus dong,” kata Anggun.

“Semoga semua berjalan lancar saat peluncuran.”

Ryo memanggil Anggun dengan lembut.

“Sayang, kamu ada ide buat promosi? Kan, kita butuh sesuatu yang menarik perhatian.”

Anggun berpikir sejenak.

“Mungkin kita bisa adakan kompetisi dengan hadiah menarik. Banyak orang yang suka tantangan.”

“Wah, itu ide bagus!” kata Nadif.

“Tapi kita juga harus pastikan platform kita stabil. Masih ada beberapa bug yang perlu diperbaiki.”

Sambil menikmati nasi padang, Diva bertanya,

“Kalian udah ada rencana untuk mengatasi masalah teknis yang mungkin muncul nanti?”

Rama menjelaskan,

“Kami udah siapkan tim dukungan teknis. Kami juga membuat sistem cadangan jika terjadi masalah besar.”

“Perfect,” kata Diva sambil mengangkat gelas.

“Jadi, semua udah siap untuk peluncuran?”

Nadif mengangguk.

“Kita sudah siap. Sekarang tinggal menunggu peluncuran resmi. Semoga semua berjalan lancar.”

Malam itu, setelah acara makan-makan, Nadif kembali ke meja kerjanya dan memeriksa persiapan terakhir. Ryo dan Rama berdiskusi dengan serius tentang perbaikan teknis, sementara Jessy, Diva, dan Anggun merapikan sisa makanan dan membersihkan meja.

“Ayo, kita beres-beres sambil ngobrol,” kata Jessy.

“Gue rasa kita butuh relaksasi sebentar sebelum lanjut kerja lagi.”

Diva menyetujui.

“Setuju. Momen kayak gini penting untuk refresh otak.”

Anggun menambahkan, “Dan kita juga harus rayakan kemajuan yang udah dicapai.”

Ketika mereka semua berkumpul di ruang tamu, Nadif memulai percakapan.

“Gue mau bilang terima kasih untuk semua dukungan dan bantuan kalian. Ini semua gak bakal mungkin tanpa kalian.”

“Gak usah terlalu formal,” kata Jessy sambil tersenyum.

“Kita semua tim. Kita saling dukung dan bantu.”

“Ya, dan kita juga harus ingat untuk bersenang-senang,” kata Anggun.

“Jangan terlalu stres.”

“Setuju,” kata Nadif. “Ayo, kita nikmati malam ini dan siap-siap untuk besok.”

Keesokan harinya, Nadif, Ryo, dan Rama melanjutkan pekerjaan dengan semangat baru. Peluncuran penuh Shoppy dan Grabby semakin dekat, dan mereka terus bekerja keras memastikan semuanya siap.

1
Azis
Ceritanya relate banget, si author jadi kaya cenayang yg bisa tau ini itu
Kita sebagai pembaca seolah dibawa oleh penulis buat ngerasain apa yg Nadif alamin. Keren bangettt 🌟🌟🌟🌟🌟
Fernicos: makasih mas aziz 🥰
total 1 replies
... Silent Readers
Luar biasa
Anna🌻
aku mampir thor, Ceritanya menarik
semangat berkarya ya thor🙏🏽
Fernicos: Hai kak Anna salam kenal, makasih dah mampir yaa
total 1 replies
Aurora79
"Dif....Nadif!" jiwa dari MASA DEPAN, tapi kenapa NAIF banget sich?! Katanya mau memperbaiki diri???? Koq malah mendekat ke.perempuan2 yang HAUS HARTA?!

#Gemes aku bacanya klw MC-nya Naif kaya gini.

Harusnya MC lebih Cool dan benar2 fokus memperbaiki diri, bahagiain keluarga, memantapkan karirnya. Jangan diajak2 RUSAK, malah mau...🙄
Aurora79: oke..👍
Fernicos: Hehe udah nikmatin aja ya alur ceritanya, bakal makin seru kok. Ini cerita udah sampe bab 80 loh, tapi sengaja aku update sehari satu aja /Smile/
total 4 replies
Fa🍁
gak tau ya kesini gak suka tuh sama Jessy. kalau ada aku empat mata nih maki maki ni orangnya biar mikir !! seru Cerita nya tapi lelah aku.
Fa🍁
ya jelas dong dia suka cinta ama Vonzy gimana sih pikiran lu, gak mungkin si Nadif mau mencuri? kalu gak mencuri perhatian nya neng
Fa🍁
jelas terganggu lah Nadif, helo gak mungkin gak akan terganggu tau tau dia hamil aja kan lucu
Fa🍁
bacot lu Jessy kalau gue jadi Nadif tinggalin dia salah sendiri, bjir bgt ada cewek kek gitu dasar
Fa🍁
hahaha kok gini sih? lu gak mesti ngerasa bersalah kalau si Jessy yg bilang dia menyesal, lu nyeselin apa Dif heran gue. tapi sekarang gue paham.
Fernicos: Nyeselin ilang perjaka wkwkw
total 1 replies
Fa🍁
cinta gak mikir 2 kali, sama kayak udah kerasukan setan mana sadar
Fa🍁
ciaaaa nyalahin diri sendiri, ngaku ya neng
Fa🍁
waw aku terkejut mamah
Fa🍁
hahaha
Fa🍁
tuh kan si Alex nih kayak gini, bikin minta dipukul tau gak sih Elx
Fa🍁
terus semangat Dif bukan km yg salah kok,
Fa🍁
aku baru tau kalau cowok bisa gini, sekarang paham kenapa banyak odgj cowok,
Fa🍁
namanya kek nama anabul aku Vino Vony
Fa🍁
punten, tolong doang pake otak neng mikir nya, udah di jelasin gak suka masih aja kek gitu heran cinta Lo mati ya neng!! kebawa emosi wkwk
Fa🍁
jadi ini toh, hmm
Fa🍁
Dasar lu cewek!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!