cerita ini mengisahkan tentang menderitanya seorang perempuan yang menjadi korban salah sasaran yang di lakukan oleh seorang presdir yang terkenal kejam dan dingin. wanita itu harus rela hidup sendiri dan berjuang menghidupi kelima anaknya karena dia di usir dari rumahnya ketika mengetahui dia hamil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
"apartemen kamu bagus juga kak" ucap selly yang memindai seluruh isi di dalam apartemen kakaknya itu
"tentu saja karena aku selalu menyisihkan uangku untuk membeli ini karena aku yakin hal seperti ini akan terjadi pada kita karena kebodohan kalian berdua yang selalu menyiksa emeli pasti robert akan mengetahui tingkah laku kalian berdua" sebenarnya edwin kesal akan sikap ibu dan adiknya itu edwin berpikir dia belum begitu banyak mendapatkan hasil dari yang robert miliki tapi tingkah laku ibu dan adiknya itu yang membuat rencananya kacau edwin masih punya rencana ingin mempunyai suatu usaha tapi justru gagal karena mereka keburu di usir sama robert
"kenapa kakak menyalahkan kami" ujar selly tidak terima di salahkan oleh kakaknya
"karena kalian tidak bisa bermain cantik harusnya kalian bisa meluluhkan hati emeli jadi suatu saat kalian bisa mengambil apa yang emeli ketika semua aset robert di berikan padanya tapi gara gara tingkah kalian yang semaunya sendiri jadi kita tidak bisa mendapatkan apa apa dari pria tua itu" sahut edwin dengan nada kesal karena adiknya itu tidak mengerti juga
"kamu benar ed harusnya kita bisa menguasai aset aset mereka terlebih dahulu jadi kalau hal seperti ini terjadi kita tidak akan kebingungan seperti ini" melani membenarkan perkataan anak pertamanya dia terlalu asyik dengan kehidupan bersama teman temannya hingga lupa diri seperti ini beruntung dia masih punya tabungan dari uang sisa pemberian robert setiap bulannya
"bu coba lihat apa perhiasan ibu di ambil sama dia atau tidak" ucap edwin yang membuyarkan lamunan ibunya
Melani yang mengingat banyaknya perhiasan yang dia punya langsung membuka koper itu satu persatu karena dia sendiri tidak tahu mana koper yang berisi barang barangnya dalam hati dia berdoa agar robert tidak mengambil semua perhiasan itu jika sampai itu terjadi bisa malu dia kalau keluar rumah tidak memakai perhiasan apa pun
Setelah cukup lama membongkar isi koper koper itu akhirnya melani menemukan kota perhiasan yang dia punya dan segera dia membukanya seketika dia pun bernapas lega karena robert tidak mengambilnya dan untuk sementara waktu dia tidak takut lagi akan kelaparan di jalan
"syukurlah kalau robert tidak mengambil perhiasan ibu setidaknya ibu tidak perlu malu di hadapan teman temanmu" edwin cukup lega karena perhiasan sang ibu tidak di ambil juga setidaknya mereka tidak akan kekurangan uang untuk sehari harinya nanti
"lalu perhiasan kamu mana sell apa kamu tidak pernah membeli pakai uangmu dari pria tua itu kamu gunakan apa saja uangmu selama ini" ujar edwin sambil geleng geleng karena melihat adiknya tidak seheboh ibunya karena ketakutan perhiasannya hilang
"aku hanya punya perhiasan yang sekarang aku pakai jadi aku tidak perlu mencarinya lagi" sahut selly dengan nada santai karena dia tidak mau terlalu pusing memikirkan masalah hidupnya nanti
"ingat selly aku tidak akan pernah memberimu uang karena kita juga di beri jumlah uang yang sama oleh robert jadi terserah kamu mau bekerja ataupun yang lainnya aku tidak peduli aku sudah menampung mu di apartemen milikku jadi kamu urus sendiri masalah makan dan uang jajanmu sendiri" ketus edwin dan langsung pergi begitu saja menuju kamarnya sambil membawa koper berisi barang barangnya
"ibu juga tidak akan memberimu uang terserah bagaimana kamu mendapatkan uang itu aku pun tak peduli" melani pun tak mau dengan keadaan selly karena selama ini dia sudah menasihati anaknya tapi dia tetap egois tidak peduli sama sekali makanya melani ingin putrinya itu bisa mengurus dirinya sendiri karena dia semakin dewasa
Selly hanya mencebik kesal akan kelakuan ibu dan kakaknya dan dia pun langsung membawa koper miliknya menuju kamar yang sudah di tunjukkan oleh kakaknya tadi
"bagaimana mereka zack" tanya robert yang ingin tahu kelakuan melani dan anak anaknya
Zack pun langsung menceritakan seperti apa yang anak buahnya ketahui dan robert pun hanya mengangguk saja justru dia bersyukur ternyata edwin masih bisa menyisihkan uang pemberiannya dari pada kedua wanita ular itu yang penting baginya mereka tidak akan mengganggu hidupnya lagi itu sudah lebih dari cukup
"biarkan saja yang penting mereka tidak menggangguku lagi" ujar robert pada asistennya itu
"iya tuan" sahut zack
Mereka berdua pun kembali melanjutkan pekerjaan mereka di ruang kerja di rumah yang baru mereka sekarang. robert sekarang hanya ingin fokus pada pekerjaannya saja dan tak lupa untuk mencari keberadaan putrinya tersebut
Sedangkan di perusahaan johnson grup edric sedang menahan amarahnya yang akan meledak ketika melihat kelakuan perempuan yang berani mengganggunya di saat dia sedang bekerja. Selama ini edric tidak mau berurusan dengan namanya wanita kecuali masalah dengan perempuan yang pernah dia lecehkan dalam keadaan emosi
"berani berani kamu masuk ke ruanganku tanpa mengetuk pintu wanita murahan" teriak edric dengan rahang mengeras tanda dia sangat marah
"edric kenapa kamu selalu marah kalau aku kesini aku hanya mengajakmu jalan jalan ed atau kamu mau yang lain aku juga siap kok melayani kamu" ucap perempuan itu yang bernama laura dengan tidak tahu malu
laura adalah anak dari rekan bisnis ayah edric dan orang tua laura ingin mereka menikah karena keluarga laura akan memiliki banyak keuntungan jika laura berhasil menikah dengan edric yang merupakan pebisnis kelas satu di kota new york itu
"apa kamu pikir aku sudi dekat dengan perempuan yang sudah banyak tidur dengan para lelaki sepertimu percuma aku banyak jika akan mendapat perempuan murahan sepertimu" ujar edric dengan sinis
"jangan bicara sembarangan kamu edric" ucap laura dengan nada tinggi dia tidak terima di hina seperti itu walaupun apa yang di katakan oleh edric benar adanya
"aku sudah menyelidiki kehidupanmu wanita sialan kamu suka menjajakan tubuhmu pada pria untuk mendapatkan kepuasan dan tiap hari kamu selalu pergi ke club malam bersama teman temanmu jadi jangan berani beraninya kamu untuk menggangguku atau aku akan menghancurkan perusahaan milik keluargamu yang tidak seberapa itu" ucap edric sambil mengejek
Laura mukanya sudah merah padam karena menahan malu dan marah dia tidak menyangka kalau edric akan mengetahui semua keburukannya selama ini karena sudah tidak akan lagi bisa mengharapkan edric akhirnya laura berlalu pergi begitu saja sambil menahan malu
