Istri Kontrak Brondong Kaya

"Darimana saja kamu ?"

Varent terkesiap menatap Ayu yang telah berdiri di hadapannya dengan wajah galak seperti macan yang hendak menerkam diri nya.

Ia tampak gugup dan gelagapan saat tatapan Ayu terlihat buas dengan kedua tangan berlipat di dada.

"A-ku, aku tadi,, !"

"Tadi apa ? Kamu bikin alasan apa ? Bilang saja kamu ke pantai sendirian. Aku gak di ajak !"

Teriak Ayu marah.

Wajah nya terlihat kesal dan melemparkan senyuman sinis ke arah Varent yang terlihat salah tingkah.

"Busyet, galak benar sih." Nyali Varent sedikit ciut melihat sikap Ayu yang melebihi Tante-tante galak.

"Emang nya, kamu mau ke pantai ? Kok gak bilang dari tadi ?"

Tanya Varent dengan polos nya.

Mata Ayu membelalak besar.

"Emang dasar cowok, gak peka sama perasaan cewek !" Gerutu Ayu dalam hati.

"Kamu tuh, pergi udah tiga jam ninggalin aku disini bengong sendirian kayak orang bego. Kamu punya perasaan gak sih ?"

Semprot Ayu dengan nada ketus.

Varent tersenyum cengengesan.

"Punya dong, masa enggak !"

Jawab Varent tanpa perasaan.

Ayu makin dongkol.

"kamu tuh ya, ya udah, gantian. Kamu di sini, aku mau keluar."

Darah Ayu mendidih, emosi nya mulai meningkat.

Harus nya, dia tidak berharap banyak dari pemuda itu untuk mengajak nya jalan-jalan ke pantai. Ayu nyaris lupa diri, kalau dia bukan siapa-siapa. Dianggap menantu oleh Tante Nadya bukan berarti ia juga akan di anggap istri sama anak nya.

Tapi Varent juga gak salah, pernikahan itu memang sandiwara. Tapi mengapa ia merasa sangat kecewa.

"Apa yang terjadi pada ku ?" Ayu meraba dada nya pelan.

Sakit, itu yang ia rasa kan. Aneh nya lagi, rasa itu pernah ia alami selama bersama mantan suami nya Adam.

Sejenak ia tertegun menatap Varent yang tampak berdiri mematung di hadapan nya. Raut wajah pemuda itu tampak berubah, Sorot matanya memandang Ayu dengan pandangan yang sulit untuk di artikan.

Perasaan Ayu makin tak menentu saat sikap Varent ikut berubah tenang dan berwibawa seolah menunjukan kedewasaan nya di depan mata Ayu.

"Duduk lah, kita makan malam dulu. Setelah itu, aku akan mengajak mu jalan-jalan kemana pun kamu suka."

Ucap nya seraya menarik tangan Ayu lembut.

Jantung Ayu seketika berdebar kencang saat kulit nya bersentuhan dengan Varent yang memaksa nya duduk di atas meja yang telah di hias room service tadi.

"Apa ini benar-benar kejutan untuk ku ?" Ayu bertanya-tanya dalam hati.

Mengapa Varent seolah tidak terkejut dengan buket dan meja makan yang di hias seperti adegan dalam film romantis itu ? Mungkin kah dia sengaja menghilang selama tiga jam hanya untuk mempersiapkan makan malam romantis bersama ku ? itu semua tidak mungkin ! Batin Ayu makin penasaran.

Rasa ragu, bimbang dan heran bercampur aduk dalam hati nya. Apalagi sikap Varent yang berubah sedikit lembut dan baik pada nya semenjak sampai di Bali. Seharian tadi, Varent tidak jahil atau pun usil pada nya dan tidak mengajak nya ribut seperti biasa nya.

"Hmm,, Aku pengen bikin konten honey moon kita selama di Bali. Jadi ku mohon, selama di Bali, tolong perlakukan aku seperti layak nya suami. Aku mau, kamu dan aku terlihat selalu mesra dan romantis bagaimana layak nya pengantin baru."

Pinta Varent dengan tatapan yang terasa aneh menurut pandangan Ayu.

Ayu terpaku diam.

Perasaan nya yang nyaris melambung tinggi dengan kejutan yang ada di depan mata nya berangsur kembali sirna. Ia sempat salah sangka dengan perasaan Varent terhadap nya. Hati nya nyaris saja tergoda dengan sikap Varent. Tak di duga, kejutan yang di siapkan itu hanya untuk konten vidio saja.

Ayu nyaris geer sendiri. Rasa kecewa yang tersimpan di dada nya pun ia simpan dalam hati. Ia tak ingin, Varent mentertawakan rasa percaya diri nya yang terlalu tinggi.

"Pemuda itu tak kan mungkin jatuh cinta pada ku !" Keluh Ayu dalam hati menelan rasa kecewa yang menoreh luka di hati nya.

"Ayunda !"

Ayu terkesiap saat Varent memanggil nama nya dengan panggilan yang hanya biasa di ucap kan ayah nya saja.

Rata-rata semua orang yang mengenal nya lebih suka memanggil nya Ayu. Begitu juga dengan Adam, mantan suami nya. Tapi pemuda tampan yang baru saja menjadi suami kontrak nya itu, justru memanggil nya dengan panggilan berbeda dari mereka.

Dada nya berdesir saat Varent menyentuh jemari nya lembut.

"Please, Ayunda !"

Pinta Varent sekali lagi penuh harap.

Huuufh !

Ayu menghembuskan nafas berat.

"Baiklah, selama seminggu kita akan jadi pasangan paling romantis di dunia Maya. Oke !"

Ayu dengan berat hati menyetujui permintaan Varent sembari menyatukan jari nya membentuk huruf O.

Varent hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Ayu yang terdengar terpaksa. Jujur, ia kurang senang dengan ucapan Ayu. Tapi ia tak punya cara lain untuk menunjukan perasaan nya pada Ayu yang selalu menganggap nya seperti anak kecil.

Tak lama kemudian, Varent tampak sibuk menata ruangan itu agar lebih menarik sesuai konsep yang ia ingin kan. Ia mengeluarkan semua peralatan kerja nya seperti kamera, lampu, tripod, speaker dan lain-lain.

Ia pun menyuruh Ayu berdandan cantik dan mengganti pakaian nya dengan gaun yang ada di dalam kotak yang di bawakan room service tadi.

Setengah jam kemudian.

Ayu yang terlihat sangat cantik dan tambah muda dengan gaun pink yang membalut tubuh nya membuat jantung Varent kian dag dig dug tak menentu.

Istri kontrak nya itu sangat mempesona. Tubuh mungil nya yang ramping dan langsing, dengan rambut panjang terurai, bagai boneka barbie membuat Ayu makin menggemaskan di mata Varent.

Ayu juga pangling melihat Varent yang telah berganti pakaian dengan pakaian formal. Ia terlihat bagai pangeran tampan yang hendak berdansa dengan Cinderella. Penampilan nya dengan jas dan dasi kupu-kupu membuat ia terlihat lebih kalem, dewasa dan berwibawa.

Setelah saling melempar senyuman dan duduk berhadapan, Varent pun menyalakan kamera nya dan memencet tombol Rec.

Makan malam mereka pun berjalan dengan penuh romantis. Saling berbagi makanan, suap-suapan, bersulang dan moment terakhir, adalah di luar skenario.

Tiba-tiba tanpa di duga, Varent mengeluarkan sesuatu dari kantong celana nya. Sebuah kotak kecil berisikan kalung berlian ia perlihatkan kan pada Ayu.

Mata Ayu mendelik membesar, Varent tidak bilang kalau ada suprise berupa kalung berlian.

"Ini salah satu bukti cintaku padamu istri ku."

Ucap Varent dengan nada romantis.

"Andai ini bukan drama. Mungkin aku akan meleleh !" Jerit Ayu dalam hati.

Hati nya jadi sedih. Ingin rasa nya ia menangis dan meratapi keadaan nya saat ini. Hidupnya penuh drama sinetron yang tak ada habis nya.

Ayu mengembangkan senyuman manis yang penuh pura-pura saat Varent memakai kan kalung itu dari belakang punggung nya.

Ia tak boleh terlihat kaku. Akting nya harus sempurna sebagai mana permintaan Varent. Anggap saja, ia adalah artis pemeran utama wanita yang sudah profesional. Ia tak boleh kalah beradu akting dengan Varent yang sudah ahli di bidang akting.

Ayu pura-pura tersenyum bahagia. Ia pun berdiri dari duduk nya dan menatap ke arah suami nya dengan mesra.

"Terima kasih suami ku. Emmuah,,,,!"

Mendadak Ayu menarik kepala Varent pelan dan mencium bibir pemuda tampan itu dengan cepat.

Varent terkesima, ia menyentuh bekas ciuman bibir Ayu dengan ujung jari nya. Ia tak percaya, Ayu nekat mencium bibir nya. Apakah Ayu tidak sadar, jika aksi nya itu terekam kamera ?

.

.

.

BERSAMBUNG