NovelToon NovelToon
Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:20.6k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

menurutmu apa yang akan terjadi jika aku tau, dirimu hanya seorang wanita pendukung dalam sebuah kisah cinta yang fenomenal.

mungkin seseorang akan memiliki beberapa pendapat berbeda tapi bagi wanwan dia akan menjauhkan diri dari pahlawan dan pergi sejauh mungkin.
Hanya saja semakin dia jauh maka pahlawan pria semakin dekat dan..

Pahlawan pria baru akan mendekat.

Ada jari emas tapi hampir tidak berguna.

ini karena dia hanya lah sosok peran pendukung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

Di tahun ini tidak ada hiburan sama sekali untuk penduduk terutama dengan warga desa yang bahkan tidak dialiri dengan listrik.

Jadi setelah makan malam dan menyelesaikan pembersihan .Semua orang masuk ke dalam kamar masing-masing dan tidak keluar lagi.

Begitu juga dengan Wanwan dan keluarga nya.

Tapi ayahnya memilih untuk tetap di luar menunggu Meimei kembali. Berbeda dengan ibu kandung wanwan yang memilih untuk langsung naik ke atas ranjang bersama Putra kesayangannya azie.

Wanwan mencium aroma asam di udara tapi dia harus membiasakan diri dengan aroma ini cepat atau lambat.

Sekarang di dalam pikirannya hanya ada satu pertanyaan, selagi berbaring dia bertanya pada ibu Han." ibu apakah kau sudah mempersiapkan mahar untuk kakak?"

Ibu yang sedang menepuk punggung Putra kesayangan yang agak cepat tidur hanya mendengus marah karena menurutnya pertanyaan ini tidak relevan sama sekali.

"Nenek yang akan mengurus semuanya, Apa itu tidak cukup?*

"Tapi kau adalah ibu kandung kami. Kenapa kau tidak memikirkan masalah itu? mahar adalah wajah untuk kakak perempuan agar dia tidak diperbudak di rumah suami jadi...

Ibu tidak senang tapi dia tidak mengeluarkan suara yang keras karena khawatir putranya akan terkejut.

"Untuk apa khawatir? khawatir juga tidak akan berguna sama sekali toh Ibu tidak memiliki apapun di rumah"katanya.

Wanwan memiliki memori bagaimana Ibu Han sebenarnya menyimpan beberapa rupiah di tangannya. Sebenarnya tidak banyak tapi bisa saja dia mengeluarkan sedikit untuk membeli mahar.

Jadi dia berkata,"aku ingat Ibu punya tabungan. Sisihkanlah sedikit untuk kakak. Besok aku akan pergi ke pasar rakyat kupikir pasti ada sesuatu yang cocok untuk kakak di sana"

Plak...

Entah apa yang dilemparkan Ibu Han, yang jelas benda itu mendarat tiba-tiba di wajahnya.

Wanwan...??

"Kau mengintip ibu? Jadi kalian sudah mulai memberontak sekarang? jika kau memiliki otak maka kau akan berpikir adikmu membutuhkan begitu banyak uang di masa depan hah. Nenekmu sangat pelit dan tidak mungkin memikirkan Azie .Dia masih akan sekolah tahun ini ,ibu harus menyimpan uang untuk menemukan istri. Jika Ibu mengambil simpanan itu untuk kakakmu sekarang bagaimana bisa uang untuk adikmu di masa depan cukup?"

Wanwan tercengang lagi dengan pemikiran semacam ini .Anak itu masih kecil tapi Ibu Han berpikir untuk menyimpan uang agar memudahkan bocah kecil itu menemukan istri masa depan.

"Ibu..kau..kau bias..

"Jadi apa? kakakmu akan menikah begitu juga kau .Di hari tua aku hanya bisa bergantung dengan adik laki-lakimu. Jika aku tidak menyimpan uang saat ini bagaimana mungkin uangnya akan cukup beberapa tahun lagi? ketika kau memiliki anak kau juga akan berpikir seperti itu"

"Tidak Bu aku pasti tidak akan menjadi sepertimu. Perempuan dan laki-laki sama-sama adalah anakku yang lahir dari perutku sendiri "

"Sial.. dasar anak tidak berguna.kau..

"Ehem Ehem.. Kenapa ribut ?Apa kalian belum tidur" Tapi tiba-tiba ada suara ayah di pintu, rupanya Meimei sudah kembali.

Wanwan merasa senang melihat ayahnya .Perdebatan ini tidak akan pernah usai karena pemikiran Ibu sudah sangat bengkok dan tidak bisa diluruskan lagi

Tapi ayahnya masih normal.

"Ayah... kakak perempuan kau sudah makan malam?"

Meskipun sudah agak gelap tapi wajah Kakak perempuannya ini terlihat pucat. Jelas dia belum makan malam dan tidak mungkin juga majikan memberikan dia makan.

Majikan dan nenek sama-sama pelit.

" Meimei tadi nenek memikirkanmu dan khawatir kau lapar. Dia sudah memberikan segenggam sorgum pada ibumu .Pergilah memasaknya sendiri di dapur'" kata ayah yang tidak lupa memuji ibunya sendiri dengan menyebutkan betapa nenek memikirkan cucu perempuannya.

Meimei membulatkan matanya karena terkejut ,tidak biasanya nenek sebaik itu.Wanwan juga memutar matanya karena jengah.

Jika dia tidak membuka mulutnya bagaimana mungkin nenek mau mengeluarkan segenggam sorgum.Tapi ayahnya adalah putra berbakti jadi dia menyebutkan hal itu dengan santai kepada anak-anaknya.

Meimei dia lantas meminta sorgum kepada ibunya dan pergi ke dapur untuk memasaknya sendiri.Tapi dari kamar wanwan bisa mendengar suara makian dari nenek.

Dia marah karena Meimei mengambil sepotong kayu bakar hanya untuk memasak segenggam sorgum tadi.

Hei kehidupan semacam ini sungguh membuat dirinya benci dan jijik di saat bersamaan.

Wanwan tidak bisa tidur lagi setelah itu karena dia memikirkan begitu banyak hal.

Dia memiliki sistem kecil yang tidak terlalu berguna dan juga memiliki ruang yang sama tidak bergunanya.

Tapi tahun depan adalah tahun di mana universitas dibuka kembali dan kemudian reformasi keterbukaan membuat negara ini menjadi negara terdepan setelah beberapa tahun

Yang paling penting adalah pada tahun reformasi dan keterbukaan , adalah era di mana para jutawan dan miliarder bertebaran seperti jamur di musim hujan.

Bagi orang yang mau berusaha dan memiliki kemampuan mereka akan menjadi orang seperti itu. Hanya orang yang tidak ingin bergerak saja yang akan selalu mundur mundur dan mundur lagi.

Dia sebagai orang di era modern tentu saja tidak ingin kalah dengan orang-orang yang ideologinya tertinggal seperti.

Wanwan dulu adalah artis terkenal.

Kamar mandinya saja lebih besar dari ukuran kamarnya saat ini. Makanan macam apa yang belum pernah dia makan ketika dirinya populer. Dia hanya berjalan dengan langkah anggun dan puluhan endorsement datang ke pintu.

Dia punya mobil, pesawat pribadi bahkan hampir saja membeli kapal pesiar.

Bisa dikatakan dia tidak memiliki kekurangan uang sama sekali .Bahkan lupa untuk menghitung berapa dana yang dia tinggalkan sebelum datang kesini.

Kehidupan seperti itu sangat nyaman dan tiba-tiba sekarang dia jatuh ke dalam kubangan lumpur.

Bagaimana mungkin hatinya tidak memberontak.

"Hal pertama yang harus dilakukan adalah dan menghasilkan uang tapi menghasilkan uang saat ini sangat sulit.Tapi..

Wanwan juga pernah mengambil peran sebagai seorang gadis yang jatuh di era ini. Sehingga dia cukup mengerti pemikiran sederhana warga desa saat ini.

Wanwan sekarang hanyalah gadis desa yang hanya pendidikan di kelas 2 SD.

Dia masih mengenal sedikit huruf tapi tidak bisa dikatakan sebagai anak yang pintar. Jika Wanwan yang sekarang agak menonjol mungkin orang akan mencurigainya.

Dengan keluarga seperti ini wanwan khawatir tidak akan pernah lepas dari hidup pedesaan yang melarat.

Ngomong-ngomong untuk keluar dari desa seseorang hanya perlu memindahkan KK desa ke perkotaan. Dikatakan itu agak sulit namun sebenarnya tidak juga.

Hal pertama agar anda bisa memindahkan KK sebenarnya adalah menikah atau memiliki pekerjaan di kota.

Wanwan merasa menikah adalah tindakan yang konyol dan memiliki pekerjaan di pabrik adalah hal yang lebih tidak mungkin lagi.

Ini karena latar belakangnya yang tidak mungkin dia untuk terus maju.

Kira kira dia harus melakukan apa agar bisa berkembang dalam kehidupan ini.

"Uh kupikir reformasi dan keterbukaan adalah celah untuk aku bisa bangkit tapi.. untuk melakukan itu orang harus memiliki bakat dan modal. Dari mana dia mendapat modal?"

Eh besok dia akan menjual beberapa produk di luar angkasa .Kira-kira apakah bisa disebut sebagai model untuk menyambut reformasi dan keterbukaan 2 tahun lagi.

Wanwan tidak bisa memikirkan cara lain daripada menghasilkan uang sedikit demi sedikit dengan cara ini.

Jadi dia mulai merencanakan masa depannya dan hanya tidur setelah larut malam. Begitu dia bangun pagi, semangatnya tidak kendor sama sekali.

Mungkin ini karena motivasi untuk menghasilkan uang dan menyambut masa depan yang gemilang.

Entah lah.

Hari masih agak gelap ketika itu tapi ini adalah waktu yang cocok untuk orang-orang yang akan pergi ke pasar tradisional.

Wanwan masih merasa agak linglung tapi dia sudah ditarik oleh ibunya karena tidak ingin nenek ngomel terus karena dia bangun telat.

Benar saja, nenek Han sudah berdiri dengan bercekak pinggang tepat di pintu kamar mereka.

"Jam segini baru bangun, betapa malasnya dirimu ,keluarga mana yang akan menerimamu menjadi menantu hum?"

Wanwan tahu dia tidak bisa melawan orang tua di era ini tapi selagi kemarahannya masih bisa ditekan dia akan diam saja. Entah sampai kapan dia bisa menanggungnya.

Yang wanwan tidak tau adalah nenek Han yang cukup puas dengan diamnya dia.Kau tahu wanwan yang asli akan akan balas menjawab nenek tua itu setiap kali dia dimarahi. Ini juga lah yang menyebabkan nenek selalu tidak puas dengan keluarga kedua.

Tapi akhir akhir ini wanwan sudah lebih masuk akal. Jadi nenek tidak akan menambahkan masalah lagi dalam keluarga kedua.

Dalam nenek Han berpikir jika perubahan ini terkait dengan meimei yang akan menikah tidak lama lagi.

Nenek mengucapkan beberapa kata lagi yang tidak menyenangkan.Ibu Han diam saja melihat perilaku itu tapi ayah yang baru keluar dari kamar tiba-tiba menyela."Ibu jika Ibu terus mengomel kapan wanwan pergi ke pasar?"

"Anak kedua selalu kau membela anakmu satu hari kau akan menyesali tindakan ini dia hanya orang luar mengerti?"

"Ya bu aku tau"

Dengan wajah penuh kepuasan nenek menyerahkan sekeranjang telur.Lalu dimulai menyebutkan hal-hal yang perlu dibeli setelah telur ini berhasil dijual.

Sebenarnya jika warga desa ingin menjual produk mereka ini bisa langsung dijual di pusat khusus. misalnya jika saat ini nenek ingin menjual telur dia harus menjualnya ke tempat itu dan departemen itu akan menjualnya lagi di koperasi pemasukan dan pengadaan.

Namun begitu yang menyedihkan adalah harga mereka akan jauh lebih murah dibandingkan jika anda menjualnya sendiri-sendiri di pasar tradisional.

Bukan saja Nenek Han,tapi beberapa warga juga akan melakukannya. Mereka akan menyimpan telur-telur itu dan menjualnya pada hari pasar yang hanya berlaku satu bulan sekali.

Telur ayam juga bisa dikatakan produk yang langka.

Pada saat ini negara tidak menganjurkan penduduknya untuk melakukan hal-hal secara pribadi termasuk dengan memelihara unggas di rumah.

Jumlah keluarga akan dihitung untuk menentukan berapa jumlah ayam yang bisa mereka ternakkan di rumah. Jika ketahuan memelihara ayam lebih dari jumlah yang ditentukan, anda mungkin akan ditangkap oleh polisi Jika ada yang melapor.

Saat ini nenek Han memelihara tiga ekor ayam betina dan satu ekor ayam jantan. Artinya mereka mendapatkan 4 ekor ayam ternak.

Jadi anda bisa bayangkan berapa jumlah telur yang bisa mereka kumpulkan dalam satu bulan. Itu pun jika tiga ekor ayam betina akan menghasilkan telur 3 butir satu hari.

Wanwan akan berangkat tapi dia melirik dua kali .Nenek han pergi dan tidak berkata apa-apa, artinya nenek tidak akan memberikan dia uang satu sen untuk ongkos pergi ke pasar tradisional.

Seperti nya dia hanya bisa berjalan kaki ke sana.

Ayah dan ibunya juga berpikir itu baik-baik saja jadi mereka hanya bisa melepaskan anak gadis Mereka pergi tanpa ada uang di tangan.

Wanwan Hanya bisa menarik nafas dan berjalan dengan keranjang di punggung.

Untuk bisa pergi ke pasar tradisional dia menggali memorinya lagi dan menemukan ,pasar tradisional sebenarnya berjarak 2 jam dengan berjalan kaki. Artinya dia hanya akan tiba di sana sekitar kurang dari jam 08.00.

Seandainya dia menumpang pada gerobak sapi mungkin dia akan tiba di sana 1 jam setelah ini. Namun nenek sangat pelit dan tidak memberikan dia satu sen untuk ongkos gerobak sapi.

Wanwan berjalan pelan , tidak ada penerangan saat ini bahkan dia tidak membawa senter.Wanwan berpikir mungkin dia akan menemukan beberapa kelompok yang juga berjalan kaki pergi ke pasar tradisional.

Lumayanlah untuk mengobrol sambil berjalan.

Tapi siapa sangka dia tidak menemuinya sama sekali bahkan setelah 20 menit keluar dari batas desa.

Satu kali gerobak sebuah gerobak sapi lewat dan gerobak itu sudah dipenuhi dengan orang.Tidak ada yang menegurnya karena memang tidak ada tempat di sana.

Wanwan merasa ingin menangis karena dia berjalan sendirian di jalan yang sunyi.

Hah kapan aku bisa tiba di sana.

Wanwan yang sedih memandang ke kiri dan kanan dan tidak melihat siapapun.Tapi begitu dia melihat ke belakang rupanya ada seseorang yang sedang mengendarai sebuah sepeda.

Ini adalah sepeda ontel dengan balak besi di depan.

Jika ini di era modern sepeda jenis ini bisa dikatakan sebagai sepeda antik. Tapi pada tahun ini sepeda adalah hal yang sangat mahal dan ini bisa disebutkan sebagai hal yang berharga.

Jika anda bisa membeli sepeda semacam ini anda bisa disebut sebagai orang kaya di desa.

Wanwan yang pernah memiliki banyak mobil di garasinya tiba-tiba merindukan sebuah sepeda ontel.

1
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt... sabar ya Mei Mei...
palupi
jeng jeng jeng... wang Yihan yg untung nikahin meimei... jangan lupa gosok gigi ya mas wang yihan 😂😂💕
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
double up atau crazy up dong... kereeeeeeeennnn kan Wan Wan..... lanjuuuuuuuuuuutttt
Dewiendahsetiowati
crazy up thor
Naffa Laita
othor kok up selanjutnya belum ada ya thor?? /Bye-Bye/
Aisyah Suyuti
menarik
🍄NOFA🍄
han wan pasti terkejut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Salsabila Arman
lanjut
Lala Kusumah
crazy up dong, atau double up 🤭✌️😂
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuuuutttt
Salsabila Arman
lanjut
palupi
wanwan... habis nyanyi ntar tau tau jadi juragan beras 😂😂😂
Lala Kusumah
wah wanwan ada yg lamar duh... lanjuuuuuuuuuuutttt
🍄NOFA🍄
Wah karir menyanyi di departemen seni kemiliteran
Slovlya✯
lanjut lanjut
Salsabila Arman
lanjut
🍄NOFA🍄
tidak menyenangkan pastinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!