NovelToon NovelToon
Cahaya Untuk Zeyyan

Cahaya Untuk Zeyyan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:16.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani

Cahaya adalah gadis yatim piatu yang memiliki adik perempuan bernama Syila, mereka di rawat oleh pamannya setelah kedua orang tuanya meninggal. Cahaya berjanji kepada adiknya untuk terus bersamanya, bahkan jika ia dijodohkan pun akan berusaha melawan.

Suatu ketika pamannya sedang dililit hutang dan tidak mampu membayarnya, akhirnya Cahaya yang di jadikan tebusan hutang tersebut. Ia dijodohkan dengan Zeyyan yang memiliki cacat fisik yaitu kelumpuhan, serta bersifat dingin. Syila sangat kecewa karena Cahaya mengingkari janjinya.

Cahaya mencoba untuk tetap tegar menerima kenyataan ini dan bersikap baik serta sabar, ia berharap suaminya bisa mengizinkan adiknya tinggal bersamanya, agar ia bisa memenuhi janjinya. Zeyyan sedikit terempati setelah tahu latar belakang kehidupan Cahaya, dan juga karena kesabarannya untuk mengurus dirinya.

Namun suatu hari, tunangan Zeyyan hadir kembali setelah menghianatinya dan membuatnya terpuruk selama ini dan berusaha merusak rumah tangga mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasib yang malang

Cahaya dan Aryo telah sampai di kediaman permana, terlihat bangunan besar dan megah bak istana yang membuat Cahaya tercengang kagum melihatnya.

"Subhanallah, inikah rumahnya." Ucap Cahaya didalam hati.

"Ini rumahnya, bersikaplah dengan baik." Kata Aryo kepada Cahaya.

"Kenapa Paman tidak menjodohkan kak Diva saja, jika sekaya ini?" Tanya Cahaya kepada Aryo namun tidak dijawab.

"Tidak dijawab, berarti ada yang sesuatu yang disembunyikan. Makanya paman menjodohkan aku dengan keluarga sekaya ini, diakan licik." Gerutu Cahaya didalam hati.

"Ya Allah bagaimana jika ternyata kakek-kakek yang akan menikahiku nanti." Kata Cahaya didalam hati merasa hawatir, jika dirinya akan dijodohkan dengan seorang kakek-kakek seperti difilm-film.

Dengan langkah pelan Cahaya memasuki rumah tersebut dengan perasaan yang tidak karuan. Bibirnya komat-kamit terus membaca doa, berharab nasibnya tidak seburuk yang ia bayangkan. Dirinya semakin tegang setelah bertemu dengan Riana dan Endra, namun berusaha untuk tetap tenang.

"Jadi ini keponakanmu itu?" Tanya Endra.

"Iya, Pak." Jawab Aryo.

"Siapa namamu?" Tanya Riana sambil memperhatikan penampilan Cahaya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Cahaya, Nyonya." Jawab Cahaya sambil tersenyum.

"Cahaya?" Kata Riana heran.

"Cahaya Fatiyaturahma." Jelas Cahaya. 

"Fatiyaturahma artinya kebahagiaan, dan orang tua saya memberi nama itu berharap hadirnya saya bisa membawa cahaya kebahagiaan." Lanjut Cahaya sambil tersenyum.

"Eh, kenapa aku menjelaskan itu. Apa pentingnya itu bagi mereka." Kata Cahaya didalam hati.

"Nama yang bagus." Kata Riana.

"Terlihat lembut dan sederhana." Kata Riana didalam hati.

"Tapi apa kamu yakin ingin menikah dengan putra kami, putra kami itu mengalami kelumpuhan?" Tanya Riana.

"Oh, jadi putranya. Pantas paman menjodohkannya denganku dan bukannya kak Diva, ya setidaknya bukan kakek-kakek." Kata Cahaya didalam hati.

"Iya, Nyonya." Jawab Cahaya.

"Heh, kok iya-iya aja sih. Gak aku gak mau." Kata Cahaya didalam hati rasanya ingin menolak tetapi tidak bisa.

"Kamu ikhlas menerimanya?" Tanya Riana lagi dengan serius.

"Iya, Nyonya. Saya ikhlas menerimanya." Jawab Cahaya sambil tersenyum.

"Tidak, tidak, tidak." Kata Cahaya didalam hati rasanya ingin berteriak.

"Bagaimana, Pa?" Tanya Riana kepada Endra.

"Terserah kamu saja." Jawab Endra.

"Baiklah, kami akan segera menentukan tanggal pernikahannya." Kata Riana setuju.

"Baik, Nyonya." Kata Aryo sambil tersenyum senang.

"Kenapa mereka setuju." Kata Cahaya didalam hati.

.....

Lagi-lagi Syila dibuli oleh teman-temannya dan tak ada satu pun yang mau membantunya, karena tidak berani melawan para tukang buli tersebut. Syila selalu dipalak setiap pagi oleh tiga orang siswa laki-laki.

"Syila, uang sakunya mana?" Tanya salah satu siswa sambil menyodorkan tangannya.

"Gak ada, aku gak bawa uang." Jawab Syila ketus dan ingin melanjutkan langkahnya, namun dihadang oleh ketua geng tukang palka itu yang bernama Reno.

"Jangan bohong, kamu akan tahu sendiri akibatnya jika melawan." Kata Reno sambil menyoel pipi Syila.

"Jangan pegang-pegang." Kata Syila kesal sambil menepis tangan Reno.

"Masih sok berani aja ya." Kata Reno.

"Geledah tasnya!" Kata Reno memerintahkan kedua temannya untuk menggeledah tasnya Syila. Sedangkan Syila hanya diam dan membiarkan mereka menggeledah tasnya.

"Gak ada, Ren. Cuma kotak bekal." Kata salah satu teman Reno sambil menujukkan sebuah kotak bekal.

"Aku sudah bilang kalau gak bawa uang." Kata Syila.

"Coba sini ku lihat!" Kata Reno sambil mengambil kotak bekal tersebut.

"Kamu ingin mengambilnya juga." Kata Syila heran.

"Tenang-tenang aku balikin kok." Kata Reno sambil membuka kotak bekal tersebut.

"Nih, habisin ya." Kata Reno sambil melempar kotak bekal yang terbuka tersebut ke wajah Syila.

"Hahaha." Tawa ketiganya merasa puas melihat wajah Syila yang berlumuran dengan bekal yang ia bawa.

Syila begitu geram dengan ketiga siswa tersebut dan membalasnya dengan melempar nasi dan sayur yang berserakan di lantai itu kewajah mereka bertiga, namun malah mengenai baju siswi yang juga sering membulinya.

"Syila!" Teriak siswi tersebut marah, sedangkan Syila lari ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya.

"Gak usah dikejar, kita akan balas dia nanti." Kata Reno mencegah siswi tersebut yang ingin mengejar Syila.

.....

Cahaya begitu gelisah dengan apa yang telah terjadi, bagaimana bisa dia dengan mudahnya menerima perjodohan ini. Entah bagaimana nasipnya nanti, bahkan ia tidak tahu seperti apakah calon suaminya itu. Dan sekarang yang paling ia cemaskan adalah adiknya, sudah pasti Syila akan kecewa dengan apa yang terjadi.

"Ya Allah, kenapa ini terjadi padaku. Aku harus bagaimana. Malangnya nasibku." Kata Cahaya didalam hati.

"Yang paling penting saat ini adalah Syila, bagaimana aku mengatakan kepadanya."

.....

Setelah pulang sekolah Syila kembali dihadang oleh para tukang buli tersebut, mereka menyeretnya ketempat yang sepi agar dengan mudahnya mereka untuk melancarkan aksinya. Syila didorong hingga jatuh, kemudian dilempari tepung dan disiram air. Tidak hanya itu saja, mereka juga menuangkan seember sampah keatas kepalanya Syila dan salah satu dari mereka merekam video pembelian tersebut sambil tertawa dan tanpa rasa kasihan sama sekali. Sedangkan Syila hanya menangis pasrah karena tidak bisa berbuat apa-apa dan juga tidak ada satu orang pun yang tahu tentang itu. Cukup lama ia berdiam diri sambil meratapi nasibnya, tanpa sadar hari sudah sore.

#

"Kenapa Syila belum pulang." Kata Cahaya didalam hati sambil melihat jam.

Cahaya mulai cemas karena sampai saat ini adiknya belum pulang juga, ia pun pergi mencarinya ke sekolah, namun sekolah tersebut sudah tutup dan sudah tak ada satu orang pun disana. Ia mencoba menghubunginya berkali-kali, namun nomornya tidak aktif, kemudian mencoba menghubungi teman-temannya, namun tetap tidak mendapatkan petunjuk yang membuatnya semakin cemas.

"Syila kamu ada dimana, apa yang terjadi padamu." Kata Cahaya sambil berjalan menyusuri tempat-tempat yang kemungkinan adiknya ada disana.

"Apa mungkin." Kata Cahaya teringat satu tempat yang belum ia datangi.

#

Dan benar saja Syila ada disana, tempat itu tidak lain adalah makam kedua orang tuanya.

"Ayah! ibu! Aku tidak sanggup hidup seperti ini, hiks hiks." Kata Syila sambil menangis dan bersandar memeluk batu nisan almarhum ibu dan ayahnya.

"Aku ingin ikut bersama kalian saja, hiks hiks hiks."

"Syila!" Teriak Cahaya sambil berlari menghampiri adiknya.

"Kakak, hiks hiks."

"Astaghfirulloh, apa yang terjadi padamu?" Tanya Cahaya melihat penampilan adiknya yang tidak karuan.

"Aku dibuli, Kak. Hiks hiks." Jawab Syila sambil menangis.

"Syila." Kata Cahaya sambil memeluk adiknya.

Sejak itu Syila tidak berani pergi ke sekolah lagi, ia hanya berdiam diri dirumah.

.....

Zeyyan selalu menyibukkan diri di kantor untuk mengisi rasa bosannya dan selalu saja pulang malam. Endra dan Riana menunggu kedatangannya untuk memberitahu jika dirinya akan segera menikah, dan seperti yang Riana duga Zeyyan sangat marah dan bersikeras untuk menolaknya kerena masa lalunya yang buruk, meski begitu Endra tetap memaksanya.

"Apa kalian sudah gila, sudah ku katakan bahwa sampai kapan pun aku tidak akan menikah!" Kata Zeyyan dengan nada tinggi.

"Mau sampai kapan kamu akan seperti ini?" Tanya Endra.

"Sampai mati." Jawab Zeyyan dingin.

"Mau gak mau pokoknya kamu akan menikah. Titik." Kata Endra tegas kemudian pergi meninggalkannya.

"Aaggrrhh." Kata Zeyyan kesal dan melempar vas bunga yang didekatnya.

Prank

Bersambung.....

1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
semoga Reni tak membully syila
Ade Diah
karyanya bagus, semoga dapat pembaca yang lebih banyak lagi, aamiin
Ade Diah
Luar biasa
Ade Diah
hai kak, udah ketemu menarik semoga terus berjodoh.
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
bawa aja syi gak enak kan udah dikasih
Yus Wirda
ceritanya bagus
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
su'udzon dluan si zeyyan
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
awal bab menarik
alifahnabilah
lucu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!