"Lalu bagaimana dengan aku mas? bagaimana dengan pernikahan kita?" Lirih nya dengan suara yang hampir tercekat.
"Kita akan tetap seperti ini sayang, mas mencintaimu."
"Tidak, ceraikan aku, menikahlah dengan dia."
"Aku hanya menginginkan seorang anak, kamu tidak bisa memberikan nya," Ucap nya dengan nada tinggi.
"Kamu menuduh aku mandul mas? Tega kamu mas..." Lirih Aira, ia sudah tidak tahan lagi menahan tangis nya.
Aira Putri Renjana sudah menikah selama lima tahun, namun setelah lima tahun pernikahan ia masih belum memiliki keturunan.
Kehidupan rumah tangga yang bahagia selama lima tahun itu, harus hancur karena tiba tiba, sang suami yang ia cintai membawa dan langsung memperkenal kan istri kedua nya yang sedang mengandung.
Hari itu membuat Aira seperti mimpi buruk yang tidak berkesudahan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ngidam aneh
Hari berganti hari, tak terasa kehamilan Aira sudah menginjak 4Bulan.
"Hubby, aku mau nasi goreng udang.." Kata Aira.
"Kita beli makanan itu, siapa tahu di resotan terdekat ada.." Ajak Samudra.
Aira menggelengkan kepala nya, lalu ia berkata. "Ga mau beli, tapi mau di bikinin sama kakek.."
"Aku aja yang bikin nya ya sayang, kakek pasti tidak mau," Kata Samudra.
Aira menggelengkan kepala nya, ia ingin sekali nasi goreng udang kesukaan nya saat ia masih berada di indonesia, tapi keinginan nya kali ini sangat aneh, ia ingin sang kakek nya yang langsung memasak.
"Yaudah ga jadi hubby, aku belum lapar," Kata Aira tersenyum, namun hati nya sangat menginginkan nasi goreng udang buatan sang kakek nya itu.
Di kehamilan trimester pertama sampai sekarang mau menginjak trimester kedua, Aira tidak mengeluh apapun, ia menikmati setiap keluhan yang ia rasakan.
Karena Samudra tidak tega dengan sang istri, dia ingin memberanikan diri berbicara dengan sang kakek.
"Ayo kita temuin kakek." Ajak Samudra.
"Jangan hubby, aku tidak enak," Jawab Aira yang segan dengan kakek Prawira.
"Kita coba dulu, daripada kamu ga makan," Kata Samudra.
Aira mengangguk, sungguh. Ia malu sekali dengan keinginan nya, tapi mau gimana lagi nama nya orang ngidam pasti aneh aneh.
Tok..
Samudra mengetuk kamar sang kakek, lalu kakek berkata. "Masuk."
"Ada apa kalian tumben nemuin kakek?" Tanya Kakek Prawira.
"Kakek.. Aku minta maaf kalo sekira nya keinginan aku sangat lancang dan tidak sopan," Kata Aira menunduk.
"Ada apa? Kaya mau minta nyawa aja," Tanya kakek Prawira lagi.
"Aira mengidam ingin nasi goreng udang buatan kakek, istri ku tidak mau makan kalo bukan kakek yang buat kan.." Kata Samudra.
"Apa... yang benar saja Sam," Kata kakek Prawira kaget.
"Kalo kakek tidak mau, tidak apa apa ko," Kata Aira.
"Kakek akan membuat nya," Ujar kakek, ia melangkah kan kaki nya ke dapur.
"Bi tolong siap kan bahan bahan yang untuk memasak nasi goreng udang," Pinta sang kakek kepada sang maid.
"Tapi tuan, biar saya saja yang memasak," Kata sang maid, pasalnya ia baru saja melihat sang tuan memasuki dapur.
"Cepat siapkan, saya yang akan memasak." Perintah kake Prawira yang tidak bisa di bantah.
"Ada apa ini ko rame rame berada di dapur," Sahut mommy Meilani.
"Kakek mau masak mom," Jawab Samudra.
"Apa!!" ucap mommy Meilani kaget.
"Diam mom," Kata Samudra.
"Ayah, ayah kenapa mau masak, maid kan banyak," Kata mommy Meilani yang belum tahu alasan ayah mertua nya memasuki dapur.
"Cucu ku mengidam pengen nasi goreng udang, dia tidak akan makan kalo ayah belum memasak keinginan nya." Kata kakek Prawira.
"Kamu mengidam?" Tanya mommy Meilani.
Aira mengangguk, lalu ia berkata. "Dari pagi tadi, aku sangat menginginkan nya mom, tapi sungkan kalo bilang."
"Tidak apa apa, kalo mau apapun bilang saja, kami akan memberikan yang terbaik untuk kamu dan calon cucu mommy," Kata mommy Meilani mengelus perut Aira yang sudah tidak rata lagi.
Kakek Prawira sibuk memasak, semua orang melihat cara memasak kakek Prawira.
"Dulu memang kakek mu suka memasak Sam, jadi tidak heran kalo cara masak nya seperti chef," Kata nenek Sinta.
"Nenek maaf ya, karena ngidam aku, kakek jadi cape," Kata Aira.
"Tidak apa apa, lihat kakek mu, dia senang sekali." Kata nenek Sinta.
Setelah beberapa saat, akhirnya kakek Prawira selesai masakan nya, ia menghidangkan nasi goreng udang itu untuk cucu nya.
Tidak tahan lagi, Aira menangis ketika tiga memakan tiga suap nasi goreng itu.
"Sayang kenapa menangis?" Tanya Samudra, ia aneh melihat istri nya yang tiba tiba menangis.
Lalu Aira memeluk sang kakek nya itu, ia berkata. "Kakek terima kasih, masakan kakek sangat enak sekali."
"Sama sama, habis kan makanan nya, lain kali kalo mau apa apa jangan di pendam, katakan saja , kami akan melakukan yang terbaik buat kamu dan calon cicit kakek," Kata kakek Prawira, ia mengelus kepala Aira.
"Bagas, anak mu memeluk ku, dia berterima kasih kepada ku hanya karena aku memasak untuk anak mu dan calon cucu mu, Bagas saya berjanji akan menjaga anak keturunan mu," Ucap kakek Prawira dalam hati, ketika mangingat kebaikan Bagas Sucipto, ia pasti akan merasa sedih, karena tidak menemani hari hari terakhir hidup nya.
***
Sedangkan disisi lain, ada Fera yang sedang duduk melihat kesana kemari, ia mencari laki laki yang sudah menolong nya, ia yakin kalo laki laki itu akan melewati jalan itu.
"Nah itu dia.." Ucap Fera melihat laki laki yang sudah menolong nya.
"Hai om.." Sapa Fera.
Laki laki itu melihat ke kiri dan kanan, tapi ia sadar kalo hanya ada diri nya di tempat itu.
"Siapa yang kamu bilang om itu?" Tanya laki laki itu mendekati Fera.
"Ya om lah," Kata Fera.
"Saya?.." Kata laki laki itu tidak habis pikir dengan wanita yang berada di depan nya itu.
"Iya situ, aku sudah lama menunggu momen ini, aku lupa belum ngucapin terima kasih sama om," Kata Fera.
"Iya sama sama, kamu nungguin saya hanya karena mau berterima kasih?" Tanya laki laki itu penasaran.
"Engga juga, mau ketemu aja.." Kata Fera tersenyum geli.
"Sekolah yang bener.." Kata laki laki itu.
"Duduk dulu om, kita belum kenalan," Kata Fera.
Laki laki itu mendengus kesal melihat tingkah anak zaman sekarang, lalu ia berkata. "Ada apa lagi?" Tanya laki laki itu.
"Selama ini om kemana? Aku nyari nyari om, tapi om ga kelihatan," Tanya Fera.
"Yang pertama jangan panggil saya om, karena saya bukan om kamu, yang kedua itu bukan urusan kamu," Kata laki laki itu memperingati.
"Ganteng ganteng ko galak sih," Kata Fera.
"Biarin." Jawab nya.
"Aku Fera.." Kata nya memperkenalkan diri nya.
Mau tidak mau, laki laki itu memperkenalkan diri nya, lalu ia berkata. "Saya Hendra wijaya."
Laki laki yang menolong Fera kala itu Hendra, namun Hendra tidak tahu siapa itu Fera.
Pada saat itu, Hendra yang sedang berjalan pulang setelah kuliah nya, ia melihat seorang wanita berantem dengan keempat laki laki, jiwa laki laki nya menyuruh agar ia menolong wanita itu.
"Kaya nya om bukan berasal dari Prancis asli?" Tanya Fera.
"Bukan, saya memang sedang kuliah dan bekerja disini, saya berasal dari indonesia." Kata Hendra.
"Kaka ipar ku juga berasal dari indonesia." Kata Fera.
"Terus kenapa?" Tanya Hendra malas.
"Jangan galak galak dong om, ganteng nya nambah nanti," Kata Fera tersenyum kearah nya.
"Dari pada kamu sibuk gombalin cowo yang sudah dewasa, mending kamu belajar, sekolah yang benar," Kata Hendra menasehati nya.
"Galak amat si.." Kata Fera.
Kira kira kita jadikan apa ya kisah Hendra dan juga Fera?...