Stefani Luna Olivia atau yang biasa di panggil Luna, kaget saat melihat suaminya sedang bercinta dengan wanita lain di kamar mereka.
Exsel Alex Sander, suami Luna dengan tanpa rasa bersalah mengaku jika wanita yang sedang bercinta dengannya itu adalah wanita simpanannya.
"Selama aku berada di luar kota, ini yang kamu lakukan!" ucap Luna emosi.
Dengan tanpa rasa bersalah Alex dan Tania, wanita simpanan suaminya mengakui jika hubungan mereka telah terjalin hampir satu tahun.
Tidak terima atas pengkhianatan yang dilakukan suaminya, Luna menyewa jasa seorang gigolo. David, namanya. Seorang mahasiswa.
Hubungannya yang makin renggang dengan suami, membuat Luna makin dekat dengan David.
Tanpa disadari benih cinta tumbuh diantara mereka. Apakah yang akan Luna lakukan?
Mungkinkah hasrat terlarang mereka dapat terwujud? Novel ini penuh emosi dan air mata. Siapkan cemilan sebelum membacanya.
Note:Harap bijak dalam membaca. Novel ini hanya pemikiran halu penulis. Jangan ditiru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Dua puluh Delapan. HTG
Luna bangun ketika jam menunjukan pukul empat sore. Di lihat ke samping, David udah nggak ada.
Luna masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelah berpakaian, Luna keluar kamar. Ia melihat David yang sedang sibuk di dapur.
Dengan langkah pelan, Luna menghampiri cowok yang telah mencuri hatinya. Tidak pernah Luna menyangka jika dirinya akan jatuh cinta pada seorang cowok yang lebih pantas di anggap adik.
Wanita itu melihat apa yang David kerjakan. Ternyata ia sedang membuat omlet telur dan sayur.
"Kamu bisa masak, Dav?" tanya Luna. Suaranya cukup mengagetkan David.
David membalikkan badannya menghadap Luna dan memeluk tubuh wanita yang ia cintai itu.
"Kamu lupa jika aku berasal dari desa dan keluarga kurang mampu. Aku harus serba bisa. Nggak mungkin aku membeli makanan di luar, aku harus masak jika ingin makan."
"Pasti enak. Wangi banget," ucap Luna.
David mengecup pipi Luna, memeluk pinggang wanita itu dan mendorongnya pelan, ke tempat duduk.
"Sekarang kamu duduk. Aku yang masak. Kamu tinggal menyantapnya saja."
"Baiklah, Tuan. Aku akan menunggu," ucap Luna sambil tertawa.
David melanjutkan masakannya. Setelah semua selesai, ia menghidangkan di meja.
"Makanan siap di santap."
David meletakkan omlet sayur saus asam pedas manis di meja. Ia mengambil sepiring nasi dan dua sendok makan.
"Makannya sepiring berdua aja atau aku suapi," ujar David.
"Sepiring berdua aja."
David dan Luna menyantap makanan dengan lahap. Dua piring nasi telah habis masuk ke perut mereka. Luna bersandar di kursi karena merasa kekenyangan.
"Aku bisa gendut kalau kamu masakin aku terus," ucap Luna sambil mengusap perutnya.
"Badanmu emang harus di tambah beratnya dikit. Saat ini terlalu ringan. Aku aja saat menggendongmu terasa enteng banget."
"Berat badanku sebentar lagi pasti akan bertambah."
"Kenapa? Apa karena ada aku yang terus menemani."
"Pede banget."
David mendekatkan tubuhnya dan mengukung Luna. Luna yang menyadari apa yang akan David lakukan, mendorong wajah cowok itu menjauh.
Luna langsung berdiri dan berlari, David yang tidak terima karena keinginannya di tolak mengejar Luna.
"Jangan harap kamu bisa lari," ucap David mengejar Luna yang berlari ke kamar dan langsung menuju balkon.
David melihat Luna yang berdiri di pagar balkon memandangi jalanan. David memeluk tubuh Luna dari belakang. Mereka berdua memperhatikan keramaian orang-orang yang sedang pulang kerja.
"Tadi pengacara menghubungi aku," ucap Luna.
"Apa yang dikatakan pengacara itu?"
"Gugatan ceraiku kemungkinan besar akan dikabulkan. Dalam waktu singkat akan diputuskan."
"Kamu serius," ucap David senang.
"Ya. Aku telah mengancam Alex untuk mau mengabulkan gugatanku. Jika ia nggak mau, Foto dan video selingkuhnya akan aku sebarkan."
"Tapi aku takut dengan tindakanmu ini."
"Takut apa?"
"Aku takut Alex nggak terima dan balas dendam."
"Ada kamu, apakah kamu akan membiarkan Alex menyakiti aku?" tanya Luna.
"Jika aku sedang berada di samping kamu, nggak akan aku biarkan ada seorangpun menyakitimu. Menyentuhmu saja nggak akan oleh. Namun aku takut ia menyakiti kamu saat aku nggak ada di sampingmu."
David memeluk tubuh Luna erat, seolah takut ada orang yang akan menyakiti wanitanya itu.
..............
Malam harinya David dan Luna ke kafe milik wanita itu. Luna duduk di ruang kerja Chandra, menunggu David yang sedang belajar untuk mengelola kafe.
"Tampaknya kamu udah mulai paham apa. -yang harus kamu lakukan. Aku yakin seminggu lagi kamu udah bisa memimpin kafe ini," ujar Candra
"Besok aku dan Luna akan ke Batam. Jadi nggak bisa ke sini."
"Kamu ikut Luna?"
"Ya,dia mengajakku. Kenapa bang?" tanya David.
"Tampaknya kamu dan Luna sudah makin dekat dan lengket aja. Tumben Luna bisa cepat percaya dan jatuh cinta."
"Kamu beruntung menjadi tambatan hatinya. Aku yang dari dulu sangat menyukainya, selalu diacuhkan."
"Bang Candra mencintai Luna?" tanya David dan dijawab dengan anggukan kepala
David kaget mendengar ucapan Candra, jika pria itu menyukai Luna. Sekian lama berteman, apakah Luna tidak pernah menyadari atau peka terhadap perasaan Candra.
*
*
*
Bersambung
mknya mia shrsnya tw bgaimn bersikap sm misua agar bs harmonis rmh tangga nya stlh tw dr omongan misua mia.
dipepet trus biar anknya nempel sama David.
mau buat anaknya jadi pelakor...
David itu gak akan sukses seperti ini klo gak ketemu Luna .
David juga dari dulu mau putus sama Mia ... cuma Mak nya aja yang menghalangi.
kapan Mak nya David dapat hidayah
terus emaknya Mia kena balasannya.
ngerasain klo suaminya masih menyimpan barang mantan pacarnya...