NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:112k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #2

Bacino di San Marco.

Butuh tiga jam lebih naik kereta dari Roma ke Venesia. Kini Shannon, dan Chloe sudah berada di lokasi yang menjadi tujuannya setelah keduanya mendatangi penginapan yang di reservasi Chloe beberapa hari yang lalu. Dua gadis itu berjalan, bersamaan dengan tangan mereka saling menggenggam.

"Kau ingin minum, Shannon? " tawar Chloe mendapati kedai yang menjual minuman. Shannon mengangguk. "Ayo, kita beli minum dulu."

Setelah membeli minuman, Shannon dan Chloe menuju perairan. Berencana menyewa Gondola untuk menyaksikan kembang api diatas perahu.

"Lihatlah Jose, gadis yang memakai dress berwarna putih itu!"

Shannon, dan Chloe mengabaikan ucapan pria yang sedang duduk di depan kedai minuman itu membicarakan Shannon.

"Ah ya, dia sangat cantik, Boy. Tapi, sayang.. Dia buta." Dua pria itu tergelak menertawakan Shannon membuat Chloe naik pitam. Ini yang tidak diharapkan Chloe, dan dia tidak menerima hinaan yang di tujukan untuk sahabatnya.

"Dasar pria brengsek!" geram Chloe dengan kedua tangannya terkepal erat. "Mulut mereka ember sekali!"

"Jangan kau dengarkan ucapan mereka, Chloe."

Shannon mencoba menahan Chloe tapi tidak berhasil. Chloe bersikeras ingin memberi pelajaran untuk kedua pria itu. Inilah tujuan Chloe belajar bela diri, untuk menjaga Shannon. Hal itu, ia dilakukan karena ia sangat menyayangi Shannon.

"Aku tidak bisa membiarkannya, Shannon. Mereka sudah keterlaluan." Chloe mengabaikan larangan Shannon. Chloe berbalik, melangkah tergesa mendekati kedua pria itu.

"Chloe." Panggil Shannon, ia juga berbalik berjalan pelan menghampiri Chloe.

"Lihatlah, sahabatnya kesini." Ucap pria yang menggunakan T-shirt berwarna biru, si Boy tapi bukan Boy William.

"Dasar brengsek!!" Chloe mengambil satu gelas minuman yang ada di meja, kemudian menyiram salah satu dari mereka. Pria memakai T-shirt biru yang berwajah mas-mas mempunyai kumis tipis.

"Apa yang kau lakukan, Nona?" Jose berdiri, menggertak Chloe.

Chloe tidak takut, gadis itu beralih, mencengkram kemeja Jose. "Memberi pelajaran, karena kalian telah menghina sahabatku!" amuk Chloe sudah diambang batas kesabarannya. Para pengunjung yang berada di sekitar menyaksikan mereka.

Sebentar lagi pergulatan akan dimulai, Shannon harus segera menghentikan Chloe sebelum Chloe memulai menunjukkan kemampuannya.

"Kami tidak menghina sahabatmu, tapi kami mengatakan sesuai dengan realitanya." Sahut si Jose memancing emosi Chloe.

Chloe mengeram kesal, bukannya minta maaf tapi pria itu mencari masalah. "Brengsek!! "

Dan benar saja, setelah kata brengsek di cetus Chloe, Chloe melayangkan tinjunya mengenai hidung Jose membuat pria itu terhuyung, lalu terjatuh. Darah segar mengalir dari hidung pria itu.

"Chloe, hentikan." Shannon memeluk tangan Chloe.

Chloe lagi-lagi mengabaikan ucapan Shannon. "Kenapa kau melihatku, hah?! kau ingin di hajar juga?" Chloe mengangkat tangan kanannya yang terkepal erat

"Ti- tidak, Nona." Pria itu ketakutan setengah mati.

"Dasar banci kaleng, cih!!"

"Sudah, hentikan Chloe. Sebaiknya kita pergi dari sini." Shannon kembali berusaha membujuk Chloe yang sedikit keras kepala.

"Tidak mau," tolak Chloe dengan lantang. "Aku belum merontokkan gigi-gigi mereka, Shannon."

Shannon menggelengkan kepalanya. Ini tidak bisa dibiarkan, Chloe bisa saja melakukannya.

"Bukannya, kau ingin membeli tiket untuk menyewa Gondola?" Shannon menunjukkan senyuman terbaiknya membuat siapa saja yang melihatnya terpesona.

"Ah ya," Chloe menepuk pelan dahinya. "Kau benar Shannon. Aku lupa."

"Ayo, kita pergi sekarang, dan tinggalkan mereka."

"Tapi, mereka. "

"Ayo.. " Akhirnya Shannon berhasil mengajak Chloe pergi dari sana menuju perairan.

Sementara itu, nampak dua pria menggunakan pakaian serba hitam berlari ke arah kerumunan. "Kita berpencar, Jason. Dan bertemu di Riva degli Schiavoni. Jangan lupa, kau hubungi Luigi untuk menunggu disana." Ujar Arthur, pria matang memiliki wajah rupawan.

"Baik Tuan!!"

Tepat di pertigaan keduanya berpencar bergabung dengan kerumunan.

"Brengsek berhentilah!" teriak seseorang dari arah belakang mengikuti mereka. "James, kau ikuti Jason. " Perintah Black kemudian ia mengeluarkan revolver, menargetkan Arthur.

"Terimakasih Chloe, kau lagi-lagi membantuku." Shannon mengucap kalimat itu dengan senyuman tulus.

"Aku senang melakukannya untukmu, Shannon." Chloe melemparkan senyumannya. "Aku sangat keren, bukan?" ujar Chloe sangat percaya diri.

"Ya, sangat. Jika, kau seorang pria mungkin aku akan menaruh hati padamu."

Selain menginginkan cinta yang tulus, semua manusia yang berjenis wanita menginginkan seorang pasangan yang bisa melindunginya. Bukan Shannon saja, Chloe yang basicnya memiliki ilmu bela diri pun demikian.

"Kenapa ucapanmu sangat mengerikan, Shannon." Ceplos gadis itu, bergidik ngeri.

"Aku menggunakan kata jika. Hmm. Meskipun, aku buta, aku masih normal."

Chloe tertawa. Jadi, selain memiliki hati yang baik, Shannon seseorang pendengar yang baik, selain itu gadis itu juga asik diajak berbicara membuat orang-orang yang berada didekatnya merasa nyaman.

"Akhirnya kita sudah sampai. Kau duduklah disini, aku akan membeli tiket." Tidak lama kemudian, Chloe sudah kembali. "Kita kehabisan tiket untuk menaiki, Gondola. Ini gara-gara dua pria brengsek itu. Huh." Keluh Chloe seraya menatap gondola di tepian sungai yang sudah di hias dengan berbagai bunga. Sebagian pengunjung juga sudah menaiki perahu dayung itu.

"Tidak masalah, Chloe." Shannon pun berdiri dibantu Chloe. "Bagaimana, jika kita ke Gereja Redentore?"

"Ide yang bagus, ayo kita kesana." Seru Chloe bersemangat.

Keduanya berjalan menaiki Jembatan Redentore yang menghubungkan Zattere ke Gereja Redentore di pulau Giudecca.

"Berapa lama lagi, kembang api itu akan dimulai Chloe? " tanya Shannon

"15 menit lagi, Shannon. Ada apa? apakah kau sudah mengantuk?" Chloe bertanya kembali. Dilihatnya banyak pengunjung yang melintasi jembatan. Chloe mengeratkan genggaman tangan Shannon. Khawatir jika sahabatnya itu menghilang.

Shannon menggeleng cepat. "Tidak, Chloe. Aku tidak sabar ingin menyaksikan kembang api itu." Ujar Shannon dengan antusias.

Chloe menoleh, menatap Shannon dengan tatapan mengiba, dan Shannon dapat merasakannya. "Jangan menatapku seperti itu Chloe. Sudah aku katakan, jika kau adalah mataku. Kau cukup menjelaskan, dan aku bisa membayangkan bentuk kembang api tersebut." Ucap Shannon tidak kalah semangat dengan Chloe. Bahkan, senyuman manis Shannon terpatri di wajah cantiknya.

Chloe tersenyum haru, dan sangat bangga dengan sahabatnya itu. Chloe tidak pernah mendengar, Shannon mengeluh atas kebutaan yang dialaminya. 15 tahun bukan waktu yang singkat. Hidup dengan pandangan gelap, pasti tidak mengenakkan.

Arthur Mayer semakin mempercepat larinya ke arah jembatan. "Minggirlah kalian!" seru Arthur.

Bersamaan itu letusan revolver dari tangan Black, terdengar membuat para pengunjung berlari berhamburan.

"Apa yang terjadi Chloe?" Shannon nampak panik mendengar letusan, dan suara teriakan-teriakan pengunjung. Dirasakan tangannya ditarik seseorang, mengajaknya berlari ke arah sembarang. Shannon merasakan jika bukan Chloe yang menggenggam tangannya saat ini. Genggam itu erat, dan terasa hangat

"Oh astaga, kita harus pergi dari sini Shannon! "

1
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
awass Rosela pingsan dengar Arthur manggil sayang ke Shanon 😄😄
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
ga usah menggoda Arrhur udah terseponaa
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
wahh wahh mulai rese nihh
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
udh 10 tahun harus nove on dong...yg tiada tak kan mungkin kembali kan kecuali belum meninggal..
𝐀⃝🥀ᴋɪʀᴀɴᴀ🧸🍁❣️
yang buta itu kalian, buta perasaan 😒
𝐀⃝🥀ᴋɪʀᴀɴᴀ🧸🍁❣️
duhh jangan2 si Chloe juga gak bisa masak air 😒
𝐀⃝🥀ᴋɪʀᴀɴᴀ🧸🍁❣️
berbie gak cantik loe kk 👉👈😒💃
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih mbak Author, Novel yg bagus padat dan menarik, ceritanya langsung tanpa berbelit 👍❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
dengan harapan Arthur Shannon junior launcing ❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
mungkinkah meninggalnya orang tua Shannon ada hubungannya dgn masa lalu Arthur 🤔
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih mbak Author tindakannmu cepet tanggap dalam menyelamatkan Shannon
👍👍
Bundanya Pandu Pharamadina
tantangan terberat Shannon di mulai
Bundanya Pandu Pharamadina
Arthur Shannon ❤❤❤❤
Shannon jangan lemah hadapi ulat bulu, Brantas ulat bulu Shannon
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
ternyata arthur punya kisah yg sedih jugaa
pasti dia tidak mau wanitamya dilecehkan dan pasti akan mnjaga wanitanya..
Bundanya Pandu Pharamadina
Shannon melihat Arthur langsung jatuh cinta❤😘
Bundanya Pandu Pharamadina
selamat Shannon bisa melihat lagi
Bundanya Pandu Pharamadina
Arthur kau terpesona sama Shannon
Bundanya Pandu Pharamadina
semoga mereka tidak terpisah Shanom Chloe
Bundanya Pandu Pharamadina
masukin keranjang 👍❤
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
ciee ciee..kesayangan ga tuh..🥰🥰🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!