Clara Aurletta Sydney. Seorang gadis yatim piatu yang selalu mengusahkan apapun untuk diri nya, ia gadis yang tangguh, hidup di tengah-tengah kota sendirian, tidak ada keluarga satu pun yang menganggap diri nya setelah kematian kedua orangtua nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Tujuan hidup Clara hanya uang. Namun setelah ia berurusan dengan Lorenzo Carlos Mateo, hidup nya berubah drastis.
"Gadis barbar, sangat menyebalkan," Ujar laki-laki tampan, memiliki wajah yang hampir sempurna ketampanan nya.
"Aduh om, lain kali hati-hati, aku sedang buru-buru, masa cuman masalah gini aku dipecat," Kata Clara.
"Kau akan mengganti kan waktu saya yang terbuang sia-sia dengan hidup mu." Laki-laki itu pergi meninggalkan Clara yang masih mengoceh.
"Sudah tua, masih saja suka marah-marah, nanti tambah tua," Gerutu Clara.
"Tapi tampan juga sih, eh kalo tampan aja tidak berguna, harus banyak duit juga," Gumam Clara, ia selalu berpikir realistis untuk kelanjutan masa depan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Clara mengetahui nya
Hari demi hari telah berlalu, tak terasa sebulan sudah Clara tinggal di mansion tersebut.
"Hmm, aku jadi penasaran dengan ruangan gelap itu," Batin Clara.
"Apa aku kesana aja ya? Buat ngilangin rasa penasaran ku, tapi aku harus hati-hati, jangan sampai ketahuan suamiku dan juga Kimberly,"Sambung nya lagi.
Lalu Clara memutuskan untuk melihat ruangan yang sangat berbeda itu, Clara mengendap-ngendap masuk kedalam ruangan tersebut.
Clara menghidupkan ponsel nya, guna untuk melihat keadaa didalam ruangan.
" Pengap banget, kenapa ruangan ini gelap ya, padahal ruangan ini sangat bersih,"Gumam Clara.
Kemudian Clara melihat-lihat satu persatu barang yang ia lihat, namun Clara di kejut kan dengan satu kotak, Clara membuka kontak tersebut.
"Lorenzo Carlos Matteo, pemimpim klan mafia terbesar di italia, pemimpin black serpent.."
"Lorenzo dikenal sebagai mafia yang tidak akan terkalah kan, lorenzo seorang mafia yang bengis, akan membunuh siapapun yang mengusik hidup nya dan perusahaan luar maupun dalam.."
Clara menutup mulut nya, Clara kaget dengan apa yang ia baca, ternyata suami nya seorang pembunuh..
"J__jadi, suamiku.." Gumam Clara.
Kemudian Clara membaca tentang kematian mertua nya yang sangat tragis, entah apa maksud Lorenzo menyimpan itu semua di ruangan tersebut.
"Aku harus melihat ruangan satu lagi, di belakang mansion," Gumam Clara, lalu Clara bangkit meninggalkan ruangan tersebut, dan merapihkan barang-barang yang sudah Clara lihat.
Lalu Clara keluar dari ruangan tersebut, ia turun kebawah.
"Mau kemana nyonya, ada yang perlu saya bantu?" Tanya sang maid.
"Tidak ada, aku hanya ingin jalan-jalan di sekitar mansion aja," Jawab Clara tersenyum.
"Eh bi, Kimberly belum pulang?" Tanya Clara.
"Saya belum melihat nya nona, kemungkinan nona Kimberly belum ke mansion," Jawab sang maid.
"Aku cuman jalan-jalan disekitar mansion aja bi, bosan di kamar," Ujar Clara.
"Mau saya temani, nona?" Tanya sang maid
"Tidak bi, aku bisa sendiri," Tolak Clara.
Lalu Clara melangkah kan kaki nya kebelakang mansion, sebelum diri nya kebelakang, Clara melihat-lihat, takut ada yang melihat nya.
"Aman.." Gumam Clara, lalu ia melangkah kan kaki nya.
Namun ternyata setelah Clara melihat, pintu ruangan itu tidak terkunci, dan Clara memasuki nya diam-diam.
Clara menutup mulut nya saat melihat Lorenzo sedang membunuh musuh nya dengan sangat kejam, dan di belakang Lorenzo ada Alex dan juga Kimberly.
"Ternyata mereka.." Gumam Clara merasa mual karena melihat aksi suami nya.
Tak butuh waktu lama, akhirnya Clara meninggalkan tempat tersebut dengan sangat hati-hati, agar tidak ketahuan.
Clara memutuskan untuk keluar dari mansion tersebut, Clara tidak mau hidup dengan seorang pembunuh seperti Lorenzo.
Clara hanya membawa uang, ponsel nya ia simpan di kamar nya, karena Clara sadar kalo suami nya menyimpan alat pelacak di ponsel nya.
"Meskipun aku menginginkan kekayaan, tapi aku tidak mau memiliki suami seorang pembunuh," Gumam Clara menangis.
Clara begitu bodoh telah di bodohi oleh Lorenzo, Clara.
"Aku akan membawa uang cash," Gumam Clara.
Lalu Clara memutuskan meninggalkan tempat tersebut, Clara bersikap seolah tidak tahu apa-apa, saat Clara akan keluar dari mansion tersebut.
"Nona, anda kamu kemana?" Tanya sang pengawal.
"Saya hanya ingin berjalan-jalan saja, Lorenzo sudah memberikan izin, kebetulan Kimberly sedang keluar," Ucap Clara mencoba mencari alasan.
"Anda yakin mau sendiri?" Tanya sang pengawal.
"Yakin, lagian tidak akan jauh, hanya sampai depan." Jawab Clara.
Lalu kedua pengawal itu mengizinkan Clara.
Clara keluar dari mansion mewah itu, setelah Clara berhasil keluar, Clara mencari-cari kendaraan yang akan membawa nya ke bandara.
Clara akan memutuskan untuk pulang ke indonesia, tepat nya ke tempat tinggal orangtua nya dulu.
Setelah Clara menemukan kendaraan untuk nya, Clara langsung menuju ke bandara.
"Untung aku membawa penutup wajah ini," Gumam Clara.
Setelah beberapa saat, Clara sampai dibandara, Clara langsung membeli tiket tujuan ke indonesia, untung saja ada jam penerbangan, jadi Clara langung terbang.
Sepanjang perjalanan, Clara menatap awan dari balik kaca pesawat..
"Aku mencintai mu, tapi aku tidak mau hidup bersama pembunuh, aku takut nasib ku akan menjadi seperti mommy mu," Gumam Clara.
Clara tertidur dengan sangat lelap, setelah Clara menangis.
Tak terasa akhir nya Clara sampai ke jakarta, Clara memutuskan akan pergi ke tempat asal nya, yaitu kota Garut.
"Aku harus kesana, biar dia tidak menemukan ku," Gumam Clara.
Clara langsung memesan bus yang akan tujuan ke garut, perjalanan Clara tidak membutuhkan waktu lama, setelah hampir seharian, Clara merasa cape dengan perjalanan nya.
Keesokan hari nya, Clara sudah sampai ke tujuan nya, yaitu kota garut.
Clara membuka rumah yang sudah lama tidak ia tinggali itu, Clara masuk kedalam rumah itu, lalu Clara membersihkan rumah penuh debu itu.
Uhuk..
Terdengar Clara batuk, karena debu yang sangat banyak.
"Ibu, bapak. Aku kembali ke rumah ini," Gumam Clara.
Clara tidak mengeluh, meskipun ia membersihkan rumah penuh debu itu sendirian.
Setelah dua jam lama nya, Clara berhasil membersikan seluruh rumah itu, kecil tapi nyaman untuk Clara tinggali.
Clara tertidur hanya menggunkan kain selembar, karena Clara sudah merasakan kantuk dan merasa cape setelah sehari semalam di perjalanan, Clara tertidur nyenyak.
***
Sedangkan disisi lain, Lorenzo mencari-cari istri nya tidak ada di seluruh mansion, Lorenzo sudah mencari-cari Clara, namun hasil nya nihil.
"Ck, aku kecolongan.." Gumam Lorenzo.
Lalu Lorenzo menemui Alex yang sedang akan tertidur.
"Lex.." Panggil Lorenzo.
"Ada apa tuan?" Tanya Alex.
"Istriku, tidak ada di mansion, kemungkinan dia sudah tahu aku siapa, dia tidak membawa ponsel atau punya black card yang ku berikan," Ucap Lorenzo.
"Kita lihat CCTV mansion dan luar mansion," Ajak Alex.
Lalu kedua nya melihat CCTV mansion, terlihat Clara yang meninggalkan mansion itu dengan mata yang sembab, dan Alex mengalihkan CCTV itu ke tempat ruangan rahasia.
Clara terlihat memasuki ruangan rahasia itu, Clara melihat Lorenzo sedang membunuh musuh nya, Lorenzo melihat ekspresi Clara saat diri nya sedang membunuh musuh nya.
"Sial.." Geram Lorenzo.
"Kita harus mencari nona Clara, sebelum para musuh kita menemukan nya," Ucap Alex.
Lalu kedua nya meninggalkan mansion, Alex dengan Lorenzo berpencar mencari Clara.
Lorenzo mencari Clara ke semua bandara.
Lalu Lorenzo melihat CCTV saat Clara memasuki pesawat yang bertujuan indonesia.
"Lex, kemungkinan Clara pulang ke jakarta," Ucap Lorenzo.
"Kita kesana sekarang, menggunakan helikopter pribadi," Ujar Alex.
Lalu Lorenzo mengiyakan ajakan Alex.
"Baby, kamu akan mendapatkan hukuman, karena telah pergi sebelum aku menjelaskan nya ." Gumam Lorenzo.