Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
"Tunggu Kakak pulang ya, jangan nakal. Kakak janji gak akan lembur malam ini. Oke?" kata Flora menurunkan queena di depan rumah minimalis yang tampak bersih dengan cat berwarna putih.
"Iya kak" kata queena. Ia menunggu mobil kakak nya itu pergi, segera queena mengganti baju nya. Ia harus segera ke toko roti untuk kerja part time. Tentu nya itu semua tanpa sepengetahuan flora.
Queena berangkat dengan menggendong tas berbentuk boneka dengan bando yang Terpasang di atas rambut nya itu membuat penampilan nya terlihat sangat cute.
"Hai kak, maaf aku sedikit terlambat" ucap queena pada partner kerja nya.
"Tak apa queena. kau sangat menggemaskan" puji wanita yang memiliki tubuh sedikit gempal dengan rambut yang di Cepol.
"terimakasih, pulang lah kak Rena, anak mu pasti sudah menunggu" kata queena seraya memakai celemek yang sudah di sediakan di toko roti itu.
"ya sudah aku pulang, jika ada apa apa telfon saja aku ya..."
"Siap kak" ucap queena melambaikan tangan pada Rena yang pergi dari sana.
Queena dengan cekatan melayani para pelanggan yang mengantri di toko roti itu. Walaupun toko itu sangat kecil, namun toko itu memiliki pelanggan yang banyak dan setia karna memang rasanya yang sangat enak.
sudah 2 jam queena melayani para pelanggan, kini ia pun bisa beristirahat sejenak. Baru saja queena ingin meneguk air tiba tiba lonceng berbunyi, pertanda ada yang datang.
"Silahkan......" sapa queena yang langsung berdiri dan menyapa pelanggan.
Saat queena mendongak untuk melihat wajah pelanggan itu, betapa terkejut nya dia ternyata pelanggan itu adalah pria yang ia tabrak saat di depan gerbang sekolah.
Queena dengan terpaksa melakukan pelayanan terbaik karna ia tak ingin kehilangan pekerjaan nya.
"profesional queena profesional" batin queena mengingatkan dirinya sendiri.
"Tolong bungkus semua roti ini" kata pria bertubuh kekar itu menunjuk sederet roti favorit queena.
"Baik tuan" kata queena sopan, ia langsung membungkus semua roti yang pria itu tunjuk, pria itu pun memberikan kartu untuk melakukan pembayaran pada queena.
"Terimakasih telah berbelanja di toko kami" kata queena tersenyum semanis mungkin.
"Kamu cukup menarik....Kamu sangat menyebalkan saat berada di luar. Tapi kamu sangat profesional saat bekerja" ucap Vincent seraya berjalan meninggalkan queena.
Queena hanya diam, ia tak menjawab ucapan Vincent. entah Vincent sedang mengejek atau memuji nya, itu lah yang ada di benak queena saat ini.
Setelah kepergian Vincent, queena melanjutkan istirahat nya. Ia sangat kelelahan hari ini karna melayani begitu banyak pelanggan.
Setelah 8jam queena bekerja. Kini akhirnya ia pun menutup toko karna sudah jam 10 malam. Queena tidak terburu buru pulang. Karna jika kakak nya memergoki ia sedang berada di luar, queena bisa beralasan membeli makanan karna persediaan makanan dirumah sudah habis.
Benar saja, saat queena sedang berjalan dengan menenteng paper bag berisi makanan. Tiba tiba mobil hitam itu berhenti tepat di samping queena.
"Dari mana saja? Kenapa kamu keluyuran di tengah malam begini de" ucap flora seraya menurunkan kaca mobil nya.
"Aku lapar kak, jadi aku membeli sedikit makanan. ayo kita pulang dan makan kak" kata queena yang langsung naik ke mobil.
"kamu ini, selalu saja begitu. Kakak sangat mengkhawatirkan mu queen. Berhenti lah membuat kakak khawatir" kata flora seraya melajukan mobil nya.
"Aku kan cuma beli makanan kak, lagi pula. Aku baik baik saja" kata queena acuh tak acuh.
"Sudahlah, tidak akan ada habis nya berdebat dengan bocil nakal seperti kamu" kata flora memalingkan wajah nya, yang semula memandang queena sekarang ia menatap lurus ke jalan.
"Bagus, fokus lah menyetir kak" kata queena dengan wajah tanpa dosa nya itu. Sebenarnya queena merasa sangat bersalah, tapi ia harus tetap berpura pura bahwa dia tak peduli pada perasaan orang lain.
"Oh ya, Besok kakak harus dinas ke luar kota, kamu harus ikut ya..." ucap flora karna ia tak mungkin meninggalkan adik nya di rumah sendirian.
"Kakak, aku sudah besar. Aku bisa kok menjaga diri sendiri, kakak tidak perlu khawatir" kata queena yang enggan untuk ikut, karna pasti rasanya membosankan menemani kakak nya bekerja.
"Tidak ada penolakan queena. Kamu harus ikut sama kakak" kata flora tegas tanpa menoleh pada queena.
"Emmmm, tunggu.....bersama siapa kakak mau pergi?" tanya queena memastikan.
"Boss dan asisten pribadi nya, dia pria. Maka dari itu kakak ingin kamu menemani kakak" kata flora membujuk queena.
"Baiklah, aku akan ikut" jawab queena yang merasa khawatir karna kakak nya akan pergi bersama bos serta asisten pribadi nya.
"Bukan kah kakak bilang, boss kakak itu sangat dingin dan cuek ya?" tanya queena.
"Ya, dia tak menerima kesalahan sedikit pun. Kakak lah satu satu nya karyawan yang tak pernah membuat kesalahan. Maka dari itu dia menunjuk kakak untuk mengurus proyek nya"
"Lalu, bagaimana dengan asisten nya?" tanya queena.
"Berbanding terbalik, asisten nya ramah dan baik. ehhh....tidak! Tidak!, asisten nya juga sama seperti dia, saat ada yang membuat kesalahan kecil. Dia tak segan segan menghukum" kata flora.
Sesampai nya dirumah, Queena langsung menyiapkan makanan yang sudah di beli nya tadi, ia menuangkan seluruh makanan ke piring besar.
"Wahhhh kelihatan nya enak...." kata flora yang bersiap menyomot makanan itu.
*PLAKKKKKKKKKKKK
"Awww, dek....." teriak flora saat tangan nya terasa sakit.
"Pergi lah mandi dulu kak, kakak akan membawa kuman ke dalam tubuh kakak" omel queena dengan mata yang di sipit kan.
"Ish kamu ini.....baiklah, kakak mandi dulu" kata flora mencubit pipi adik nya.
Tak lama berselang, kini mereka berdua pun menikmati makanan yang di beli oleh queena. Dengan lahap, mereka menghabiskan makanan itu.
"De.....berkemas ya, besok kita berangkat sekitar jam 8 pagi. Untuk sekolah, kamu tidak perlu khawatir, kakak akan mengirim surat izin selama 2 hari" kata flora seraya mencuci piring bekas mereka berdua makan.
"Iya kak" ucap queena pasrah. Setelah selesai mengelap meja makan, queena pun masuk ke dalam kamar, sedangkan flora sedang memberi makan kucing peliharaan mereka yang bernama boy.
Setelah memastikan kucing kesayangan nya itu makan, flora pun masuk ke kamar nya, ia merenung sejenak....
"Tuhan....bukan nya aku tidak mempercayai adik ku, aku hanya tidak ingin meninggalkan nya sendiri di rumah, aku takut suatu saat keluarganya akan mengambil nya dari ku. Aku tak ingin kehilangan queena tuhan......" ucap flora menatap langit langit kamar nya, doa itu yang selalu ia panjatkan setiap malam.
aku tungguuuu
lanjut...