Update hari RABU, JUM'AT DAN MINGGU
Ini lanjutan cerita penghianatan Suamiku dan sahabatku.
Gerhana Kavindra seorang Mafia kejam. Siapapun yang berani mengusiknya, ia akan menghancurkan orang itu tanpa sisa. Sifat dinginnya membuat banyak orang takut berurusan dengannya. Namun seperti itu banyak wanita berusaha menggoda Gerhana agar bisa memiliki Gerhana. Bahkan mereka selalu berusaha menghalalkan segala cara agar Gerhana bisa jadi miliknya.
kemudian satu ketika Gerhana menolong Mahasiswa baru yang menggunakan cadar dikerjai oleh seniornya. disaat itu Gerhana mulai penasaran dengan Gadis Gerhana yang menurutnya mempunyai sejuta rahasia. Ketika ia ketemu dengan wanita itu Gerhana merasakan berdebar.
Apakah Gerhana dapat menaklukkan gadis bercadar itu?
ataukah Gadis bercadar bisa membuat Gerhana meninggalkan dunia bawah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MMGM 001
Dor...
Dor...
Dor...
"Itulah akibat yang berani berkhianat." Gerhana meninggalkan anak buahnya yang sudah ia tembak. "bereskan." Titah Gerhana pada Arion.
"Baik King."
Gerhana sampai di Apartemen miliknya sekitar jam 02.00 dini hari. Karena kelelahan Gerhana merebahkan badannya dikasur king sizenya tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.
***
***
Pagi harinya Gerhana sudah Rapi dengan menggunakan kemeja warna hitam yang ia padukan celana Jeans.
Hari ini Gerhana pergi ke kampus mengendarai motor kesayangannya.
Sementara diwaktu yang sama tempat berbeda seorang gadis yang menggunakan Niqab juga sedang bersiap untuk pergi ke kampus barunya dengan mengendarai motor Matic bersama sepupunya Khadijah.
"Nak, kenapa tidak menggunakan mobil." Ucap Umi Adiba.
"Macet Umi dijalan, Bawah motor ajah lebih cepat." Jawab Icha. "Icha berangkat ya Umi, Tuh Khadijah udah nunggu diluar. Assalamualaikum." Pamit Icha sambil mencium punggung tangan Umi Adiba.
"Walaikum salam Nak, Hati-hati bawah motornya jangan ngebut."
"Saya juga pamit Umi." Pamit Khadijah yang juga mencium punggun tangan Umi Adiba.
"Kapan Icha kamu bisa menerima ku untuk menjadi Imammu." Ustadz Zain yang terus memperhatikan Icha dari jauh sampai Icha meninggalkan pesantren Nur Hikmah Darussalam.
***
***
Brum
Brum
Brum
Suara Motor Gerhana menggema di kampus begitupun dengan suara motor Arion yang hampir bersamaan sampai dengan motor Gerhana.
Gerhana membuka Helm Full facenya membuat para kaum Hawa berteriak histeris melihat kedatangan Gerhana yang semakin hari semakin tampan.
"Kak Gerhana semakin tampan."
"Halalin aku dong Bang."
"Kak Arion juga tak kalah Tampan semakin Hansem."
"Kak Arion Aku padamu."
Itulah teriakan alay kaum Hawa yang terdengar di telinga Gerhana dan Arion.
"Wa Fans lo semakin banyak kaka Ipar." Ejek Tari yang juga baru sampai di kampusnya bersama Bintang suaminya.
"Kayak suami lo ajah tidak ada Fansnya. Cuma mereka takut sama singa yang akan mengamuk. Tidak ada terang-terangan mendekati Bintang." Gerhana kembali mengejek Tari, Terbukti pipi Tari sudah memerah menahan emosi.
"Gue tidak akan biarkan pelakor ada masuk di rumah tangga gue. gue akan basmi mereka tanpa sisa." Ucap Tari. "Ayo sayang kita pergi. tinggalkan mereka yang para Jomblo." Ajak Tari menggandeng tangan Bintang yang dari tadi diam tanpa mau ikut campur dengan perdebatan antara Istri dan saudara kembarnya.
"Ayo kita kekelas." Ajak Arion.
"Lo duluan ajah Ri, Gue mau ke Toilet dulu." Tanpa menunggu jawaban dari Arion terlebih dahulu. Gerhana sudah pergi membuat Arion mendengus kesal.
"Pergi jangan mendekat." Ucap Icha yang sudah ketakutan."
"Ayolah manis, kita bermain sebentar." Pria itu berusaha memegang tangan Icha, Namun Icha tetap berusaha menghindar dan selalu berdo'a dalam hati agar ada seseorang datang menolongnya sebelum orang itu menyentuhnya.
"Saya mohon menjauhlah dariku." Icha terus memohon agar pria itu menjauh darinya, Tapi Pria itu malah tertawa mengejek kearah Icha.
"Pegang wanita itu, Gue mau lihat wajahnya yang selalu ia tutupi." Icha semakin panik ketika Keempat Pria mendekat ke arah, Ia pun berusaha berlari sekuat tenaga agar bisa terhindar dari pria itu.
Brug
"Astaghfirullah al Azhim." Icha beristighfar karena tidak sengaja menabrak seseorang. Sementara orang itu memegang dadanya yang berdetak kencang tidak seperti biasanya.
"Tolongin saya.. Kumohon." Icha memohon pertolongan pada pria itu dengan air matanya yang terus menetes dipipinya. tanpa sadar Pria itu menghapus air mata Icha dengan tangannya membuat Icha tersentak kaget dan mundur sedikit.
"Maaf, Kita bukan Muhram." Pria itu menganggukkan kepalanya mengerti.
"Ternyata lo disini." Icha yang mendengar suara pria yang dari tadi mengganggunya, Icha langsung berlari ke belakang Pria itu untuk meminta perlindungan.
"Dia milik kami." Ucap Salah satu diantara mereka.
"Pergi." Tekan Pria itu dengan mata tajamnya menatap salah satu diantara mereka.
"Jangan cari masalah sama dia, kalau lo masih mau kuliah disini dengan nyaman. Dia itu Gerhana saudara Kembar Bintang. Dan dia mempunyai Ipar yang sangat menyeramkan kalau lagi marah." Ucap temannya menjelaskan.
"Baiklah kali ini lo lolos, lain kali tidak akan gue biarkan lo lolos." Ancam pria itu yang berwajah kebule-bulean.
"Terimakasih."
Gerhana hanya menganggukkan kepalanya tanpa membalas perkataan Icha.
sᥱrᥙ ᥣһ᥆ ᥴr𝗍 ᥒᥡ