Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B28
Setelah Ferdian keluar ketiga resepsionis itu pun memarahi Nania secara bergantian, namun Nania seakan tidak perduli dan kembali duduk di belakang meja resepsionis. Ketiga resepsionis pun ikut kembali duduk di belakang meja resepsionis itu namun mereka duduk menjauhi Nania.
Sementara itu Ferdian yang sudah berada diluar bertemu dengan Seno yang baru saja kembali sehabis memarkir mobil yang tadi dia gunakan untuk menjemput Ferdian.
"Tuan Muda kenapa anda di luar, kenapa tidak langsung masuk dan menemui Tuan Jerry." ucap Seno.
"aku baru saja di usir oleh resepsionis didalam, mereka tidak percaya jika kau datang untuk menemui paman Jerry" jawab Ferdian.
"apa mereka berani mengusir anda? Mari tuan muda kita masuk saya akan memberi mereka pelajaran karena telah berani mengusir mu"
"kalian ikut aku kedalam" ucap seno memerintahkan penjaga keamanan untuk mengikutinya. Mereka yang sejak tadi mendengar percakapan Seno dan Ferdian pun tercengang, karena Seno memanggil Ferdian dengan sebutan Tuan Muda, mereka tau Seno ini siapa, bahkan Tuan Jerry sekalipun segan dengannya, karena Seno adalah orang yang di utus langsung oleh Keluarga Pratama.
"baik Tuan Suseno" jawab mereka serempak.
"Sudah sudah tidak perlu kamu yang mengurus ini, biar nanti Paman Jerry saja, aku juga tidak masalah menunggu disini, aku masih ingin melihat lihat suasana di depan lobby ini.
"Tapi Tuan Muda"
"Sudahlah kak aku ikuti saja mau ku" ucap Ferdian dengan tersenyum untuk memperlihatkan bahwa dirinya tidak masalah jika menunggu di luar.
"Baik Tuan Muda" "dan kalian kembali ketempat kalian lagi" perintah Seno kepada para penjaga.
"Kak Seno apa kamu tau sebenarnya aku di perintah kakak ku untuk menemui Paman Jerry untuk apa?" tanya Ferdian penasaran kenapa kakak memaksa ku untuk datang, ditambah sampai meminta ibu dan adiknya untuk membujuknya agar tetap datang ketika dirinya tidak mau lagi datang.
"Untuk hal itu, maaf Tuan Muda saya tidak bisa mengatakannya" jawab Seno merasa bersalah.
"Huh baik lah tidak apa apa, oh iya kak, apa mulai sekarang kak Seno akan mengawal ku setiap saat?" tanya Ferdian lagi.
"Benar Tuan Muda, itu tugas yang di berikan oleh Tuan Besar kepada saya untuk menjaga tuan muda"
"Huh ayah ini, dia sudah tau jika aku ini sudah biasa sendiri, dan sekarang malah menyuruh mu untuk menjaga ku" Ferdian mengeluh.
"Kak Seno kedepannya kamu hanya perlu datang jika aku menghubungi mu saja bisa tidak? Karena aku tidak nyaman jika harus di ikuti kemanapun aku pergi" Ferdian meminta.
"Bisa Tuan Muda, Tuan Besar sebenarnya juga mengatakan jika kamu keberatan untuk dijaga oleh saya setiap saat, tuan Muda bisa menghubungi saya jika Tuan Membutuhkan saya" jelas Seno.
"Kenapa kak Seno tidak mengatakan nya dari awal, kenapa harus menunggu ku memintanya?"
"Maafkan saya Tuan Muda, karena itu juga arahan dari Tuan Besar" jawab Seno
"Huh ayah kamu ini benar benar membuatku bingung saja" desah Ferdian.
5 menit pun berlalu dan Lift Khusus terbuka, semua karyawan yang sedang ada di Lobby melihat kearah Lift itu.
Keluar lah Jerry dan 6 orang petinggi perusahaan mengikuti di belakangnya. 3 resepsionis pun langsung berdiri di depan Meja resepsionis dan sedikit menundukkan kepala mereka, namun Nania langsung menghampiri Jerry.
"Paman, Tuan Besar menunggu di pintu Lobby" bisik Nania kepada Jerry. Sontak 3 resepsionis yang melihat itu terkejut berani beraninya Nania berbisik kepada Tuan Jerry didepan mata semua orang yang melihatnya. Namun mereka tidak berani berbuat apa apa di depan Jerry, mereka hanya berfikir jika Nania akan mendapatkan masalah karena berlaku tidak sopan seperti itu.
"Baik, kamu ikut aku" balas Jerry dan Nania berjalan di samping Jerry, melihat kejadian itu sontak saja membuat semua pemilik mata yang melihatnya semakin terkejut dengan kejadian itu, dan mereka bertanya tanya kenapa Nania bisa begitu dekat dengan Tuan Kusumo orang yang paling di hormati di Kota ini.
"Kalian bertiga bersiap untuk mendapatkan akibatnya nanti" ucap Nania tepat didepan 3 resepsionis itu.
"Nania apa maksudnya?" tanya Jerry kepada Nania setelah mendengar ucapannya.
"Mereka yang telah berani mengusir Tuan Ferdian" jawab Nania yang masih belum tau siapa sebenarnya Ferdian ini. Karena Pamannya hanya memberitahu jika Ferdian orang penting.
"Berani beraninya kalian melakukan itu, lihat saja nanti setelah saya kembali" ancam Jerry menunjuk mereka bertiga dan langsung bergegas menuju Ferdian yang ada di luar.
"Salam Tuan Muda" ucap Jerry dan 6 orang petinggi perusahaan secara bersama dengan menundukkan tubuhnya tepat di depan Ferdian yang telah menunggunya. Nania yang mendengar perkataan mereka terkejut karena ternyata Ferdian adalah seorang Tuan Muda, dia tidak menyangka sama sekali orang yang sederhana seperti Ferdian adalah Tuan Muda yang sedang di latih oleh keluarga nya.
( Nania tau tentang Ferdian yang sedang di latih oleh keluarganya agar menjadi pribadi yang baik, namun dia hanya diberitahu oleh pamannya, nama belakangnya, tidak mengetahui nama depan nya.)
Nania yang melihat itu pun langsung ikut menundukkan tubuhnya di hadapan Ferdian.
Sementara mereka yang ada didalam lobby pun terkejut dengan apa yang di lakukan Jerry bersama petinggi perusahaan didepan Lobby, bisa bisa nya mereka menundukan tubuh mereka di depan seorang pemuda yang tadi telah di usir oleh resepsionis.
Sedangkan ketiga resepsionis yang melihat itu tubuhnya mendadak gemetar, karena mereka sudah memperlakukan dengan buruk orang yang seharusnya mereka hormati sepeti jerry.-
"Kalian bangun lah, kedepannya tidak perlu seperti ini terhadapku, aku tidak perlu dihormati secara berlebihan seperti ini." peringatan dari Ferdian karena dirinya merasa dirinya bukanlah apa apa.
"Baik Tuan Muda" ucap Jerry.
"Tuan Muda mari ikut saya" tambahnya, sambil mempersilahkan Ferdian untuk masuk.
Ferdian pun bergegas masuk di ikuti dengan Seno di sampingnya, Jerry dan 6 Petinggi perusahaan mengikuti dibelakangnya di ikuti Nania di paling akhir.
Ferdian yang melihat ketiga Resepsionis yang merasa ketakutan hanya tersenyum sinis dan mengabaikan begitu saja dan menuju Lift Khusus yang telah di beritahu oleh Seno yang sudah sering keluar masuk kantor ini.
"Tuan Jerry tolong ajak Nania untuk ikut bersama kita"
"Tapi Tuan Muda dia hanya resep...."
"Aku tidak perduli" potong Ferdian yang tau apa yang akan di ucapkan Jerry.
"Baik" "Nania kemari" Jerry memanggil Nania, Nania pun mendekat.
"Kamu ikut, tapi ingat tidak perlu banyak tanya" bisik Jerry, Nania pun hanya mengangguk memberikan jawaban.
Lift pun terbuka, Ferdian Seno Jerry Nania pun masuk, sedangkan para petinggi akan menggunakan Lift umum.
Nania merasa canggung berada dekat dengan Tuan Muda yang sangat di hormati oleh pamannya serta Seno yang dia ketahui Seno ini juga sangat di segani oleh pamannya.
"Tuan Muda saya sudah mendengar kejadian di meja Resepsionis tadi, saya sangat menyesal tidak menunggu kedatangan Tuan Muda disana, sehingga membuat Tuan muda diperlakukan dengan sangan kurang ajar" Jerry meminta maaf dan dia langsung berlutut didepan Ferdian di dalam Lift.
"Paman apa yang kamu lakukan, semua bukan kesalahan mu, mereka lah yang salah kamu tidak sepatutnya memohon maaf kepadaku hingga melakukan seperti ini" ucap Ferdian yang langsung membantu Jerry untuk berdiri kembali.
Nania yang melihat kejadian itu pun terkejut, dia terkejut karena tindakan Ferdian ini, karena dia sudah sering melihat Tuan Muda yang ada dikota ini pasti akan sangat bangga jika ada seseorang yang berlutut didepannya.
"Sudah lah paman, masalah ini nanti saja kita urus aku hanya ingin tau kenapa kamu dan kakak menyuruh ku untuk datang kesini" tanya Ferdian yang masih tidak tau tujuan mereka menyuruhnya datang kesini..
"Nanti Tuan Muda akan tau" jawab Jerry dengan senyumnya.
"Hah sama saja jawabannya" ucap Ferdian yang sudah sering mendapatkan jawaban yang sama.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏