NovelToon NovelToon
Between Orion And Cassiopeia

Between Orion And Cassiopeia

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Claudia Diaz

Sekuel novel Rain & Sunny

Cinta itu berhak memilih kepada siapa ia akan berlabuh dan juga cinta itu tidak memandang status.

Begitulah yang dirasakan pemuda bernama Cyril Orion Stevenson. Ya, ia merasakan cinta itu tumbuh dalam hatinya secara tak sadar.

Jantungnya seakan digedor paksa oleh sesuatu yang bernama cinta kala melihat Irene Cassiopeia Jonathan sang sepupu.

“Jika cinta berhak memilih, lantas mengapa cinta kita seolah ada yang menghalangi?"

- Cyril Orion Stevenson -

“Aku tahu bahwa aku juga mencintaimu, tapi aku juga tahu bahwa perasaanku padamu adalah sebuah kesalahan."

- Irene Cassiopeia Jonathan -

Akankah mereka dapat bersatu?
Atau justru menemukan cinta yang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Claudia Diaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Orion POV (Namaku Orion)

Pagi telah menyapa, sinar matahari mengintip malu-malu melewati celah-celah gorden. Raungan mesin mobil dan motor menjadi melodi pengiring pagi hari ini. Beruntunglah aku segera melaksanakan ritual pagi, tidak membutuhkan banyak waktu, aku lantas menyelesaikan ritual pagiku.

Selesai dengan ritual pagi aku melangkahkan kakiku menuju depan cermin dan melihat sosok pemuda tampan di sana.

Seorang pemuda dengan penampilan yang Wah! Wah! dan Wow!

“Ck, kau memang tampan Orion!"

Halo, namaku Cyril Orion Stevenson. Panggil saja aku Orion, si pangeran kampus yang tampan bagai Dewa Apollo, selain itu aku juga cerdas, dan pastinya kaya.

Aku anak sulung dari dua bersaudara, dan memiliki saudara kembar, bernama Leander Aquila Stevenson. Kami adalah putra dari pasangan fenomenal Triton Verenio Stevenson dan Cleopatra Selena Jonathan.

Banyak hal yang kubenci, dan tidak banyak hal yang kusukai.

Banyak orang mengatakan aku dan adikku sangat-sangat beruntung karena lahir dari keluarga terpandang. Ah, sepertinya itu memang benar. Keluarga Stevenson bukanlah keluarga sembarangan. Mungkin orang memandang keluarga Jonathan yang paling berkuasa karena memiliki segalanya, tapi bagiku itu salah besar.

Menurutku Jonathan dan Stevenson itu sama kuatnya, bahkan jika Daddy dan Granddad ingin, mereka bisa saja mengungguli kekayaan keluarga Jonathan. Sayangnya, keluarga ini agak sedikit aneh. Mereka tidak ingin memamerkan kekayaan yang mereka miliki dan memilih sembunyi di balik bayang-bayang keluarga Jonathan.

Mengenai kehidupan keluarga, karena aku lahir di keluarga Stevenson, aku dididik keras oleh Daddy dan Granddad. Tidak hanya aku, bahkan Lean juga dididik demikian. Kami terbiasa dididik untuk menjadi seorang pemimpin.

Kalian tahu bukan bagaimana kehidupan keluarga Stevenson? Anggota keluarga, dididik keras untuk untuk bertarung dengan tujuan siapa yang pantas untuk memimpin di dunia gelap. Sekaligus memimpin perusahaan turun-temurun Granddad.

Agak lain memang, ini mengingatkanku pada anime Jepang, yang bertarung satu sama lain untuk menjadi pemimpin sebuah clan.

Dan keluarga ini baru saja mengadakan pertarungan hebat antar anggota keluarga. Tentu saja akulah yang keluar sebagai pemenangnya. Setelah bertarung sengit melawan sepupu dan adik kandungku sendiri.

Pada akhirnya, Daddy mempercayakan organisasi gelap itu padaku. Karena sebelumnya Daddy yang memimpin organisasi gelap itu.

Oh iya, saat ini usiaku menginjak 20 tahun, aku belum memiliki kekasih. Namun, aku sudah memiliki seseorang yang aku cintai. Aku tidak tahu kapan aku bisa menjadikannya sebagai seorang kekasih, tetapi di dalam hati kecilku aku sangat ingin memilikinya, milikku seutuhnya, hanya aku!

“Orion, apakah kau masih hidup. Sudah saatnya kau turun untuk sarapan, jika dalam hitungan ketiga kau tidak segera turun, Daddy bersumpah akan meremukan kepalamu?!" teriak Daddy lantang.

Gawat aku harus turun sekarang juga. Daddy tidak pernah main-main dengan ucapannya. Dia sangat berbahaya.

Buru-buru aku melangkahkan kakiku ke ruang makan. Di sana sudah ada Mommy, Leander, dan tentu saja Daddy dengan tatapan dinginnya yang menusuk ke dalam diriku.

“Maaf aku terlambat," kataku sambil duduk di kursi makan yang masih kosong.

“Apa yang kau lakukan di kamar, kau bersolo karir?" Daddy-ku melirik sinis ke arahku.

Orang tua macam apa yang bertanya dengan frontal begitu? Sungguh sangat tidak biasa Daddy-ku ini.

“Maaf, Dad. Orion belum minat debut jadi penyanyi," jawabku. Daddy hanya mendengus dan memutar bola matanya malas. “Penyanyi apanya? Suara sumbang begitu berlagak."

Nah, kan. Jika orang tua normal, pasti akan memberikan kata-kata penyemangat untuk anak-anaknya. Akan tetapi Daddy-ku ini berbeda. Kerjaannya hanya mencibir saja. Hah ....

“Yang penting aku tampan!" kataku penuh percaya diri.

“Kau terlahir tampan pun karena gen Daddy menurun padamu. Perlu kau ketahui, benih milikku itu adalah benih unggulan," ucap Daddy dengan percaya dirinya yang tinggi, mungkin nyaris overdosis.

“Honey, bisakah kita mulai sarapannya? Aku tidak mau jika bayi kesayanganku kelaparan saat di kampus nanti," suara Mommy mulai menginterupsi perdebatan kecil kami.

Kami mulai menikmati sarapan dengan tenang, kebiasaan yang diterapkan oleh Daddy kami harus makan dengan tenang, jika tidak, dipastikan piring akan melayang di atas kepalamu.

“Kalian akan kuliah hari ini?" tanya Mommy. Kami hanya mengangguk mengiyakan, kemudian suara Daddy menyahut. “Jangan lupa jemput Cassie. Mobilnya mogok kemarin, dan Sunny tidak bisa mengantar karena ada urusan di butiknya."

Aku hanya mengangguk saja, sudah pasti aku yang disuruh menjemput anak dari Uncle Rain, tidak mungkin Lean. Dia tidak mau, karena katanya Cassie itu aneh dan sangat polos. Gen Aunty Sunny menurun kuat padanya, huh?

Usai sarapan pagi, aku dan Lean bergegas menuju kampus menggunakan mobil masing-masing. Sebelumnya aku mampir ke rumah Uncle Rain terlebih dahulu.

Tidak butuh waktu lama, hanya beberapa menit sudah sampai tujuan. Bersyukurlah jalanan tidak terlalu macet pagi ini.

Kedatanganku tentu disambut oleh pelayan di rumah Uncle. Dan benar saja di sana sudah ada Aunty Sunny dan Cassie. Namun, tak terlihat batang hidung Uncle Rain.

“Orion, kau sudah datang?" sapa Aunty dengan pertanyaan retoris. Aku hanya tersenyum saja, dan menjawab singkat. “Iya, Aunty. Aku dapat kabar dari Daddy kalau mobil Cassie hari ini mogok. Jadi aku yang mengantarnya ke kampus hari ini."

“Ah, begitukah? Aunty senang. Beruntung kau mau mengantar Cassie. Maafkan Aunty ya. Karena Aunty ada urusan di butik sedangkan Uncle-mu sedang tidak enak badan pagi ini. Kau tahu, kan, kalau Cassie tidak diizinkan naik kendaraan umum? Daddy-nya terlalu posesif, 'dunia luar terlalu berbahaya untuk Princess kita,' begitu katanya," jelas Aunty Sunny panjang lebar.

Wajar saja jika Uncle Rain berkata seperti itu, mengingat betapa polos dan naifnya sang putri. Ia selalu beranggapan bahwa setiap manusia itu baik. Di zaman sekarang ini banyak serigala berbulu domba padahal.

Aku mengobrol banyak dengan Aunty. Akan tetapi obrolanku harus terjeda kala Cassie mengatakan jika ia sudah bersiap untuk berangkat ke kampus. Lantas segera saja aku pamit undur diri.

Keheningan menyelimuti kami berdua sejak kami berada di dalam mobil hingga tiba-tiba suara lembut mengudara memecah sebuah keheningan yang tercipta.

“Terima kasih," Cassie tersenyum malu dengan pipi merona, “kau sudah mengantarku."

Aku hanya tersenyum sebagai jawaban. Entah kenapa jika berdua saja dengan Cassie suaraku seperti tertahan di tenggorokan dan tak mampu keluar.

Sesampainya di kampus kami berpisah. Karena kami berbeda jurusan. Cassie memilih jurusan desain seperti mommy-nya.

Bisa kudengar pekikan dari gadis-gadis di sepanjang koridor menuju kelas. Mereka melihatku dengan tatapan memuja, seperti melihat idola kesayangan mereka. Tiba-tiba ....

“Oi, Tuan Muda! Baru berangkat pagi ini?" sapanya padaku dengan pertanyaan. Sudah seperti wartawan saja.

“Aku ada kelas pagi, ada apa memangnya?" jawabku dengan pertanyaan dan melirik dengan malas.

“Kau hanya ada kelas pagi, kan?" tanyanya, “Bagaimana kalau kita nanti menonton?"

“Aku sibuk!" jawabku ketus. Sebenarnya aku sedikit malas berinteraksi hari ini.

“Oh, ayolah. Aku sudah izin dengan Uncle Kelinci untuk pergi denganmu hari ini, dan voila, dia mengizinkan," katanya dengan wajah tak berdosa.

“Baiklah, tapi tunggu Cassie. Dia berangkat denganku hari ini, mobilnya mogok."

“Ei ... Cassie si Princess kampus. Tumben sekali mobilnya mogok?"

“Jangan banyak bertanya. Awas aku mau masuk, kelas dimulai 5 menit lagi!" kataku dan dia segera menyingkir.

Hah ... orang tadi bernama Guido Arche Angkasa. Putra dari Uncle Jupiter. Memiliki hobi makan seperti ayahnya. Meskipun begitu, dia juga jenius seperti ayahnya pula.

Setibanya di kelas, benar saja suasana sudah menjadi riuh, tetapi itu hanya sesaat, karena saat aku menampakan diri suasana kelas yang tadinya riuh menjadi hening seketika.

“Ah, sial kenapa dia bisa satu kelas dengan kita hari ini?"

“Tatapan matanya sangat mengerikan seolah ingin memakan kami hidup-hidup."

“Apa dia tidak bisa bersikap ramah sedikit saja? Sikapnya dingin sekali."

Bisik-bisik mahasiswa mulai terdengar di telingaku, membuatku hanya mendecih dalam diam.

“Mengapa mereka sangat hobi mengomentari orang lain. Padahal mereka tidak ada urusannya dengan hidup orang yang mereka komentari," batinku.

Lima menit sudah berlalu entah mengapa, dosen yang kamu tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya. Apa Pak Tua itu tidak masuk?

Di mana ketua, mengapa dia tidak memberikan pesan apa pun? Dasar, definisi gaji buta! Ya, meskipun tidak digaji, sih. Akan tetapi, ... ah terserahlah yang penting aku masuk dan tidak bolos.

1
Miyatun Nasa
1🐠+1🌹for U
Claudia Jung 🐻🐰: Thank you 🙏🥰
total 1 replies
Miyatun Nasa
masih di belum.di kirim sama JNT
Claudia Jung 🐻🐰: Ora JNE wae, Mak?
total 1 replies
Miyatun Nasa
mulutmu yon
Claudia Jung 🐻🐰: Gek Sinau biologi kok
total 1 replies
Miyatun Nasa
eksklusif man
Claudia Jung 🐻🐰: iya dungs
total 1 replies
Miyatun Nasa
pohon mangga belakang rumahku buahnya jatuh ke selokan terus terseret arus pas banjir , hilang jauuuuhhh sekali
Claudia Jung 🐻🐰: Eman-eman 😭
total 1 replies
Miyatun Nasa
ora mudeng aku
Miyatun Nasa: sami sami . lop yu tu
Claudia Jung 🐻🐰: Artinya, Matur nuwun Lik. love you
total 2 replies
Miyatun Nasa
harusnya kamu yang masak buat daddy
Claudia Jung 🐻🐰: Rion males Masak
total 1 replies
Miyatun Nasa
gak jelas lu Dad , lebih baik gk tau selamanya, tp suatu saat jadi tanggung jawab mu
Claudia Jung 🐻🐰: Abot Mak
total 1 replies
Miyatun Nasa
senjata rahasia mu ya
Claudia Jung 🐻🐰: Heemm? 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Kirain Pedrosa moto gp 🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: bukan atuh 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
bagus,ikuti hatimu 👍
Claudia Jung 🐻🐰: Cassie: “Siap Eonnie."
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
waduh,
Cassie sasaran empuk nih 😣
Claudia Jung 🐻🐰: huum 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
tuh kan, hati"
Claudia Jung 🐻🐰: ihiiik
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Triton takut anak dan keponakannya yg jadi sasaran musuh 😁
Claudia Jung 🐻🐰: Triton peka memang
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Anak dari musuhnya ya 🤔
Claudia Jung 🐻🐰: entah?
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
udah sehati nih 🤭
Claudia Jung 🐻🐰: cieee
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Betul tuh 👍
Claudia Jung 🐻🐰: Orion realistis, Kek bapaknya
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: 😍😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
tau aja kl ada gratisan 🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: gratis lebih enak
total 1 replies
Dewi Payang
Hancurkan durinya, ayo Orion...
Dewi Payang: Mantap👍👍
Claudia Jung 🐻🐰: Orion: “Akan kuhancurkan!"
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!