Between Orion And Cassiopeia

Between Orion And Cassiopeia

PROLOG

"Ayo Sayang lebih kencang lagi mengejannya, sebentar lagi malaikat kita akan keluar!" kata sang pria yang memberikan semangat pada seorang wanita yang berstatus istrinya.

“Rain, jika tahu seperti ini rasa sakitnya. Aku tidak ingin melahirkan lagi!" pekik Sunny.

Mendengar jeritan sang istri, sontak membuat Rain menelan ludahnya kasar.

“Tidak ingin melahirkan, berarti dia tidak ingin hamil lagi, dan parahnya tidak ada ... tidak!" batinnya menjerit.

“Sayang, kau tidak serius, kan. Ayolah, punya anak lagi, masa kita kalah dengan Triton, dia saja sudah memiliki dua anak, masa kita hanya satu, sih. Jangan mau kalah dong?!" ucap Rain mengeluarkan segala unek-uneknya, di tengah persalinan sang istri.

“Seenaknya saja bicara! Melahirkan bayi itu sakit dan itu bukan persaingan. Kau ini bagaimana. Argh?!" hardik Sunny sambil mengejan kuat.

“Ayo, Nyonya. Dorong lebih kuat lagi, tinggal sedikit lagi bayinya akan lahir!" instruksi dokter kandungan yang menangani persalinan Sunny.

Tiga jam kemudian ....

Tangis bayi sudah terdengar keras memenuhi ruangan persalinan. Bersamaan dengan tangis bahagia seorang Rain Jonathan yang kini resmi menjadi seorang ayah.

“Selamat Tuan Jonathan. Putri Anda lahir selamat, dia cantik sekali seperti ibunya," ujar dokter yang menangani persalinan Sunny, kemudian menyerahkan bayi tersebut pada Rain, untuk digendongnya.“Silakan, hati-hati menggendongnya."

Rain menerima bayinya dengan penuh sukacita, ia memandang Sunny istrinya, “Anak kita, Sayang. Terima kasih karena sudah melahirkan malaikat cantik untukku."

“Siapa namanya?" tanya Dokter itu lagi.

“Namanya adalah Irene Cassiopeia Jonathan, aku berharap ia membawa rasa damai bagi siapa pun yang melihatnya," kata Rain.

“Permisi, Tuan. Kami akan membersihkan bayi Anda," ujar perawat yang membantu persalinan istrinya.

“Silakan, Dokter." Rain menyerahkan bayinya pada perawat untuk dibersihkan.

“Dokter bagaimana kondisi istri saya?" tanya Rain cemas.

“Istri Anda baik-baik saja, saat ini ia sedang tertidur karena kelelahan, saya akan menyiapkan kamar rawat inap untuk istri Anda, agar bisa langsung beristirahat setelah istri Anda dibersihkan, Tuan," jelas dokter cantik tersebut.

“Ah, terima kasih sudah membantu persalinan istri saya," ucap Rain.

“Sama-sama, itu sudah tugas saya sebagai seorang dokter."

Setelah Sunny sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, kamarnya terus menerus kedatangan beberapa anggota keluarga yang datang silih berganti.

“Honey, bagaimana kabar menantu kesayangan Mommy?" tanya Vincentia. Oh, wanita paruh baya ini begitu antusias kala mendengar sang cucu akan segera lahir ke dunia.

Sunny masih tidur karena kelelahan usai melahirkan dan untuk bayinya sebentar lagi akan dibawa kemari.

“Laki-laki atau perempuan?" tanya Tania. Ibunda dari Sunny ini sangat cemas mendengar sang anak akan melahirkan. Sebagai seorang ibu tentu ia berharap anaknya baik-baik saja dan cucunya lahir dengan selamat.

“Perempuan, Ma. Kalian memiliki cucu yang sangat cantik jelita, dan aku masih tak menyangka aku telah menjadi seorang ayah!" jelas Rain dengan antusias.

Mendengar penjelasan anak mereka, para orang tua berteriak kegirangan, mereka tenggelam dalam perasaan bahagia menyambut anggota keluarga baru.

Bayi Rain dan Sunny sudah di antar menuju ruang rawat.

Para orang tua sangat antusias melihat cucu pertama di keluarga mereka.

“Wah, lihat, dia cantik sekali!" pekik Vincentia merasa gemas.

“Sayang, lihat cucu kita, sangat cantik, bukan?" tanya Vincentia pada suaminya.

“Oh, Little Princess, aku berjanji akan selalu memanjakan Princess kita," janji Antonio.

“Dia sungguh cantik seperti Sunny. Hanya matanya saja yang mirip dengan anak itu. Selebihnya mirip menantu kesayanganku," kata Vincentia.

“Beruntungnya cucuku mewarisi fisik ibunya, bukan ayahnya ha-ha-ha ...." tawa Antonio. Rain yang mendengar ujaran ayahnya hanya mendengus.

“Daddy pikir anakku bisa cantik begini itu karena siapa, selain istriku? Harus kau ketahui ya, Dad. Benih anakmu ini merupakan benih unggulan, kau tahu?" ucap Rain dengan percaya diri. Antonio hanya mencibir tanpa suara.

Mereka terhanyut dalam suasana menyambut anggota keluarga baru sampai akhirnya dikejutkan oleh suara pintu yang terbuka.

Tampaklah pasangan Titan dan Hera yang datang membesuk, dan melihat keponakan baru mereka.

“Wah, apa ini keponakanku, dia cantik sekali seperti Sunny?!" tanya Titan sedikit antusias.

“Berisik, dasar lumba-lumba!"

“Ah, kau benar, Sayang. Lihat jarinya begitu mungil. Manis sekali!" sahut Hera.

Dan masih banyak lagi pujian yang menyatakan perasaan kagum akan bayi mungil tersebut. Beberapa kerabat terus berdatangan dan memberikan ucapan selamat untuk Rain dan Sunny.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Waktu terus berjalan, tak terasa kini para anak-anak sudah menginjak usia anak-anak. Hingga kehidupan rumah semakin ramai dan berwarna, contohnya seperti saat ini.

“Daddy, apa kita akan ke rumah Granddad, nanti?"

“Tentu Princess. Kita akan berkumpul di sana. Granddad akan mengadakan pesta barbeque sore nanti. Oleh karena itu berdandanlah yang cantik, buat mereka terpesona dengan kecantikan Princess kesayangan Daddy, kau mengerti?"

Gadis kecil itu mengangguk pipi gembulnya bergerak-gerak lucu, hingga membuat sang daddy merasa gemas.

“Apa yang kau ajarkan pada putri kecilmu, Rain?" tanya istrinya yang muncul dari dapur dengan membawa sebuah nampan yang berisi sepiring puding dan segelas jus jeruk.

“Aku tidak mengajarinya apa pun, hanya menyuruhnya untuk berdandan cantik nanti sore. Kau tahu, kan putri kita sangat mempesona? Aku hanya ingin putriku bersinar dan menjadi magnet bagi siapapun yang melihatnya," jelas Rain.

“Aku tidak ingin anakku menjadi sombong, ia bisa besar kepala nantinya," sahut Sunny.

“Tidak akan sayang, kau seorang ibu yang hebat. Selalu mendidik anak-anaknya untuk selalu rendah hati."

“Omong-omong, apa yang sedang dilakukan Triton saat ini, ya. Kau sudah bilang padanya untuk berangkat bersama, kan?" tanya Sunny.

“Tentu saja, aku sudah bilang pada manusia jelmaan kelinci sadis itu, entah apa yang sedang dilakukannya saat ini? Mungkin sedang menjinakkan anak kelincinya," jawab Rain sembari terkekeh.

Kita lihat apa yang terjadi di kediaman Mr. Stevenson kali ini. Terlihat sang tuan rumah, dengan wajah yang sedikit memerah karena menahan amarah yang telah berkumpul menjadi satu di ubun-ubun, seakan siap meledak kapan saja.

Apa yang menjadi penyebabnya?

Jawabannya ialah karena dua kelinci berandal ini. Ya, mungkin mereka berdua baru saja membuat kenakalan yang mampu membuat ayahnya murka.

Dua bocah kembar tak identik itu saling melempar pandangan satu sama lain, sebelum menatap sang daddy. Raut daddy-nya terlihat sangat tidak bersahabat. Sorot matanya yang tajam seolah mampu menelan mereka hidup-hidup kapan saja.

“Sekarang katakan pada Daddy, di mana kelinci milik tetangga kita, Boys. Dan apa yang kalian lakukan pada kelincinya?!" desis Triton. Meski wajahnya tampak tersenyum manis bak seorang malaikat surga. Namun, percayalah, bagi kedua anak ini senyuman milik sang daddy seperti senyuman iblis yang siap melenyapkan mereka kapan saja.

“Kami akan menjawab dengan jujur, tapi janji Daddy jangan marah," cicit Leander, si bungsu Stevenson.

“Kami tidak berniat jahat pada kelincinya. Kami hanya melakukan eksperimen, bagaimana jika kelinci itu minum sebotol soda. Cuaca hari ini, kan panas, Daddy," jelas si sulung mencoba tak gentar.

Demi istrinya yang cantik jelita bagai bidadari. Apakah anaknya itu salah menyantap menu makan siang hari ini. Bisa-bisanya mereka memberikan sebotol minuman bersoda untuk seekor kelinci?

“Baiklah," Triton menghela napas. “Sekarang katakan pada Daddy di mana kalian menyembunyikan kelinci milik tetangga sebelah?"

“Di belakang rumah. Kami meletakkannya di sana," jawab Orion dengan wajah polosnya.

“Oh my, sepertinya aku salah tahapan ketika membuat adonan mereka, doaku salah waktu itu, kenapa sekarang mereka menjadi luar biasa seperti ini?" desis Triton.

“Daddy mengatakan sesuatu?" tanya Orion.

“Lupakan, Nak. Ini jeritan hati orang dewasa, kau tidak perlu tahu," jawab Triton cepat. Berurusan dengan putranya sering membuatnya sakit kepala.

Triton berjalan tergesa menuju halaman belakang, lalu mengambil kelinci malang tersebut untuk segera diberi pertolongan.

“Dad, kelincinya mau diapakan?" Leander muncul menyusul sang ayah, begitupun dengan Orion.

“Dijadikan sate," celetuk Triton sekenanya. 

Hampir saja Leander percaya, keningnya bahkan langsung mengkerut ketika mendengar jawaban asal-asalan tersebut. 

"Tentu saja akan Daddy bawa ke dokter hewan," lanjut Triton setelah menyadari kebingungan dari wajah kedua anaknya.

Mulut kecil Leander sempat membulat, baru memahami perkataan sang ayah. 

Bocah tampan itu berjalan perlahan mengikuti langkah kaki Triton. Diikuti Orion yang juga melakukan hal serupa.

"Oh, iya, sore nanti kita akan mengadakan pesta barbeque di rumah Granddad Antonio. Jaga perilaku kalian dan jangan berbuat ulah, kalian mengerti?"

“Siap, Kapten!" seru Orion dan Leander secara bersamaan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesuai janji, sore ini mereka sudah berkumpul di kediaman Antonio. Para suami bertugas untuk membakar daging, sementara para istri sibuk menyiapkan peralatan makan.

“Cleo, kudengar anak-anakmu melakukan eksperimen lagi hari ini?" tanya Sunny, membuka pembicaraan.

“Ya, seperti yang kau ketahui, Sunny. Anak-anak kami memang sangat luar biasa unik. Tak jarang mereka membuat ayahnya sakit kepala hampir sepanjang waktu." 

Seiring Cleo bercerita, tawa renyah dari orang-orang mulai terdengar mengudara, mencipatakan suasana yang hidup, hangat, dan ceria.

“Aduh, aku tak menyangka anak kalian masih sepolos dan selucu itu," komentar Tea di sela-sela tawanya.

“Ya, begitulah anak-anakku, Te." Cleo menghela napas, lalu membuangnya perlahan.

Sementara itu, anak-anak mereka justru asyik dengan dunia mereka sendiri. Terutama Orion dan Cassie saat ini. Orion menyelipkan bunga di atas telinga Cassie.

“Kau tampak cantik," pujinya pada Cassie.

“Terima kasih,"Cassie tersenyum malu dengan pipi merona. Membuat Orion merasakan perasaan yang tak biasa diusia yang masih terhitung terlalu dini.

Terpopuler

Comments

🌸Eli priwanti🌸

🌸Eli priwanti🌸

aku mampir kak,sudah ku subscribe

2024-06-22

0

🌸Eli priwanti🌸

🌸Eli priwanti🌸

sakit bgt melahirkan itu,tp aneh gk bikin kapok ya? 🤭

2024-06-22

0

Worldwide handsome 😍

Worldwide handsome 😍

aku mampir kak 😊

2024-05-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!