Bercerita tentang seorang anak laki laki sederhana yang bernama Eric yang di tinggal kedua orang tuanya dari kecil, dan kini ia sudah beranjak SMA, dia tidak tau tentang percintaan, mampukah Eric mendapatkan cinta wanita idaman sekolah itu dan mendapatkan cinta pertamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kazumifx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkunjung
Eric duduk dan menjelaskan semua yang terjadi kepada Bella.
"Jadi begitu bel kejadian nya." ucap Eric
"Oh begitu ya."
"Sorry ya ga jadi ajak kamu kemarin." ucap Eric sembari membayangkan perkataan Alvino sih ketua OSIS itu.
"Iya gapapa kok."
"Mau berkunjung ke toko aku ga?" ajak Eric
"Boleh, hari ini?"
"Iya hari ini, tapi di bolehin ga sama orang tua kamu." ucap Eric.
"Tenang aja, sekarang aku sudah di bolehin kemana mana kok, lagipula orang tua aku juga udah tau kamu siapa." ucap Bella
Eric mengajak Bella untuk datang ke toko nya di sore hari, dia juga di perbolehkan ikut asal jangan pulang terlalu malam Eric mengambil sepeda nya dan bergegas menuju toko nya
"Oh iya, kenapa kamu ga minta kendaraan sama om kamu." ucap Bella saat di sepeda.
"Bukan nya aku tidak kau, tapi aku mau membelinya dengan uang ku sendiri, lagipula kan aku sekarang punya toko kue." ucap Eric sembari menggoes sepeda nya.
"Hmmm begitu ya." ucap Bella langsung memeluk Eric dari belakang."
"Eh? Anu, kenapa bel? Biasanya megang baju doang." ucap Eric
"diem." ucap Bella sembari menyembunyikan mukanya di jaket Eric
"Semangat ya " ucap Bella
"Aku menyukaimu." ucap Bella yang saat itu bersamaan dengan mobil yang melintas.
"Hmmm? Kamu bilang apa tadi aku gak kedengaran." tanya Eric
"Ah engga engga, aku ya bilang apa apa." ucap Bella yang tersipu malu.
"Muka kamu merah tuh, kamu sakit?" tanya Eric yang mendekatkan mukanya sambil memegang kening nya.
"Ahhh engga engga enggaaaaaa."
"Ahaha, ternyata kamu orangnya lucu juga ya." goda Eric
"ish kamu diem deh."
Setelah melakukan perjalanan memakai sepeda, kini mereka berdua sampai di toko nya pukul 18:00 wib
"Nah ini bel tokonya."
"Meskipun kurang hiasan sih." ucap Eric
Mereka masuk ke dalam dan Bella melihat sekeliling.
"sepertinya ini kurang hiasan deh." ucap Bella
"yaa begitulah, aku kurang bisa menghias."
"Gimana kalo aku ikut di toko kamu, nanti aku bantuin menghias semuanya." ucap Bella
"Eh, gausah bel, mana mungkin cewe seperti kamu jagain toko kaya gini, apalagi sama cowo aneh kaya aku." ucap Eric
Bella langsung menghadap ke arah Eric sembari memasang wajah marah
"Bukannya kita sama ya? Manusia, makan nasi, kenapa kamu bilang kaya gitu? apa karena aku anak orang kaya jadi kamu merendahkan diri di depan aku?." ucap Bella
"Bukan gitu, tapi "
"Tapi apa? Ucap Bella dengan tegas.
"ah engga deh, maaf ya." ucap Eric
"hehe gitu dong, aku putusin buat bantuin kamu disini, aku juga bisa membuat kue, nanti kita bikin bareng ya." ucap Bella
"serius? Makasih bel aku sangat tertolong."
"Nanti pulang sekolah, kita bareng kesini." ucap Bella
"Gap pulang dulu ke rumah gitu?."
"engga, nanti bisa ribet kalo aku pulang dulu." ucap Bella
"Kamu ga takut gitu sama aku bel " tanya Eric
"takut kenapa?"
"Gimana kalo aku berbuat yang aneh aneh sama kamu?."
"Ku tendang bijimu sampai ga bisa di pake lagi." ucap Bella
**********
Hari sudah semakin gelap, waktu menunjukkan pukul 19:30 wib saat nya Eric mengantar Bella pulang, saat mengambil sepeda nya, Eric melihat Bella mengunakan baju pendek.
"Nih pake." ucap Eric sembari memakaikan jaketnya kepada Bella
"Terus kamu gimana? Nanti dingin loh "
"gapapa dah biasa juga, dah ayo pulang keburu kemalaman.
Mereka menaiki sepeda nya dan Bella kembali memeluk Eric dari belakang. pelukan yang sangat erat dengan wajah yang memerah.
Setelah lumayan lama di perjalanan, kini sudah sampai di kediaman Bella, Eric mengantar Bella bukan hanya sampai gerbang, namun sampai depan rumahnya, di luar rumah, nampak Andra sedang menikmati kopi sembari memainkan ponselnya.
"Papa, aku pulang." ucap Bella
"Halo om." ucap Eric
"Eh nak Eric, gimana kabar nya?." ucap Andra
"saya sehat om."
"kalo gitu saya pamit pulang dulu ya bel, om permisi."
"Iya hati hati ya." ucap bella
Saat di perjalanan, Eric tersipu malu karena melihat muka Bella dari dekat saat ia memegang kening nya, Eric tau Bella tersipu malu juga, dan dia juga sama tapi dia berusaha menyembunyikan nya.
"Aku tadi ngapain dah ahhkkk dia lucu banget, pipi nya yang bulet itu." ucap Eric sembari tersipu malu saat menggoes sepeda nya.
Eric sudah sampai di rumah nya dan memutuskan untuk tidur, karena ia besok akan mulai masuk sekolah lagi, sudah seminggu ia tidak masuk ke sekolah, tetapi ia sudah izin kepada wali kelasnya. Meskipun wali kelasnya terlihat galak tapi dia mengerti yang di alami oleh Eric.
*******
pagi pun tiba, Eric siap siap untuk pergi ke sekolah, ia sudah rapih memakai baju dan tas nya.
"kek nya rambut ku aneh deh." ucap Eric sembari memainkan rambutnya.
Ia mengunci tokonya dan berangkat ke sekolah. Seperti biasa saat ia di perjalanan, tidak lupa untuk memberi makan kucing. tapi Eric melihat perempuan yang sedang memberi makan kucing itu, ia menghampiri nya dan perempuan itu adalah Bella.
"ehehe pagi." ucap Bella
"Kamu seminggu ga masuk sekolah, jadinya aku yang memberi makan dia." ucap Bella.
"Gitu ya, makasih ya bel."
"Hem, btw aku ikut ya." ucap Bella
"Kemana?."
"pake nanya, ke sekolah lah." ucap Bella
"oiyaa ya, yaudah ayo naik."
Seperti biasa, mereka menaiki sepeda untuk menuju sekolah nya, Bella menyuruh sopir nya untuk mengantarnya hanya sampai pertengahan jalan tepat di bawah pohon tempat kucing itu tinggal, karena ia tau Eric pasti akan lewat situ.
Saat sudah sampai di lingkungan sekolah, Alvino dan teman OSIS lain nya melihat Eric dan Bella menaiki sepeda bersama, Alvino yang kesal ketika melihat itu.
"Kenapa sih, perempuan seperti dia bisa akrab dengan cowo aneh itu." ucap Alvino geram.
Saat sudah sampai di kelas, Eric mendapatkan tatapan sinis dari teman sekelasnya itu, muka yang tampak benci keluar dari wajah mereka.
"Tumben dia masuk sekolah."
"Palingan juga kemarin kemarin dia malas-malasan." ucap teman sekelasnya
Namun Eric sudah terbiasa akan hal itu, dia tampak tidak peduli dengan omongan yang di lontarkan atau sindiran yang diberikan mereka terhadap dia.
Bella yang kesal terhadap mereka seketika ingin bangkit dari tempat duduk nya namun Eric memegang tangannya.
"bel, sudah gapapa biarin aja." ucap Eric
"Tapi kan mereka ga tau apa apa enak banget ngomong nya seolah kamu malas-malasan."
"ssttt, udah gapapa udah ya." ucap Eric
Eric mencoba menenangkan Bella dan anehnya Bella menurut seolah-olah sedang menurut kepada pacar.
Eric langsung memalingkan wajahnya ke arah berlawanan dan menutupi mukanya dengan tangan.
"barusan itu udah kaya pacar lagi nenangin ceweknya anjir." gumam Eric dalam hati.