Sebuah kesalahan di satu malam membuat Ocean tidak sengaja menghamili sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Cean menjadi labil dan berusaha menolak takdirnya yang akan menjadi Ayah di usia yang masih sangat muda.
"Aku hamil, Ce." (Nadlyn)
"Perjalanan kita masih panjang, Nad. Kita baru saja akan mengejar impian kita masing masing, aku harus ke London mengejar studyku disana." (Ocean)
"Lalu aku?" (Nadlyn)
Cean menatap dalam mata Nadlyn, "Gugurkan kandunganmu, Nad."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
Cean dan Nadlyn berangkat menuju resort menggunakan mobil sport milik Cean.
"Kita tidak berangkat bersama teman temanmu?" Tanya Nadlyn.
"Mereka satu mobil dengan Jojo." Jawab Cean.
"Dirga tak bilang itu padaku." Kata Nadlyn sambil membuka layar ponselnya.
"Kamu dan Dirga saling berkomunikasi?" Tanya Cean tak percaya.
Nadlyn mengangguk, "Dirga menghubungiku dan aku menyimpan nomer ponselnya." Jawab Nadlyn apa adanya.
Setelah satu jam, mereka tiba di resort. "Teman temanmu belum datang." Kata Nadlyn sambil berjalan masuk ke dalam resort.
"Mereka lewat jalan yang salah dan terjebak macet."
Cean membawa Nadlyn ke kamar utama di resort itu. Kamar yang di khususkan untuk pemiliknya.
"Kamu tidur disini aja. Disini fasilitasnya lengkap, kamu tidak akan bosan disini." Kata Cean sambil menaruh tasnya di atad sofa.
"Kamu tidur dimana?" Tanya Nadlyn.
"Ck, biasa juga kita tidur berdua, lagian aku sama teman tema yang lain mau pada nobar, palingan juga ketiduran di sana." Jawab Cean.
"Kalian pasti mau minum juga kan?" Selidik Nadlyn.
Cean tersenyum menyeringai, "Nadlyn tau banget." Ucapnya. "Please jangan bilang Mommy ya Nad. Aku sama yang lain hanya ingin melepas penat selepas ujian kemarin." Pinta Cean.
"Hem, jangan terlalu mabuk, Ce. Sayangi dirimu." Kata Nadlyn memberi nasihat.
"Siapp bu boss."
Menjelang malam hari, semua teman Cean sudah datang. Mereka berkumpul di rooftop resort sambil menikmati pemandangan malam dengan di temani minuman beralkohol.
"Dimana Nadlyn?" Tanya Dirga.
"Di kamar, Nadlyn memilih menonton drakor." Ia terlalu malas jika sampai berkumpul dengan teman teman Cean ya g sebenarnya juga teman teman Nadlyn.
Nadlyn menonton dari atas tempat tidur dengan berselimutkan tebal, hingga ia tak menyadari jika perlahan dirinya mulai mengantuk dan matanya terpejam sempurna.
"Harusnya Nadlyn ikut berkumpul disini." Kata Leo setengah mabuk.
"Tidak, itu terlalu bahaya untuk Nadlyn jika disini, kita semua sudah hampir mabuk." Balas Jojo.
"Akah ku habisi kalian jika berani menyentuh Nadlyn." Sahut Cean yang juga sudah sedikit mabuk.
"Kamu itu teman tapi seperti pacarnya saja, posessive." Ujar Leo dan Cean tak menanggapinya.
Malam semaki larut. Mereka semua tertidur di atas rooftop. Cean yang merasa kedinginanpun terbangun dan memilih pindah ke dalam kamarnya. Ia membuka pintu dan memasuki kamarnya yang sudah berlampukan temaram.
Cean membanting tubuhnya ke atas kasur dengan kaki masih menggantung kebawah, pergerakan Cean membuat Nadlyn terbangun.
"Cean..." Kata Nadlyn dengan suara serak.
Cean menyipitkan matanya, bahkan ia lupa jika di kamar ini ada Nadlyn.
"Nad, aku tidak mabuk. Jangan beritahu Mommy." Kata Cean mulai melantur.
Nadlyn mencoba bangun dan membenarkan posisi tidur Cean. Tubuh Cean yang berat membuat Nadlyn terjatuh di atas Cean. Seketika mata mereka saling memandang. Cean mengangkat tangannya dan mengusap bibir tipis Nadlyn.
"Nad, bolehkah aku..." Cean menggantung ucapannya ketika Nadlyn mengangguk.
Tanpa menunggu lama, Cean membalikan posisinya, membuat Nadlyn berada di bawah Cean. Mata mereka kembali bertatapan dengan dalam, perlahan Cean mendekatkan wajahnya ke wajah Nadlyn, mengecup sekilas kemudian kembali menatap mata Nadlyn.
"Hentikan aku, Nad.." Lirih Cean.
Nadlyn menggelengkan kepalanya, "Tidak Ce, aku juga menginginkannya." Balas Nadlyn.
"Uncle Robi akan membunuhku."
"Ini akan jadi rahasia terbesar kita." Ucap Nadlyn berbisik, membuat hasrat Cean semakin naik.
Cean langsung melahap bibir Nadlyn dengan buas, Cean yang dasarnya seorang playboy begitu ahli sementara Nadlyn hanya mengikuti alurnya saja.
"Ini pertama untukmu?" Tanya Cean saat melepas pagutannya.
"Apa perlu aku jawab?"
Cean tersenyum, baru kali ini ia merasakan bibir manis yang memabukannya.
Tangan Cean beegerilya saat Cean kembali memagut bibir manis Nadlyn.
Entah bagaimana caranya, kini tubuh mereka sama sama polos.
Hingga Nadlyn merasakan sesuatu menembus bagian intinya dan mencengkram bahu Cean dengan kuat.
"Maaf..."
Nadlyn tersenyum, "It's Okey."
Cean meneruskan kegiatannya, rasa penasaran di usia remaja dan ditambah dirinya yang sedang di bawah pengaruh alkohol membuatnya tidak bisa berpikir jernih.
Suara lenguhan Nadlyn membuat Cean semakin menjadi, ia sudah kehilangan akal sehatnya akibat mabuk. Sementara Nadlyn, ia tak kuasa menolak sentuhan Cean, sedari kecil Nadlyn sudah menyukai Cean dan Cean adalah cinta pertama Nadlyn.
"Akhhh Nad, Uncle Robi benar benar akan membunuhku." Erang Cean saat menuntaskan hasratnya.
Cean ambruk dan berguling di samping Nadlyn, efek minuman membuat Cean langsung terlelap.
**
Cean terbangun dari tidurnya saat matahari mulai meninggi, ia memijat pelipisnya karena rasa pusing masih ia rasakan. Cean duduk dan menyingkap selimut tebal yang menutupi tubuhnya, seketika ia terkejut ketika mendapati tubuhnya yang tidak menggunakan sehelai pakaianpun, Cean mengedarkan pandanganannya dan melihat pakaiannya sendiri tercecer di lantai. Mata Cean pun membola saat melihat noda merah di atas seprei berwarna putih. Seketika ingatannya kembali saat dirinya mencumbui Nadlyn.
"Arghhh shiittt." Umpatnya sambil meninju udara.
Cean segera menuju kamar mandi di dalam kamarnya, "Uncle Robi benar benar akan membunuhku." Umpat Cean ketika mulai menyalakan keran showernya.
Cean membersihkan diri dengan cepat, kemudian segera keluar untuk mencari keberadaan Nadlyn.
"Ce, kamu sudah bangun?" Sapa Jojo.
Cean menghentikan langkahnya. "Kamu melihat Nadlyn?" Tanya Cean pada Jojo.
"Oh ya, Nadlyn tadi pulang duluan, katanya dia ada urusan penting." Jawab Jojo apa adanya.
Cean mengernyitkan dahinya. "Pulang?" Tanya nya dengan heran.
Jojo mengangguk, "Tadi kata Nadlyn dia tidak sempat berpamitan denganmu karena kamu masih tidur."
"Tapi kami rasa, itu hanya alasan saja." Sahut Leo.
"Alasan apa?" Tanya Cean tak mengerti.
"Kita semua tau jika Dirga tengah mengejar Nadlyn, dan aku rasa mungkin mereka berjanjian akan pulang bersama lebih awal." Jawab Leo.
"Nadlyn pulang bersama Dirga?"
Leo dan Jojo mengangguk, "Sudahlah Ce, biarkan Dirga mendekati Nadlyn, kamu fokus saja pada Rena. Bukankah sebentar lagi kamu juga akan meneruskan kuliah di London dan berpisah dengan Nadlyn, biarkan Nadlyn bersama Dirga, Dirga pasti bisa menjaga Nadlyn."
Cean terdiam, ia tidak ingin menunjukan rasa kesalnya dan membuat Jojo juga Leo menjadi curiga.
Cean mencoba menghubungi Nadlyn namun tidak tersambung. Bahkan hari hari berikutnya, Cean tidak pernah lagi bertemu dengan Nadlyn.
Hingga satu bulan berlalu, saat kelulusan itu tiba. Untuk pertama kalinya setelah kejadian itu, Cean melihat kembali Nadlyn.
"Nad.." Cean mengejar Nadlyn di parkiran.
Nadlyn membalikan tubuhnya menghadap Cean. "Hai Ce."
"Kamu kemana aja? Kenapa tidak pernah kerumah?" Tanya Cean.
Nadlyn tersenyum. "Aku ada di rumah."
Cean tampak gugup, "Nad..."
Namun Nadlyn terlihat mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya. Sebuah benda pipih yang kecil dan membuat Cean membeku seketika.
"Aku hamil, Ce." Ucap Nadlyn sedikit bergetar.
Cean menarik nafasnya dan menghembuskannya kasar. "Perjalanan kita masih panjang, Nad. Kita baru saja akan mengejar impian kita masing masing, aku harus ke London mengejar studyku disana."
"Lalu aku?" Tanya Nadlyn.
Cean menatap dalam mata Nadlyn, "Gugurkan kandunganmu, Nad."
Jedaarrr
"Aku akan membawakan obat penggugur kandungan." Imbuhnya lagi.
"Kamu tidak ingin anak ini?" Tanya Nadlyn.
"Kita tidak saling mencintai, bagiku kamu hanya adik yang harus aku jaga, dan aku tidak siap untuk mempunyai anak, aku masih mengejar cita citaku yang menjadi harapan Mommy." Kata Cean panjang lebar.
Nadlyn mengangguk. "Baiklah."
"Kamu mau kan menggugurkan kandunganmu?" Tanya Cean.
"Kamu tidak ingin melihat anakmu ada di dunia ini?" Tanya Nadlyn dengan tatapan serius.
Cean mengangguk samar.
"Baiklah, Cean. Aku pastikan kamu tidak akan pernah melihat keberadaannya." Ucap Nadlyn pada akhirnya.
"Nad, terimakasih untuk sudah mengerti aku." Lirih Cean.
Nadlyn tersenyum dan mengangguk, meski hatinya terasa perih, namun ia tetap menyembunyikannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
jadi ceritanya aku lagi cosplay jadi sekre nya cean nih🤣
nadlin pun sama korban,pdahal andai dia menolak malam itu?krna cean sempat bertanya ..!!
tidak ada yg salah diantara mereka..