Menceritakan Perjuangan Lisa dan teman-temannya untuk meruntuhkan kekuasaan para penghuni atas yang telah berkuasa terlalu lama, dengan usaha dan kerja keras mereka akankah mereka berhasil atau tidak dalam melawan para penghuni atas atau justru kalah dan hancur tanpa harapan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XoXo18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendatang baru - 2
•
•
•
•
Di saat yang sama, divisi 2 juga memulai kegiatannya.
"Perkenalkan, nama saya Lalisa M." Ujar Lisa dengan nada lembut namun tegas.
"Kak, M nya apa?" Tanya salah seorang maba yang berbaris paling depan sambil mengacungkan tangannya.
"Ma.."
"Monyet!!!" ujar salah seorang maba menyela jawaban Lisa.
Maba yang berada di barisan paling belakang. Yang cekikikan berdua dengan salah satu teman mabanya.
"Hush! Kalian! Gak sopan!" ujar maba lain.
Perlahan, dengan langkah ringan namun cepat, Lisa menghampiri maba tersebut.
"Emangnya ini film petualangan Indiana?! Tapi emang bener sih, M dari nama Aku itu Manoban. Mirip ya. Haha." Canda Lisa.
"Maaf, tapi Aku gak akan kepancing sama candaan kalian." Ujar Lisa lembut sambil tersenyum kepada 2 maba tersebut.
Mendengar kata-kata Lisa, kedua maba tersebut langsung diam tak bersuara. Raut wajah mereka menggambarkan keterkejutan layaknya orang yang terkejut ketika pikirannya terbaca oleh orang lain.
"Baiklah, keburu timsus manggil, kita absen ya. Kalian berdua, Felix dan hyunjin kan? Ayo maju sini, bawa perlengkapan ospeknya."
Sambil memandang satu sama lain karena heran darimana Lisa tahu nama mereka, mereka buru-buru maju.
"Baiklah, selanjutnya Rora. Mana Rora? Ayo maju."
"Saya, Kak." Ujar seorang gadis bongsor dengan senyum. Ia maju kedepan sambil membawa perlengkapan ospek seperti yang lainnya..
"Hmm, kamu gak bawa permen 7 simpul?" Tanya Lisa setelah memeriksa perlengkapan ospeknya,
"Bawa sih, Kak. Tapi..."
"Habis dimakan ya? Duh, ya udah. Baris disana aja dulu." Tunjuk Lisa ke arah samping Jake.
"Selanjutnya, Chiquita. Eh, ini betulkan ya cara bilangnya? Chiquita. Mana Chiquita?"
"Aku, Kaak!" jawab seorang gadis dengan enerjik dan senyum yang ceria..
Gadis dengan senyuman yang ceria itu mengangkat tangannya.
"Oke. Chiquita ya. Semangat banget."
"Iya dong, Kak. Ospek soalnya."
"Haha, biasanya maba pada benci ospek. Ini kamu aneh banget malah seneng diospek."
"Iya, Kak. Biasanya pas masa ospek itu keliatan siapa-siapa aja yang punya kelebihan. Contohmya Kak Lisa ini." Ujar Chiquita dengan nada akhirnya yang dingin.
Sejenak, Lisa terdiam..
"Kelebihan? Ada kok yang lain. Ada 4 yang lain mungkin. Mereka punya kelebihan yang sama kayak Kakak yaitu Cantik."
Tawa kecil pun berhamburan divisi 2.
"Haha, Kakak cantik mah Aku setuju. Tapi yang punya warna Hitam?" gumam Chiquita pelan.
Sontak kaget Lisa menoleh ke arahnya. Wajahnya menyiratkan keterkejutan.
"Sudah sana. Baris." Ujar Lisa dingin.
"Aku baris di samping Rora, ya."
"Iya, iya."
Setelah semua selesai diabsen, Lisa memanggil Rora dan mereka yang tidak membawa perlengkapan ospek yang lainnya.
"Asahi, kamu gak bawa roti bakarnya. Nanti laporan ke timsus aja kalo rotinya abis dimakan."
"Hyunsuk, kamu gak pake topi karton. Ini nanti Aku yang kasih hukuman." Ujar Lisa sambil nyengir.
"Dan Rora, kamu sih malah dimakan permen 7 simpulnya. Ini pasti repot ntar laporan ke timsusnya. Haduh gimana ya."
"Aku bilang aja abis dimakan. Gimana?" ujar Rora.
"Bisa sih, tapi ntar hukumannya berat tau."
"Aku gak takut kok." Ujar Rora sambil tersenyum dengan tatapan mata yang penuh semangat.
Entah semangat untuk apa. Apakah untuk menghadapi hukuman? Ataukah
semangat menjalani hukuman.
"Haah, okelah kalo gitu. Tapi ntar, hati-hati ya kalo ketemu sama Kak Irene atau Kak Jisoo. Mereka berdua terkenal paling galak di timsus."
"Benarkah? Apa paling kuat
juga?" ujar Chiquita yang tiba-tiba menyambar percakapan mereka berdua.
"Eheeyy, kamu. Bukannya tadi kamu ada di depan? Kok Cepet banget kesini?" Tanya Lisa heran.
"Aku juga punya kelebihan, Kak." Ujar Chiquita sambil nyengir menunjukkan gigi taringnya.
"Kamu juga punya kan, Rora?" Tanya Chiquita.
"Kelebihan kelebihan apa ? Kelebihan berat badan?" canda Rora.
"Sudah sudah. Justru maba macem kalian yang bakalan diperhatiin sama Irene dan Jisoo. Makannya Kakak bilang hati-hati sama mereka berdua." Ujar Lisa memperingatkan.
"Tenang aja, Kak. Kami berlima gak takut sama timsus disini. Sama kayak ospek SMA dulu." Ujar Chiquita.
"Berlima?"
"Oh, Kakak belum tahu? Yaa nanti juga pasti tahu deh."
"Yaudah sana kalian berdua masuk barisan. Bentar lagi dipanggil kumpul ke lapangan utama."
Sambil lari-lari kecil, mereka berdua kembali kebarisan..
"Kak Irene dan Kak Jisoo, ya. Cari yuk!" Ajak Chiquita..
"Gak ah, ntar repot urusan." Tolak- Rora.
"Ah kamu."
"Chiquita ya, gadis yang menarik. Tahun ini bakal seru nih kayaknya." Gumam Lisa dalam hati.