NovelToon NovelToon
Mafia'S Unexpected Love

Mafia'S Unexpected Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author:

"Daddy dan mommy menemukan wanita yang cocok untuk menjadi isterimu! Tepati janjimu! Kau akan menikah bila kami menjodohkanmu kan?"

"Baiklah. Dengan siapa?" tanya Xander

"Namanya Audrey Lee, puteri Christoper Lee dan Margareth Lee. Usianya sembilan belas tahun."

Xander langsung membelalakkan matanya, "Sembilan belas?!"

Bab 9

Audrey mengangguk ragu-ragu lalu dia melangkah mengikuti sang resepsionis untuk memasuki lift yang tadi di naiki oleh Xander. Saat mereka tiba di atas, dan pintu lift terbuka Audrey langsung bisa melihat Jose yang berdiri di depan pintu sebelah kanan.

Jose mengerutkan keningnya melihat Audrey, Kenapa kamu ada disini? Lalu yang di dalam siapa nona?"

"Angeline Lee, kakakku" ucap Audrey

Jose membelalakkan matanya, "Lalu dengan siapa kamu datang?"

"Aunty Mima dan Ellea" jawab Audrey

Jose menatap sang resepsionis dan dijawab dengan anggukan oleh sang karyawan. Jose langsung mengumpat, "Sh*t!" Dia langsung berbalik dan membuka pintu kamar tuannya.

Audrey mengikuti di belakang Jose, dia berlari dan matanya langsung terbelalak ketika melihat Angeline sudah berada dalam cengkeraman Xander.

Tubuhnya melayang dengan tangan Xander berada di leher Angeline.

"Tuan!" pekik Jose

"Angeline!" teriak Audrey

"Tuan!" pekik Jose

"Angeline!" teriak Audrey

Jose dan Audrey langsung berlari menerjang Xander yang fokusnya tak teralihkan dan hanya fokus pada wajah Angeline yang tampak mulai kehabisan oksigen. Audrey langsung memegang tangan Xander dan memaksanya melepaskan dari leher kakaknya.

"Lepaskan! Kau bisa membunuhnya!" teriak Audrey

Mendengar pekikan Audrey, Xander menoleh dan menatap Audrey tajam. Saat dia sadar tangannya disentuh oleh wanita lain, Xander langsung menghempaskan tubuh Angeline dan Audrey bersamaan. Kedua wanita itu langsung terpelanting dengan tubuh Audrey yang ditahan oleh Jose. Sedangkan tubuh Angeline terjatuh dan kepalanya terbentur vas bunga besar di belakang sana.

"Angeline!" pekik Audrey yang langsung berusaha menggapai kakaknya

Tapi Jose menahan tangan Audrey, "Nona, lebih baik membantu tuan. Sepertinya tuan berada di bawah pengaruh obat. Tolong bawa ke kamar mandi dan rendam dengan air dingin. Aku akan membawa nona Angeline ke rumah sakit"

Tanpa menunggu jawaban Audrey, Jose sudah bangkit dan meraup tubuh Angeline dan membawanya berlari meninggalkan kamar Xander. Sementara Audrey langsung menoleh menatap Xander yang tampak kesakitan di tempatnya. Tangannya memegang lehernya seperti kesusahan bernafas, sedangkan kulitnya memerah dan urat di lehernya tampak menonjol.

Audrey langsung mendekati Xander dan berusaha mendorong tubuh Xander yang besar ke kamar mandi sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Jose. Xander berusaha menepis sentuhan Audrey dan lagi - lagi membuat tubuh gadis itu terhuyung karena tepisan tangan besar Xander.

"Ck! Kau itu sudah besar! Tak bisakah kamu sedikit menurut! Kau akan mati kalau tidak mandi air dingin!" bentak Audrey

Di saat panik, dia tak lagi ingat bahwa seharusnya dia takut pada Xander! Yang ada di kepalanya sekarang adalah menyelamatkan Xander. Tapi sepertinya pria tampan di depannya ini senang sekali menguji kesabarannya!

"Jangan menyentuhku!" desis Xander

Audrey mengerutkan keningnya tak paham dengan pembicaraan Xander. Dia kembali mencoba mendekat dan mendorong tubuh Xander tapi Xander kembali mendorong tubuh kecil Audrey dan kali ini lebih keras dari sebelumnya sehingga Audrey merasa tubuhnya terbang. Untung saja dia terjatuh tepat di ranjang besar dan empuk itu.

Audrey langsung bangkit berdiri dan menatap marah Xander, "Dasar! Kenapa sih jual mahal sekali! Kau itu sedang butuh pertolongan dan tetap tak mau disentuh! Astaga! Seharusnya aku yang mengatakan itu bukannya kamu! Aku nggak mungkin kan menodaimu!" omel Audrey

Tapi meskipun mengomel, Audrey menarik selimut tebal di atas ranjang dan membawanya ke pada Xander. Dia membalut tubuh Xander dengan selimut lalu dia mendorong tubuh Xander. Saat itu baru Xander menurut dan melangkah dengan dibantu oleh Audrey masuk ke kamar mandi.

Audrey membantu Xander masuk ke dalam bathup dan menarik selimut besar itu. Baru Audrey menyalakan air dingin dan membiarkan Xander berendam di sana. Audrey keluar dari kamar mandi dan mulai memunguti pecahan vas bunga karena kamar itu tampak seperti kapal pecah.

Tak berapa lama, Audrey tak mendengar suara apapun dari dalam kamar mandi. Perlahan Audrey membuka pintu kamar mandi dan melihat Xander sudah tertidur di dalam bathup. Audrey melihat telapak tangan Xander terluka. Dia menghembuskan nafasnya panjang dan berjalan keluar untuk mencari kotak P3K.

Dan akhirnya dia menemukannya di salah satu laci di sana. Lalu dia kembali membawa kotak itu masuk ke kamar mandi. Dia juga menghubungi room service dan meminta di bawakan selimut banyak untuknya. Lalu dia masuk ke kamar mandi lagi dengan semua barang bawaannya.

Perlahan dia menekan tombol yang ada di bathup itu untuk mengeluarkan airnya. Dia tak ingin melihat Xander masuk angin dan jatuh sakit besok. Jadi dia menguras bathup itu, tapi dia tidak ingin memindahkan Xander karena takut membangunkan pria itu.

Setelah itu dia berjongkok di samping bathup dan mulai membersihkan luka menganga di telapak tangan Xander. Dia mulai mengoleskan obat dan membebat luka itu dengan kasa. Baru setelah itu dia mengambil selimut yang banyak itu dan menutupkan ke tubuh Xander yang sebenarnya masih basah. Tapi tak ada yang bisa dia lakukan daripada dia diamuk lagi oleh Xander lebih baik begini.

Kemudian Audrey berjalan keluar dari kamar mandi dan berjongkok tepat di depan pintu kamar mandi dengan tubuh yang dia balut selimut. Dia memastikan pintu kamar mandi tetap terbuka agar bisa mendengar jika sewaktu - waktu Xander memanggilnya. Lalu Audrey menyembunyikan kepalanya di lututnya dan memejamkan matanya.

*

*

*

Keesokan paginya, Audrey menggeliat tapi tiba - tiba dia sadar dan matanya langsung terbuka. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali saat menyadari dirinya sudah tidak di lantai tapi di atas ranjang empuk. Bagaimana bisa?! Semalam dia sangat ingat bahwa dia duduk di depan kamar mandi dan tidur di sana. Tapi kenapa sekarang dia terbangun di atas ranjang empuk?!

Audrey menepuk sampingnya dan kosong bahkan dingin. Artinya ranjang di sampingnya memang tak ada yang menempati. Lalu siapa yang memindahkannya kemari? Audrey membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan pakaiannya masih utuh dan sama dengan yang dia kenakan semalam.

"Aku tidak bernafsu dengan anak - anak!"

Audrey langsung menegakkan tubuhnya mendengar suara baritone itu. Dia melihat Xander sudah duduk di sofa membelakanginya. Perlahan pria itu bangkit berdiri dan melangkah mendekatinya. Audrey bisa melihat bahwa pakaian Xander sudah berganti dan kondisinya sudah jauh lebih baik dibandingkan semalam.

"Mandilah! Aku akan menunggumu, kita sarapan bersama!" ucap Xander

Audrey membelalakkan matanya mendengar ucapan Xander.

Xander menghembuskan nafasnya, "Aku sudah bilang, aku tidak bernafsu pada anak di bawah umur! Bajumu di paperbag itu!" ucap Xander

Audrey mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Xander, "Aku sudah sembilan belas! Di bawah umur apanya!" gumamnya kesal

Tapi dia tetap turun dari ranjang dan mengambil paperbag yang sudah siap di dekat aquarium dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi. Tapi baru dia masuk, dia keluar lagi dan menatap Xander yang bingung melihat tingkah Audrey.

1
aca
klo bagus q kasih bunga
nurainun drs
saya penasaran bagaimana kelanjutan kisah ini
Wayan Sucani
Ada apa?
Wayan Sucani
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!