🙏 Novel ini dalam revisi
Follow Ig Author: cinta terindah217c
Melihat sang pacar berselingkuh dengan keponakannya, membuat Alice gadis berusia 20 tahun berniat mengambil surat mobil pemberiannya di rumah sang pacar.
Namun, siapa sangka dia di fitnah berbuat mesum bersama calon mertuanya yang membuat mereka harus menikah.
Siapakah yang memfitnah mereka? Kenapa mereka di fitnah? Yuk simak kisahnya!
Selamat membaca.
Jangan lupa untuk dukung Author.
Caranya Like,Vote,Favorit,Komen,dan beri hadiah sebanyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cinta Terindah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02 > Merasa Canggung
Azi dan Kenan saling pandang karena mereka sungguh tidak menyangka kalau Bastian berselingkuh.
"Alice, apa benar yang kamu katakan tadi?" tanya Kenan sambil duduk di hadapan Alice.
"Benar Om, buat apa Alice berbohong, karena itulah Alice masuk ke dalam kamar Bastian. Untuk mengambil surat-surat mobil yang Alice berikan ke pada dia," ungkap Alice.
Kenan memegang tangan Alice, dengan sangat lembut. Sebab, dia malu sang anak berselingkuh.
"Alice, maafkan kesalahan Bastian, om mohon," ucap Kenan.
Sambil menghapus air mata Alice yang terus-menerus berjatuhan, dengan sangat deras.
Azi hanya menatap ke arah Alice dan Kenan karena ia sedang memikirkan tentang hubungan sang anak dan sahabatnya akan seperti apa kedepannya?
Sebaiknya aku biarkan saja Alice dan Kenan menjalani pernikahan mereka, aku sangat mengetahui Kenan pria yang baik. Batin Azi.
"Alice sayang, kamu tinggallah di sini bersama suamimu, dan satu lagi jangan bercerai! Ayah tidak ingin kamu menjadi janda. Kenan adalah pria yang baik, ayah percaya pada pria ini bisa menjaga mu," ucap Azi sambil mengelus puncak kepala anaknya.
Kenan hanya terdiam, sungguh ia sedang dalam situasi yang salah saat ini. Pria itu berpikir bagaimana bisa Alice menerima dirinya sebagai suami, dengan usia yang terpaut sangat jauh. Alice yang baru berusia 20 tahun, sedangkan dia sudah berusia empat puluh tahun.
Apa Alice akan menerima ku sebagai suaminya? Apa yang akan ku katakan kepada Bastian nantinya? Batin Kenan.
"Zi, sebaiknya kami berpisah saja, aku tidak ingin membuat Alice tertekan," sambung Kenan.
Alice tersenyum. Sebab, saat ini ia sedang merencanakan sesuatu di dalam pikirannya.
"Om, Alice akan mempertahankan pernikahan ini. Alice percaya kepada Om," ucap Alice.
Membuat Azi dan Kenan terkejut. Sebab, gadis itu menerima pernikahan tanpa tekanan dan paksaan dari mereka.
Kenapa dengan Alice, mengapa dia menyetujui pernikahan ini? Batin Kenan.
"Alice, bicara saja kepada om, kalau kamu tidak tahan akan pernikahan kita, maka om akan melepaskan mu," sahut Kenan lirih.
Ini kesempatan bagiku, aku akan membuat Bastian cemburu kepadaku karena aku menikahi Papanya. Batin Alice.
"Tidak Om, kita jalani dulu pernikahan kita ini," jawab Alice dengan tersenyum.
Karena ada sesuatu yang di rencanakan olehnya, yang akan membuatnya sedikit lega dan bahagia bisa membalas dendamnya.
"Baik Alice, kalau kamu ingin pulang bersama Ayah mu om izinkan," tambah Kenan sambil menatap wajah Azi.
"Tidak Om, Alice ingin di sini saja!" jawab Alice.
Kemudian, ia menatap ke arah ayahnya, dan tersenyum agar sang ayah bisa mempercayai kalau dia benar-benar menerima pernikahan ini.
"Oh iya Ayah, bisakah barang-barang Alice diantar ke sini?" tanya Alice sambil menatap bola mata Ayahnya.
"Baiklah sayang, besok ayah akan menyuruh supir kita untuk mengantarkannya, ayah pulang ya sayang," jawab Azi, sambil mencium kening Alice.
Setelah kepergian Azi, kini tinggal Alice dan Kenan, mereka benar-benar sangat canggung saat ini. Sebab, sudah menjadi suami-istri.
Mengapa aku sangat canggung saat ini? Padahal, sebelumnya sering berdua bersama om Kenan? Batin Alice.
"Euum Om,"
"Alice."
Kenapa dengan diriku? Padahal, aku sering melewatkan waktu bersama dengan Alice berdua dulu. Batin Kenan.
"Eh, Om duluan saja," ucap Alice pelan, sambil menatap ke arah lantai karena ia merasa canggung.
"Kamu saja duluan sayang," sahut Kenan.
Ya, sudah dari pertama bertemu Alice ia selalu memanggilnya dengan sebutan sayang sampai sekarang.
Mereka tersenyum. Namun, ada dua orang datang duduk dihadapan mereka membuat Kenan terkejut melihat kedatangan kedua pasangan itu.
"Papa," panggil Bastian sambil merangkul Kisya.
"Papa sudah tau semuanya dari Alice, kamu tega berselingkuh dengan wanita itu! Padahal, kalian tahu, papa sangat menyayangi Alice!" seru Kenan.
"Tapi, apa yang Papa lakukan sampai menikah, dengan Alice?" jawab Bastian dengan pertanyaan, yang membuat pria itu bungkam.
Kenan hanya terdiam, bagaimana anaknya bisa tahu ia dan Alice menikah tadi dalam benaknya.
Dasar laki-laki murahan, dia belum tau kali Kisya suka celup sana sini. Aku sumpain secepatnya dia dapat karma! Batin Alice.
"Darimana kamu mengetahui hal ini?" tanya Kenan sambil menatap wajah anaknya.
Bastian tersenyum simpul, sambil menatap ke arah Alice yang ada di hadapannya.
"Kami melihat Papa di bawa oleh warga, dan mengetahuinya. Papa, aku merasa sangat di rugikan," ucap Bastian.
Membuat Alice merasa bingung dari segi mana dia di rugikan. Padahal, ia yang dirugikan oleh pria itu.
"Maksud kamu apa Bas, papa tidak mengerti?" tanya Kenan sembari memijit kepalanya karena merasa pusing.
"Aku ingin Alice membayar ganti rugi, karena sudah menikah dengan Papa," jawab Bastian, sambil tersenyum simpul kepada Alice.
"Dasar kau laki-laki brengsek! Apa yang kau inginkan ha, katakan!" bentak Alice yang sudah terpancing amarahnya.
"Sabar, jangan marah-marah seperti itu Ibu tiri," ucap Bastian sambil menatap Alice dengan senyuman sinis.
"Katakan Bastian, apa yang kamu mau, akan papa berikan pada mu," sambung Kenan.
Pria itu merangkul Alice agar dia tidak kalut dalam emosi. Sebab, ia tahu bagaimana dengan sikap calon menantunya.
"Aku ingin menikahi Kisya, karena saat ini dia sedang mengandung cucu Papa, dan aku ingin mobil yang Alice berikan kepada ku," jawab Bastian.
Alice sudah benar-benar emosi dibuatnya, dan Kenan tetap merangkul Alice agar ia tetap tenang.
"Baiklah, besok kalian akan papa nikahkan. Oh ya, Alice biarkan mobil itu ya, om akan membelikan mu yang baru apa kamu setuju sayang?" ucap Kenan yang menatap wajah Alice.
"Baiklah Om, bisa kita masuk ke dalam kamar Om? Kepala Alice sangat pusing," ucap manja Alice.
Kenan menganggukkan kepala, dan membawa Alice ke dalam kamar miliknya.
Setelah kepergian Alice dan Kenan, barulah Kisya mulai bersuara karena sedari tadi ia hanya diam tidak bersuara sedikitpun.
"Bagus sayang, rencana kita berhasil, dan mereka tidak curiga sama sekali," ucap Kisya sembari memeluk Bastian.
"Iya sayang, kamu tenang saja! oh ya, mobil ku sekarang menjadi milik mu, apa kamu menyukainya?" tanya Bastian yang menatap wajah Kisya.
"Aku sangat menyukainya sayang, I Love you."
Kisya mencium Bastian dan mereka mengeluarkan sisi nakalnya.
Bastian mengajak Kisya masuk ke dalam kamarnya, dan mereka mulai melakukan olahraga panas dengan bersemangat.
**
Di sisi lain Kenan dan Alice.
Setelah mereka memasuki kamar, Alice terdiam mematung karena merasa sangat canggung berada berdua bersama Kenan.
Sebelumnya mereka sangat dekat tidak ada rasa canggung seperti saat ini, akan tetapi. Kini sudah berbeda pikir Alice.
"Mengapa hanya diam saja sayang?" tanya Kenan yang mulai mendekati Alice yang masih berada di depan pintu.
"Ah, ya Om. Alice ingin beristirahat sejenak," ucap Alice yang bergegas naik ketempat tidur Kenan.
"Tidurlah, Om juga ingin beristirahat," sahut Kenan.
Pria itu mulai membaringkan tubuhnya di samping tubuh Alice, sontak Alice terkejut akankah mereka tidur berdua pikirnya.
"Om, kita akan tidur satu ranjang?" tanya Alice yang memandang wajah Kenan.
"Tenang saja sayang, om tidak akan menyentuh mu, percayalah." Kenan mengelus-elus rambut Alice hingga berantakan.
Alice hanya tersenyum, ia tidak membayangkan bahwa akan menikahi calon mertuanya.
Alice berencana akan memanas-manasi Bastian karena saat ini ia adalah ibu tiri mantannya tersebut.
Maafkan Alice Om, bukan maksud Alice mempermainkan perasaan Om, tetapi sakit hati ini masih sangat sakit ... Batin Alice.
Perlahan Alice sudah mulai tertidur, sedangkan Kenan hanya sibuk dalam pikirannya.
Mengapa jadi seperti ini, aku sangat menyayangi Alice sebagai anak ku. Bukan sebagai istri ku, entah apa yang akan terjadi kedepannya? Batin Kenan.
Beberapa saat kemudian, mereka berdua saling tertidur pulas, hingga tidak menyadari saat ini sedang berpelukan.
...****************...
.
.
.
Bersambung.
Hay, teman-teman jangan lupa untuk.
Tinggalkan jejak teman-teman semua Like Vote Favorit Komennya.
Kalau ada saran dan kritikan Komen saja Love You Semua.😚