Hitam tak selamanya buruk dan kotor, putih tak selamanya bersih dan suci. Hidup seorang diri membuat Letnan Rilanggana menjadi pribadi yang keras, dingin dan tidak mudah di taklukkan. Banyak yang tidak paham atau mengerti akan jalan pikir serta 'caranya bekerja'.
Berawal dari pertemuan pertama yang tak terduga, dirinya bertemu dengan adik kesayangan seniornya yang membuatnya kesal. Namun menang taruhan dengan rekannya membuat takdirnya harus mendekati gadis itu kembali.
Niatnya yang hanya bermain-main akhirnya menimbulkan perkara dan harus berhadapan langsung dengan seniornya tersebut. Hingga waktu berganti, kisah masa lalu di antara mereka membuat prahara.
KONFLIK, silakan SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Hati-hati hidup di dunia.
Anriya gelisah. Lira dan Shita pun saling melirik melihat tingkah Anriya.
"Apakah kalian pernah mengenal Om Riga sebelumnya??" Tanya Anriya.
"Tidak."
"Aku hanya sekilas saja melihatnya." Jawab Lira.
"Tuh kan. Masa aku harus mengorbankan masa mudaku demi pria yang sama sekali tidak ku kenal??" Kata Anriya.
"Aku juga tidak mengenal Om Bayu."
"Aku juga baru melihat Om Rilo saat sedang mandi. Om Rilo menabrak kamar mandi rumah Bang Ribas dan parasutnya nyangkut di atap." Jawab Lira dengan polosnya padahal selama ini pihak keluarga dan dinas menyembunyikan fakta tersebut.
"Haaaaaahh.. jadi ini alasanmu sampai hamil??" Tanya Anriya memastikan pendengarannya.
Lira mengangguk tanpa rasa bersalah. Tidak akan ada yang paham bagaimana runtutan cerita yang benar karena dirinya 'memotong kisah'.
"Lalu bagaimana sekarang??? Kamu cinta sama Om Rilo atau tidak????" Selidik Anriya.
Dengan wajah memerah, Lira mengangguk mengiyakan.
"Tapi kadang nggak cinta juga karena ingat Bang Priyadi."
Seketika itu juga Shita menoleh. Keningnya berkerut. "Bang Priyadi siapa maksud tante??? Apa Sertu Priyadi??????"
"Iya. Bagaimana kamu bisa kenal???" Lira sampai kaget mendengar pertanyaan Shita.
"Ooohh.. jadi Tante Lira yang buat Bang Pri sulit di hubungi?????" Tuduh Shita.
"Bukannya kamu penengah hubunganku dengan Bang Pri. Aku sudah mau menikah dengan Bang Pri kalau kamu tidak mengganggu." Pekik Lira tak kalah kesal.
"Aku mengganggu????????????" Teriak Shita.
Awalnya para pria hanya mengintip dari balik sekat ruang tengah namun karena situasi semakin tidak kondusif, mereka bergerak menghampiri.
"Uusshh.. sabar, dek..!!" Bang Bayu menenangkan sang istri yang nyaris kalap.
"Jangan marah-marah, sayang..!!!" Bujuk Bang Rilo sambil mendekap Lira yang sedang mengamuk.
"Lebih kuat lagi dekapnya Bang..!!" Kata Bang Riga.
"Bantu donk Rig..!!!" Pinta Bang Bayu.
"Kali ini harus Abang perjuangkan sendiri, ini bukan masalah luar. Lira dan Shita terkena masalah hati..!!" Jawab Bang Riga.
Perlahan Anriya menjauh karena takut, entah sejak kapan penilaian Anriya sedikit berubah pada Bang Riga.
Bang Riga pun mengarahkan Anriya untuk berdiri di belakangnya agar tidak kaget atau terpengaruh perseteruan antara Lira dan Shita.
"Oomm.........."
"Ssstt.." Bang Riga tetap meminta Anriya agar diam dan tidak ikut campur dalam urusan mereka karena Bang Rilo dan Bang Bayu pasti akan menyelesaikan kericuhan yang ada.
...
Tiba-tiba Lira dan Shita menangis, tatapan mereka sangat tajam seakan melihat musuh, ucap Bang Rilo dan Bang Bayu tak lagi di dengarnya.
"Lira dan Shita kenapa, Om???" Anriya sampai gemetar melihat suasana gaduh hingga Bang Ribas ikut turun tangan.
"Duduk di sudut sana dan jangan mendekat kesini..!! Tolong ikuti kata-kata saya dan jangan di langgar..!!!" Perintah Bang Riga pada Anriya.
Anriya mengangguk, sungguh suasana di rumah Danyon semakin mencekam apalagi kini menjelang adzan Maghrib.
"Sadar dek.. sadaaarr..!!! Saya suamimu..!!!!!!!" Bang Rilo sampai frustasi melihat Lira terus memanggil nama Priyadi.
Hal yang sama pun terjadi, Bang Bayu tak kalah hancur melihat Shita terisak-isak meminta bersama dengan Priyadi.
"Besok kita langsung berangkat ke ujung tanah..!!! Biar kutebas si Priyadi..!!" Ucap geram Bang Bayu.
Emosi Bang Bayu ikut mencuat, tangisnya berlinang. Bang Riga pun mengarahkan agar kedua Abangnya bisa sedikit lebih tenang.
Tak berapa lama terasa hembusan angin padahal posisi mereka sedang berada di dalam ruangan.
"Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba ada angin???"
"Baringkan Lira dan Shita di lantai, Bang..!!" Pinta Bang Riga.
Secepatnya Bang Rilo membaringkan tubuh Lira dan di saat yang sama, suami Lira itu bagai terhantam dan Bang Bayu merasakan sesak.
"Jangan bersugesti, tetap tenangkan pikiran.. Bang. Percaya.. semua akan baik-baik saja..!!" Kata Bang Riga.
.
.
.
.
apa Lira dan Sitha ga bisa lepas dr Priyadi??
semoga menjadi Keluarga yg samawa yah Bang Rilo dan Bang Bayu😇
bikin penasaran...
lagi rame ini,
ayo lanjuuut kak 💪💪💪♥️♥️♥️