NovelToon NovelToon
Pengantin Tuan Aksa

Pengantin Tuan Aksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mitha Rhaycha

"Ayahmu masuk rumah sakit. Keadaannya genting kamu diminta untuk segera ke Jakarta"Eva membaca pesan masuk di ponselnya dengan kening berkerut.

Ting

Sebuah notifikasi tiket pesawat muncul di pesan selanjutnya, dalam waktu empat jam dari sekarang dia sudah harus di bandara.

Eva berusaha menghubungi nomor asing tersebut namun tidak diangkat. Dia juga berusaha menghubungi nomor ayahnya tapi nihil.

Setelah melakukan perjalanan hampir delapan jam, Eva mendapati ayahnya terbaring kaku diatas brankar rumah sakit ruang ICU dengan berbagai peralatan medis di sekujur tubuhnya.

"Ayah... Bangunlah, aku sudah datang menjenguk ayah..."Lirih Eva dengan bening kristal jatuh di pipinya, namun hanya keheningan yang menemani.

Seorang pria tinggi tegap dengan alis tebal dan wajah dingin yang ikut mengantar jenazah ayahnya berkata dengan suara dingin didepan pusara tepat disamping Eva.

"Kemasi barangmu kita pulang.."
"Kamu siapa?"Tanya Eva bingung
"Suamimu.."Jawabnya singkat lalu berbalik pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mitha Rhaycha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menginap 3

Semakin dekat dengan wajah Eva, jantung Aksa kian berdebar.

Aksa mengecup singkat bibir manis Eva dan buru-buru menegakkan tubuhnya seakan takut ketahuan.

Dia gelisah, bibir Eva menggoda imannya. Kedua tangannya mengepal berusaha mengendalikan diri, takut dan malu jika nanti ketahuan mencuri kesempatan dalam kesempitan.

Tapi melihat Eva yang tidak merespon perbuatannya, dia tidak tahan untuk kembali menunduk dan menciumnya.

Deg

Mata Eva tiba-tiba terbuka hingga Aksa terkejut, tubuhnya menegang seketika tidak tau harus melakukan apa.

Eva masih belum terlalu sadar, dia merasa seperti bermimpi jadi kembali menutup matanya untuk tidur, namun tak lama matanya kembali terbuka.

Benar saja, Aksa saat ini sedang berdiri tegak di depannya dengan wajah masam.

Perlahan Eva mengusap sudut bibirnya takut jika sampai ileran dan di lihat oleh pria dingin di depannya.

"Jika sudah sadar, cepat bangun dan ganti bajumu.."Ucap Aksa dingin.

Menutupi rasa gugup dan malunya, dia bersyukur Eva tidak menyadari jika dia baru saja di cium saat tidur.

"Tidak perlu..."Eva mengabaikan pria itu, dia masih kesal karena penolakannya tadi ketika dia meminjam bajunya.

"Aku tidak mengatakannya dua kali" Eva berdecak kesal.

"Beneran aku sudah tidak butuh lagi" Aksa menahan emosi dalam dirinya menghadapi Eva yang keras kepala.

'Mengapa perempuan satu ini tidak ada manis-manisnya?'

Eva mengatur tidurnya lagi namun tiba-tiba Aksa sudah mengangkatnya dari kursi.

"Apa yang kamu lakukan?"

Duk

Eva jatuh di atas kasur yang empuk lalu Aksa menyusul mengukung nya di bawah. Perbuatan Aksa ini membuat Eva terkejut sekaligus panik.

"Ka.. Kamuu, apaan sih, ini pelecehan.."Sela Eva marah.

Wajah mereka begitu dekat, bahkan nafas keduanya saling menyapa satu sama lain menimbulkan debaran aneh yang tajam.

"Siapa bilang pelecehan? Kita ini suami istri.."Tatapan Aksa tajam menusuk jantung Eva.

"Jangan begini Tuan..." Eva berusaha mendorong

"Bilang Tuan lagi aku cium kamu.."

"Ap..apa..apaan sih..."Apa pria ini sudah kerasukan? Eva gugup setengah mati.

Aksa makin tajam menatap wajah panik Eva, semakin di pandang semakin menggoda untuk di gigit, sungguh Aksa sangat ingin melakukannya.

Tapi melihat mata Eva yang berair, Aksa menahan keinginannya untuk melakukan lebih.

Dia bangkit dari ranjang lalu menatap Eva dengan tatapan datar dan dingin.

"Pilih baju di lemari yang mau kau pakai, jika saat aku kembali kamu belum berganti pakaian, aku yang akan melakukannya" kemudian Aksa keluar dari kamar.

Sebelum dia benar-benar menutup pintu, ancaman selanjutnya kembali terdengar.

"Dan aku tidak mau melihat ada yang tidur di sofa hingga menimbulkan kecurigaan, jika Oma sampai mengetahui hal itu maka siap-siap membuatkan cicit untuk Oma"

Eva menatap kepergian Aksa dalam kebingungan, dia sudah berusaha untuk tidak mengusik pria itu, tapi tetap saja dia terlihat kesal.

Entah apa maunya, semua yang dilakukan Eva terasa salah di mata Aksa.

Tak ingin membuat masalah baru, Eva segera bangkit lalu memilih baju Aksa di lemari. Dia mengambil sebuah kemeja putih yang sedikit panjang lalu membawanya ke kamar mandi.

Eva tidak nyaman karena tidak memakai dalaman, tapi dia juga tidak bisa menggunakan dalaman sebelumnya.

Setelah kemeja Aksa selesai dipakai, panjangnya sampai menutupi paha. Tentu saja dengan tinggi Eva yang tak sampai satu enam puluh dan Aksa yang memiliki tinggi satu delapan tiga, perbedaan mereka sangat mencolok.

Kemeja itu jelas kepanjangan di tubuh Eva.

Eva keluar dari kamar mandi, dia berjalan ke arah ranjang menimbang apa perlu tidur disana atau bagaimana.

Dia tidak pernah se kamar dengan pria selama ini, Aksa pria pertama yang berada dalam satu ruangan tertutup dengannya.

Namun dia tidak punya pilihan, lagi pula ini bukan di rumah Aksa dimana dia bisa bertindak semaunya dan menunjukkan ketidaksenangannya.

Ada Oma Merry yang bisa curiga jika dia meminta kamar yang lain.

Mungkin karena Eva sudah sempat tertidur tadi, kali ini dia sulit untuk memejamkan mata, maka dia meraih ponsel di atas meja samping sofa untuk mencari tau kabar apa yang datang dari kota.

"Eva, Om sudah transfer ke rekeningmu jatah bagi hasil penjualan kopra" Eva melihat bukti transfer yang di maksud Om Ikbal.

Om Ikbal adalah tetangga Eva yang khusus menangani bisnis kopra maupun bisnis jual beli kelapa biji milik Eva.

Tetangga baik, yang selalu sigap menjaga dan merawat Omanya jika dia sedang tidak di rumah.

Dengan uang yang di milikinya dari hasil kerjasama dengan Sandy, serta uang bulanan yang di kirim ayahnya, Eva membuka beberapa usaha kecil-kecilan.

Salah satunya adalah usaha kelapa yang baru setahun ini berjalan.

Eva tidak menduga bakal se bagus ini bisnis kelapanya, awalnya dia hanya membantu Om Ikbal yang kena PHK di sebuah perusahaan.

Wabah telah membuat banyak orang kehilangan sumber penghasilan mereka, salah satunya adalah Om Ikbal.

Eva terpanggil untuk membantu Om Ikbal sebagian juga karena alasan balas budi. Om Ikbal selalu sigap membantunya dulu disaat masih sekolah.

Om Ikbal dan istrinya jugalah yang akan dengan senang hati membantu jika dia dan Oma mengalami kesulitan.

Dengan modal awal yang Eva berikan kepada Om Ikbal hanya dua puluh juta, sekarang sudah lebih dari seratus juta.

Om Ikbal pria yang baik, dia juga menjalankan usahanya dengan jujur. Dengan kegigihannya dia sudah bisa membantu Eva membeli beberapa lahan kelapa.

Juga ada banyak bidang yang digadaikan kepadanya semuanya hanya komunikasi lewat Om Ikbal.

Berkat kerjasama ini juga, Om Ikbal bisa menyekolahkan dua anaknya serta melunasi hutang-hutangnya.

"Terima kasih Om.."Eva membalas.

"Sama-sama Eva."

"Ohh yaa... Kapan kamu pulang? "

"Rencananya minggu depan" Eva tidak sedang mengarang, dia berencana pulang untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tiba-tiba dia tinggalkan.

"Syukurlah.. Ada hal penting yang mau Om bicarakan denganmu"

"Apa bisa di bicarakan lewat telpon?"

"Sebaiknya tunggu sampai kamu pulang saja" Eva tidak menuntut Om Ikbal untuk menjelaskannya.

Dia pria yang sedikit bicara banyak bekerja, jika dia mengatakan hal penting hanya bisa di bicarakan langsung, maka tidak ada yang bisa merubahnya.

Eva membuka pesan lainnya, ada Omanya yang dengan sabar memberinya wejangan untuk selalu menjaga diri.

Mata Eva sedikit memerah, dia merindukan Omanya dan ingin bertemu sama seperti rindunya pada almarhum ayah yang telah tiada.

Sementara di teras lantai dua, Aksa sedang merokok dengan frustasi.

Dia tidak mengerti pada perasaannya yang selalu terganggu setiap berada dekat dengan Eva.

Padahal gadis itu tergolong biasa saja, entah hal menarik apa yang dimiliki gadis itu hingga dia jadi begini.

Sebelum ini sudah banyak wanita cantik dan seksi yang mendekatinya, tapi hatinya tak tergerak.

Giliran perempuan kayak Eva, dia malah jadi gelisah. Ada sesuatu dalam diri Eva yang dirasakannya berbeda.

Apa karena selama ini hanya Eva satu-satunya perempuan yang menunjukkan penolakan terhadapnya?

Entah berapa lama Aksa merokok hingga dia batuk beberapa kali.

Belum separuh rokoknya habis, dia memutuskan untuk kembali ke kamar.

Eva sudah tidur kembali ketika Aksa masuk, membuat rasa kesal makin menderanya karena merasa hanya dia yang menderita.

Selimut menutupi seluruh tubuh Eva dan hanya menyisakan kepalanya saja yang di luar.

Ada rasa penasaran yang timbul di hati Aksa untuk melihat seperti apa penampakan perempuan ini dengan bajunya.

Ini kali pertama dia berbagi pakaiannya dengan orang lain. Namun dia tidak berani menyentuh karena takut perempuan ini tidak benar-benar tidur.

Dia naik di ranjang pada sisi yang lain, membaringkan tubuhnya terlentang. Pikirannya tak menentu, di sisinya ada seorang makhluk bernama perempuan, menggunakan ranjang dan selimutnya.

Bukankah semua ini miliknya?

Bukankah dia juga kedinginan?

Enak saja Eva menggunakan semua miliknya dan dia menderita?

Berusaha membenarkan tindakannya, Aksa menarik ujung selimut yang di gunakan Eva kearahnya.

"Kamu..."Eva yang baru mau terlelap kembali terjaga karena selimutnya di tarik "Apa yang kamu lakukan?" Tanya Eva galak.

"Bagi selimutnya, aku juga kedinginan.."

"Tidak bisa.. "Eva kembali menarik selimutnya, jangan sampai Aksa menyadari bahwa dia hanya memakai satu lapis baju dan akan menduga jika dia sengaja menggoda.

"Bagi selimutnya Eva.."Geram Aksa emosi

"Tidak boleh.. Tidak bisa.."Eva gelagapan, memegang selimut dengan erat.

"Eva.. Bagi tidak..!!"Eva menggeleng.

Aksa yang kesal, menarik kuat selimut hingga Eva menjerit karena terkejut tak menduga Aksa akan berlaku kasar.

Selimut terlepas dari Eva dengan cepat tanpa bisa di cegah, menghadirkan pemandangan yang tidak seharusnya di lihat.

Kemeja bagian bawah Eva terangkat.

"Aaaa..."Eva menutup matanya refleks.

Aksa terpaku bagai patung, tak bisa merespon apapun.

Baru di saat Eva menjerit Aksa dengan cepat menutup tubuhnya dengan selimut lalu membekap mulutnya

"Diamlah.. Nanti kedengaran Oma.." Bisiknya dengan suara serak

"Lepaskan aku... Kamu keterlaluan.." Yaa Allah aset berharganya sudah di lihat oleh laki-laki, bagaimana dia menghadapi dunia? Bagaimana dia bertemu Omanya?

"Diamlah Eva.. Jangan sepanik itu, aku nggak lihat apa-apa" Aksa membujuk

"Kamu bohong... Kamu keterlaluan "Eva terisak

"Beneran nggak bohong, aku nggak lihat apa-apa. Lagian kalaupun lihat bukankah tidak apa-apa? Aku adalah suamimu" Aksa tidak tau lagi kalimat apa yang mesti dia ucapkan untuk menghibur.

Dia mulai melantur

"Katanya nggak lihat.."

"Sudah... Tidurlah, kalau Oma dengar kamu menangis dikiranya aku menyakiti kamu.."

"Memang..."

Eh... Kok malah jadi manja gini dirinya? Aksa tanpa sadar sudah memeluk Eva dan menepuk-nepuk bahunya.

Tanpa sadar dia tersenyum, si galak bisa cengeng juga

1
Mak e Tongblung
mendorong dari apa? dari mana? kecelakaan atau apa?
Fifi 21
ditunggu terus ceritanya..
Lorince Manurung
Theo up dong
Fifi 21
suka
Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲
next kak 💪❤️🔥
Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲
assalamualaikum kak 🙏 alur ceritanya sgt bagus, luar biasa excited banget bacanya, 🤗smga semakin tambah seruu dan menarik alur ceritanya ❤️🔥
Mitha Rhaycha: Aamiin, terima kasih supportnya yaa🙏🥰🥰
total 1 replies
Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲
aku bahkan puluhan tahun hidup tnpa ayah dan ibu, 😥 berjuang untuk bertahan melawan kerasnya kehidupan. menyembuhkan luka trauma membekas di hati se'umur hidup menderita Anxiety Disorder, mncoba berdamai dengan keadaan memaksa. untuk mengikhlaskan dgn terpaksa tanpa harus membenci takdir, 😔🥀💔
Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲
di atas rata " di bawah standar bisa bikin penasaran di buatnya buciin..... babang Aksa 😁❤️🔥
Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲
assalamualaikum kak author 🙏 hadiiir.... mhn izin numpang baca 😁 ke'a seruu dan menarik alur ceritanya sgt bagus, bikin penasaran excited banget bacanya ❤️🔥
Mitha Rhaycha: Terima kasih KK🙏🥰🥰
total 1 replies
Mia Mia
Cmangat Thor🥰
Fifi 21
karakter cewek gw bgt
Berlian Bakkarang
mana lanjutan thor😘
Mia Mia
Awalnya acuh tak acuh, akhirnya jadi bucin. semoga alurnya menarik untuk terus di baca 👍👍
Bude Pia
Baca dari awal sudah bagus, aku suka karakternya Eva yang tidak cengeng, semoga karyanya sebagus mutiara hati ya thor😇😇
Bude Pia
Mulai baca, smg 👍
yunistira
Jadi mewek jg/Scowl//Scowl/
yunistira
Kesal sama mamanya Aksa🤨/Frown/
yunistira
Baca dari awal ceritanya bagus, semoga tidak ada pelakor ya thor
yunistira
Aksa memang semena mena😩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!