NovelToon NovelToon
Hujan, Sampaikan Rinduku

Hujan, Sampaikan Rinduku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Duda
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Dewi tan

Dinda, 24 tahun, baru saja mengalami patah hati karena gagal menikah. Kehadiran seorang murid yang bernama Chika, sedikit menguras pikirannya hingga dia bertemu dengan Papa Chika yang ternyata adalah seorang duda yang tidak percaya akan cinta, karena kepahitan kisah masa lalunya.

Akankah cinta hadir di antara dua hati yang pernah kecewa karena cinta? Mampukah Chika memberikan seorang pendamping untuk Papanya yang sangat dia sayangi itu?

Bila hujan tak mampu menghanyutkan cinta, bisakah derasnya menyampaikan rasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Pertama

Dengan cepat Dinda berjalan ke arah lobby, dia lupa niatnya semula, bertemu dengan Pak Roni di ruangannya.

Seorang anak perempuan menangis di bangku lobby, tidak jauh dari situ terlihat Chika sedang asyik memakan sesuatu dari tempat makan temannya itu.

"Putri, kenapa kau menangis?" tanya Dinda sambil mengusap kepala Putri, anak perempuan yang menangis itu.

"Chika mengambil makananku Bu, padahal aku baru mau memakannya!" sahut Putri sambil terisak.

Dinda lalu beringsut mendekati Chika yang duduk di sudut bangku lobby itu.

"Chika, Kenapa kau mengambil bekal makan siang milik Putri? Apa kau tidak membawa bekal makan siang hari ini?" tanya Dinda.

"Aku lapar Bu!" sahut Chika singkat.

"Kalau kau lapar, kau bisa meminta ibu untuk membelikan makanan, kenapa kau harus mengambil makanan yang bukan milikmu?" tanya Dinda.

Chika tidak menjawab pertanyaan Dinda, Dia kemudian langsung menutup tempat makanan itu, lalu memberikannya pada Putri tanpa merasa bersalah.

Tak lama kemudian, nampak seorang wanita datang menghampiri Dinda yang masih duduk di situ.

Putri nampak langsung berdiri dan memeluk wanita itu, yang tak lain adalah mamanya.

"Mama! Tadi Chika mengambil bekal makananku, dia menghabiskan makananku Ma!" kata Putri mengadu kepada mamanya.

Mamanya Putri langsung melotot ke arah Chika, yang masih duduk tidak jauh dari situ.

Melihat kejadian itu Dinda cepat-cepat datang menghampiri mamanya Putri, agar tidak terjadi hal yang tidak menyenangkan di tempat itu.

"Selamat siang Mam, maafkan atas kejadian siang ini ya, nanti kami para guru akan mengganti makanannya Putri, yang sudah dimakan oleh Chika, sekali lagi saya minta maaf!" ucap Dinda sambil mengatupkan kedua tangannya.

"Lho, kok jadi Bu Dinda yang minta maaf? Hukum saja tuh si Chika! Dasar anak tidak tahu aturan! Kalau perlu keluarkan saja dari sekolah, setiap hari kan dia selalu mengganggu murid-murid yang lain!" cetus Mama Putri.

"Maaf Mam, Chika itu hanya anak kecil sama seperti putri, mungkin dia hanya sedikit kurang perhatian saja, saya akan menegurnya, sekali lagi saya minta maaf ya Mam!" ucap Dinda.

"Sudah tahu salah, masih saja dibela! Ayo Putri, kita pulang! kita makan di luar saja sekarang!" ujar mamanya Putri, sambil menuntun Putri berjalan meninggalkan lobby itu.

Setelah Putri dan Mamanya pergi meninggalkan tempat itu, Dinda lalu melangkah mendekati Chika dan duduk di sebelahnya.

"Chika, Apa kau tahu perbuatan mengambil milik orang lain itu salah? Seharusnya kau minta maaf sama Putri dan Mamanya tadi!" ucap Dinda.

"Buat apa aku minta maaf Bu? Aku sudah minta baik-baik sama Putri, tapi dia tidak kasih, sekalian saja aku ambil!" sahut Chika.

"Kalau Putri tidak memberi, berarti kau jangan memaksa, kau harus belajar banyak hal Chika, walaupun ibu belum lama mengajarmu, tapi Ibu simpati dan prihatin terhadap perkembanganmu!" ucap Dinda.

Dari arah tangga atas, turunlah Bu Dita bersama dengan guru-guru yang lain, mereka akan pulang dari sekolah.

"Lho, bu Dinda Masih Disini? Dari tadi Pak Roni mencari lho bu, beliau menunggu ibu di ruangannya!" kata Bu Dita.

"Ya Tuhan! aku lupa, tapi ini Bagaimana? Chika belum dijemput!" ujar Dinda.

"Ah, Chika sih sudah biasa pulang terlambat, tinggalkan saja dia di sini, nanti juga ada yang jemput!" sahut Bu Dita, sementara guru-guru yang lain terlihat sudah keluar dari lobby.

"Tapi ..."

"Jangan terlalu mengurusinya Bu, nanti dia jadi besar kepala, kalau bukan karena Papanya donatur tetap di sekolah ini, pasti sudah lama Chika di keluarkan dari sekolah! Ya sudah deh Bu, aku duluan ya!" ujar Bu Dita sambil melangkah meninggalkan tempat itu.

Dinda hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum kecut.

****

Dinda baru saja selesai bertemu dengan Pak Roni, Pak Roni hanya menyampaikan informasi mengenai kasus Chika, sudah ada keluhan dari beberapa orang tua murid, terkait dengan perilaku Chika di sekolah.

Tugas Dinda adalah merubah karakter Chika, dan membuatnya lebih baik dari sebelumnya.

Karena Dinda Baru beberapa bulan terakhir ini mengajar di SD, sebelumnya Dinda adalah seorang guru TK.

Lobby sudah terlihat sepi, para murid dan guru juga sudah pada pulang.

Namun di sudut bangku lobby itu, Chika masih duduk menunggu di sana.

"Ya ampun Chika, kau belum dijemput juga?" tanya Dinda.

Chika tidak menjawab pertanyaan Dinda, dia hanya menggelengkan kepalanya, terlihat dari wajahnya anak itu begitu lelah.

"Kalau begitu, Bu Dinda akan menunggu Chika di sini, sampai Chika dijemput, sekalian Bu Dinda mau bilang sama orang tua Chika, kalau lain kali tidak boleh menjemput terlalu lama!" ucap Dinda.

"Ngapain Bu Dinda nungguin aku? Bu Dinda pulang saja duluan!" sahut Chika.

"Bu Dinda mana tega meninggalkan Chika sendirian, lagian kenapa sih Chika lama sekali di jemputnya?" tanya Dinda.

"Kata papa, kalau aku dijemput terlambat, Berarti Papa sedang ada meeting di kantor nya!" sahut Chika.

"Memangnya tidak ada lagi yang menjemput Chika selain Papa?" tanya Dinda.

"Dulu ada supir, tapi dia sudah keluar, gara-gara matanya aku semprot pakai saus cabe, habis dia pernah ambil uang Papa di mobil!" jawab Chika.

"Ya ampun Chika, kau ini!" Dinda geleng-geleng kepala membayangkan tingkah nakal anak ini, sampai supir pun mundur.

Dari arah pintu lobby, muncul seorang laki-laki berpostur tinggi, berpakaian formal, dan berwajah menawan, datang menghampiri Chika.

Wajahnya kelihatan datar dan dingin, tidak ada senyum dan matanya terlihat begitu sayu dan sendu, seolah menyimpan kepahitan dalam hidupnya.

"Tuh Papa!" kata Chika sambil menunjuk ke arah laki-laki itu.

Dinda tertegun sejenak, baru kali ini dia bertemu langsung dengan Papanya Chika, penampakannya tidak seseram yang di bayangkannya, Dinda kira, anaknya nakal, Papanya preman, ternyata tidak.

"Chika, ayo kita pulang!" ajak laki-laki itu, yang adalah Papanya Chika.

"Iya Pa, itu Bu Dinda ibu guru aku, hari ini aku nakal, tapi Bu Dinda tidak menghukum aku, tadi dia menunggui aku sebelum Papa jemput!" cerita Chika.

Sekilas Laki-laki itu menoleh ke arah Dinda yang masih duduk di tempatnya.

"Trimakasih Bu!" ucap laki-laki itu datar.

Dinda hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum, kemudian laki-laki itu menuntun tangan Chika melangkah meninggalkan lobby yang kini terlihat sepi itu.

Bersambung ...

****

Yuk dukung karya baru ini supaya tetap lanjut...

1
Yulay Yuli
hamil
Yulay Yuli
Bapaknya keyla
Yulay Yuli
ga masalah sama judul, yg penting isi dari cerita thour
Yulay Yuli
jgn bilang bapaknya Dio Ini bapaknya Dinda y thour, engga lucu kl ceritanya begini
Yulay Yuli
Bangor juga y bocah /Facepalm/
Yulay Yuli
kenapa ga diajak ke kost an si Bu Dinda
Yulay Yuli
😢😢😢
Yulay Yuli
ini mah ema²nya lebay ama gurunya yg lain ga ada simpatinya
Novie Achadini
jarang lo ada bu guru yg sabar jaya bu dinda
Febriana Safutri
Chika bocil kematian🤣🤣🤣
Jasreena
Rani mandul jg kah ?
Jasreena
calon bojo mu pak Dio...
Jasreena
bilangin jg k para ortu untuk menjaga lambe anaknya masing2..
Tengku Nafisa
anak cerdas. si pelakor bakal mundur secara perlahan
nur
bagus kak
Erlinda
sorry Thor aq stop sampai disini aq pikir cerita nya bagus eeeh ternyata.
Erlinda
kok sidinda sebagai guru goblok banget ya kalah pintar sama Chika yg masih kecil
Erlinda
terlalu bertele tele cerita nya gimana si Dinda bisa mencari ayah nya klo sang ibu tetap kekeh dgn ego nya. jd mulai bosan cerita nya jln ditempat
Erlinda
biar aja si Dinda jadi perawan tua Thor...
C I W I
bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!