NovelToon NovelToon
Istri Sabar Sang CEO

Istri Sabar Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sury Anti

seorang gadis muda berusia 20 tahun,selalu membantu kehidupan keluarganya.ia berjualan kue keliling di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.tapi siapa sangka kalau ia akan menjadi istri Ceo yang terkenal dengan kekayaannya.

banyak orang-orang yang selalu menghina dan mencemohnya.tapi ia selalu mendapat perlindungan dari sang suami tercinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sury Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pergi untuk selama-selamanya

Aira begitu cemas dan khawatir pada sang ibu.ia sangat takut terjadi apa-apa pada ibunya.suara dering telpon yang ada di tangannya, mengangetkan aira.

Dringgggg,dringggg. 

aira melihat panggilan telpon yang ada di ponselnya.ternyata yang sedang menghunginya adalah riska sang adik,ia lalu segera menekan tombol hijau pada ponsel.

"Assalamualaikum,dek."

"Wa,alaikum salam kak,kak aira di mana dan ibu juga kemana,kenapa rumah kosong kak.?" tanya riska di balik telpon.

"Aku sekarang berada di rumah sakit,penyakit asma ibu lagi kambuh dek." ujar Aira dengan suara tercekat.

"Astagfirullah,jadi sekarang keadaan ibu gimana kak,aku ke sana sekarang ya.?"

" ibu masih di tangani sama dokter.udah kamu nggak usah ke sini,kamu jaga rumah aja sama adnan,biar aku yang jaga ibu."

"Ya sudah kakak tutup dulu telponnya."

Aira lalu menutup panggilan pada ponselnya.tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruang rawat sang ibu.

Ceklekk. suara pintu terbuka.

" bagaimana keadaan ibu saya dok.?" tanya Aira sangat khawatir pada sang ibu.

"Penyakit asma pada pasien semakin parah. kami menyarankan agar pasien harus menjalankan perawatan intensif di rumah sakit."

Hati aira sangat hancur mendengar ucapan dokter.hidupnya selalu saja mendapat ujian dari yang maha kuasa.dari kecil ia sudah kehilangan sosok peran seorang ayah,ia tidak mau kalau harus kehilangan sang ibu.

***

Aira sedang duduk di kursi tanam yang ada di rumah sakit.ia termenung memikirkan bagaimana nasibnya suatu saat nanti.

Aira adalah wanita yang pekerja keras,walaupun ia terlihat tenang dengan hidupnya, tapi pikirannya sedang berperang.dirinya adalah ruang lelah.terlalu banyak tuntutan, padahal dirinya juga butuh tuntunan.dirinya adalah ruang sepi.terlalu sering di minta untuk memahami,padahal ia juga butuh di mengerti.di tengah hidupnya yang berat,ia selalu berusaha kuat.walaupun tak jarang ia merasa ingin menyerah.

Aira menangis,ia menyembunyikan wajahnya dengan telapak tangannya.Hikssss..hiksss....

Bingung!.ya aira merasa bingung.ekonomi yang pas-pasan membuat ia merasa jahat pada sang ibu karena tidak bisa memberikan pengobatan yang terbaik.

Beberapa menit kemudian,setelah ia menenangkan fikirannya,ia lalu kembali menuju ruangan sang ibu.

Aira masuk dan melihat sang ibu yang susah mengatur nafasnya.

"Astagfirullah,ya allah ibu kenapa.?".aira mendekati sang ibu lalu menggenggam tangannya.

"Ibu bertahan ya,aku akan segera panggilkan dokter."

Bu ambar menahan tangan aira dan menggelengkan kepalanya.air mata aira sudah berderai memenuhi pipi,bu ambar sudah tidak sanggup lagi bertahan dengan penyakitnya yang hanya membebankan anak-anaknya.

Nafasnya sudah mulai naik turun.aira memandang sang ibu dengan air mata.

"Aira mohon,jangan tinggalkan kami semua bu." ucap aira dengan nada bergetar.

"Ai..ra..,to...long jaga adik...adikmu sam...pai mere...ka bi...sa man...di..ri." ucap bu ambar dengan nafas yang sudah putus-putus.selang beberapa saat,mata bu ambar sudah tertutup nafasnya sudah berhenti dan akhirnya bu ambar telah meninggal dunia.

"Ibu tolong bertahanlah." aira sangat panik,ia lalu menangis meraung raung ,lalu ia menekan tombol emergency yang ada di ruangan itu.

Tak lama kemudian seorang dokter dan suster masuk ke ruangan bu ambar.Aira langsung mundur beberapa langkah menjauh dari sang ibu,ia membiarkan dokter dan suster memeriksa sang ibu.dokter menggelengkan kepala menandakan kalau pasien sudah meninggal dunia.

"Innalillahi wainna ilahi rojiun...maafkan kami pasien sudah meninggal beberapa detik yang lalu." dokter dan suster lalu menutup tubuh ibu ambar dan mulai melangkah meninggalkan aira.

Aira lalu sedikit berlari mendekati sang ibu yang sudah tidak bernafas.

"Tidakkkk,ibu tolong jangan tinggalkan aira."

Hikksssss,hikssss...hiksss. tangis aira pecah di ruangan yang serba putih.hanya ada suara tangisan pilu yang menyayat hati.

Tak berselang lama pintu ruangan terbuka kembali,di sana sudah ada riska dan juga adnan yang berdiri di ambang pintu.mereka berdua bingung melihat aira yang sedang menangis.

"Tolong bangun bu jangan tinggalkan kami,bagaimana nanti dengan nasib kami tanpa ibu".

hikksss..hiksss. aira terus memeluk sang ibu sambil menangis.

"Kak,apa kita nggak salah dengar.?" Ucap riska,yang berusaha untuk menyakinkan diri.

Aira langsung membalik badan melihat adik-adiknya sudah berada di ambang pintu.

Riska dan adnan berlari pelan mendekati sang ibu,lalu memeluk tubuh ibunya yang sudah tidak bernyawa lagi.

Hiksss...hiksss,"ibu kenapa ninggalin kita."

"Ibu tolong bangunlah,kami berdua janji sama ibu kalau ibu bangun kita berdua akan jadi anak yang berbakti,kami berdua nggak akan membuat ibu dan kak aira repot lagi."

Dada aira begitu sesak melihat kedua adiknya yang sedang menangisi jenazah sang ibu.

Aira mengusap bahu kedua adiknya."Sudah dek,kita harus segera memakamkan ibu."

Kedua adiknya mengangguk lalu sedikit menjauh.

Beberapa jam kemudian hari sudah mulai petang. mereka semua telah sampai di

Pemakaman.

Para warga bergotong royong membantu pemakaman jenazah bu ambar sampai selesai, dan sebagaian warga yang tidak ikut ke pemakaman,sedang berada di rumah duka untuk menyiapkan tahlilan untuk nanti malam.

Liang lahat yang berisi jenazah bu ambar,perlahan lahan mulai di tutup dengan tanah,bunga sudah di mulai di taburkan di atas nisan bu ambar.

Beberapa menit kemudian pemakaman sudah selesai.para warga sudah bubar satu persatu,tinggalah aira dan adik-adiknya di depan makam sang ibu.

"Ibu yang tenang ya di sana,aira janji akan menjaga mereka berdua." isak tangis aira

Kedua Sang adik memeluk aira menumpahkan tangisnya.

Hiksss.hiksss,kak maafkan kami berdua yang selama ini tidak mau perduli dengan kak aira."

"Iya dek kakak sudah memafkan kalian,wajar kalau kalian dulu tidak pernah mau membantu kakak,soalnyakan kalian dulu harus fokus dengan pendidikan kalian."

"Kalian berdua harus sekolah yang tinggi,jangan seperti kakak yang harus putus sekolah di tengahan jalan." sambung aira.

"Engga kak, setelah tamat SMA aku mau kerja dulu.kita berdua nggak mau nyusahin kakak trus,biar adnan aja yang lanjut sekolah."

"Ya sudah nanti kita pikirkan lagi,sekarang ayo kita pulang, kayanya sebentar lagi akan turun hujan."

Mereka berdua mengangguk,lalu aira mulai berpamitan pada makam sang ibu.

"Ibu kita pamit pulang dulu ya,nanti kita bertiga ke sini lagi jengukin makam ibu." ucap aira lalu mencium nisan sang ibu.

Mereka bertiga lalu melangkah meninggalkan pemakaman.

***

Matahari di langit sudah mulai tenggelam. menggantikan langit dengan bulan dan bintang.malam yang penuh dengan suara lantunan ayat-ayat suci al'quran memenuhi rumah almarhum bu ambar.

Malam tahlilan di rumah almarhum bu ambar begitu ramai.para warga mulai berdatangan untuk sama-sama mengirim doa.

Almarhum di kenal baik,ramah kepada para tetangga.Para warga merasa sangat kehilangan sosok almarhum.

Aira dan adik-adiknya juga duduk seraya membaca alquran dan mengirim doa untuk almarhum sang ibu.

1
JANE ARDIANA
Luar biasa
ᴍᴏᴛʜᴇʀ ᴍᴏᴛʜᴇʀ🖤
Ditunggu cerita baru selanjutnya ya, thor ❤️
Sury Anti: ok tunggu update selanjutnya ya
total 1 replies
indah 110
Menghibur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!