NovelToon NovelToon
Our Magical Hearts

Our Magical Hearts

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Nikahmuda / Cintamanis / Healing / Slice of Life / Si Mujur
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dee Jhon

Judul : Jantung kita yang ajaib

Kisah perjalanan hidup sepasang insan yang kehilangan keluarganya. Sang pria memiliki jantung lemah, sementara sang wanita mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawa nya di tambah dia tidak memiliki kaki sejak lahir.

Keduanya menjalani operasi transplantasi jantung. Pendonor jantung mereka adalah sepasang suami istri yang misterius dan meninggalkan memori penyesalan suami istri itu di dalam nya, jantung mereka mendorong mereka untuk mencari satu sama lain kemudian menyatukan mereka.

Inilah kisah perjuangan dua insan yang menjadi yatim piatu karena keadaan, mereka hanya saling memiliki satu sama lain dan keajaiban jantung mereka yang terus menolong hidup mereka melewati suka dan duka bersama sama. Baik di dunia nyata maupun di dunia lain

Remake total dari karya teman saya code name the heart

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Keesokan siangnya, “Elsa....tok...tok...tok....Elsa,” terdengar suara seseorang memanggil Elsa di apartemen sebelah. Elsa terbangun, dia mendengar suara yang memanggil dirinya dan mengetuk unit apartemen nya, tanpa berpikir lagi, Elsa langsung merayap ke tanda X di dinding dan “greeeg,” dinding pun berputar. Elsa turun dari ranjang, kemudian dia menatap kakinya,

“Waduh ga boleh pakai kaki,” ujar Elsa.

Dia langsung melepas jam tangannya dan menaruhnya di meja, kemudian dia merayap naik ke kursi rodanya dan berjalan menuju pintu. Ketika dia membuka pintu, ternyata yang memanggilnya adalah Yuni dan dua orang gadis temannya.

“Eh...Yun ? lo udah sembuh ?” tanya Elsa.

“Udah, gue main ya, ama Monic dan Sinta,” jawab Yuni.

“Halo El, kita beda kelas ya hehe,” ujar Monic.

“Hehe iya, masuk masuk,” balas Elsa.

“Wah gue baru sekali nih ke apartemen lo, ijin masuk ya,” ujar Sinta.

“Sip, masuk masuk semuanya,” ujar Elsa.

Yuni mendorong kursi roda Elsa masuk ke dalam, Monic dan Sinta masuk kemudian menutup pintunya. Mereka langsung berkumpul di ruang tengah,

“Gue ambil minuman di kulkas lo ya,” ujar Yuni berdiri.

“Iya, sekalian cemilan nya ya,” balas Elsa.

“Oh ya El, gue denger denger lo tinggal ama laki lo ya, mana dia ?” tanya Monic.

“Eh...laki gue...oh,”

Elsa langsung sadar kalau semalam Adrian tertidur di ranjangnya dan dia sudah memutar dinding nya, artinya Adrian sekarang ada di ranjang di dalam kamarnya sekarang.

“Eh...oh...hmm....ada,” ujar Elsa dengan wajah merah.

“Hehe di kamar ya ?” tanya Sinta.

“Um...enggak kok,” ujar Elsa.

“Gue liat kamar lo ya,” ujar Monic berdiri.

“Eh jangan, plis jangan,” ujar Elsa.

“Kenapa ?” tanya Monic.

“Kamar gue berantakan hehe,” jawab Elsa.

“Trok,” Yuni menaruh nampan berisi gelas dan snack, dia juga membawa sebotol minuman bersoda dan menaruhnya di meja, kemudian Yuni langsung menggandeng Monic.

“Yuk, ke kamarnya hehe,” ajak Yuni.

“Woi jangan dong,” teriak Elsa.

Elsa berusaha menggerakkan kursi rodanya tapi tidak bisa, dia menoleh melihat kaki Sinta terkait di rodanya dan dia berpura pura bersiul menoleh melihat ke tempat lain. Tangan Yuni terjulur ke gagang pintu, tapi belum sempat dia menyentuhnya, “klek,” gagang pintu turun ke bawah dan pintu terbuka,

“Elsa, kamu kenapa teriak ? (menoleh melihat Yuni dan Monic di depan pintu) oh,” ujar Adrian yang keluar sambil mengucek mata dengan rambut acak acakan.

Yuni dan Monic menatap Adrian yang mengenakan kaus putih sedikit ketat dan celana jeans yang tergulung sebelah, mereka juga melihat wajah Adrian yang nampak baru bangun dari tidurnya.

“Hehe sori ganggu,” ujar Yuni.

“I..iya, sori ya,” tambah Monic.

“Loh lo ada di sini Yun ? Monic dan Sinta juga ?” tanya Adrian.

“Iya, sori ya jadi bangunin lo,” jawab Yuni.

Adrian menatap layar kecil di atas kepala Yuni, Monic dan Sinta yang duduk di sofa, isi tulisan di dalam layar yang mengambang di kepala mereka ternyata sama,

[Gosipnya beneran, mereka beneran tinggal bareng, mereka suami istri beneran.]

“Loh bukan, gue ama Elsa baru calon suami istri,” ujar Adrian membantah.

“Hah...emang gue ngomong apaan Dri ?” tanya Yuni bingung.

“Oh enggak sori,” jawab Adrian panik.

“Hehe kamu masih ngigo ya say, masuk lagi deh yu, kamu tidur lagi aja,” ujar Elsa yang menghampiri Adrian dan memegang tangannya.

“I...iya, kayaknya masih ngantuk, aku tidur lagi ya, sori ya semua,” ujar Adrian.

“Sip, santai,” balas Yuni, Monic dan Sinta bersamaan.

“Klap,” pintu kembali di tutup bersamaan dengan Elsa dan Adrian yang masuk ke dalam, kemudian Yuni dan Monic duduk di sebelah Sinta,

“Sumpah gue ngiri,” ujar Monic.

“Sama, gue juga, Adri ganteng dan perhatian banget ama Elsa, beruntung banget si Elsa huuh,” ujar Sinta.

“Hehe iya kan, jujur aja gue salut ama Adri, dia terima Elsa apa adanya dan keliatan banget sayang ama Elsa, gue jadi sedikit seneng liatnya,” ujar Yuni.

“Itu dia yang bikin gue ngiri, ada lagi ga ya cowo kayak dia,” ujar Monic.

“Berat, udah tampang high spec, sifat dan kelakuannya juga high spec, ga bakal ada lagi,” ujar Sinta.

Sementara itu di dalam kamar, Adrian kembali duduk di sisi ranjang, kemudian Elsa yang berada di atas kursi roda berada di depannya,

“Sori Sa,” ujar Adrian.

“Ga apa apa, aku juga yang lupa semalem kita tidur bareng, maen puter aja ga liat liat,” balas Elsa.

“Trus sekarang gimana ? kalau muter ntar kedengeran mereka lagi,” balas Adrian.

“Diem aja di sini ya, kamu tidur lagi aja atau baca komik komik ku deh di lemari,” ujar Elsa.

“Oh ya udah, kamu keluar gih, ntar kelamaan malah curiga lagi,” balas Adrian.

“Iya, sori ya,” balas Elsa.

“Ga apa apa, aku tiduran lagi,” ujar Adrian.

“Iya, bentar ya,” balas Elsa.

Adrian membantu Elsa memutar kursi rodanya, kemudian Elsa mengayuh ke pintu dan membukanya, dia keluar kembali ke ruang tengah,

“Sori ya,” ujar Elsa.

“Kita yang sori karena bangunin laki lo,” ujar Yuni.

“Iya, sori ya Sa,” tambah Monic.

“Ga apa apa kok, dia kaget aja makanya keluar hehe,” ujar Elsa.

“Masih acak acakan gitu lagi...tapi laki lo ganteng ya,” balas Sinta.

“Ng...iya sih hehe,” ujar Elsa.

“Lo udah merid berapa lama sih ?” tanya Monic.

“Ng...gimana ya dah lama lah pokoknya,” jawab Elsa bingung harus menjawab apa.

“Dling,” sebuah pesan masuk ke dalam smartphone Yuni, dia langsung membaca pesannya, kemudian,

“Oi Erik dan Toni udah di mall, yuk,” ajak Yuni berdiri.

“Oh udah pada nyampe, cepet amat sih,” balas Sinta.

“Iya, masih pengen ngobrol nih gue,” balas Monic.

“Hehe dah sono, ga enak di tungguin,” balas Elsa.

“Lo ikut aja mau ga Sa ?” tanya Yuni.

“Emang mau ngapain ?” tanya Elsa.

“Kita sih mau nonton, lo ikut aja, ajak laki lo sekalian,” jawab Yuni.

“Ng...dia kan masih tidur, ntar deh,” balas Elsa.

“Udah sih bangunin aja, udah siang nih,” balas Yuni.

“Lagian udah bangun malah lo suruh tidur lagi,” tambah Sinta.

“Emang sih, udah ajak aja, kita rame rame nonton,” tambah Monic.

“Tapi dia kan ga akrab ama lo pada, ntar ga enak ah,” balas Elsa.

“Ya elah, tinggal di bikin akrab aja apa susahnya sih, dah ya, gue tunggu di bioskop,” ujar Yuni.

“Iya, dateng ya, jangan sampe ga,” balas Monic berdiri.

“Yuk Sa, kita duluan ya, dateng ya,” balas Sinta berdiri.

Ketiganya langsung berjalan ke pintu kemudian mereka memakai sepatu mereka, setelah mereka keluar, Elsa yang mengantar mereka ke pintu berbalik,

“Kamu mau ikut ?” tanya Adrian di belakang Elsa.

“Huaaah...tolong jangan ngagetin, kamu tuh ya,” jawab Elsa.

“Oh sori, kamu mau ikut mereka ?” tanya Adrian.

“Iya, tapi ama kamu, kalau sendirian ga mau,” jawab Elsa.

“Eh...aku juga ? emang ga apa apa ?” tanya Adrian.

“Ya ga apa apa lah, mereka juga ngajak,” jawab Elsa.

“Emang siapa aja,” ujar Adrian.

“Ya mereka bertiga, tambah Erik dan Toni,” ujar Elsa.

“Oh...tapi aku ga akrab ama mereka loh, baru kenalan doang,” balas Adrian.

“Ga apa apa, mau ya,” ujar Elsa.

“Ya udah deh, mandi dulu ya bentar,” balas Adrian.

“Iya, aku juga mandi dulu,” balas Elsa.

Adrian kembali ke unitnya dan mandi, begitu juga Elsa yang langsung mandi dan berpakaian, setelah siap, keduanya keluar dari unit Adrian, setelah mengunci pintunya, Adrian mendorong kursi roda Elsa menuju ke lift untuk pergi ke mall di komplek apartemen mereka.

1
Cevineine
Semangat ya Thorr, aku kasih dukungan biar tambah semangat nulisnya😊👍
miilieaa
uh suka suka /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Kiss/
DEE GUNZ: makasih ya kak dukungan nya
total 1 replies
miilieaa
baru baca beberapa bab sudah suka/Drool//Drool//Drool/
DEE GUNZ: makasih kaka
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
DEE GUNZ: Makasih kak
total 1 replies
siskaa putri
ttp semangat thor .jgn lupa utk mampir yahh
DEE GUNZ: makasih kak, sudah mampir ya
total 1 replies
Jihan Hwang
hai thor aku mampir...jangan lupa mampir dikarya ku jika berkenan/Smile//Pray/
Jihan Hwang: terimaksih/Smile/
DEE GUNZ: makasih kak, aku juga sudah mampir ya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!