Sila, Susilawati 25 tahun ibu dari seorang putri kecil dan istri dari seorang pengusaha mapan bernama Hadi Tama 28 tahun. Keluarga kecilnya yang bahagia hancur ketika dirinya di jebak hingga tanpa sadar dia ditemukan oleh sang suami dalam keadaan tidak pantas di sebuah kamar hotel hingga sang suami menceraikan nya dan mengambil hak asuh atas anaknya. Siapa yang menjebaknya? dan siapa yang pria yang bersamanya malam itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KYKB 34
Ketika Shafa sedang melihat dengan tatapan tidak suka pada Luna. Pandangan semua orang teralihkan pada seorang pemuda yang sedang di papah masuk oleh salah satu pengawal pribadi Rizal.
"Selamat malam tuan besar!" sapa Barli, pengawal yang paling senior di keluarga Hendrawan.
Mendengar sapaan Barli, Davina langsung bergegas menghampiri pengawal dan juga putra sulungnya yang tengah di papah oleh Barli itu. Sementara Rizal hanya bisa menghela nafasnya dan mengusap kasar wajahnya melihat tingkah putra sulungnya yang nyaris tidak pernah berubah sejak lima tahun belakangan ini dan selalu membuatnya cemas juga kesal.
"Randy!" panggil Davina pada putra sulungnya yang sudah mabuk dan setengah tidak sadar itu.
"Bawa dia ke kamarnya!" seru Rizal yang tidak ingin ada drama lanjutan di depan matanya.
Hari sudah semakin malam, Rizal sama sekali tidak ingin keluarga Praja menyaksikan kemarahan nya dan juga drama Davina karena Randy yang kembali mabuk dan pasti sudah membuat ulah di suatu tempat.
Davina yang begitu mencemaskan keadaan putra sulungnya itu lantas mengikuti Barli yang membawa Randy ke kamarnya.
Shafa yang merasa dua orang wanita di depannya itu tak peka dan tak mengerti kalau seharusnya mereka meninggalkan rumah ini segera berdiri dan menghampiri Luna juga Aline.
"Mohon maaf Tante, dan kak Luna. Apa kalian tidak berniat untuk pulang? ini sudah larut malam?" tanya Shafa sambil lalu saja.
Shafa memang tidak berniat untuk mendengarkan jawaban mereka, karena sebenarnya dia sedang menyindir dua wanita itu. Mendengar apa yang Shafa katakan Aline dan Luna melihat ke arah punggung Shafa yang berjalan melewati mereka.
"Wanita ini, dia menyebalkan sekali!" gerutu Luna pelan.
Aline langsung menggandeng tangan Luna dan mengajaknya berjalan ke arah pintu.
"Ssstt.. jangan bicara begitu. Kita masih belum masuk ke dalam keluarga ini. Kalau kamu sudah jadi istri Dave, kamu bisa balas kelakuan adik iparmu yang mengesalkan itu!" gumam Aline sambil mengajak Luna keluar dari kediaman Hendrawan.
Sesampainya di mobil mereka, Luna masih saja menggerutu dan terus mengomel kesal pada Shafa.
"Dia kan seharusnya menghormati aku Bu, bagaimana pun juga aku ini calon kakak iparnya. Kandidat satu-satunya yang akan menjadi kakak iparnya, tidak akan ada yang bisa menjadi istri Dave, pria dingin yang bahkan bersalaman saja tidak mau!" keluh Luna.
"Ck... kenapa terdengar kamu sangat bangga? itu semua juga salahmu, kenapa malah tidak bisa merayu Randy, akhirnya kita hanya bisa masuk ke dalam keluarga itu dengan cara kamu menikahi Dave kan?" tanya Aline.
"Ibu tidak tahu betapa kasarnya Randy, dia itu memang suka dengan wanita cantik. Tapi ya seperti itu, cara bermainnya sangat kasar. Aku saja hampir tidak bisa berdiri malam itu, dan yang lebih mengerikan dia bahkan tidak ingat telah melakukan apapun padaku, mengesalkan sekali kan" keluh Luna lagi.
"Ck... salah mu kamu tidak menjaga keperawanan mu, coba kamu jaga, Randy pasti tidak akan berkilah saat itu!" kesal Aline pada putrinya.
"Sudahlah Bu, yang akan aku nikahi ini Dave. Dia tidak akan menyentuhku, jadi dia juga tidak akan tahu aku perawan atau tidak. Ibu tenang saja!" sahut Luna dengan begitu percaya diri kalau dirinya bisa menikah dengan Dave.
Dua wanita itu terus membicarakan aib mereka sendiri, tanpa mereka sadari sang supir yang tengah mengemudi bahkan merasa sangat jengah mendengar obrolan mereka.
'Kasihan sekali Tuan Praja, cucu dan menantunya seperti ini. Kalau dia tahu kelakuan cucu dan menantunya di luar seperti ini, beliau pasti akan segera terkena serangan jantung!' batin Supir keluarga Praja.
Di dalam kamar Randy, Davina menyuruh Barli untuk mengambilkan teh jahe hangat untuk Randy yang masih setengah sadar.
Dengan telaten Davina melepaskan sepatu putra sulungnya itu, dan juga melepaskan dasinya yang sudah berantakan.
"Randy sayang, kenapa kamu terus seperti ini? tak ada gunanya menyiksa dirimu sendiri. Alisa itu sudah mati nak, dia tidak akan pernah kembali lagi.. hiks!" ucap Davina yang merapikan pakaian anaknya sambil menangis.
Rizal yang mengikuti Davina sampai di kamar Randy hanya bisa menghela nafas panjang. Dia melihat ke arah Randy yang terlihat sangat menyedihkan. Rizal dan juga Davina juga tidak bisa berbuat banyak. Randy sangat mencintai mantan istrinya yang telah meninggal karena sebuah kecelakaan, untuk melupakan kesedihannya Randy malah memilih mabuk, judi dan bermain dengan banyak wanita. Tapi semakin lama hal itu malah seperti menyiksa dirinya sendiri. Dia bahkan tidak pernah bisa tidur tanpa meminum obat tidur.
Keluarga Hendrawan memang begitu terpandang, tapi semua itu hanya tampak dari luar saja. Padahal di dalamnya penuh masalah, Randy memang juga pengusaha yang bisa di andalkan tapi setelah semua pekerjaan selesai, dia akan kembali rapuh. Dan untuk mengalihkan kesedihan nya dia malah berubah menjadi pribadi yang sangat berbeda dari dirinya yang dulu.
Shafa yang menyusul ayah dan ibunya langsung berdiri di samping ayahnya dan merangkul lengan ayahnya.
"Ayah, semua pasti akan baik-baik saja!" ucapnya lembut sambil mengusap lengan Rizal.
***
Sementara itu di villa tempat Dave dan Sila menginap. Sila masih tertidur karena setelah makan malam, Dave lagi-lagi membuatnya kelelahan.
Dan Dave sedang menghubungi seseorang di balkon kamar mereka.
"Sudah saya pelajari tuan Dave, dan putusan pengadilan itu bahkan sudah di tanda tangani oleh nona Sila, bukan hanya itu bahkan putusan itu di perkuat dengan surat perjanjian pra nikah mereka. Nona Sila saat di pengadilan bahkan tidak menyangkal satupun tuduhan yang di katakan oleh mantan suaminya, ini akan sulit tuan Dave. Apalagi sekarang nona Sila sudah menikah bahkan belum, semua ini akan memperkuat dugaan kalau nona Sila memang selingkuh. Itu akan benar-benar membuat kita sulit mendapatkan hak asuh atas putri nona Sila. Kecuali memang mantan suaminya melakukan kesalahan yang tidak sesuai dengan gugatan waktu itu, atau dia menyerahkan sendiri putri mereka pada nona Sila!" terang pengacara Dave.
Dave diam sejenak, dia juga menyadari kesalahannya yang menikahi Sila terlalu cepat. Tapi semua ini juga dia lakukan untuk Sila, dia tidak mau Sila terus sedih karena secara tidak langsung semua ini juga di sebabkan olehnya, seandainya saja malam itu dia tidak menyentuh Sila dan malah menghubungi Jimmy untuk menolong Sila mungkin semua ini tidak akan seperti ini. Tapi kemudian Dave diam sejenak.
'Apa yang aku pikirkan, kalau malam itu Sila tidak menghabiskan malam denganku? bukankah akan ada pria lain di kamar itu! suaminya menjebaknya, dia juga pasti menyiapkan pria lain disana bukan?' pikir Dave.
"Baiklah Toni, kita bicarakan ini lagi besok di kantor ku!" ucap Dave lalu memutuskan panggilan teleponnya dengan Toni, pengacaranya.
Dave lalu menghubungi Oman.
"Halo bos!"
"Oman dengar, cek rekening milik mantan suami Sila 4 sampai 6 minggu yang lalu!" perintah Dave pada Oman.
"Baik bos!" jawab Oman cepat.
Dave lalu mematikan kembali ponselnya. Dia berpikir pasti Hadi telah membayar orang untuk melakukan semua itu kan. Dan dengan mengecek rekening nya dia akan tahu pada siapa Hadi mengirimkan uang, karena pasti orang itu mendapatkan bayaran dari Hadi untuk membantunya menjebak Sila waktu itu.
Dave kembali ke dalam kamar, dia kemudian naik ke atas tempat tidur, dia memandang wajah Sila, hatinya merasa tidak tenang ketika melihat dahi Sila yang berkerut.
"Kamu pasti masih sangat cemas apakah bisa bertemu dengan Mika atau tidak? sampai saat tidur saja kening mu berkerut begini. Seandainya saja aku bertemu dengan mu lebih awal Sila, kamu tidak akan mengalami semua ini!" gumam Dave lalu mengecup kening Sila dan kembali memeluk Sila sambil memejamkan matanya.
***
Bersambung...
jangan terpuruk dan harus move on...
💪💪💪 sila.
eeehhh sulit juga ya pakai acara berantakin apartemennya mana bau sampah pula.
Tapi kapuuooookk kau Joseph...nyonya Davina ternyata tahu kau ini sedang bermain sandiwara ha haaaaa....
eeehhh sulit juga ya pakai acara berantakin apartemennya mana bau sampah pula.
Tapi kapuuooookk kau Joseph...nyonya Davina ternyata tahu kau ini sedang bermain sandiwara ha haaaaa....