Tring
" Melalui pesan ini aku talak kamu. Mulai hari ini kita bukan lagi suami istri."
Dunia wanita 35 tahun itu seakan runtuh. Dia baru saja selesai melakukan operasi sulit pagi ini. Dan pesan yang berisi talak dari suaminya membuat wanita itu terhuyung.
" Kenapa, kenapa kamu ngelakuin ini ke aku."
Dia tentu bingung, selama 3 tahun menjalin pernikahan mereka terlihat baik-baik saja. Tidak pernah sekalipun berseteru.
Jadi, apa penyebab pesan talak itu sampai terjadi?
Apakah pernikahan wanita itu akan benar-benar hancur? Atau dia akan berusaha untuk mempertahankannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TSMSC Chapter 02
Pagi hari disambut dengan senyum oleh Neha. Anniversary pernikahannya yang ketiga sungguh membahagiakan, membuat dirinya tak henti-hentinya mengembangkan senyum.
" Jadi Mas, kita langsung ke bandara apa ke perusahaan kamu dulu?"
" Ehmm gini, kamu ke bandara dulu aja. Aku ke kantor bentaran buat ambil beberapa berkas pelengkap."
" Ooh gitu, oke."
Dimitri bernafas lega, tentu saja dia tidak memperlihatkan itu di depan Neha. Ia sangat bersyukur karena Neha tidak banyak tanya. Sehingga dengan mudah dia bisa pergi ke 'kantor' lebih dulu sebelum ke bandara.
Ia kemudian mengemudikan mobilnya setelah meminta supir untuk mengantarkan Neha ke bandara. Tapi tujuan dari mobilnya pergi bukanlah ke perusahaan. Arah yang dituju Dimitri jelas berbeda.
Hal tersebut karena dia tidak benar-benar pergi ke perusahaan seperti apa yang dikatakan olehnya kepada Neha. Dimitri, saat ini dia sedang menuju ke sebuah komplek perumahan. Di perumahan yang tergolong perumahan elit itu, dia menghentikan mobilnya pada salah satunya.
Rumah tersebut tampak mewah meskipun tidak terlalu besar. Dimitri segera turun dari mobil dan bergegas untuk menekan bel pintu rumah. Sebenarnya dia bisa saja langsung masuk karena di juga tahu nomor sandi untuk membuka pintu.
Ting tong
Cekleek
" Masss, aku udah siap. Yuk jalan."
Seorang wanita muda usianya sekitar 26 tahunan, mengenakan dress selutut, berambut ikal sepunggung berwarna coklat, entah itu warna rambut aslinya atau bukan, tapi memang terlihat cocok dengan kulitnya yang putih. Wanita itu membukakan pintu dengan riang.
Bibir wanita muda itu tampah penuh, terlebih dia memoles lipstik berwarna marun. Tubuhnya yang langsing terlihat lincah ketika melompat ke tubuh Dimitri dan memeluknya.
Wanita itu tampak bahagia ketika melihat Dimitri yang sudah siap untuk menjemputnya. Seperti yang dirinya tahu, bahwa ia akan pergi mengikuti Dimitri untuk pergi ke luar kota.
" Nilam, maaf ya kayaknya kamu nggak bisa ikut kali ini."
" Yaah kenapa? Iiih Mas jahat deh. Kan Mas udah janji ke aku kalau ke luar kota kali ini aku bakalan ikut."
" Aku beneran minta maaf. Neha, dia ikut. Aku nggak nyangka dia ambil cuti buat hari ulang tahun pernikahan kami. Aku sungguh minta maaf Nilam sayang. Bulan depan, aku bakalan ngajak kamu ke Korea. Kamu suka negara itu kan, jadi ayo kita kesana bulan depan. Neha nggak mungkin selamanya punya waktu senggang. Kamu tahu itu."
Rasa excited dan bahagia yang tadi tertampak di wajahnya kini seketika berubah menjadi sendu. Ya Nilam begitu kecewa dengan perkataan Dimitri.
Sudah sejak lama ia menginginkan pergi bersama dengan pria itu. Tapi saat tiba hari H nya ternyata semuanya kembali gagal.
Nillam Cahya Putri, wanita berusia 26 tahun itu merasa sangat tidak senang. Wajahnya berubah menjadi sangat kesal. mengapa juga istri dari Dimitri harus cuti dan ikut, itu menjadikan dirinya tidak bisa bersama dengan Dimitri.
" Kamu tahu kan Mas, aku udah ambil cuti dari kerjaan ku untuk ikut kamu. Kamu beneran jahat deg Mas."
Nilam merajuk. Dia mash berusaha agar bisa ikut. Bukan tanpa alasan, kota yang akan disambangi Dimitri adalah kota yang ingin dia datangi sejak lama.
" Nilam please, jangan merengek kayak anak kecil. Kamu tahu kan bahwa ini pun juga diluar kendaliku. Dan kamu seharusnya inget, kamu pernah janji apa sama aku."
Nilam mundur, ucapan yang baru saja dilontarkan Dimitri begitu tegas dan juga sebagai peringatan.
Makna yang terkandung di dalamnya tidak main-main, jadi untuk sekarang Nilam harus puas dengan kegagalannya ikut serta dengan sang kekasih. Sebagai simpanan tentu dia harus tahu diri, tapi Dimitri tidak tahu bahwa hal tersebut malah membuat tekad Nilam semakin kuat.
" Aku pergi dulu ya, setelah pulang dari kerjaan luar kota aku akan langsung nemuin kamu."
" Iya Mas, hati-hati."
Cup!
Nilam mencium bibir Dimitri sekilas. Setelah Dimitri menghilang dari depan rumahnya, Nilam segera masuk ke dalam rumah dan membanting pintu dengan keras.
" Brengsek, wanita itu kenapa jadi tiba-tiba gini sih. Padahal sebelumnya nggak yang begini. Setahun adem ayem, tapi sekarang tiba-tiba dia bersikap seperti itu. Beneran ganggu banget, rencanaku buat berduaan sama Mas Dimi kan jadi gagal total. Hmmm, aku harus lakuin apa ya?"
Nilam menyeringai, benar dia semakin membulatkan tekad nya untuk bisa menguasai Dimitri sepenuhnya. Dia akan melakukan segala cara untuk menjadikan Dimitri satu-satunya miliknya.
Di tempat yang berbeda, tepatnya di parkiran bandara, sebelum turun dari mobil Dimitri merapikan bajunya lebih dulu. Dia juga bercermin untuk melihat wajahnya.
" Sial, Nilam selalu pake lipstik berwarna merah kayak gini. Haah," keluh Dimitri. Ia mengambil selembar tisu untuk menyeka bibirnya. Setelah di rasa cukup bersih, dia pun menyemprotkan parfum. Dia tidak ingin parfum milik Nilam menempel pada bajunya tercium oleh Neha.
Drtzz
" Mas, kamu dimana? Buruan pesawatnya bentar lagi berangkat."
" Iya sayang, aku udah jalan ke arah tempat boarding pass."
Dimitri menutup panggilan teleponnya ketika dia melihat Neha. Dengan senyuman yang lebar dia melambaikan tangannya ke arah sang istri.
Semua sepakat jika melihat perlakuan Dimitri kepada Neha akan menilai bahwa pria itu begitu mencintai dan menyayangi istrinya.
Pelukan mesra dan ciuman dalam di kening Neha membuat semua ingin berada di posisi Neha saat ini. Tanpa mereka ketahui, bahkan Neha pun juga tidak tahu bahwa Dimitri saat ini sedang memberi 'racun' sedikit demi sedikit yang bisa merusak hati dan pikiran Neha.
" Ayo kita berangkat sayang."
" Ya Mas ayo. Meskipun ini kunjungan kerja aku sungguh nggak sabar buat ngabisin waktu sama kamu. Maaf ya Mas, aku selalu sibuk dan kurang merhatiin kamu."
Degh!
Dimitri terkejut ketika mendengar permintaan maaf dari Neha. Ia tahu betul bahwa istrinya yang berprofesi sebagai seroang dokter spesialis bedah anak yang memang tidak banyak di RSMH sangat sibuk.
Di rumah sakit itu hanya segelintir saja yang berprofesi seperti Neha. Yang Pertama adalah Nataya Giandra Lagford yang merupakan ayah mertuanya dan yang kedua adalah Neha Aditri Lagford. Ayah dan Anak tersebut merupakan dokter spesialis bedah anak terbaik, sehingga meskipun usia Nataya sudah lebih dari setengah abad, dia tetap sibuk di rumah sakit.
Adapun dokter baru, mereka masih harus banyak belajar dan berpengalaman untuk sampai di poisi Nataya ataupun Neha.
" K-kenapa kamu tiba-tiba minta maaf sayang?"
" Sudah seharusnya Mas, sebagai istri aku banyak melupakan tugasku. Aku terlalu sibuk, meskipun dulu kamu sudah menyetujuinya saat kita menikah, tapi sekarang setelah 3 tahun pernikahan aku sadar bahwa aku kurang memperhatikanmu. Mulai sekarang aku, aku akan berusaha menjadi lebih baik sebagai istrimu."
Degh!
TBC