NovelToon NovelToon
Takdir Alina

Takdir Alina

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Beda Usia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alin26

Di pagi hari yang cerah tepatnya di sebuah rumah sederhana terlihat seorang gadis yang bernama Alina Astriani atau kerap di panggil Alin.

Saat ini Alin sedang bersembunyi di balik selimutnya. Dia enggan membuka mata dari tidur yang sangat nyenyak. Hingga terdengar suara keributan yang membuatnya harus bangun dari tidurnya.

"Ih, siapa, sih, yang ribut pagi-pagi di rumah orang gini, ganggu aja orang lagi mimpi indah juga," ucapnya kesal. Lalu Alin pun keluar dari kamarnya menuju arah suara keributan tersebut yang ada di ruang tengah rumahnya.

"Cepat kasih tau pada kami di mana kau sembunyikan anakmu!" teriak seorang pria yang mengenakan jas sambil mencengkram kerah baju seorang pria paruh baya.

"Nggak akan. Saya nggak akan menyerahkan anak saya. Apapun yang akan kalian lakukan, saya tidak peduli!"

Karena merasa kesal pria berjas tersebut mendorong pria paruh baya itu ke lantai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 11

Dengan langkah cepat, Alin segera keluar dari rumah. Namun, dia terkejut saat melihat Raja sudah berdiri bersandar di depan mobilnya. Raja pun melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arahnya.

"Hai," sapa Raja.

Alin pun segera menghampiri Raja. "Bang Raja pagi-pagi buta kayak gini udah di sini? Pasti mau ketemu sama Pak Al, ya? Pak Al belum bangun, Bang," ucap Alin tanpa henti.

"Siapa juga yang mau ketemu Al? Aku pagi-pagi ke sini karena aku mau jemput kamu."

Dahi Alin mengernyit menatap Raja. "Tapi, kan, aku mau kuliah bukan mau kerja, Bang."

"Oh gitu? Ya udah kita berangkat barang aja, aku juga mau ke kantor."

"Tapi nggak ngerepotin, kan?"

"Nggak lah. Tapi kenapa muka kamu pucat gitu? Kamu sakit?" tanya Raja saat melihat wajah Alin yang pucat karena menahan sakit di seluruh tubuhnya.

Seketika Alin jadi panik. Raja tak boleh mengetahui keadaannya yang sebenarnya. Jika sampai Raja tau, pasti ia akan melakukan sesuatu untuk menolong Alin. Alin tak mau itu, ia tak mau merepotkan Raja lagi.

"E---enggak, kok, Bang, aku nggak sakit," jawab Alin gugup.

"Oh, ya udah ayo kita berangkat sekarang?" ajak Raja yang hanya di balas anggukkan oleh Alin.

Raja pun memutari mobilnya untuk membukakan pintu mobil untuk Alin. "Silahkan Tuan Putri," ucap Raja.

"Kok, tuan putri, sih?"

"Karena kamu cantik seperti Putri raja." Raja tersenyum manis, sedangkan Alin tersenyum malu-malu. Raja selalu saja bisa membuat pipinya terasa panas.

"Ayo masuk."

"Makasih, Bang." Alin pun masuk ke dalam mobil dan duduk dengan nyaman.

"Sama-sama." Raja menutup pintu mobil dan segera masuk menyusul Alin.

Raja pun segera melajukan mobilnya ke kampus Alin.

Dari balkon kamarnya, Al ternyata memperhatikan mereka sejak tadi. Dari sorot matanya terlihat sebuah ketidak sukaan pada Raja yang memperlakukan Alin dengan manis, seperti ada sesuatu yang mengganjal dalam dada melihat Alin begitu bahagia bersama Raja.

"Kenapa gue nggak suka, ya, lihat dia dekat sama Raja, apa gue udah mulai ada rasa sama Alin? Tapi gue udah janji sana Salsha untuk balas dendam atas kematian dia. Argh! gue pusing harus ngapain, lebih gue ke kantor sekarang."

Saat Al akan masuk ke kamar mandi, tiba-tiba ponselnya berdering, diapun segera meraih ponsel yang ada di atas nakas di dekat ranjang.

"Halo?"

"....."

"Bagus. Kalian harus cari tau semuanya, kalau udah ada informasi baru, cepat kasih tau saya."

"Baik, Tuan!"

Setelah mematikan telponnya, Al berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaiannya. Namun, tiba-tiba sebuah foto terjatuh dari dalam lemari tersebut. Dia pun langsung mengambil foto tersebut dan menatapnya lekat dengan senyuman yang tercetak di sudut bibirnya.

"Sudah 10 tahun berlalu, tapi sampai sekarang aku masih belum bisa nemuin kamu. Semoga suatu saat nanti kita akan ketemu lagi, ya?" Al pun kembali menyimpan foto tersebut, kemudian dia pun masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah mandi dan bersiap-siap, Al segera turun untuk sarapan.

"Apa dia belum sarapan?" gumamnya saat melihat makanan yang masih utuh di meja makan.

Saat sedang asik menyantap sarapan paginya, ponselnya kembali berdering, ternyata dari asistennya, Charles.

"Halo! Kenapa, char?"

"Bos, nanti siang Bos dan Pak Raja juga Pak Andre akan menghadiri meeting dengan client dari Jepang."

"Kenapa mereka berdua juga ikut?"

"Karena perusahaan Pak Andre juga ikut bekerja sama dengan klien kita, Bos. Kalau Pak Raja, kan, sekretarisnya, Bos, jadi, dia juga harus ikut, Bos."

"Ya udah, siapkan saja tempatnya."

"Oke, Bos." Panggilan pun berakhir dan Al kembali melanjutkan sarapannya.

Setelah selesai sarapan, Al pun segera melajukan mobilnya menuju kantor.

***

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit, akhirnya mobil Raja pun kini sudah sampai di parkiran kampus Alin.

"Alin!" teriak Putri yang berlari menghampiri Alin yang sudah turun dari mobil Raja.

"Hai, Bang, Raja," sapa Putri pada Raja sambil merangkul Alin.

"Hai, Put." Raja membalas sapaan gadis itu.

"Bang Raja, kok, bisa ngantarin Alin ke kampus?" tanya Putri kepo sekaligus senang karena seorang pria yang mendekati sang sahabat yang sedang menjomblo.

"Kebetulan kita satu arah, Put," bohong Raja, padahal ia memang ingin mengantarkan Alin ke kampus. Mulai hari ini dia sudah bertekad akan menjadi supir pribadi sang pujaan hati.

"Emang iya, Lin?" tanya Putri yang tak sengaja menyenggol tangan Alin yang terkena pukulan Al semalam.

"Awh!" ringis Alin kesakitan.

"Kamu kenapa, Lin?" tanya Raja khawatir begitu juga dengan Putri.

"Aku nggak papa, kok, Bang." Alin masih kekeuh untuk menutupi luka fisiknya yang semakin tak tertahankan rasa sakitnya.

"Beneran kamu nggak papa, lin? Tapi itu muka kamu pucat banget. Kita ke rumah sakit, ya?" Sungguh Putri tak mau Alin kesakitan. Alin adalah sahabat sekaligus saudara baginya, rasanya tak rela jika sang sahabatnya itu merasakan sakit.

"Nggak usah, Put, aku nggak papa, kok. Kamu tenang aja, ya?" Alin tersenyum untuk meyakinkan dua orang baik itu agar percaya jika ia memang baik-baik saja.

"Bang Raja makasih, ya, udah ngantarin aku. Kalau gitu aku sama Putri masuk dulu. Ayo, Put," ucap Alin seraya menarik tangan Putri untuk masuk ke kampus.

Namun, saat akan melangkah, tiba-tiba kepalanya terasa pusing.

"Kamu kenapa, Lin?" tanya Putri saat melihat Alin yang memegang kepalanya sambil meringis.

"A---aku...."

Bruk!

Alin pun tak sadarkan diri akibat luka bekas pukulan Al di tubuhnya terasa semakin sakit.

"Alina!" pekik Raja dan Putri bersamaan.

Dengan sigap, Raja langsung menangkap tubuh Alin agar tidak jatuh ke tanah.

"Alin, bangun, jangan bikin aku khawatir gini dong. Sebenarnya kamu kenapa, Lin?" ucap Putri khawatir, ia mulai menangis.

"Kamu tenang, ya, Put, dia pasti baik-baik aja. Lebih baik kita bawa Alina ke rumah sakit sekarang," ujar Raja lalu menggendong Alin ke dalam mobilnya lalu meletakkan kepalanya di pangkuan Putri yang sudah masuk duluan. Lalu melajukan mobilnya ke rumah sakit terdekat.

"Alin, kamu bertahan, ya, bentar lagi kita sampai rumah sakit, kok," ucap Putri yang menangis sambil terus memegang tangan Alin.

Lalu dia pun segera mengirim pesan pada Aulia untuk menyusul mereka ke rumah sakit.

Beberapa menit kemudian, mobil Raja pun sampai di parkiran rumah sakit. Dengan wajah khawatirnya, dia pun langsung menggendong Alin ke dalam rumah sakit di ikuti Putri dari belakang.

"Suster tolong teman kami, Sus!" teriak Raja panik.

"Taruh di sini saja, Mas."

Raja kemudian meletakkan Alin di brankar rumah sakit.

"Cepat tangani dia, Sus," ucap Putri.

"Baik. Tapi sebelum itu, kalian harus menyelesaikan biaya adminnya dulu."

"Biar Abang aja yang urus biaya adminnya, Put, kamu di sini aja temenin Alin," ucap Raja.

"Iya, Bang." Raja pun segera pergi ke bagian administrasi, setelah itu, dokter langsung menangani Alin di dalam UGD, sementara Putri menunggu di luar dengan perasaan sedih, khawatir bercampur jadi satu.

"Ya Allah, semoga Alin baik-baik aja," ucap Putri sambil terisak.

1
☆Peach_juice
Ceritanya seru banget😭

oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏
Geby Baheo
bagus banget 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!