NovelToon NovelToon
Badboy Yang Menyebalkan

Badboy Yang Menyebalkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Aliansi Pernikahan / Cinta Paksa / Teen School/College / Romansa
Popularitas:125.9k
Nilai: 5
Nama Author: Orang Suusah

Kamila penyuka ketenangan, sedangkan Arkan penyuka kebebasan
keduanya memang memiliki kesamaan tapi tidak dengan perasaan.
Tapi percaya pada takdir itu penting bukan? Kira-kira seperti apa
rencana semesta untuk keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orang Suusah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Pertengkaran

"Bunda Aku berangkat sekolah yah!" Ucal Seorang laki laki yang sedang berlari menuruni anak tangga dengan terburu buru sambil memakai jaketnya.

"makan dulu nak!" Ucap Seorang perempuan yang masih terlihat sangat muda dengan piring di tangannya.

"udah telat Bund, Abang berangkat sekarang yah!" Pemuda itu menyalami tangan ibunya dengan khidmat.

"Jangan ngebut! Kalo Ketauan kebut kebutan Bunda ambil motor kamu!"

"Siap Ibunda ratu!"

Pemuda dengan berbadan tinggi dan tegap itu mengemudikan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Cacian pun ia dapatkan dari pengendara lain.

Dari jauh pemuda itu dapat melihat gerbang sudah ditutup, dan ada yang lebih menyeramkan dari gerbang di tutup, terlihat kepala sekolah sedang berdiri di dekat gerbang.

"selamat Pagi Pak..." sapa Arkan dengan cengesesan.

"Mau apa kamu? Ini sudah jam berapa? kamu ini selalu saja seperti itu"

Pemuda itu turun dari motornya.

"Ya elah Pak saya cuman telat tiga puluh menit!"

"Kamu bilang tiga puluh menit itu cuman? Sekarang masuk dan berdiri di lapangan!"

Arkan dengan kesal melajukan motornya masuk ke dalam, kepala sekolah yang mendengar suara motor Arkan lantas langsung mengusap dadanya mencoba sabar.

Setelah memarkir motornya dia berjalan menuju lapangan.

"Telat lo Sean!" Arkan menepuk bahu salah satu siswa lain.

"Bang Arkan!" sapanya.

"lyah Bang, semalem begadang gue sampe malem bgt. gila gak sih bangun-bangun jam tujuh!"

Arkan menggeleng-gelengkan kepalanya, tatapannya kembali melihat ke depan.

"Hari ini tidak akan ada toleransi lagi untuk siswa atau siswi yang telat, jangan ada yang beralasan saya baru satu kali terlambat, terlambat tetap terlambat!"

"Mila cantik yah Bang!" Arkan melirik ke arah Sean lalu tersenyum kecil.

"Cantik di mata lo, dia kalo berhadapan sama gue jadi kayak singa!" jawab Arkan sambil terus memperhatikan gadis yang disebut Mila itu.

"Hukuman kali ini lari muterin lapangan sebanyak sepuluh kali, dan menyapu halaman hingga bersih!"

Arkan membelakan matanya.

"Waras lo? Nih matahari udah ada di atas kepala lo mau nyiksa kita semua!"

"Iyah Kak udah panas nih..."

"Aduh Kak, bener yang dibilang sama Kak Arkan panas banget!"

"Kak Mila jahat banget, kalo lari ya lari aja nyapu ya nyapu aja!"

Beberapa orang ikut membela Arkan, sedangkan gadis yang berada di depan hanya menatap Arkan sinis. Sedangkan Arkan mengedipkan sebelah matanya menggoda membuat gadis itu memelototkan matanya kesal.

"Arkan lo gak usah jadi provokator, gue cuman jalanin aturan dari sekolah!"

"Gak ada bantahan apa pun, sekarang kerjain hukumannya!"

Semua mulai mengerjakan hukumannya gadis yang dipanggil Mila itu tampak tidak terpengaruh dengan umpatan-umpatan kasar.

Setelah berlari sepuluh kali, Arkan berjalan menjauh di antara kerumunan dia berdiri di dekat pohon besar sambil bersandar.

Tangannya terulur untuk mengambil sesuatu dari sakunya.

Arkan mulai menyalakan rokoknya, asap-asap bertebaran di mana-mana dia memperhatikan orang-orang yang sedang

membersihkan halaman sekolah.

"ARKAN?!"

Suara melengking seseorang terdengar sangat memekakan telinga, Arkan tau siapa yang berteriak seperti itu.

"Kamila suara lo bikin kuping gue sakit!"

"Siapa yang nyuruh lo ngerokok di sini, ini lingkungan sekolah Akan!"

Kamila mengambil rokok yang ada di tangan Arkan lalu menginjaknya.

"Mana rokok lo yang lainnya!" pinta Kamila.

"Gak ada itu tinggal satu!" jawab Arkan sambil bersidekap dada.

"Bohong, siniin rokok lo!"

"Gak ada Kamila, lo budeg?" kata Arkan membuat Kamila membelakan matanya kesal.

"Lo yang budeg, dari awal gue udah bilang lari abis lari bersihin lapangan, emang dasarnya lo yang budeg bukannya bersihin lapangan sama halaman malah ngerokok di sini.

Arkan tersenyum kecil, Kamila yang menyadari senyum Arkan lantas langsung menghentikan ocehannya.

"Ngapain lo senyum-senyum gila lo?!"

"Udah?" Kamila mengerinyitkan dahinya heran.

"Lo marah-marah mulu Mil kalo sama gue, lo cewe harusnya lemah lembut kalo lo begitu kan gue bisa nyoba buat suka sama lo! Gue tau lo suka sama gue kan?" kata Arkan dengan penuh percaya diri.

Kamila amat sangat terkejut mendengar ujaran Arkan.

"Huekk. Cuih... Gue gak pernah mimpi suka sama brandalan sekolah kayak lo!" Kamila berdecih sinis.

"Oh ya? Berani taruhan?" tantang Arkan.

"Cuman orang bodoh yang mau taruhan sama manusia sinting kayak lo!"

Kamila pergi begitu saja, Arkan yang melihat Kamila pergi tersenyum dengan smirknya.

Tapi senyum itu menghilang saat ponsel Arkan berbunyi, dia melihat sebuah notifikasi.

"Shiitt.. Sialan...!"

"REVAN KELUAR LO BRENGSEK!"

Prok... Prok... Prok.

"Selamat datang Tuan muda Arkan!" Arkan menatap Revan dengan tatapan sengit penuh permusuhan.

"Apa kabar Bro! Gue rasa gue gak usah nanya apa mau lo dateng ke Singgasana gue yang amat sangat mengagumkan ini!"

"Cih mengagumkan katanya!" ujar Bastian sinis.

"Tempat yang lo bilang singgasana ini lebih buruk dari neraka!" lanjut Bastian.

"Kenapa sih kita harus ke sini, tempat kayak sarang nyamuk gini, bisa kena demam berdarah gue!" celetuk Kean dengan wajah kesalnya.

"Lagi-lagi gue harus ketemu sama dedemit modelan dia, sumpah gue lebih baik di hukum sama Pak Kumis dari pada ketemu nih dedemit satu!"

"Udah lah Kan dia cuman mancing emosi lo, manusia kayak dia gak akan ada puasnya!" kata Daren menepuk bahu Arkan.

"Makhluk neraka kayak dia gak usah diladenin!"

Revan hanya terkekeh dia membuang puntung rokok itu lalu menginjaknya.

"Terus lo pikir ketua lo itu gak lebih kotor dari makhluk neraka?" ucap Arkan semakin mengetatkan.

"Dia itu laki-laki paling munafik, dia berlaku menjadi anak baik di depan wanita yang dia sebut Bunda tapi pada kenyataannya?"

"Ck.. Ck.. Ck... Gue kadang kasian sama ibunya mau banget dibohongin sama anaknya sendiri, oh atau mungkin Ibunya emang bodoh!"

"Hahahahah!" Semua anak buah Revan tertawa.

"Anaknya makhluk neraka berarti ibunya juga dari neraka!"

"Jaga mulut lo!"

Bugh... Bugh...

"Mati lo! Lo gak ada hak buat ngehina nyokap gue dengan mulut sampah lo!"

Bugh... Bugh..

Semua teman-teman Arkan ikut maju mereka saling menghajar satu sama lain, di dalam mata Arkan hanya ada amarah rahangnya menjadi keras menyalurkan seluruh emosinya.

Brakh...

Semua kayu hancur mereka saling melempar satu sama lain.

"Hahah Arkan, gimana kalo gue bawa nyokap lo ke sini biar dia tau gimana kelakuan anaknya!"

"Jaga mulut lo sialan!"

Bugh..

Arkan meninju wajah Revan membuat sudut bibirnya berdarah. Revan tersenyum dengan smirknya dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

"Mati lo Arkan!"

"Argghhh biadap!" Revan menusuk pundak Arkan dengan sebilah pisau membuat darah mengalir di seragamnya.

Arkan berjalan mendekati Revan dia menarik tangan Revan, mata Arkan tidak bisa berbohong ada sejuta amarah dan kebencian di dalamnya.

Krak..

"AARGHH!" Arkan mematahkan tangan Revan dengan sekali putar, terdengar patahan tulang membuat teman-teman Arkan yang lain menghentikan perkelahian.

"Mati lo An*ing!"

Dugh..

Arkan menendang Revan hingga tersungkur wajahnya sudah babak belur.

Arkan berjalan tertatih-tatih menuju Revan yang sedang mengusap sudut bibirnya.

Bugh... Bugh...

Arkan sudah seperti orang kesetanan.

Emosi Arkan sudah memuncak dia tidak bisa menahan emosinya lagi saat ada yang menghina ibunya.

Arkan memukuli Revan dengan membabi buta.

"Gue gak akan puas kalo lo belum mati!"

Arkan mengambil pisau yang tergeletak di bawah. Dia saat ini berada di atas tubuh Revan. Arkan mengangkat pisau itu matanya menghunus tepat ke arah mata Revan.

"MATI O ANJ*NG!"

"Kan udah Kan, lo bisa bunuh tuh orang, lo mau masuk penjara!"

Bastian menahan tangan Arkan yang

hendak menusuk tubuh Revan.

Prang...

Arkan melempar pisau itu hingga mengenai sebuah vas bunga dan membuatnya pecah.

Arkan bangkit dari atas tubuh Revan, terlihat pemuda itu sudah sangat lemah.

Arkan menyambar jaketnya,

"Cuih.."

Arkan meludah tepat di samping Revan.

"Kali ini lo selamat, berani lo bawa-bawa nyokap gue, gue pastin neraka tempat lo hari itu juga!"

1
Ct-Valentine Budi
Kecewa
Ct-Valentine Budi
Buruk
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai semua..
yu gabung di GC BCM
di sini kita akan belajar bersama dan juga akan mengadakan event seperti lomba puisi/pantun dll

Di sini kita akan di bimbing secara langsung ya oleh kak Lily blasom salah satu author senior. Jadi yu segera bergabung dengan cara follow akun saya. Maka saya akan undang kalian semua. Terima kasih.
Masliah Masliah
novel bego penulis tolol
Eneng Ersha
jd bosen baca nya knp konplik kamila gk abis2 kesel deh
Alex
ah Thor jngn kayak gini dong
Alex
sweet bgt
Asyraf Hakim
sipppp
Asyraf Hakim
lanjut thor
Alex
terimaksih thor, sdah buat cerita yg bgus bgt, terutama cinta keluarga yg sangat menyentuh hati
Alex
Abang Arkan pesonamu benar" mengalihkan duniaku
Alex
nahan nafas bacanya Thor, semngat thor
Alex
pokoknya gak mau ada pelakor, kasihan milanya Arkan Thor
Alex
Mama i love u
Alex
semngat Abang ken
Alex
gak mau ada bibit pelakor Thor, apalagi acara jebak menjebak,
Alex
gemes dech sama abang
Chauli Maulidiah
gak ush peluk dl, selesaikan urusan sama risa. gedek jg gue 😡
Alex
jantung tak aman ini thor
Alex
konfliknya jangan berat" ya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!