Badboy Yang Menyebalkan

Badboy Yang Menyebalkan

1. Pertengkaran

"Bunda Aku berangkat sekolah yah!" Ucal Seorang laki laki yang sedang berlari menuruni anak tangga dengan terburu buru sambil memakai jaketnya.

"makan dulu nak!" Ucap Seorang perempuan yang masih terlihat sangat muda dengan piring di tangannya.

"udah telat Bund, Abang berangkat sekarang yah!" Pemuda itu menyalami tangan ibunya dengan khidmat.

"Jangan ngebut! Kalo Ketauan kebut kebutan Bunda ambil motor kamu!"

"Siap Ibunda ratu!"

Pemuda dengan berbadan tinggi dan tegap itu mengemudikan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Cacian pun ia dapatkan dari pengendara lain.

Dari jauh pemuda itu dapat melihat gerbang sudah ditutup, dan ada yang lebih menyeramkan dari gerbang di tutup, terlihat kepala sekolah sedang berdiri di dekat gerbang.

"selamat Pagi Pak..." sapa Arkan dengan cengesesan.

"Mau apa kamu? Ini sudah jam berapa? kamu ini selalu saja seperti itu"

Pemuda itu turun dari motornya.

"Ya elah Pak saya cuman telat tiga puluh menit!"

"Kamu bilang tiga puluh menit itu cuman? Sekarang masuk dan berdiri di lapangan!"

Arkan dengan kesal melajukan motornya masuk ke dalam, kepala sekolah yang mendengar suara motor Arkan lantas langsung mengusap dadanya mencoba sabar.

Setelah memarkir motornya dia berjalan menuju lapangan.

"Telat lo Sean!" Arkan menepuk bahu salah satu siswa lain.

"Bang Arkan!" sapanya.

"lyah Bang, semalem begadang gue sampe malem bgt. gila gak sih bangun-bangun jam tujuh!"

Arkan menggeleng-gelengkan kepalanya, tatapannya kembali melihat ke depan.

"Hari ini tidak akan ada toleransi lagi untuk siswa atau siswi yang telat, jangan ada yang beralasan saya baru satu kali terlambat, terlambat tetap terlambat!"

"Mila cantik yah Bang!" Arkan melirik ke arah Sean lalu tersenyum kecil.

"Cantik di mata lo, dia kalo berhadapan sama gue jadi kayak singa!" jawab Arkan sambil terus memperhatikan gadis yang disebut Mila itu.

"Hukuman kali ini lari muterin lapangan sebanyak sepuluh kali, dan menyapu halaman hingga bersih!"

Arkan membelakan matanya.

"Waras lo? Nih matahari udah ada di atas kepala lo mau nyiksa kita semua!"

"Iyah Kak udah panas nih..."

"Aduh Kak, bener yang dibilang sama Kak Arkan panas banget!"

"Kak Mila jahat banget, kalo lari ya lari aja nyapu ya nyapu aja!"

Beberapa orang ikut membela Arkan, sedangkan gadis yang berada di depan hanya menatap Arkan sinis. Sedangkan Arkan mengedipkan sebelah matanya menggoda membuat gadis itu memelototkan matanya kesal.

"Arkan lo gak usah jadi provokator, gue cuman jalanin aturan dari sekolah!"

"Gak ada bantahan apa pun, sekarang kerjain hukumannya!"

Semua mulai mengerjakan hukumannya gadis yang dipanggil Mila itu tampak tidak terpengaruh dengan umpatan-umpatan kasar.

Setelah berlari sepuluh kali, Arkan berjalan menjauh di antara kerumunan dia berdiri di dekat pohon besar sambil bersandar.

Tangannya terulur untuk mengambil sesuatu dari sakunya.

Arkan mulai menyalakan rokoknya, asap-asap bertebaran di mana-mana dia memperhatikan orang-orang yang sedang

membersihkan halaman sekolah.

"ARKAN?!"

Suara melengking seseorang terdengar sangat memekakan telinga, Arkan tau siapa yang berteriak seperti itu.

"Kamila suara lo bikin kuping gue sakit!"

"Siapa yang nyuruh lo ngerokok di sini, ini lingkungan sekolah Akan!"

Kamila mengambil rokok yang ada di tangan Arkan lalu menginjaknya.

"Mana rokok lo yang lainnya!" pinta Kamila.

"Gak ada itu tinggal satu!" jawab Arkan sambil bersidekap dada.

"Bohong, siniin rokok lo!"

"Gak ada Kamila, lo budeg?" kata Arkan membuat Kamila membelakan matanya kesal.

"Lo yang budeg, dari awal gue udah bilang lari abis lari bersihin lapangan, emang dasarnya lo yang budeg bukannya bersihin lapangan sama halaman malah ngerokok di sini.

Arkan tersenyum kecil, Kamila yang menyadari senyum Arkan lantas langsung menghentikan ocehannya.

"Ngapain lo senyum-senyum gila lo?!"

"Udah?" Kamila mengerinyitkan dahinya heran.

"Lo marah-marah mulu Mil kalo sama gue, lo cewe harusnya lemah lembut kalo lo begitu kan gue bisa nyoba buat suka sama lo! Gue tau lo suka sama gue kan?" kata Arkan dengan penuh percaya diri.

Kamila amat sangat terkejut mendengar ujaran Arkan.

"Huekk. Cuih... Gue gak pernah mimpi suka sama brandalan sekolah kayak lo!" Kamila berdecih sinis.

"Oh ya? Berani taruhan?" tantang Arkan.

"Cuman orang bodoh yang mau taruhan sama manusia sinting kayak lo!"

Kamila pergi begitu saja, Arkan yang melihat Kamila pergi tersenyum dengan smirknya.

Tapi senyum itu menghilang saat ponsel Arkan berbunyi, dia melihat sebuah notifikasi.

"Shiitt.. Sialan...!"

"REVAN KELUAR LO BRENGSEK!"

Prok... Prok... Prok.

"Selamat datang Tuan muda Arkan!" Arkan menatap Revan dengan tatapan sengit penuh permusuhan.

"Apa kabar Bro! Gue rasa gue gak usah nanya apa mau lo dateng ke Singgasana gue yang amat sangat mengagumkan ini!"

"Cih mengagumkan katanya!" ujar Bastian sinis.

"Tempat yang lo bilang singgasana ini lebih buruk dari neraka!" lanjut Bastian.

"Kenapa sih kita harus ke sini, tempat kayak sarang nyamuk gini, bisa kena demam berdarah gue!" celetuk Kean dengan wajah kesalnya.

"Lagi-lagi gue harus ketemu sama dedemit modelan dia, sumpah gue lebih baik di hukum sama Pak Kumis dari pada ketemu nih dedemit satu!"

"Udah lah Kan dia cuman mancing emosi lo, manusia kayak dia gak akan ada puasnya!" kata Daren menepuk bahu Arkan.

"Makhluk neraka kayak dia gak usah diladenin!"

Revan hanya terkekeh dia membuang puntung rokok itu lalu menginjaknya.

"Terus lo pikir ketua lo itu gak lebih kotor dari makhluk neraka?" ucap Arkan semakin mengetatkan.

"Dia itu laki-laki paling munafik, dia berlaku menjadi anak baik di depan wanita yang dia sebut Bunda tapi pada kenyataannya?"

"Ck.. Ck.. Ck... Gue kadang kasian sama ibunya mau banget dibohongin sama anaknya sendiri, oh atau mungkin Ibunya emang bodoh!"

"Hahahahah!" Semua anak buah Revan tertawa.

"Anaknya makhluk neraka berarti ibunya juga dari neraka!"

"Jaga mulut lo!"

Bugh... Bugh...

"Mati lo! Lo gak ada hak buat ngehina nyokap gue dengan mulut sampah lo!"

Bugh... Bugh..

Semua teman-teman Arkan ikut maju mereka saling menghajar satu sama lain, di dalam mata Arkan hanya ada amarah rahangnya menjadi keras menyalurkan seluruh emosinya.

Brakh...

Semua kayu hancur mereka saling melempar satu sama lain.

"Hahah Arkan, gimana kalo gue bawa nyokap lo ke sini biar dia tau gimana kelakuan anaknya!"

"Jaga mulut lo sialan!"

Bugh..

Arkan meninju wajah Revan membuat sudut bibirnya berdarah. Revan tersenyum dengan smirknya dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

"Mati lo Arkan!"

"Argghhh biadap!" Revan menusuk pundak Arkan dengan sebilah pisau membuat darah mengalir di seragamnya.

Arkan berjalan mendekati Revan dia menarik tangan Revan, mata Arkan tidak bisa berbohong ada sejuta amarah dan kebencian di dalamnya.

Krak..

"AARGHH!" Arkan mematahkan tangan Revan dengan sekali putar, terdengar patahan tulang membuat teman-teman Arkan yang lain menghentikan perkelahian.

"Mati lo An*ing!"

Dugh..

Arkan menendang Revan hingga tersungkur wajahnya sudah babak belur.

Arkan berjalan tertatih-tatih menuju Revan yang sedang mengusap sudut bibirnya.

Bugh... Bugh...

Arkan sudah seperti orang kesetanan.

Emosi Arkan sudah memuncak dia tidak bisa menahan emosinya lagi saat ada yang menghina ibunya.

Arkan memukuli Revan dengan membabi buta.

"Gue gak akan puas kalo lo belum mati!"

Arkan mengambil pisau yang tergeletak di bawah. Dia saat ini berada di atas tubuh Revan. Arkan mengangkat pisau itu matanya menghunus tepat ke arah mata Revan.

"MATI O ANJ*NG!"

"Kan udah Kan, lo bisa bunuh tuh orang, lo mau masuk penjara!"

Bastian menahan tangan Arkan yang

hendak menusuk tubuh Revan.

Prang...

Arkan melempar pisau itu hingga mengenai sebuah vas bunga dan membuatnya pecah.

Arkan bangkit dari atas tubuh Revan, terlihat pemuda itu sudah sangat lemah.

Arkan menyambar jaketnya,

"Cuih.."

Arkan meludah tepat di samping Revan.

"Kali ini lo selamat, berani lo bawa-bawa nyokap gue, gue pastin neraka tempat lo hari itu juga!"

Terpopuler

Comments

𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 menuju Hiatus

𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 menuju Hiatus

Hai semua..
yu gabung di GC BCM
di sini kita akan belajar bersama dan juga akan mengadakan event seperti lomba puisi/pantun dll

Di sini kita akan di bimbing secara langsung ya oleh kak Lily blasom salah satu author senior. Jadi yu segera bergabung dengan cara follow akun saya. Maka saya akan undang kalian semua. Terima kasih.

2024-09-10

0

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Hai, Orang Mudah...
jgn susah troosss
ntar jd do'a loh... ☺🙏

2023-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertengkaran
2 2. Amarah Ibu
3 3. Terlambat.
4 4. Di Hukum
5 5. Di Perpustakaan
6 6. Berteduh
7 7. Menggoda Kamila
8 8. Berangkat Pagi
9 9. Kebal Hukuman
10 10. Gravendal !!
11 11. Di Kantor Polisi
12 12. Omelan Bunda
13 13. Ucup Disita
14 14. Berangkat Bareng Camer
15 15. Masalah Sean Dan Kean
16 16. Ibu Tiri Kamila
17 17. Pingsan
18 18. Luka Lebam
19 19. Mengantarkan Kamila
20 20. Kecurigaan
21 21. Sedikit Mengetahui
22 22. Ucup Kembali
23 23. Menolong Kamila
24 24. Perhatian Kecil
25 25. Jatuh Cinta?
26 26. Kekejaman Ibu Tiri
27 27. Terlambat Berujung Bolos Sekolah
28 28 Taman
29 29. Perhatian Arkan
30 30. Kamila Diculik
31 31. Hilang Kendali
32 32. Mengobati Luka
33 33. Semakin Curiga
34 34. Rasa Mulai Timbul?
35 35. Tangisan Kesedihan
36 36. Pelukan Penenang
37 37. Makan Bersama
38 38. Keluarga Baru
39 39. Mengantar Pulang
40 40. Ibu Tiri Bermuka Dua
41 41. Pasar Malam
42 42. Bertemu Ayahnya Kamila
43 43. Pelindung
44 44. Sosok Bunda
45 45. Arkan Marah
46 46. Perasaan Kamila
47 47. Pelukan Hangat
48 48. Niat Jahil
49 49. Misi Khusus
50 50. Ancaman Arkan
51 51. Dendam Boy
52 52. Kangen
53 53. Proyek Besar Reynald
54 54. Wanita Ular
55 55. Rencana Licik Livia
56 56. Terlalu Baik
57 57. Ibunda Kamila
58 58. Termakan Omongan
59 59. Dirumah Arkan
60 60. Apa Rencana Arkan?
61 61. Teror Dari Arkan
62 62. Pertemuan Pembahasan Perusahaan
63 63. Kekhawatiran Kamila
64 64. Kekecewaan Kamila
65 65. Kesedihan Kamila
66 66. Ulah Arkan
67 67. Perdebatan Antara Ayah Dan Anak
68 68. Sosok Penenang
69 69. Menyusup ke Kamar Kamila
70 70. Pecel Lele Dan Soto
71 71. Begadang Bareng
72 72. Bunda Yang Cemas
73 73. Perjanjian Perusahaan
74 74. Hinaan Alex Dan Silvana
75 75. Seperti Ibu Sendiri
76 76. Ambisi Reynald
77 77. Rencana Busuk Reynald
78 78. Sifat Asli Sang Ayah
79 79. Psikolog
80 80. Kesedihan Luar Biasa
81 81. CCTV Terpasang!
82 82. Niat Arkan
83 83. Seperti Kakak
84 84. Amarah Reynald
85 85. Arkan Marah
86 86. Emosi Tak Terkendali
87 87.Arkan Yang Penuh Dendam
88 88. Membabi Buta
89 89. Arkan Yang Marah
90 90. Peemintaan Maaf
91 92. Dendam Livia
92 93. Bukan Pembunuh !!!
93 91. Kangen
94 94. Tak Ingin Mila Pergi
95 95. Rasa Yang Begitu Besar
96 96. Berpisah Dengan Kakek Dan Nenek
97 97. Kamila Yang Usil
98 98. Mengunjungi Penjara
99 99. Menikah?
100 100. Permintaan Arkan
101 101. Chat siapa?
102 102. Larangan Arkan Untuk Kamila
103 103. Teror Dari Seseorang
104 104. Mereka Kembali !
105 105. Peringatan Dari Arkan
106 106. Ambisi Rena
107 107. Kenapa Kamila?
108 108. Kabar Duka
109 109. Kepergian Kakek Dan Nenek
110 110. Cantik Milik Arkan
111 111. Wanita Seperti Ulat Bulu
112 112. Kebun Strawberry
113 113. Wasiat Kakek
114 114. Kejutan?
115 115. Tamu Tak Di Undang
116 116. Tak Tau Malu
117 117. Menjahili Rena
118 118. Nikah Muda Tak Disetujui
119 119. Amarah Bunda
120 120. Fitnah Keji
121 121. Benda Kesayangan
122 122. Hampir
123 123. Risa?
124 124. Terungkap?
125 125. Diculik Lagi
126 126. Penyelamatan
127 127. Arkan Murka
128 128. Gangguan Kejiwaan Risa
129 129. Di Rumah Sakit
130 130. Seperti Istri
131 131. Lelaki Yang Betanggung Jawab
132 132. Hari Ini Esok Dan Selamanya
133 133. Mereka Yang Sepet
134 134. Arkan Cemburu
135 135. Cemburu Yang Membara
136 136. Turnamen Basket
137 137. Seperti Kepiting Rebus
138 138. Arkan Yang Tak Ingin Jauh
139 139. Kamila Milik Arkan
140 140. Berangkat
141 141. LDR
142 142. Kangen
143 143. Jauh Di Atas Segalanya
144 144. Pengagum Dalam Diam
145 145. Peringatan Dari Daren
146 146. Kean Yang Syok
147 147. Seperti Keluarga Sendiri
148 148. Sebatang Kara
149 149. Wanita Licik
150 150. Pertengkaran
151 151. Rencana Menyusul Ke Bali
152 152. Terungkap?
153 153. Ketakutan Lia
154 154. Kamila Celaka
155 155. Lumpuh
156 156. Janji Alisha
157 157. Kesetiaan Arkan
158 158. Dendam Arkan
159 159. Kamila Yang Curiga
160 160. Permintaan Maaf Lia
161 161. Kemenagan
162 162. Perhatian Bunda
163 163. Tidak Percaya Diri
164 164. Pindah Kelas
165 165. Saling Melengkapi
166 166. Raka?
167 167. Peringatan Untuk Raka
168 168. Salah Paham
169 169. Gosong!!
170 170. Arkan Demam
171 171. Support System
172 172. Hampir Celaka
173 173. Berbagi
174 174. Bertemu Om
175 175. Kasih Sayang Bunda
176 176. Perlawanan Dari Kamila
177 177. Sosok Lain Kamila
178 178. Kamila Yang Bahagia
179 179. Kamila Melawan
180 180. Toko Buku
181 181. Ingkar Janji
182 182. Ngambek
183 183. Amarah
184 184. Saham Dicabut?
185 185. Anak Angkat
186 186. Malam Minggu
187 187. Penyusup?
188 188. Omelan Bunda
189 189. Perbuatan Erik?
190 190. Kue
191 191. Kamila Yang Protektif
192 192. Celaka
193 193. Kondisi Arkan
194 194. Kesedihan Yang Mendalam
195 195. Dendam Kamila
196 196. Kamila Yang Hilang Kendali
197 197. Kebahagiaan
Episodes

Updated 197 Episodes

1
1. Pertengkaran
2
2. Amarah Ibu
3
3. Terlambat.
4
4. Di Hukum
5
5. Di Perpustakaan
6
6. Berteduh
7
7. Menggoda Kamila
8
8. Berangkat Pagi
9
9. Kebal Hukuman
10
10. Gravendal !!
11
11. Di Kantor Polisi
12
12. Omelan Bunda
13
13. Ucup Disita
14
14. Berangkat Bareng Camer
15
15. Masalah Sean Dan Kean
16
16. Ibu Tiri Kamila
17
17. Pingsan
18
18. Luka Lebam
19
19. Mengantarkan Kamila
20
20. Kecurigaan
21
21. Sedikit Mengetahui
22
22. Ucup Kembali
23
23. Menolong Kamila
24
24. Perhatian Kecil
25
25. Jatuh Cinta?
26
26. Kekejaman Ibu Tiri
27
27. Terlambat Berujung Bolos Sekolah
28
28 Taman
29
29. Perhatian Arkan
30
30. Kamila Diculik
31
31. Hilang Kendali
32
32. Mengobati Luka
33
33. Semakin Curiga
34
34. Rasa Mulai Timbul?
35
35. Tangisan Kesedihan
36
36. Pelukan Penenang
37
37. Makan Bersama
38
38. Keluarga Baru
39
39. Mengantar Pulang
40
40. Ibu Tiri Bermuka Dua
41
41. Pasar Malam
42
42. Bertemu Ayahnya Kamila
43
43. Pelindung
44
44. Sosok Bunda
45
45. Arkan Marah
46
46. Perasaan Kamila
47
47. Pelukan Hangat
48
48. Niat Jahil
49
49. Misi Khusus
50
50. Ancaman Arkan
51
51. Dendam Boy
52
52. Kangen
53
53. Proyek Besar Reynald
54
54. Wanita Ular
55
55. Rencana Licik Livia
56
56. Terlalu Baik
57
57. Ibunda Kamila
58
58. Termakan Omongan
59
59. Dirumah Arkan
60
60. Apa Rencana Arkan?
61
61. Teror Dari Arkan
62
62. Pertemuan Pembahasan Perusahaan
63
63. Kekhawatiran Kamila
64
64. Kekecewaan Kamila
65
65. Kesedihan Kamila
66
66. Ulah Arkan
67
67. Perdebatan Antara Ayah Dan Anak
68
68. Sosok Penenang
69
69. Menyusup ke Kamar Kamila
70
70. Pecel Lele Dan Soto
71
71. Begadang Bareng
72
72. Bunda Yang Cemas
73
73. Perjanjian Perusahaan
74
74. Hinaan Alex Dan Silvana
75
75. Seperti Ibu Sendiri
76
76. Ambisi Reynald
77
77. Rencana Busuk Reynald
78
78. Sifat Asli Sang Ayah
79
79. Psikolog
80
80. Kesedihan Luar Biasa
81
81. CCTV Terpasang!
82
82. Niat Arkan
83
83. Seperti Kakak
84
84. Amarah Reynald
85
85. Arkan Marah
86
86. Emosi Tak Terkendali
87
87.Arkan Yang Penuh Dendam
88
88. Membabi Buta
89
89. Arkan Yang Marah
90
90. Peemintaan Maaf
91
92. Dendam Livia
92
93. Bukan Pembunuh !!!
93
91. Kangen
94
94. Tak Ingin Mila Pergi
95
95. Rasa Yang Begitu Besar
96
96. Berpisah Dengan Kakek Dan Nenek
97
97. Kamila Yang Usil
98
98. Mengunjungi Penjara
99
99. Menikah?
100
100. Permintaan Arkan
101
101. Chat siapa?
102
102. Larangan Arkan Untuk Kamila
103
103. Teror Dari Seseorang
104
104. Mereka Kembali !
105
105. Peringatan Dari Arkan
106
106. Ambisi Rena
107
107. Kenapa Kamila?
108
108. Kabar Duka
109
109. Kepergian Kakek Dan Nenek
110
110. Cantik Milik Arkan
111
111. Wanita Seperti Ulat Bulu
112
112. Kebun Strawberry
113
113. Wasiat Kakek
114
114. Kejutan?
115
115. Tamu Tak Di Undang
116
116. Tak Tau Malu
117
117. Menjahili Rena
118
118. Nikah Muda Tak Disetujui
119
119. Amarah Bunda
120
120. Fitnah Keji
121
121. Benda Kesayangan
122
122. Hampir
123
123. Risa?
124
124. Terungkap?
125
125. Diculik Lagi
126
126. Penyelamatan
127
127. Arkan Murka
128
128. Gangguan Kejiwaan Risa
129
129. Di Rumah Sakit
130
130. Seperti Istri
131
131. Lelaki Yang Betanggung Jawab
132
132. Hari Ini Esok Dan Selamanya
133
133. Mereka Yang Sepet
134
134. Arkan Cemburu
135
135. Cemburu Yang Membara
136
136. Turnamen Basket
137
137. Seperti Kepiting Rebus
138
138. Arkan Yang Tak Ingin Jauh
139
139. Kamila Milik Arkan
140
140. Berangkat
141
141. LDR
142
142. Kangen
143
143. Jauh Di Atas Segalanya
144
144. Pengagum Dalam Diam
145
145. Peringatan Dari Daren
146
146. Kean Yang Syok
147
147. Seperti Keluarga Sendiri
148
148. Sebatang Kara
149
149. Wanita Licik
150
150. Pertengkaran
151
151. Rencana Menyusul Ke Bali
152
152. Terungkap?
153
153. Ketakutan Lia
154
154. Kamila Celaka
155
155. Lumpuh
156
156. Janji Alisha
157
157. Kesetiaan Arkan
158
158. Dendam Arkan
159
159. Kamila Yang Curiga
160
160. Permintaan Maaf Lia
161
161. Kemenagan
162
162. Perhatian Bunda
163
163. Tidak Percaya Diri
164
164. Pindah Kelas
165
165. Saling Melengkapi
166
166. Raka?
167
167. Peringatan Untuk Raka
168
168. Salah Paham
169
169. Gosong!!
170
170. Arkan Demam
171
171. Support System
172
172. Hampir Celaka
173
173. Berbagi
174
174. Bertemu Om
175
175. Kasih Sayang Bunda
176
176. Perlawanan Dari Kamila
177
177. Sosok Lain Kamila
178
178. Kamila Yang Bahagia
179
179. Kamila Melawan
180
180. Toko Buku
181
181. Ingkar Janji
182
182. Ngambek
183
183. Amarah
184
184. Saham Dicabut?
185
185. Anak Angkat
186
186. Malam Minggu
187
187. Penyusup?
188
188. Omelan Bunda
189
189. Perbuatan Erik?
190
190. Kue
191
191. Kamila Yang Protektif
192
192. Celaka
193
193. Kondisi Arkan
194
194. Kesedihan Yang Mendalam
195
195. Dendam Kamila
196
196. Kamila Yang Hilang Kendali
197
197. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!