NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

"Apa, maharnya satu milyar??" Rendi hampir saja menyemburkan minumannya saat mendengar ucapan orang tua Jihan.

"Iya, saya yakin uang segitu kecil buat kamu. Lagi pula, meski anak saya janda beranak dua, dia itu cantik dan berkelas, dia bahkan bisa di sejejerkan dengan artis Ibu kota, jadi wajar kalau kami meminta mahar segitu."

"Tapi ... Kalau uang segitu, jujur saya tidak punya Pak, Bu. Lagi pula, kami ini saling mencintai, tidak perlu lah mahar yang sebesar itu."

"Kalau begitu, kami tidak akan merestui hubungan kalian," ucap Papa Jihan.

"Papa ... Nggak bisa gini dong, aku dan Mas Rendi saling mencintai"

"Iya Papa tau, tapi kamu bisa mendapatkan pria yang lebih baik dari dia, apa lagi dia itu masih suami orang kan??"

"Iya, tapi Mas Rendi akan segera menceraikannya kok Pa."

Jihan pun menarik Rendi ke kamar tamu untuk berdiskusi.

"Gimana Mas??"

"Gimana apanya?? Jelas kalau uang segitu, aku nggak punya," jawab Rendi.

"Terus gimana kalau Papa tetap kekeuh nggak mau mundur dari maharnya??"

"Kita cuma punya dua pilihan, kawin lari, atau batal menikah." ucap Rendi.

"Kok kamu ngomongnya gitu sih Mas?? Kamu nggak serius ya mau nikahin aku?? Kamu nggak serius kan mau tanggung jawab sama bayi kita??"

"Aku serius. Kalau aku nggak serius, aku nggak bakalan sampai sini, aku bahkan rela di ambekin Mama aku demi kesini. Tapi, kalau Papa kamu minta mahar sebanyak itu, aku mundur. Karena nyatanya aku memang nggak punya uang sebanyak itu."

"Kamu kan ... Bisa jual rumah kamu Mas, sama aset-aset kamu yang lain."

"Apa?? Jual rumah?? Ya nggak bisa gitu dong, Han. Meskipun aku jual rumah tetap aja nggak akan sampe satu milyar. Lagian kenapa harus di persulit sama mahar sih, toh kita bukan mau menikah untuk yang pertama kalinya, jadi kenapa maharnya gila-gilaan??" Rendi tidak akan pernah mengiyakan permintaan orang tua Jihan, apa pun yang terjadi.

Gila aja, ya kali, sehabis nikah terus dia jadi gembel. Jiwa perhitungan Rendi pun jadi keluar, dan ini bukan hanya persoalan pelit atau tidak, tapi permintaan orang tua Jihan yang di luar nalar.

"Ohhh jadi kamu nganggep remeh aku karena aku janda?? Denger ya Mas, biar janda dua anak, aku masih tetap cantik dan seksi, aku nggak kalah sama anak gadis di luar sana, jadi jangan kamu jangan meremehkan aku."

"Iya aku tau, tapi tetap aja, kalau uang segitu, aku nggak punya."

"Pinjem kek, sama siapa gitu." Jihan masih terus bernegosiasi, lebih tepatnya memaksakan kehendak.

"Kok mau nikah aja pakai acara pinjem-pinjem segala sih?? Aku nggak mau, kalau aku pinjem, emang kamu mau balikinnya??"

Rendi jadi sedikit ilang feeling pada Jihan, gara gara hari ini.

"Ya ini kan demi kita juga Mas, kalau kamu nyiapin uang segitu, nanti acara pernikahan kita akan lancar Mas, dan kita akan hidup bahagia selamanya," terang Jihan.

"Aku tetap nggak bisa, Han. Kalau pun aku ada, aku tetap nggak akan ngasih. Orang tua Riana aja dulu nggak maksain kehendak saat aku ngelamar Riana. Waktu itu aku cuma ngasih Riana mahar emas dua gram, nggak lebih."

"Kamu nyamain akau sama si gendut itu!! Jelas beda lah Mas, beda level. Aku sama Riana itu bagaikan langit dan bumi, nggak bisa di samain, buktinya kamu ninggalin Riana dan menjalin hubungan sama aku. Itu artinya Riana itu jauh di bawah aku," jawab Jihan sombong.

"Han, cukup!! Aku malas berdebat. Kalau orang tua kamu tetap minta uang segitu, aku lebih baik mundur."

"Kok mundur?? Kamu mau lari dari tanggung jawab?? Aku ini HAMIL anak kamu Mas." Jihan menekankan kata hamil, berharap Rendi akan sadar.

"Aku bukannya mau mundur. Hanya saja kalau orang tua kamu tetap kekeuh dan mempersulit, aku bisa apa. Aku lebih baik mundur, karena aku nggak punya uang segitu."

Jihan akhirnya mendesah berat. " Baiklah, aku akan membujuk orang tuaku untuk tidak keterlaluan dalam meminta mahar."

Jihan pun keluar dan bernegosiasi dengan orang tuanya, setelah sepakat Jihan pun memanggil Rendi untuk keluar.

"Baiklah, kami tidak akan meminta banyak. Cukup 500 juta saja, kalian boleh menikah," ucap Papa Jihan mantap.

"Uang segitu pun saya tidak punya Pak. Saya cuma bisa menyediakan uang 50 juta, kalau Bapak tidak setuju, ya sudah kami tidak jadi menikah," jawab Rendi tegas dan yakin.

Mereka fikir bisa memeras Rendi?? Mereka tidak tau, Rendi itu pria paling perhitungan sedunia. Kemarin kemarin dia memberikan Jihan uang, karena ia juga menginginkan sesuatu dari Jihan, kalau tidak, Rendi pun tidak akan sudi mengeluarkan uang.

"Apa calon suami kamu ini tidak waras?? Uang lima puluh juta dapat apa?? es cendol??" ucap Papa Jihan sarkas.

"Kalau Bapak tidak setuju ya sudah, saya juga tidak akan memaksa." Jawab Rendi.

"Mas Rendi!! Papa!! Kalian ini kenapa sih??" ucap Jihan kesal.

"Ya, yang benar aja lima puluh juta. Masa wanita secantik kamu cuma di hargai lima puluh juta??" Kini Papa Jihan pun terlihat kesal.

"Mas juga kenapa nggak mau ngalah sih sedikit aja."

"Bukannya ngga mau ngalah. Kamu itu seperti barang yang di jual saja. Jujur saja, kalau lima ratus juta pun aku masih keberatan, kalau limapuluh juta, aku ada. Han, lain kali kita omongin lagi deh, rasanya aku sangat lelah dan ingin istirahat."

"Baiklah, terserah kamu saja sekarang. Asal resepsi kalian tidak mempermalukan kami. Saya akan malu pada teman atau pun kerabat saya kalau kalian tidak mengadakan resepsi yang mewah." Akhirnya Papa Jihan pun mengalah, karena sudah malas berdebat.

"Nah, kalau itu akan saya usahakan Pak, karena memang saya mencintai putri Bapak, saya akan mengadakan resepsi sebagai bentuk cinta saya."

Akhirnya Jihan bisa bernafas lega karena tidak ada kendala lagi pada hubungan mereka, dan sebentar lagi dia akan memiliki Rendi seutuhnya.

Setelah acara lamaran selesai, dan sudah menentukan tanggalnya, Rendi pun pamit pulang.

Setelah sampai di rumah, Rendi duduk dengan lelah di sofa ruang tamu, ia kembali merenungi keputusannya beberapa jam yang lalu.

Benar atau tidaknya. Tapi ia pun tak bisa lari dari tanggung jawab, ia harus menikahi Jihan karena tengah mengandung anaknya.

Rendi mendesah panjang, ia jadi merasa seperti pria brengsek yang menghianati istrinya.

Ngomong-ngomong soal istrinya, Rendi mengecek ponsel dan melihat pesan yang ia kirimkan pada Riana, dan tak ada balasan apa pun dari Riana, padahal sudah terbaca tapi tak ada balasan. Rendi melihat status whatsapp Riana sedang offline.

Tanpa sadar Rendi tertidur di ruang tamu, dan ia membuka mata saat asisten rumah tangganya membangunkannya.

"Di luar ada tamu Pak, katanya calon istri Bapak." Setelah mengatakan hal tersebut, asisten rumah tangga Rendi pun meninggalkannya dan kembali lanjut memasak.

"Jihan??" Rendi mengerutkan keningnya heran. Kenapa juga Jihan datang ke rumahnya di hari libur seperti ini??

Rendi pun keluar menemui Jihan.

"Selamat pagi Mas!!!" Jihan pun berlari dan menghambur memeluk Rendi kegirangan.

"Han, jangan seperti ini. Takutnya ada yang melihat," Ucap Rendi risih dan berusaha melepas pelukan Jihan dari tubuhnya.

*********

*********

1
Kamiem sag
udahlah Rendi udah punya istri juga kan
Kamiem sag
😃😃
Kamiem sag
apa kabar Byan sudah 2 hari ditinggal Riana
Astrid Ratnaningrum
Luar biasa
Kamiem sag
tuh kan mami suka??? kalian dua aja bodoh
Kamiem sag
mari bertengkar lagi
damiana widyana
riana bego pantesan hidupnya gak bahagia. kalo udah kejadian baru ntesel nangis2
Kamiem sag
wajar sih Riana kena tampar, gak jujur sih, coba jujur sejak awal kan gak semalu ini
Kamiem sag
Darren jgn lupa urus buku/akta nikah kalian
Kamiem sag
sedih aku bayangin malunya mami akibat ambisinya yg gak kaleng-kaleng
Kamiem sag
mami juga bodoh egois maksain keinginannya sendiri macam mami aja yg mau kawin
Amira juga bodoh egois udah dimintai tolong Darren buat bicara ke mami kalo mereka gak akan menikah!! ehh... malah ngotot dgn segala cara buat bisa nikahin Darren
Kamiem sag
nah.... malubesar kan mami gegara kebodohan Riana??
damiana widyana
kok lama concludenya darren dan riana... bosen bacanya
Kamiem sag
bodoh kok dipelihara
Riana selain bodoh juga tolol paok pekok longor bittot
seperti gak kebagian akal Riana sampai gak bisa mikir betapa besar rasa malu besok
Kamiem sag
muak Thor
tokohnya berat buat jujur
Hanum Kamila Jasmine
Luar biasa
Kamiem sag
sebenernya lebih baik ngaku sekarang Thor daripada nanti saat jebakan ijab qobul yg direncanain mami kan malunya lebih besar krn banyak tamu undangan yg hadir, gimanasih Riana Darren goblok banget
damiana widyana
Amira oh amira kamu ingin bahagia tapi tidak mempersulikan kebahagiaan Darren...Egois
Kamiem sag
muak gak sih sampai bab ini tokoh masih suka perang batin?
Kamiem sag
mana Darren gak kunjung mengurus/melapor ke KUA utk mendaftarkan pernikahan pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!