NovelToon NovelToon
My Little Happiness

My Little Happiness

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Dokter Genius / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Setelah sekian lama dipertemukan kembali dia insan yang telah lama berpisah, berjalannya kisah mereka diiringi dengan berbagai macam rintangan yang mengharuskan mereka tetap bersama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

Keesokan harinya Jinan sudah bisa dipulangkan karena tidak ada virus yang mengidap di dirinya atau negatif. Sekarang dia sedang menunggu Cindy dan adiknya untuk menjemputnya namun tidak kunjung datang, Jinan menghubungi Cindy juga tidak mendapatkan kabar jadi dia memutuskan untuk menggunakan taksi menuju apartemennya.

Sesampainya di apartemennya, Jinan memasuki kamarnya dan melihat ada Ayana disana yang sudah berpakaian lengkap dan entah ingin pergi kemana.

"Assalamualaikum" salam Jinan memasuki kamarnya

"Walaikumsalam Lo kak kok udah pulang?" Balas Ayana dan terkejut dengan kedatangan Jinan

"Iya lah pulang sih mau disana terus" jawab ketus Jinan

"Tadi aku mau jemput kakak sama kak Cindy" ucap Ayana yang membantu Jinan membawa tas perlengkapannya

"Kalian lama jadinya aku naik taksi" kesal Jinan kemudian duduk di sofa nya

"Terus aku gimana?" Tanya Ayana setelah menaruhkan tas Jinan

"Ya ganti baju lah repot amat" jawab ketus Jinan

"Tanggung kak kan udah dandan nih" kesal Ayana yang sudah berdandan

"Ya udah kamu mau kemana?" Tanya Jinan yang tidak punya pilihan lagi

"Ohh iya berhubung bahan makanan di dapur pada habis gimana kita belanja?" Usul Ayana

"Haduh kamu yah, kan aku kemaren sakit sekarang butuh istirahat" jawab Jinan yang tidak habis pikir dengan adiknya itu

"Yahh kak tanggung" Ayana memohon dengan menggenggam tangan Jinan sambil menggoyangkannya

"Kalo aku kambuh rawat yah"

"Iya ya ah"

Dengan terpaksa menuruti permintaan Ayana, Kemudian Jinan dan Ayana pergi menuju pusat perbelanjaan disekitar apartemennya.

*

Sesampainya disana mereka berdua tidak langsung menuju supermarket namun mereka ingin makan siang dulu karena Ayana sudah kelaparan karena pagi tadi dia tidak sempat sarapan karena bahan makanan di dapur Jinan telah habis.

Setelah mencari restoran dan duduk disana, mereka langsung memesan makanan mereka.

"Aku ini aja mas" ucap Ayana dengan menunjukkan menu pesanannya

"Saya ini aja mas" ucap Jinan juga menunjukkan pesanannya

"Baik kalo gitu ditunggu yah pak Bu pesanannya"

Mereka berdua menganggukkan kepalanya. "Kamu kenapa ngga bilang Cindy kalo kamu belum makan?" Tanya Jinan yang tak habis pikir dengan adiknya itu

"Aku udah hubungi kak Cindy tapi ngga dibales jadi aku tahan apalagi uang aku mau habis" jawab Ayana

"Hadehh uang sebanyak itu kamu apain hm?"

"Ya belanja kebutuhan aku lah sama buat konten aku"

"Kamu yah kalo gitu dipisah dong, uang buat kebutuhan kamu itu sama buat makan" ucap Jinan menasehati Ayana

"Namanya juga kepepet kak" ucap Ayana memanyunkan bibirnya

"Ya udah deh nanti kakak jatah bulanan kamu sama pendapatan kamu dari model sama YouTube kakak yang pegang biar kamu ngga kalap" ucap Jinan memberi solusi

"Yahh kok gitu kak" Ayana yang terkejut dan memohon untuk tidak seperti itu

"Hush demi kebaikan kamu" ucap Jinan dengan tegas

"Iya deh iya" Ayana hanya bisa menerima usulan Jinan itu

Sesaat mereka sedang mengobrol, Ayana melihat ke arah restoran di depan mereka dan melihat siluet seseorang yang dia kenali. Menyadari itu Jinan langsung menyadarkan Ayana.

"Ehh lagi ngobrol juga, lagi liatin apa sih?" Tanya Jinan yang menyadari Ayana sedang tidak fokus pada obrolan mereka

"Itu kak, kok aku kayak kenal yah" jawab Ayana memberi isyarat pada Jinan

"Mana sih" ucap Jinan yang juga melihat kearah Ayana tuju

"Itu loh" balas Ayana yang akhirnya menunjuk ke arah yang Ayana liat dari tadi

Akhirnya Jinan melihat kearah yang Ayana tunjuk dan benar disana dia melihat siluet orang yang dia kenali dan langsung menghampirinya.

"Ehh kak mau kemana?" Tanya Ayana melihat Jinan ingin keluar dari restoran itu

"Hush kamu diem aja" jawab Jinan memberi isyarat untuk tetap disana

"Kak..."

"Permisi pesenannya" ucap pelayan membawakan pesanan mereka

"Iya mas makasih yah"

Kemudian Jinan melangkahkan kakinya begitu cepat dan benar dugaan dia ternyata itu Cindy dengan pria yang entah siapa.

"Permisi ibu Cindy" ucap Jinan berusaha ramah pada mereka berdua

"Ehh kok..." Cindy yang terkejut dengan kedatangan Jinan disana

"Boleh ikut saya sebentar?"

"I..iya, pak saya pergi sebentar yah" Cindy meminta ijin pada pria itu

"Jangan lama"

Kemudian Cindy berdiri dari duduknya dan langsung ditarik oleh Jinan namun dengan tarikan yang lembut karena dia tidak ingin menunjukkan kemarahannya dan juga tidak ingin melukai Cindy.

"Kamu boleh bilang apa aja asal itu bisa meredam kemarahan aku" ucap Jinan yang berusaha menahan amarahnya

"Maaf nan aku lupa jemput kamu" balas Cindy yang tidak bisa menjemputnya

"Cind tolong"

"Dia mentor aku" akhirnya Cindy mengungkapkan siapa pria itu

"Hm"

"Please nan" Cindy memohon agar Jinan tidak memarahinya

"Cind tolong aku masih nahan kemarahan aku" Jinan yang masih menahan amarahnya

"Dia ngajak aku makan kalo ngga dia akan ngasih jelek laporan aku" ucap Cindy dan dijawab Jinan dengan anggukan kepalanya

"Nan jangan kayak gitu, aku minta maaf"

"Tapi kamu udah rekam semua yang dia omongin?" Tanya Jinan

"Aku lupa nan maaf"

"Haduhh ya Allah baru sembuh langsung marah" batin Jinan yang tidak tahan dengan amarahnya sendiri

"Gini aja kamu minta ijin untuk pulang dulu atau kamu tetep disana tapi kalo kamu mau ketemu sama aku tunggu amarah aku turun. Silahkan pilih?" Tawar Jinan

"Nan jangan kayak gitu, dia yang maksa aku"

"Cind pilih" tegas Jinan agar Cindy memilih

"Iya nan aku pilih yang pertama" balas Cindy dan menundukkan kepalanya

"Ya udah kamu kesana dan bilang, aku di resto situ" ucap Jinan

"Iya nan"

"Udah ngga usah sedih" Jinan mendengakkan kepala Cindy dengan sentuhan lembut di dagunya dan sekarang dia melihat Jinan

Cindy langsung menghampiri pria yang mengajak dia makan. "Permisi pak Ariel, tiba-tiba saya ada acara mendadak jadi harus pergi dulu" ternyata pria yang dimaksud adalah Ariel

"Acara apa?"

"Acara keluarga"

"Kalo gitu saya antar"

"Tidak usah pak, biar saya saja"

"Benar itu?"

"Iya pak"

"Ok kalo gitu, lain kita makan bersama"

"Iya pak, kalo gitu saya permisi"

Ariel menganggukkan kepalanya dan kemudian Cindy langsung meninggalkan dia disana menuju tempat yang Jinan maksud sebelumnya.

"Ehh kak Cindy, kok bisa disini?" Kaget Ayana melihat Cindy bisa disini

"Ay please diem dulu" ucap Jinan Ayana agar diam

"Kenapa kak?" Tanya Ayana melihat wajah masam pada Jinan

"Udah diem aja" dibalas oleh Cindy yang tidak ingin amarah Jinan pecah disana

"Iya deh iya"

Selama mereka bertiga makan, Cindy berusaha melunakkan hati Jinan namun kali ini dia gagal karena kemarahan Jinan menutupi kelembutan hatinya saat ini dan itu membuat Jinan hanya diam saja.

Namun Cindy tetap ingin menunjukkan bahwa dia bersalah dan ingin meyakinkan Jinan, dia menyelipkan jemarinya di tangan Jinan dan menggenggamnya dengan erat namun sayang tidak ada respon oleh Jinan.

Setelah mereka makan siang bersama, mereka langsung menuju supermarket untuk membeli kebutuhan bulanannya Jinan yang tertunda sebelumnya.

Selama berbelanja Cindy tetap mencari kesempatan untuk membujuk dan membuat Jinan tersenyum namun Jinan hanya menunjukkan wajah datarnya tetapi Cindy tidak mau kalah dia tetap melakukannya.

*

Sesampainya di rumah Jinan memberi isyarat pada Ayana untuk masuk terlebih dahulu dan menahan Cindy yang ingin masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapa nan?" Tanya Cindy melihat Jinan menghalangi jalannya menuju kamar Jinan

"Mohon maaf kamar kamu disana" jawab Jinan dengan memberi isyarat pada kamar Cindy

"Nan jangan gitu" ucap Cindy memohon pada Jinan

"Silahkan kamar kamu disana" tegas Jinan

Jinan langsung mengambil belanjaannya yang sedari tadi dibawa Cindy dan masuk ke dalam kamarnya tanpa diikuti oleh Cindy.

"Ya Allah maafkan hamba dan luluhkan hati Jinan" batin Cindy setelah melihat Jinan seperti itu

Dengan langkah lemah Cindy masuk ke dalam kamarnya dengan rasa bersalahnya. Rasa bersalah menghantui Cindy sampai dia tertidur atas kesalahannya itu.

*

Beberapa hari setelah kejadian itu membuat hubungan mereka sedikit meregang dan membuat Cindy tidak tahan dengan itu. Sekarang di kamarnya sudah ada Gaby untuk menemaninya dan juga mencurahkan isi hatinya padanya.

"Gimana geb buat yakinin Jinan?" Tanya Cindy yang frustasi

"Gw juga bingung Cind, Lo juga mau jalan sama dia" jawab Gaby yang bingung

"Tapi kalo ngga mau nanti laporan gw dikasih jelek"

"Susah yah, tapi Lo udah coba jelasin ke Jinan?"

"Udah tapi dia tetep kayak gitu"

"Coba gini aja, Lo punya nomer adeknya ngga?"

"Punya geb kenapa?"

"Coba Lo bilang ke dia kapan Jinan biasa tidur, nanti pas dia mau tidur Lo kesana coba jelasin lagi dan jangan ada yang Lo tambah-tambahin" saran Gaby yang mungkin bisa dicoba oleh Cindy

"Emang bisa geb?"

"Lo coba aja"

"Iya deh nanti gw coba"

Malah harinya Cindy masih terpikirkan tentang bagaimana cara membujuk Jinan agar dia kembali seperti Jinan yang dia kenal.

"Ya Allah maafkan hamba atas segala sesuatu yang membuat hubungan hamba dan Jinan berantakan" batin Cindy

Setelah itu Cindy memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya dan melanjutkan rencananya untuk membujuk Jinan di esok hari.

***

Alhamdulillah akhirnya author bisa update cerita ini lagi nih hehehe, maaf yah yang nungguin pasangan cinan tapi author tetap akan update seperti biasa kok...

Kalian udah liat belum yang video valentine day di JKT48 TV? Jujur author sedikit mleyot yah apalagi pas momennya Cindy, ya Allah kalo author diposisi cowoknya langsung dibawa ke calon mertua author bener langsung minta restu saking gemesnya hahaha...

Menurut kalian gimana nih setelah melihat video itu, maaf yah walaupun video itu di upload seminggu yang lalu tapi author masih kepikiran video itu apalagi ya Cindy tadi gemes banget bener...

Tapi yah itu hanya akting aja sih kalo memang kenyataannya begitu yah patut disyukuri untuk pasangan yang nanti menikah dengan mereka, tapi tidak dituntut kemungkinan salah satu dari kita menjadi pasangan mereka, bisa jadi bisa jadi...

Semoga aja yah cukup tuhan aja yang tahu jodoh kita dan gimana kita mengusahakannya aja, dan semoga kalian diberikan kesehatan, rezeki, dan jodoh yah...

Semoga kalian suka part kali ini dan jangan lupa untuk vote, komentar, dan share ya...

Thanks for reading...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!