hai...hai...hai...perkenalkan karyaku yang kedua "Wanita Pilihan Untuk Ayah"
Yang pertama berjudul "Dia yang Tak Dapat Kuhindari".
Vita Damayanti adalah seorang dokter diusia yang masih muda 23 tahun. Dengan kecerdasan diatas rata-rata dan rasa penasaran dengan dunia bisnis maka saat ini diapun sedang menempuh pendidikan difakultas ekonomi jurusan akuntansi keuangan semester akhir.
Namun apa yang terjadi jika sahabat dari ponakannya ikut memanggil bunda padanya???
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon, isi dan kontennya hanyalah pandangan pribadi author dan tidak mewakili MangaToon.
Semua yang terjadi dalam cerita hanyalah karangan penulis saja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10. Rasa Penasaran Adam
Sudah tiga hari lamanya Direktur Diamond Grup menjalani rawat inap di rumah sakit Healthy, dan Sisil tak pernah bertemu dengan Vita karena Direktur Diamond grup yang ternyata opa Sisil ditangani oleh dokter Ritha yang tak lain adalah sahabat Vita.
Pagi ini seperti pagi sebelumnya, Vita tiba dirumah sakit dan bergegas memasuki ruang kerjanya. Sebelum Vita hilang di balik pintu ruangan seorang pria dewasa tampak memperhatikannya dari jauh.
Dokter itu kok mirip Vita, ya???apakah itu Vita???? ahhh....gak mungkin itu Vita, dia kan Sarjana ekonomi , atau mungkin itu saudara Vita. Adam bermonolog mengedikkan bahunya.
Kemudian Adam melanjutkan langkahnya keluar dari rumah sakit dan langsung ke kantornya.
Skip
Jam istirahat siang, Adam kembali kerumah sakit, sejak papanya dirawat tak pernah sekalipun Adam pulang kerumahnya. Kamar Rumah sakit sudah beralih fungsi menjadi rumah bagi keluarga Adam.
Ketika Adam berjalan menuju kamar rawat inap papanya, bersamaan dengan terbukanya kamar operasi nampak Vita dan beberapa dokter keluar dari kamar operasi, mereka baru saja melakukan operasi, Vita yang tak menyangka akan bertemu lagi dengan Adam terkejut akan tetapi kemudian menguasai dapat dirinya karena masih menggunakan baju operasi dan masker. Berbeda dengan Adam yang tak curiga sama sekali tetap melangkah dengan santainya meskipun terdengar bisik-bisik baik suster maupun pengunjung rumah sakit yang berdecak kagum dengan ketampanan seorang Adam Dirgantara.
Setelah Vita mengganti baju operasinya, kemudian Vita dan Ritha berjalan kekantin untuk menghilangkan rasa lapar mereka setelah menguras tenaga dan konsentrasi mereka diruang operasi yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam.
Saat melintasi kamar VVIP, Ritha menyempatkan diri mampir dikamar pasiennya yang tak lain adalah direktur perusahaan Diamond Grup. Vita yang seperti melihat bayangan Adam langsung bergegas meninggalkan Ritha.
"Rit,,,,nunggu lo dikantin ya, gue lapar banget kuy ". kata Vita sebelum berlalu dan diangguki oleh Ritha
Adam yang mendengar seseorang berbicara merasa tidak asing dengan suaranya segera keluar ruangan, akan tetapi langkahnya terhenti karena terhalang oleh dokter Ritha yang sudah berdiri didepan pintu kamar.
"Mau kemana, sih Dam,,,buru-buru amat ". tegur mamanya karena hampir menabrak dokter didepan pintu
"Sepertinya aku mendengar suara temanku, ma ". balas Adam berkelit
"Itu tadi temanku, pak,,,namanya dokter Vita apa bapak kenal???" tanya dokter Ritha karena memang diluar kamar hanya mereka berdua yang berbicara
"Dokter Vita???sama dengan nama temanku tapi dia bukan dokter ". kata Adam kemudian
Setelah dokter Ritha menanyakan keadaan pasiennya yang sudah membaik kemudian keluar dan menuju kantin karena takut diomeli oleh Vita jika menunggu terlalu lama.
Adam yang tidak pernah salah dalam mengenali orang merasa penasaran dengan keberadaan Vita dirumah sakit ini. Pagi tadi dia melihat Vita dengan baju snalli tapi dia merasa hal yang tidak mungkin karena Vita bukanlah seorang dokter, yang kedua baru saja diluar kamar terdengar suara Vita tapi dari penjelasan dokter Ritha bahwa itu adalah temannya yang juga seorang dokter meskipun namanya sama.
Kebetulan apa ini ya Allah,,,batin Adam sambil mengusap kasar wajahnya.
Ibu Indira yang melihat anaknya agak aneh kemudian bertanya
"Kamu kenapa, Dam??? kok seperti orang frustasi???"
"Aku penasaran dengan penjelasan dokter Ritha, ma.". jawab Adam yang tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya
"Penjelasan yang mana???" kata bu Indira bingung karena tidak biasanya putranya memperdulikan omongan orang
"Tentang teman dokter Ritha, ma,,,namax sama dengan bekas mahasiswa Adam, suaranya juga sama tapi dia itu bukan dokter, ma ". kata Adam
"Yaa kali dokter,,,secara kamu kan dosen ekonomi dan pengusaha.". kata bu Indira .
"Ya udah ma, nggak usah dipikirkan. Pa,,,Adan ke kantor dulu ya, segeralah sehat supaya papa bisa beraktifitas lagi ". pamit Adam sambil mencium punggung tangan mama dan papanya.
Pak Alfian hanya mengangguk dan mengusap sayang kepala anaknya karena memang tidak disarankan untuk banyak gerak dan banyak bicara.
☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️
selamat membaca para readers yang masih setia pada karyaku
terima kasih author ucapkan atas segala partisipasi vote, like dan komennya.