NovelToon NovelToon
Mama Untuk Papa

Mama Untuk Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Anak Genius
Popularitas:228.9k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Menikah muda bukan pilihan Arumi karena ia masih ingin menyelesaikan kuliah yang tinggal selangkah lagi. Namun, pertemuannya dengan Adeline anak kecil di mana Arumi bekerja membuat keduanya jatuh hati. Adeline tidak mau perpisah dengan Arumi bahkan minta untuk menjadi ibunya. Menjadi ibu Adeline berarti Arumi harus menikah dengan Davin pemilik perusahaan.

Bagaimana kisah selanjutnya? Kita ikuti yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

"Arumiiii... loe cantik banget..." seru seorang wanita yang sudah diizinkan masuk berlari memeluk tubuh ramping Arumi erat. "Selamat... Benar kan apa kata gue, loe akhirnya menjadi istri bos" kata sahabat Rumi satu kost bahkan satu kamar itu heboh.

"Hati-hati ya Mbak" perias mengingatkan agar jangan mencium wajah Arumi khawatir merusak riasan.

Gadis itu nyengir seketika mundur. "Maaf Mbak, saya terlalu antusias"

"Kamu langsung kesini apa ke Yogyakarta dulu An?" Tanya Arumi. Wanita itu adalah Anjani sahabat Arumi yang selalu berbagi suka maupun duka.

"Langsung ke sinilah, demi sahabat gue" Anjani khawatir tidak bisa menyaksikan akad nikah Arumi jika harus pulang dulu ke desa kelahiran.

"Masa... gue di bawah tadi nggak diizinkan masuk sama laki-laki yang mirip sama loe sih" adu Anjani, ketika hendak masuk tadi terjadi drama.

"Mungkin Mas Yudha" Tebak Arumi karena yang mirip dengannya hanya Yudha.

"Nggak tahu namanya, siapa itu Yudha?" Sungut Anjani ingat ketika dicecar pertanyaan seperti perampok. Dia ngomel-ngomel karena di mana-mana yang namanya pernikahan akan banyak tamu asing, tapi Anjani dicurigai.

"Dia itu kakak kandung aku An" Arumi mengatakan alasan Yudha mencurigai Anjani, karena pak Seno tidak banyak menyebar undangan selain kerabat dekat, tentu saja Yudha tidak mengenal Anjani.

"Sudah... jangan marah-marah An, sebagai permintaan maaf aku, aku mau kok menjadi adik ipar kamu" Arumi tertawa, kedatangan temanya sedikit menghilangkan rasa tegang.

"Dih, ogah" sungut Anjani, lalu melirik bocah kecil sampai tidak menyadari jika Adel baru di muke up. "Adeline..." Anjani mendekati Adeline.

"Ate... Adel cantik nggak?" Adel minta penilaian juga karena mendengar Anjani memuji Arumi.

"Cantik sekali" jawab Arumi, Anjani dan juga dua perias bersamaan.

"Sebaiknya kamu bersih-bersih dulu An biar dirias, terus temani aku" Arumi butuh teman untuk mengantar ke depan penghulu.

"Baiklah..." Anjani numpang kamar mandi tetapi hanya pipis saja karena sudah mandi di kost sebelum berangkat ke bandara.

Detik-detik jam 11 pun tiba. Arumi berjalan anggun didampingi Anjani di sebelah kiri dan menuntun Adel di sebelah kanan. Dadanya bedebar-debar ketika tatapan matanya jatuh kepada pria yang sudah duduk di depan penghulu dengan pakaian adat yang sama dengan Arumi.

Di tengah perjalanan sebelum tiba di mana Davin duduk, Anjani dengan Adeline memisahkan diri. Hanya tinggal Arumi sendiri merasa gelisah, gugup, cemas, dan panik menjadi satu.

Hingga akhirnya tiba di belakang pria yang berusia 32 tahun itu, yang tak lain adalah Davin. Arumi diam sejenak hingga akhirnya penghulu menyilakan duduk.

"Bisa kita mulai?" Tanya penghulu ketika Arumi sudah berada di samping Davin. Penghulu memberikan mikrofon kepada pak Seno.

Pak Seno rupanya lebih berdebar-debar daripada Arumi. Dia genggam mikrofon kuat-kuat, tatapannya mengarah kepada sang putri yang sebentar lagi akan dia lepas untuk pria lain.

Pak Seno merasa baru kemarin menggendong Arumi kecil. Putrinya itu sangat bahagia ketika Seno menggendong di punggung. Arumi yang periang itu selalu tergelak tawa ketika merasakan momen seperti itu. Tetapi kini putri kesayangan sudah mengenakan baju pengantin dan cukup dewasa. Dia pindahkan mikrofon ke tangan kiri sementara tangan kanan menjabat tangan calon menantu.

"Davin Xanders Hyman. Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Arumi Meidina, dengan mas kawin seperangkat perhiasan emas, tunai"

"Saya terima nikah dan kawinya Arumi Meidina bin Suseno Yahya dengan mas kawin tersebut, tunai"

"Sah" penghulu mengangkat mikrofon.

"Saahh..."

Air mata mengalir dari mata Arumi, tubuh wanita itu bergetar hebat. Dia menunduk sesegukan, kini dia sudah mempunyai status baru, yakni istri Davin Xanders Hyman. Tidak pernah Arumi duga akan jatuh kepada duda 32 tahun itu bahkan sudah mempunya anak satu. Namun, ini adalah takdir yang sudah dia terima, siap tidak siap Arumi harus bisa menjadi istri yang baik.

Tangis Arumi membawa suasana haru hingga para saksi ikut hanyut dalam tangis, tidak terkecuali Astiti dan Anjani.

Hingga 5 menit Arumi menumpahkan air mata, keningnya terasa hangat lantaran ciuman dari pria yang sudah sah menjadi suami itu. Arumi terperangah lalu mengangkat kepala menatap wajah Davin dengan jarak dekat untuk yang pertama kali.

Himbiaun dari MC menyadarkan Arumi ketika sudah tiba saatnya mencium punggung tangan Davin. Arumi pejamkan mata sambil berdoa, semoga mulai detik ini pria itu bisa membimbing nya ke jalan yang lebih baik.

Hingga tiba saat kedua pengantin itu mengikuti tradisi sungkeman.

"Terimakasih Ibu... atas dukungan dan cinta kasihMu selama ini" Arumi kembali menangis ketika tengah sungkem kepada ibu yang melahirkan dan membesarkan.

"Ayah... selama ini aku belajar dariMu bahwa bersikap baik kepada orang lain lebih penting daripada menjadi paling benar, aku akan mengikuti nasehat Ayah, bahwa mencintai adalah memaafkan dan tidak mementingkan diri sendiri"

"Arumi anakku..." Seno tidak bisa berkata-kata selain menitikan air mata.

"Mama... ini pertama kali aku bersimpuh di depanMu, resmi menjadi putriMu dan bimbing lah aku" ucap Arumi lalu pindah ke mertua pria.

Malam harinya semua tamu sudah pulang, keluarga Davin kembali ke hotel karena esok hari akan kembali ke Jakarta. Anjani sudah pulang ke Yogyakarta. Sementara Adeline tidur bersama Astiti. Hanya tinggal Davin masih ngobrol dengan Yudha di ruang tamu.

Sementara Arumi merasa gerah dan lengket ingin segera ke kamar mandi. Ia buka baju pengantin yang terasa sumpek meletakkan di tempat tidur, sebelum ke kamar mandi. "Segernya..." gumamnya sambil mengguyur tubuhnya dengan air shower.

Cruut... Cruut...

Rumi Pencet sabun cair menggosokkan ke seluruh tubuh, lalu mengguyur tubuhnya kembali hingga kesat dan wangi. Setelah terasa segar, Arumi keluar dari kamar mandi seperti hari-hari yang lalu sebelum menikah hanya berbalut handuk.

Betapa terkejutnya Arumi ketika Davin tiba-tiba sudah berada di kamarnya, bahkan sedang membuka kancing baju.

"Pak Davin ngapain di kamar saya?" Ketus Arumi, ingin mundur sudah terlanjur ketahuan, terpaksa menarik selimut untuk menutup seluruh tubuhnya.

"Sekarang kamar kamu itu kamar saya juga, apa kamu sudah pikun" Davin dengan santainya membuka baju pengantin hingga menyisakan kaos. Padahal jantung Arumi rasanya ingin copot.

"Iiihh... Pak Davin keluar dulu, saya mau ganti baju" Arumi hanya bisa terpaku ketika Davin justru merebahkan tubuhnya di kasur.

"Ganti saja" Davin memejamkan mata.

"Dasar Pak Davin" Arumi menggerutu sambil membuka lemari ingin mencari piama yang biasanya dia gunakan untuk tidur. Arumi tidak menyadari jika ujung selimut masih di tempat tidur.

Davin yang pura-pura tidur itu menarik ujung selimut hingga lepas dari tubuh Arumi.

"Aaagghhh... Pak Davin!"

...~Bersambung~...

1
Yunita aristya
lanjut
Widya Herida
lanjutkan Thor double Thor
Rina
Jangan berprasangka dulu Arumi , mungkin Davin mau buat kejutan buat kamu 🫢🫢🫢
Dewi kunti
berlian utk Rumi
Edi Sutrisno
selamat ulang tahun rumi
🌷💚SITI.R💚🌷
jd detektif dulu ya rumi..sispavtau berlian buat kamu rumi,,tp ga pa² ikutin aja siapa tau davin benar² berbuat curang di belakang kamu..
holipah
davin macam2 tak pites 😂😂
neng ade
hayoo ..Davin kamu harus jujur loh .. awas aja klo kamu berani macam2 di belakang Arumi .
Vajar Tri
iyahhhh kan ke gep .... apa alasan Muh papa 🤭🤭
Dewi kunti
nah loh yg introgasi ankmu dw
Lala Kusumah
nah loh ...
holipah
Thor lanjut dong
Widya Herida
lanjutkan kk
Rina
Nah lo Davin mau bilang apa kamu 🫢🫢🫢
holipah
masa lalu lgi
Anonymous
kalau davin macam macam pergi aja bawa saja anakmu Kenny biar Davin pusing urus anaknya sendiri.bukan tega sama anaknya tapi biar bapaknya kapok
Rini Maryani
lanjut papa adelia semangat thooor
🌷💚SITI.R💚🌷
knp davin berubah mulai bohonh..ada apa kira² dia seperti itu.
Mawar Desa
up lagi dong😃
Eka ELissa
siapa dia....smoga cumn rekan bisnisnya ya...Rumi.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!