Rara Danira, seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya raya, namun kurang perhatian dari keluarnya.
Suatu saat dia masuk ke dalam sebuah situs terlarang dan mencari seorang laki-laki dewasa untuk menjadi sugar baby.
Levis Morelli, seorang laki-laki berusia 37 tahun yang mencari sugar baby untuk melampiaskan segala hasratnya, namun tidak ingin menikah karena di tidak percaya dengan yang namanya pernikahan.
Akankah keduanya bisa menjalani kehidupan ini dengan baik? atau malah menjadi Boomerang bagi mereka sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Benci
Untuk pertama kalinya dalam hidup, Danira merasa bahwa ini adalah langkah terberat dalam hidupnya. Dia harus berlari mengejar putrinya, di mana dia tahu bahwa saat ini Rara sedang menghadapi seorang wanita yang menjadi sumber rasa sakit di keluarga mereka.
Danira takut jika terjadi sesuatu pada putrinya. Maka dari 3 berlari bahkan mengabaikan sendalnya yang terlepas begitu saja.
Sementara Anton yang melihat hal itu juga merasakan hal yang sama. Dia jika mengkhawatirkan keadaan putrinya saat ini. Bagaimana jika terjadi pertengkaran di antara Rara Dan juga Ratih.
Tidak, sumpah demi apapun dia tidak siap dengan semua ini. Dia tidak siap jika harus melihat putrinya disakiti oleh Ratih jika sampai Rara keterlaluan. Tapi, bagaimana jika Ratih yang dilukai oleh Rara.
Entahlah, untuk saat ini dia tidak bisa memikirkan semua itu. Yang jelas dia harus sampai lebih dulu ke tempat mereka.
Tepat saat mereka sampai di sana, Danira dan Anton melihat ketika putrinya mendorong Ratih.
"Rara!" panggil Danira saat benar-benar pemilihan bahwa putrinya memang berada di rumah sakit ini bersama dengan seorang wanita yang sangat Dia benci.
Tidak lain dan tidak bukan, wanita itu adalah Ratih. Mantan kekasih suaminya yang dia benci hingga saat ini.
Danira langsung menghampiri Putri dan hendak memeluk Rara, tapi dengan sikap dia langsung datang menghampiri papinya.
Entah mengapa rasanya sakit sekali ketika melihat papinya berada di rumah sakit ini. Rara benar-benar sangat kecewa dengan papinya.
"Waw, kamu pasti merasa senang bukan karena papi aku datang untuk membela kamu lagi?" ucap Rara yang sengaja mengatakan hal seperti itu.
Dia mengatakannya pada Ratih, semua wanita itu pasti bangga karena papinya juga ikut kemari dan itu artinya papinya akan memukulnya lagi.
Ratih sendiri hanya bisa menggelengkan kepalanya saja. Dia berusaha untuk menjelaskan bahwa tidak ada apapun yang terjadi di sini antara dirinya dan juga Anton.
"Rara, sudah sayang sudah. Papi mohon hentikan semua ini. Papi minta maaf kalau papi banyak salah sama kamu. Tapi tolong jangan seperti ini lagi. Jangan seperti ini, Rara." pintanya pada Rara.
Dia tidak ingin membuat keributan di rumah sakit ini. Apalagi Anton sendiri tahu, jika perasaan Putri sedang tidak baik-baik saja saat ini.
"Apanya yang sudah pi? katakan sama Rara apa yang udah. Kalau tapi bisa mengakhiri hubungan papi dengan wanita ini," tunjuknya pada Ratih.
Rara sengaja mau menuju ke arah wanita itu, agar dia tahu bahwa dia benar-benar sangat membencinya.
"Maka Rara kan udah ini semua. Papi itu sadar nggak sih, kalau aku ini anak papi. Aku juga pengen diperhatiin sama papi. Tapi, apa? papi selalu beralasan sibuk, dengan segala kegiatan papi. Tapi, ternyata papi bisa meluangkan waktu papi untuk bersama dengan perempuan itu. Bukankah ini namanya nggak adil? Papi tau gak, kalau Rara benci sama papi?" tanya Rara dengan mata berkaca-kaca.
Air matanya masih menggenang setelah dia menangis karena terlalu membenci wanita yang ada di depannya saat ini. Kini, dia harus kembali berhadapan dengan papinya.
Rasanya bener-bener sangat sakit sekali. Di mana dia bisa melihat betapa besar perhatian papinya terhadap wanita itu.
"Rara, papi minta maaf oke. Tapi ini semua bukan salah Tante Ratih, ini semua salah papi nak. Ini semua salah papi, sayang. Papi yang tidak bisa menjadi papi yang baik untuk kamu, nak. Papi-"
"Stop! aku mohon tolong stop!" suara Danira terdengar bergetar ketika mengatakan hal itu.
"Kau!" tunjuk Danira pada wanita yang ada di hadapan dan saat ini.
"Danira, aku mohon hentikan ini. Jangan melakukan sesuatu yang tidak-tidak, Danira!" potong Anton karena dia takut jika sampai danira akan menyakiti Ratih.
"Apa? kenapa kalian berdua benar-benar egois ha? kalian bukan hanya saja menyakitiku, tapi kalian juga menyakiti putriku. Tidak sadarkah kalian dengan apa yang kalian lakukan ini? aku muat dengan semua ini. Aku benar-benar sudah muak. Aku hubungan dengan segala tingkah laku kalian berdua. Sekarang, di depan kamu, sayang." kata Danira pada putrinya.
"Mami." suara Rara bergetar ketika memanggil maminya.
"Di depan kamu, mami akan bilang kalau mami akan cerai sama papi. Mami bener-bener nggak kuat lagi dengan semua ini. Mami capek, sayang. Mami capek." rasanya terlalu sakit jika dia harus menceritakan semuanya pada putrinya.
Tapi, Danira juga sudah memutuskan bahwa dia akan mengakhiri hubungannya dengan Anton, karena dia merasa bahwa hubungan mereka tidak sehat.
"Mami dan papi akan bercerai. Mami bener bener udah nggak sanggup lagi dengan semua ini. Mami capek sayang, ini benar-benar capek, banget sayang. Capek, banget."
Tes...
Jatuh sudah air mata yang coba dia tahan sejak tadi. Ternyata Rara tidak sekuat itu ketika mendengar apa yang maminya katakan.
Walau dia tidak merasakan keluarga yang utuh, tapi dia tetap merindukan keluarganya. Dia tidak ingin keluarganya semakin berantakan. Lalu bagaimana bisa tiba-tiba maminya mengatakan bahwa mereka akan bercerai.
"Mami, is not joke!" Rara masih belum percaya dengan semua ini.
Dia benar-benar tidak percaya jika maminya akan meminta cerai dari papinya.
"Danira, tolong jangan mengatakan yang tidak-tidak, di depan Rara. Aku--"
"Sttt... aku tidak akan menuntut apapun dari kamu. Aku bener-bener tidak akan meminta sampai sepeserpun harta yang kamu miliki tapi tolong, biarkan Rara ikut bersamaku. Aku ingin menembus semua dosa-dosaku. Aku-"
"I hate you!" ucap Rara tiba-tiba sambil menunjuk ke arah papinya.
"Rara." baik Danira maupun Anton sendiri, mereka sama-sama terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan putrinya.
"I hate you papi, and i hate you Ratih! i hate you!!!" teriak Rara tepat di depan wajah wanita itu bahkan dia juga sambil mendorong tubuh Ratih hingga membuat wanita itu terhuyung ke belakang.
Danira yang melihat bagaimana sikapnya Anton, yang langsung menolong wanita itu membuat hatinya semakin merasa tersakiti.
Dia semalam membulatkan tekadnya bahwa dia ingin berpisah dengan laki-laki yang sudah menikah hampir 19 tahun dengannya.
"Ratih, kamu baik-baik saja?" tanya Anton yang berusaha memastikan keadaan wanita itu.
Apa yang Anton lakukan pada wanita itu membuat harga diri Danira semakin terinjak-injak.
"Anton, aku baik-baik saja. Tolong kejar istri dan anak kamu. Mereka adalah keluarga mereka jauh lebih membutuhkanmu daripada aku. Tolong kejar mereka dan katakan pada Rara bahwa aku tidak pernah berniat untuk merebut papinya." kata Ratih pada Anton.
"Tapi-"
"Pergi Anton, kejar istri dan anak kamu. Aku baik-baik saja. Oke."
***
bonus nya sering " up
dobel juga boleh 🥰
🙏🙏😭😭😭
kasian rara 😭😭😭
apa yg akan terjadi??
👍❤🌹🙏