NovelToon NovelToon
Ku Sembunyikan Identitasku Demi Menemukan Cinta Sejati

Ku Sembunyikan Identitasku Demi Menemukan Cinta Sejati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Aku anak ke 4 dari 4 bersaudara, atau bisa di sebut anak bungsu. Aku memiliki keluarga yang hampir mendekati sempurna karena aku terlahir dari keluarga konglomerat ternama di kota Jakarta, 3 saudaraku adalah CEO di perusahaan ternama. Setelah lulus kuliah di luar negeri aku kembali ke Jakarta, kembali ke keluargaku aku yang sudah biasa hidup sederhana karena jauh dari keluarga akhirnya mendapatkan pekerjaan yang tergolong biasa di bandingkan saudaraku dan aku menutup rapat-rapat identitasku.
Keluargaku selalu mendukung apapun yang aku lakukan dan apa yang aku mau, baru kali ini papa, mama, dan ketiga saudaraku menentang aku menikah dengan orang biasa yang membuat hidupku berubah drastis karena selalu bersitegang dengan mertua dan adik iparku sampai perselingkuhanpun terjadi dalam pernikahanku.
Apa yang akan terjadi dalam kehidupannya ?. yuk simak selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 Pulang

POV Sivanya

Hatiku sangat bahagia, dulu aku berpikir saat akan melangkah kaki keluar dari rumah keluargaku dan tak akan pernah memaafkanku. Namun aku salah mereka memintaku lebih dari apa pun, mereka menjagaku lebih baik lagi bahkan mereka melakukan hal-hal yang tidak pernah ku sangka. Naiknya jabatan calon mantan suamiku, dokter yang menanganiku adalah orang-orang terbia pilihan mereka. Bahkan bari kejauhan mereka menempatkan orang-orang terbaik pilihan mereka.

Bahkan dari kejauhan mereka menempatkan orang-orang terbaik suruhan mereka untuk tetap menjagaku, bu Jum dan pak Totong orang yang tidak pernah ku sangka-sangka ternyata adalah orang kepercayaan ibuku untuk memantau dan melindungiku dari dekat. Tak heran mereka sangat baik dan perhatian denganku.

Aku pikir setelah mas Juna menjatuhkan talak duniaku berakhir, aku berpikir angat keras bagaimana caraku menghidupi anakku nanti, bagaimana aku akan bekerja dan siapa yang akan mengurus anakku nantinya. Terima kasih tuhan, kau menunjukkan semuanya sebelum aku melangkah lebih jauh. Aku tahu setiap anak membawa berkah masing-masing tanpa memandang dia anak laki-laki atau anak perempuan.

Anak adalah titipan paling berharga, mereka tidak pernah memilih untuk lahir dari rahim siapa dan mereka tidak bisa memilih lahir dengan jenis kelain apa. Apa pun itu aku sangat berhutang pada anak pertamaku.

“Mama mencintaimu, nak” lirihku dalam hai sambil mengelus perutku yang membuncit

Saat aku akan memasuki mobil dan pergi bersama ayah, ibu dan kakak-kakakku mas Juna menjadi seperti orang gila terus berteriak dan meminta maaf padaku. Bahkan baru pertama kali aku melihatnya mennagis entah itu air mata sungguhan atau air mata buaya. Ibu mertuaku juga tak mau kalah hebiohnya berteriak-teriak memanggil namaku, mangatakan aku menantu kesayangannya bukan lagi menantu ilar atau perempuan ular.

“Dasar ibu mertua bermuka dua” desahku

“Papa mama, biarkan aku bicara sebentar dengan mereka” Pintaku

“Baiklah nak, kami menunggumu di mobil” Jawab Mama

“Temani adik kalian” Tambah Papa

Aku turun dan mulai berbicara dengan ibu dan mas Juna, rasanya aku sudak muak melihat mereka tapi aku harus meluruskan semua agar mereka tidak mempersulit proses penceraian nantinya.

“Apa lagi mas ?, jangan seperti orang yang tidak berpendidikan yang berteriak-teriak seperti orang gila” Sarkasku

Mereka tidak bisa mendekatiku, bukan karena kakak-kakakku tapi karena pengawal yang di bawa papa membuat Batasan diantara kami.

“Mas minta maaf sayang, mas akan menarik semua ucapan mas malam itu termasuk talak mas kepadamu” Ucap mas Juna

“Kenapa tiba-tiba berubah pikiran mas ?, apa kamu sudah mengetahui siapa aku sebenarnya ?”Tanyaku ketusku

“Ti-tidak sayang, bukan begitu aku sungguh tulus mencintaimu dan aku benar-benar khilaf malam itu” Jawab Juna

“Termasuk tamparanmu padaku malam itu ?” Tanyaku

Seketika raut wajah Juna menjadi pucat dia tidak pernah berpikir bahwa aku akan membalas semua ucapannya.

“Sudahlah Sivanya jangan membesar-besarkan masalah, Juna sudah meminta maaf jangan sombong karena kamu anak orang kaya, statusmu masih istri sah Juna”Ucap ibu mertuaku yang takt ahu malu itu

Aku tertawa mendengar ocehan mertuaku ini sungguh takt ahu malu sekali dia berkata begitu.

“Mbak Sivanya gak usah ngadi-ngadilah, mas Juna sudah minta maaf jadi gak usah ikut pulang dong. Kalo mba kekeh mau pulang ke rumah orang tua mbak kita harus ikut di bawa. Kita kan masih keluarga mbak, karena mbak belum cerai dengan bang Juna” Kata Mayang iparku

Ketiga kakakku sudah cukup menahan emosi mendengar ocehan mereka bertiga,sungguh tak tahu malu, bisa-bisanya mereka mengatakan hal di luar nalar. Sungguh keluarga parasite.

“Kalian ini manusia atau iblis ?, sudah tak punya rasa malu lagi yah ?” Tanya kak Tomi

“Apa maksudmu, jangan asal bicara adik kalian masih berstatus menantu di rumah kami jadi tidak bisa seenak kalian membawanya pergi” Ketus Ibu mertua

Kulihat papa dan mama akhirnya turun dari mobil terlihat jelas ayah dan ibu sudah Lelah menahan emosi dengan keluarga calon mantan suamiku.

“Apa sebenarnya rencana kalian ?, suka atau tidak suka kami akan membawa putri kami” Ucap Mama

“Dan kamu pecundang kecil, jangan melawan Lucky Atmaja atau ku buat kalian menyesal, mendengarmu menampar pipi putriku saja darahku sangat mendidih. Aku bahkan tidak pernah membuat satu helai rambutnya jatuh” Tambah ayah

Mas Juna pucat pasi, ia kebingungan bagaimana harus menjawab papa, ia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

“Dia masih istriku dan aku berhak atas dia, kalau kalian masih macam-macam dan ingin membawanya aku akan menuntut kalian” Ucap Mas Juna

“Dan anda pak Zulfikar Putra Atmaja yang terhormat bagaimana bisa anda memecat saya sebelah pihak hanya karena kesalahan adik anda. Sungguh sangat profesional” Tambah Mas Juna

Terlihat jelas kemarahan dari wajah papa dan kakak sulungku ini, rasanya mereka ingin menerkam mas Juna hidup-hidup.

“Silahkan saja kamu laporkan ke polisi, dan aku pun akan menuntut atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga baik verbal maupun fisik. Karena kamu telah menampar anakku dan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hatinya karena anak yang di kandung adalah anak perempuan” Jawab Papa penuh penekanan

“Dan kamu harusnya bersyukur aku hanya memecatmu buka memenjarakanmu laki-laki bodoh, bagaiman mungkin aku tidak tahu bahwa manager perusahaanku sering melakukan sabotase keuangan di kantor. Tidak banyak tapi bisa membuatmu membusuk di penjara” Tambah Kak Arbhi

“A-apa maksud anada ?, aku tidak oernah melakukan itu semua” Ujar gugup mas Juna

“Aku berbaik hati menutup mata dengan kelakuanmu di kantor karena mengingat adikku, aku tidak mau dia menangis karena laki-laki yang katanya mencintainya malah mendekam di penjara. Tapi jika kamu masih bersikeras berurusan denganku kita lihat bagaimana nanti. Siapa yang akan mendekam di penjara, aku atau kamu ?” Tanya Kak Arbhi

“Aaaarrrrgggghhhh sialan kenapa jadi begini sih” Ucap mas Juna

“Sudahlah mas Juna terima kasih karena sudah menalakku dan membuat aku keluar dari keluarga toxix ini, terima kasih karena tidak mau menerima anak perempuanku. Akhirnya aku bebas darimu, dari mulut berbisa ibu dan adikmu, aku sungguh sangat bahagia” Ucapku sambil tersenyum

“Dasar menantu tidak tahu di untung sudah bagus Juna menikahimu, menafkahimu tapi ini balasanmu ?, perempuan sialan kamu Sivanya. Kamu dan bayimu sungguh membawa sial untuk keluargaku” Ucap Ibu mertuaku

“CUKUP !!! KAU BOLEH MENGHINAKU MENINDASKU TAPI JANGAN PERNAH MULUTMU MENGHINA ANAKKU TAPI KALIANLAH YANG PEMBAWA SIAL UNTUK DIRI DAN KEHIDUPAN KALIAN ITU” Ucapku

“Kau wanita tua yang tak punya hati, kau adik ipar yang takt ahu menghargai orang lain dan kamu mas Juna kamu lelaki bodoh kamu payah, kamu brengsek, bisa-bisanya kamu membuat perjanjian dengan ibumu dari merencanakan semua ini demi mengusirku sialan kalian semua, aku tidak akan pernah memaafkanmu ingat itu” Ucapku penuh tatapan membunuh

Saat itu juga airmataku lolos begitu saja hatiku sangat sakit dengan ucapan mereka sungguh bukan manusia, binatang saja masih memiliki hati tapi mereka sungguh keterlaluan. Aku pergi beranjak dari situ dan masuk ke mobil tak mau aku hiraukan lagi mereka, biarkan mereka hidup dengan penyesalan mereka itu pun kalau mereka menyesal.

“Sungguh sial mereka” Lirihku

\*\*\*\*\*

Aku pergi …

Hatiku sakit sekali, kedua kakakku berusaha menenangkanku karena kak Tomi sedang fokus menyetir. Papa dan mama menatapku sendu. Aku tidak akan pernah lupa bagaimana mereka memperlakukanku, lihat dan tunggu sajapembalasanku tak akan ku biarkan kalian bahagia walau hanya sedetik. Itu janjiku dalam hatiku, aku bangkit dengan anakku dan akanku tunjukkan siapa aku agar mereka tidak pernah lagi main-main dengan Sivanya Putri Atmaja.

Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam, beberapa kali papa mengajakku berbicara namun rasanya mulut ini terkunci, otak, hati, dan tubuh ini serasa Lelah dengan semua ini. Aku menutup mataku sejenak untuk menenangkan pikiran, bisa aku rasakan dengan jelas mama sedang mengusap rambutku. Tanpa sadar aku terlelap dalam tidurku sepanjang perjalanan ke rumah.

5 jam perjalanan membuatku kurang nyaman karena tidur di mobil, karena jarak rumah dengan tempat tinggal mas Juna agak jauh karena kampung mas Juna teletak di pinggir kota itulah sebabnya butuh waktu 5 jam untuk sampai rumahku yang terletak di pusat kota apalagi saat kami pulang jalanan cukup macet.

“Sayang, kita udah sampai” Lirih mama sembari membangunkanku

Aku beranjak turun dari mobil, ah aku rindu sekali rumahku, aku rindu kamarku suasana kedamaian dan kebahagiaan begitu terasa saat sampai disini. Ku tatap setiap inci rumah ini dengan seksama tak kuasa air mataku ku bending aku teringat kembali bagaimana perdebatan dengan papa karena ingin menikah dengan laki-laki brengsek itu. Bagaimana aku keluar tanpa fasilitas dari papa, dan bagaimana raut wajah mereka semua saat itu masih teringat di kepalaku raut wajah marah an kecewa atas keputusanku.

Namun hari ini aku di sini ….

Di rumah ku yang pernah aku tinggalkan …

Aku pulang ….

Aku sudah kembali …

“Tak usah di pikirkan lagi nak, kami semua sangat menyayangimu” Ucap papa sambil merangkulku

Papa seperti paham persaanku saat ini, papa selalu seperti itu satu langkah lebih maju dari mama.

“Ayo masuk dek, kasihan calon keponakanku kalau kau menangis terus dan berdiri lama-lama di situ bisa keluar tiba-tiba mereka dari perut buncutmu itu” Ucap kak Arbhi memecahkan suasana haru di antara aku dan papa

“Enak aja kamu pikir cucu papa apa bisa meledak-meledak seperti balon ?” Cecar papa tak mau kalah

Kami semua tertawa bersama dan beriringna masuk ke dalam rumah, kak Zul yang ku tahu sangat sok cool dan sangat cuek terlihat sangat bahagia dengan kembalinya aku. Terima kasih tuhan terlah memberikanku keluarga yang bahagia, mereka adalah alasanku, sekarang aku harus bangkit aku harus bahagia dan membuat mereka bangga padaku.

Sedangkan di sisi lain

Mas Juna dan ibu sedang bertengkar hebat…

“Kamu sangat bodoh Juna. Bagaimana bisa kamu tidak tahu asal-usul Sivanya yang sebenarnya, bagaimana bisa tambang emas di depan mata malah kamu sia-siakan” Ketus ibu

“Tau nih mas Juna, kakak iparnya pemilik persahaan saja dia gak tahu. Gimana sih ?” Tambah Mayang

“Diam kamu Mayang, ini semua juga gara-gara kamu dan ibu” Jawab mas Juna

“Loh kok jadi aku yang kalian salah ?, jelas-jelas mas Juna yang bodoh masa istri sendiri nggak tahu asal-usulnya” Ujar Mayang

“Bagaimana aku bisa tahu bahkan pers dan media saja tidak pernah bisa mengungkap siapa anak bungsu dari Atmaja grup” Jawab mas Juna

“Aku pernah berusaha mati-matian mencari data keluarga dan latar belakang Sivanya namun entah mengapa selalu saja tidak berhasil seperti ada yang membantunya menyembunyikan semua ini” tambah mas Juna

“Memang kamu saj yang bodoh, sekarang pikirkan bagaimana nasib kita kamu sudah di pecat mau makan apa kita ?” Tanya ibu

“Dan bagaimana dengan uang semesteranku mas, kamu tahu selama ini mas yang selalu membayarnya” Tambah Mayang

“Arrrggghhhh sial sekali, bagaimana bisa aku sebodoh itu ?. Besok aku akan tetap ke kantor untuk meminta uang pesangonku, enak saja sudah menikmati keringatkutapi tidak mau membayarku” Jawab mas Juna

“Jangan lupa gajimu bulan ini walau hanya setengah kamu harus mengambilnya” tambah ibu

*****

Malam berganti pagi …

“Aku harus bersiap ke kantor” desah mas Juna

“Juna cari tahu dimana Sivanya tinggal” Ucap ibu

“Untuk apa, ibu dia tidak akan mau kembali lagi” Jawab mas Juna

“Tidak, ibu punya rencana. Cepat pergi dan kembali membawa uang atau kita akan mati kelaparan hari ini” Ucap ibu

Sesampainya di kantor Juna ingin melangkah masuk namun di tahan oleh satpam, Juna tidak mau kalah Juna memaksa untuk masuk. Tak lama terlihat pak Zul masuk dengan mobil mewahnya.

“Cih, pak Zul urusan kita belum selesai” Teriak mas Juna

“Mau apa lagi laki-laki benalu” Jawab kak Zulfikar

“Aku ingin pesangon dan uang gajiku bulan ini, sesuai kontrak kerjaku jika aku di berehntikan secara sepihak maka perusahaan akan mengganti rugi padaku dengan membayar pesangon dari 2 kali lipat gajiku” Ucap mas Juna sombong

Zulfikar terlihat malas meladeni Juna, tapi dia tak punya cara lain hanya dengan begini dia bisa mendapatkan uang karena tabungannya sedang sekarat. Karena teriakan Juna akhirnya para karyawan keluar dari dalam, Juna pun memanfaatkan keramaian itu untuk semakin menyudutkan Zulfikar

“Cepat bayar pak !!!” Tegas mas Juna

“Aku sangat malu dengan kelakuanmu pak, tapi biarlah aku sungguh hilang selera untuk berhadapan denganmu” Jawab kak Zulfikar

Zulfikar kemudia menyuruh managernya untuk membayar gajiku 2 kali lipat di tambah pesangonku, tak lama Juna lihat notifikasi M-Bankingnya uangnya sudah masuk. Dia tersenyum dengan puas.

“Sekarang urusan kita sudah selesai, pergi dan jangan pernah kamu menginjakkan kaki di perusahaan Atmaja grup dan 1 lagi kamu tunggulah surat dari pengadilan karena pengacara kami sudah mengurusnya jangan pernah bermimpi untuk menjadi bagian keluarga Atmaja grup kumu hanya sampah bagi kami” Sindir kak Zulfikar

Mas Juna berlalu pergi dan pulang tak lupa ku cari tahu dimana rumah utama Atmaja grup tentu bukan hal yang sulit karena tempat tinggal mereka terekspos sempurna oleh media. Sesampai di rumah Juna langsung memberitahukan alamat rumah Sivanya.

“Ayo kita ke sana” Ucap ibu mertuaku

“Untuk apa bu ?” Tanya mas Juna

“Sudah diam dan ikut ibu saja, Mayang kamu tunggu saja di rumah jaga warung ibu” Perintah Rina

“Baik bu” Jawab Mayang lesu

Merekapun menuju ke tempat yang tertera pada alamat sesuai maps, tempat tinggal Sivanya merupakan perumahan elit luar biasa. Bagaimana kalo dia sampai tinggal disana dia cukup ongkang-ongkang dan bersenang-senang pikirnya. Cukup jauh menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai dengan menggunakan mobilnya Juna.

“Permisi cari siapa ?” Tanya satpam

“Panggil Sivanya bilang ibu mertuanya dan suaminya datang” Jawab Rina sombong

Segera satpam masuk dan memberitahu ke dalam, terlihat dar teras Sivanya keluar bersama kedua orang tuanya dengan raut wajah masam.

“Aku datang sayang” Ucap Juna perlahan

1
Siti Zaid
Lanjut lagi thor..semangat💪💪💪
indah Mayaddah f: Terima kasih 🙏 😊/Smile/
total 1 replies
Wanita Aries
Ya kerjalah juna masa main congklak
Wanita Aries
Bagus thor alurnya
indah Mayaddah f: Terima Kasih 🙏😊
total 1 replies
Wanita Aries
Cerita menarik
indah Mayaddah f: Terima Kasih 🙏
total 1 replies
sSabila
ceritanya bagus kak, jangan lupa mampir di novel terbaru aku 'Bertahan luka'
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!