NovelToon NovelToon
SIN AND HOLINESS

SIN AND HOLINESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Zombie / Iblis / Kebangkitan pecundang / Dunia Lain / Penyelamat / Light Novel
Popularitas:849
Nilai: 5
Nama Author: Rifki Arifandi

Bercerita tentang kehidupan manusia yang terusik dengan keberadaan iblis, sehingga terbentuk suatu kelompok pembasmi iblis.

Diawal cerita pemimpin kelompok pembasmi iblis berhasil membunuh raja iblis yang sangat kuat tetapi harus mengorbankan nyawanya.
Perseteruan antara iblis dan manusia tidak sampai disitu, terus berlanjut pada keturunan berikutnya. Keturunan inilah yang menjadi akhir dari perseteruan antara iblis dan manusia.

Tokoh utama : 2 anak kembar anak dari pimpinan kelompok pembasmi iblis awal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifki Arifandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#10

...TERBITNYA MATAHARI...

Kembali kepada Key dan Sky yang sedang asik bermain di taman milik Emil. Sebenarnya Emil merasa keberatan atas keinginan Fly menitipkan kedua anak nakal ini, tapi mau bagaimana lagi, Fly adalah orang yang ia hormati. Key semakin aktif, berlari seperti tidak ada lelahnya. Sky selalu mengikuti kemanapun Key pergi.

“Sebenarnya anak-anak ini lucu-lucu sekali, tapi entah kenapa aku merasa sedikit takut saat melihat Key,” ucap Emil.

Hari pertama Fly pergi mencari pembasmi iblis, ia pergi ke suatu wilayah. Di tempat itu ada rumor yang berkembang di kalangan masyarakat bahwa ada pembasmi iblis yang sangat kuat.

Jarak untuk bisa sampai ke tempat itu sangatlah jauh, perlu waktu berbulan-bulan Fly berjalan agar bisa sampai ke tempat tersebut. Saat di perjalanan, Fly selalu melatih tubuhnya, berharap kekuatannya kembali.

Seandainya kekuatan Fly kembali, tidak perlu memakan waktu yang lama untuk sampai, karena jika kekuatannya kembali, Fly bisa terbang secepat kilat.

Perjalanan yang panjang, Fly banyak melewati dan berkunjung di perkampungan. Kampung pertama yang ia kunjungi adalah, kampung awan.

Jumlah penduduk di kampung awan lumayan banyak, perekonomiannya maju. Setiap mampir di perkampungan Fly membeli banyak makanan, untuk stok saat di perjalanan.

“Pak, maaf saya mau tanya rumah kepala kampung dimana ya?” tanya Fly kepada salah satu warga.

“Ada di sana, Mas.” Orang itu menunjuk ke arah rumah yang ada di ujung perkampungan.

“Terimakasih, Pak.”

Fly berjalan menuju rumah yang dimaksud. Baru beberapa langkah orang yang ditanya Fly memanggil. “Mas, mau ada perlu apa dengan kepala kampung?”

“Saya mau izin tinggal sementara di kampung ini,” jawab Fly.

“Kalau mau kesana, nanti malam saja, Mas. Kepala kampung dan sebagian warga sedang ritual di atas gunung, nanti malam pasti sudah kembali pulang,” ucap orang itu.

Fly kembali mendekat, “Kalau boleh tau, ritual apa ya, Pak?” tanya Fly.

“Memberikan sesembahan untuk batu pemberi rezeki, kami mempercayai kalau batu itu bisa mengabulkan segala keinginan kami. Sudah banyak buktinya, warga yang meminta disitu keinginannya terkabul. Meski Mas pendatang boleh juga kok, berdoa di batu itu.” Orang itu tersenyum.

“Saya tidak lama tinggal di sini, mungkin lain kali saja. Oiya, adakah salah satu warga yang menjadi pembasmi iblis?”

Tidak menjawab, orang itu pergi dengan tatapan sinis kepada Fly. Fly sudah menduga, warga yang tinggal di kampung ini telah terjerumus hasutan iblis.

Memang pada dasarnya iblis memiliki kekuatan, sehingga bisa membantu manusia. Fly percaya batu yang dimaksud oleh salah satu warga tadi adalah rumah iblis. Setelah membeli banyak stok makanan dan minuman, Fly beristirahat di salah satu warung kopi.

Semua pengunjung warung kopi saling bercerita tentang kehebatan batu tersebut. Mereka benar-benar sudah dibutakan oleh iblis, sampai-sampai lupa akan Tuhannya.

Sebenarnya Fly angat ingin mendatangi batu itu, dan bertarung dengan iblis yang tinggal di sana, tapi ia sadar sekarang dirinya hanya manusia biasa, tak punya kekuatan sedikitpun. Sama saja bunuh diri jika pergi kesana sekarang, kecuali Fly sudah menemukan satu aja pembasmi iblis.

“Bapak-bapak sekalian, apakah tau yang ada di batu itu adalah iblis?” tanya Fly kepada para pengunjung warung kopi.

“Mas, jang ngawur ya kalau ngomong. Batu itu banyak membantu kami, saya sarankan jika ingin tetap aman di kampung kami, jaga mulutnya. Jangan hina apa yang kami anggap suci!” ucap salah satu pengunjung.

Salah satu pengunjung lainnya berseru, “Usir saja dia ini dari kampung kita!”

“Maaf Pak, kebetulan saya juga akan pergi dari kampung ini. Tapi, jangan menyesal jika dampak dari menyembah batu itu sangat merugikan untuk kampung ini.” Flu berdiri kemudian pergi meninggalkan warung kopi tersebut.

Saat baru akan keluar dari kampung tersebut, Fly melihat ada orang yang berjualan kuda di pasar. Fly mendekati penjual kuda. Setelah tawar menawar harga cukup lama, akhirnya Fly membeli kuda tersebut.

Lucunya setelah Fly membayar pedang itu, berkata, “Akhirnya laku juga, terimakasih Dom.”

“Dom itu siapa ya, Pak?” tanya Fly.

“Dom adalah dewa yang tinggal di batu suci.”

Fly hanya menggelengkan kepala, kemudian penjual kuda itu pergi sambil berkata, “Hidup dewa agung Dom!”

“Lihat saja, suatu saat akan ku paksa iblis itu muncul dari batu tersebut dan membuktikan kepada warga di sini bahwa yang mereka sembah itu adalah iblis,” ucap Fly.

Menaikkan semua barang-barang yang ia bawa ke atas kuda kemudian naik pergi meninggalkan kampung tersesat tersebut. Saat di perjalanan, membuang bosannya Fly berbicara dengan kuda yang ia tunggangi.

“Hai kuda, apakah kamu juga menyembah batu itu?”

Anehnya kuda tersebut seperti mengerti perkataan Fly, berhenti kemudian menggelengkan kepala. Fly tertawa terpingkal-pingkal.

“Kuda pintar haha….” Fly mengelus kepala kudanya.

Perjalanan Fly masih sangat panjang, Kuda yang Fly tunggangi sangatlah lemah, sebentar-sebentar berhenti karena kelelahan. Kesal kuda itu ditinggal oleh Fly di perjalanan.

“Pergilah kuda, aku tidak akan memaksamu berjalan lagi,” ucap Fly.

Fly melanjutkan perjalannya, dengan fisik yang kuat Fly mampu berjalan tanpa kelelahan padahal ia menggendong barang barang dan persediaan makan.

Selama ini Fly belum menemui hambatan, belum ada gangguan iblis yang ia rasakan. Jalan terus, tak terasa Fly sudah 3 hari berjalan, melewati sungai dan hutan.

Akhirnya Fly menemukan perkampungan berikutnya. Masuk kedalam perkampungan, melihat penduduknya sangat ramah. Seperti biasa, Fly menghampiri salah satu warga dan bertanya.

“Maaf. Pak. Saya mau bertanya, lokasi pasar ada dimana ya?”

“Di sini tidak ada pasar, Pak. Bapak dari mana?” tanya penduduk itu.

“Saya dari perkampungan yang jauh, ingin membeli persediaan makanan untuk melanjutkan perjalanan,” jawab Fly.

“Bagaimana jika Anda beristirahat di rumah saya, nanti saya antarkan mencari persediaan makanan. Di sini orang-orang jarang membeli makanan mas, karena penduduk disini makan dari hasil buminya sendiri.” Penduduk itu menarik tangan Fly, mengajak Fly pergi ke rumahnya.

Mau tidak mau Fly harus ikut, sesampainya di rumah penduduk itu, Fly disambut dengan hangat oleh orang-orang yang ada di rumah penduduk itu.

“Oiya, nama saya Jon. Kalau boleh tau nama Anda siapa?” tanya orang yang mengajak Fly pergi ke rumahnya.

“Saya Fly.” Fly tersenyum.

Ada 6 orang yang tinggal di rumah itu. Semuanya sangat ramah dengan Fly, baru duduk Fly sudah disuguhkan banyak makanan. Berhubung matahari sebentar lagi akan tenggelam, Fly menerima tawaran untuk tinggal sementara di rumah Jon. Jon dan keluarganya terlihat bahagia.

“Sangat jarang ada orang yang berkunjung di desa ini, mungkin karena desa ini terlalu terpencil. Kami sangat bahagia saat ada orang baru datang kemari,” ucap Jon sambil tersenyum.

1
Iqbal Bait
. semangat bro
R. A
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!