di kota pemalang, tepatnya jalan sudirman terdapat sebuah toko boneka yang terlihat sangat biasa. pemiliknya seorang pemuda bernama sugi, semua orang menaruh hormat kepadanya, karena kesaktianya tiada tanding, segala macam ilmu hitam tidak berpengaruh padanya, ucapanya seperti mantra itu sendiri, segala jenis pusaka tidak berani menunjukan kadigdayaanya di depan sugi. para orang orang sakti yang menunjukan kesaktianya hanya di anggap orang gila di matanya. namun sugi sendiri tidak menyadari bahwa dia adalah orang sakti.
"kenapa kalian berlutut padaku...?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berita yang menggemparkan dunia bawah
Sementara itu berita tentang kehancuran kelompok mafia tuan heri langsung menyebar bagaikan api yang membakar jerami. Bukan karena kehancuran kelompok mafia tuan heri yang menggemparkan, tetapi karena temuan ukiran huruf k di leher tuan heri dan mbah sigit.
Saat ini adegan menunjukan seorang wanita cantik dan anggun dengan gaun ungu dan seorang kakek tua berjas mewah. Wanita cantik tersebut bernama adinda, nona muda keluarga cokrodinoto, dan di samping adinda adalah kakeknya bernama kakek wiran Mantan pemimpin keluarga cokrodinoto.
Mereka berdua memandangi berita menggemparkan di televisi.
Breaking news pembunuhan besar terjadi di markas mafia yang ada di jalan simongan semarang. Kemudian gambar di televisi menampilakan mayat mayat para mafia anak buah tuan heri dan tuan heri itu sendiri.
Tuttt...!!!
Tuttt...!!!
Tuttt....!!!
Bunyi panggilan telephone milik kakek wiran. Kakek wiran kemudian mengakat telephone tersebut.
"Ada apa..?" Tanya kakek wiran.
"Apa tuan tua sudah melihat berita kehancuran kelompok mafia heri..?" Tanya orang dari sebrang telephone orang tersebut adalah orang kepercayaan kakek wiran, orang tersebut bernama isna.
"Sudah.., Memangnya kenapa..? Apa kamu hanya mau mengabarkan berita tidak penting itu..? Kelompok mafia heri hanya kelompok kecil berita kehancuranya sama sekali tidak penting.." ucap kakek wiran. Wajar saja kakek wiran berucap demikian, karena keluarga cokrodinoto adalah salah satu keluarga konglomerat di semarang.
"Bukan karena berita kehancuran kelompok mafia heri, tetapi tanda k di leher heri Dan dukun yang tewas di sampingnya..."
Kakek wiran membulatkan matanya secara sempurna.
"Tanda k di leher..? Maksudmu tanda yang sering di tinggalkan Oleh kaeros sih pembunuh berdarah dingin itu..?"
"Benar tuan tua.. tanda tersebut sangat mirip, dengan tanda tanda yang di tinggalkan kaeros sih pembunuh berdarah dingin itu..."
"Apa itu cuman cara yang di tiru oleh pembunuh lain, Mustahil kaeros masih hidup zaman sekarang! kalaupun masih hidup seharusnya dia sudah sangat tua renta..."
"Benar seharusnya kaeros sudah lama mati, atau sudah sangat tua, tetapi! bisa saja orang yang membunuh heri adalah keturunan kaeros itu sendiri, mengingat tanda k di leher heri dan dukunya itu sangat mirip dengan tanda yang sering di tinggalkan kaeros.."
"Kalau begitu kita harus menyelidiki tentang keturunan kaeros itu, lalu kita harus membayarnya untuk melawan Bajingan dawih..!"
"Baik tuan tua saya akan menyelidiki tentang keturunan kaeros itu..!"
"Oh yah kamu kesini terlebih dahulu bawa adinda bersamamu, jika adinda di sini bisa saja bajingan dawih itu membawa adinda..!"
"Apa tidak berbahaya, jika dawih mengetahui saya membawa adinda.."
"Tidak..., saya Akan bilang adinda sedang berlibur.."
"Baiklah tuan..!"
Panggilan terputus. Kakek wiran langsung menatap adinda.
"Adinda kamu nanti akan di jemput oleh isna.."
"Memangnya ada apa kek...? Kamu dan isna harus mencari keturunan kaeros dan bayar dia untuk membunuh dawih..!"
"Kaeros siapa dia..?"
"Wajar saja kamu tidak tau karena kamu cuman manusia biasa, kaeros adalah pembunuh berdarah dingin kita bisa membayarnya untuk membunuh dawih..."
"Bagaimana jika kaeros kalah.. maksudku keturunan kaeros kalah.."
"Tidak Akan walaupun dawih kuat, tetapi kaeros jauh lebih kuat, apa kamu tau bahkan sebelum kedipan mata kaeros mampu mengoyak leher targetnya dengan belati hitam yang Kabarnya mampu menebas besi sekalipun..."
"Kalau begitu aku siap mencari kaeros itu! tidak maksudku keturunanya..!" ucap adinda sambil berdiri.
"Tunggu isna menjemputmu...! Lebih baik kita kehilangan banyak harta dari pada menyerahkanmu pada bajingan dawih itu..!"
***
Sementara itu seorang pria paruh baya berkulit hitam dengan jenggot dan kumis nampak di pinggang pria tersebut terselip sebuah golok, pria tersebut adalah dawih.
Dawih merupakan seorang pria paruh baya yang memiliki kesaktian sangat tinggi dia terkenal karena pusaka goloknya. Dawih juga yang ingin menjadikan adinda sebagai istrinya.
"Tuan ada berita besar..!" Ucap salah satu pelayan berjas.
"Kenapa dengan adinda..?" Tanya dawih.
"Bukan tentang nona adinda tuan, tetapi berita kematian heri, di leher heri terdapat tanda k tanda yang sering di tinggalkan kaeros pembunuh berdarah dingin itu.."
"Kaeros..? Tidak mungkin dia masih hidup..! Bisa saja orang yang membunuh heri hanya terobsesi dengan kaeros dan mengikuti caranya meninggalkan jejak k di leher korbanya.."
"Tadinya aku juga berfikir begitu tuan. tetapi! Tanda tersebut benar benar sangat mirip dari tanda yang di buat kaeros.. aku berfikir bahwa pembunuh yang membunuh heri adalah cucu kaeros atau keturunan kaeros itu sendiri yang di ajarkan langsung oleh kaeros dalam teknik membunuh.."
"Menarik..!! Kirim dirman cari tahu tentang keberadaan kaeros, siapa tahu suatu saat aku membutuhkan jasanya.."
"Baik tuan..!!"
***
Waktu berjalan cepat, tidak terasa pagi telah tiba begitu saja.
Seperti biasa sugi sarapan sambil menonton televisi, dengan kaki tingkring dan wajah menjengkelkanya.
Tidak akan ada yang mennyangka bahwa seorang pemuda yang tinggal di toko boneka di jalan sudirman adalah pemilik boneka kaeros yang membuat dunia bawah gempar, pasalnya boneka kaeros meninggalkan jejak k di leher korbannya.
Sugi juga tidak tahu jika bonekanya membuat gempar dunia bawah. Jika sugi tau, sugi akan langsung mengambil boneka kaeros di gudang, dan langsung menjualnya dengan harga milyaran bahkan triliunan.
Setelah sarapan paginya selesai, sugi membuka toko bonekanya. Seperti biasa toko boneka sugi sangat sepi sama sekali tidak ada pengunjung.
Karena sepi tidak ada pembeli sugi memilih bermain seruling, untuk mengisi waktu bosanya.
***
Sementara itu di kediaman tugimen yang ada di mijen, kedatangan tamu yaitu nona muda adinda dari keluarga cokrodinoto, dan isna orang kepercayaan kakek wiran mantan kepala keluarga cokrodinoto.
Begitu adinda dan isna keluar para anak buah dari tugimen langsung melongo melihat kecantikan adinda, dan isna. adinda berpakaian gaun berwarna ungu terlihat sangat anggun, dan isna berpakaian kantoran dengan kaca mata hitam bertengger di hidungnya.
"Selamat datang di rumah bos tugimen, ada apa nona adinda mengunjungi kediaman tuan tugimen.." tanya ciplek sambil sedikit membungkuk.
Bagaimanapun di depanya adalah adinda nona muda keluarga cokrodinoto jika ciplek memprovokasi, bukan cuman dirinya saja yang akan mati tetapi seluruh keluarganya, dan kelompok mafia tugimen.
"Kami mencari bos kalian apa bos kalian ada di dalam..?" Tanya isna hawa menekan keluar dari dalam tubuh isna dan di fokuskan pada ciplek.
"Bos ada di dalam silahkan masuk nona adinda dan nona isna.." ucap ciplek dengan kaki gemetar menahan ketakutan.
Adinda dan isna kemudian berjalan ke arah pintu.
"Hftttt..!! hampir saja aku mati..., benar benar mengerikan!" Ucap ciplek sambil tubuhnya merosot ke lantai.
Wajar saja ciplek berkata begitu, karena di dalam dunia bawah nyawa sama sekali tidak berharga.
Klo di hutan ada boneka harimau ama siluman kapal yg td dilepas ama Sugi. Maaf klo aku sok tau😁.