Keisha Anastasia Raharjo, dia tidak pernah mengira bahwa di tempat kerjanya yang baru harus terlibat dengan bocah kecil berusia 5 tahun dan ayahnya.
" Hi Mommy! Mommy tantik, jadi mommy Ale ja ya? talau jadi mommy Ale, Mommy nda halus dimalahin Daddy."
" Maaf sayang, Kakak nggak bisa jadi mommy nya Ale."
Bukan hanya sekali itu saja Aleika meminta Keisha untuk jadi ibunya. Bahkan Ale secara terang-terangan meminta kepada sang daddy untuk menjadikan Keisha ibunya.
Entah bagaimana Keisha bisa membuat hati Ale terpaut begitu.
" Kamu sengaja ya deketin anakku biar bisa menarik perhatianku," ucap daddy nya Ale.
" T-tidak Pak, saya tidak pernah punya tujuan demikian."
Keisha yang mencari kerja ditempat lain untuk bisa lepas dari hal-hal demikian, kali ini malah dia terlibat sesuatu yang lebih mengejutkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hi Mom! 11
" Lho Aloy, Nona Ale dimana?"
" Laah tadi di sini, aduh mampus aku. Tadi aku lagi transfer uang ke adik aku bentaran doang padahal. Sialan, abis udah ini kalau ketahuan Pak Bos."
Bety tampak panik dan tidak percaya bahwa ale sudah tidak terlihat di pandangan matanya. Dia baru saja pergi sejenak ke pantry untuk menyeduh susu karena Ale yang meminta. Kebetulan sekali galon air di ruangan tersebut habis. Tapi saat kembali, dia hanya melihat Aloy di sana dan tidak menemukan nona nya.
Keduanya sangat kebingungan, namun mereka harus bersikap tenang. Mereka kemudian membagi tugas, Bety mencari di ruangan tersebut dan Aloy mencari di luar.
Sebenarnya Aloy tidak pernah lalai begini. Dia benar-benar hanya memalingkan wajahnya sebentar karena sang adik menghubunginya dan mengatakan butuh uang segera.
" Duh Non Ale ada di mana?"
Aloy benar-benar takut, meksipun ini masih gedung BHP akan tetapi kehilangan Ale dalam pandangannya berarti pekerjaannya akan dinilai tidak kompeten.
Aloy bertanya kepada semua orang yang ia temui, apakah mereka melihat sang nona. Banyak yang berkata tidak melihat tapi beruntungnya ada satu yang melihatnya.
" Yakin kamu lihat Non Ale keluar?"
" Iya aku lihat tadi dia keluar. Lha ku pikir kamu ada di sana makanya nggak aku ikutin non nya."
Plak!
Aloy menepuk keningnya menggunakan tangan dengan begitu keras. Ia kemudian berlari menuju ke luar gedung BHP. Aloy sedikit lega karena dia sudah melihat sosok Ale. Namun kelegaannya itu ternyata tidak berlangsung lama. Pasalnya Ale tiba-tiba berlari.
" Non! Non Ale!"
Bruuk
" Dek kamu Nggak apa-apa?"
" Eh tatak tantik, iyah atu nda apa-apa. Matasi ya udah nolongin Ale. Ampil aja Ale jatuh kena motor. Sebenalnya ini salah Ale sih talena Ale nda hati-hati."
Fyuuuh
Aloy bernafas lega, meskipun bukan dia yang menangkap tubuh Ale, namun dia benar-benar merasa lega pasalnya Ale tidak terluka. Aloy berjalan cepat untuk menggendong Ale. Tak lupa ia juga mengucapkan terimakasih kepada orang yang menolong.
" Makasih ya Mbak udah nangkep Nona saya."
" Sama-sama Mas. Kalau begitu saya permisi."
" Tatak tunggu, Tatak namanya sapa. Ah iya tayanya Tatak telluka, tadi Ale lihat tangan Tatak lecet."
Ale minta diturunkan dari gendongan Aloy, dia lalu menghampiri orang yang sudah menolongnya. Bukan hanya itu, Ale juga meraih tangannya."
" Nah tan, telluka. Ayo itut Ale, bial Ale obatin dulu. Nama tatak?"
" Keisha, nama Kakak adalah Keisha."
" Ughh nama peltamanya tenapa halus huluf t sih. Eh atu boleh panggil Tatak Sha aja nda?"
Keisha tersenyum, ia sungguh gemas dengan setiap tingkah bocah yang ia tolong. Nama bocah itu Ale, begitu dia dipanggil.
Ya, orang yang menangkap Ale adalah Keisha. Dia berlari dengan menjatuhkan tas nya lebih dulu ketika melihat Ale berlalu ke arah jalan. Meskipun depan gedung bukanlah jalan raya melainkan jalan yang dilintasi oleh kendaraan yang menurunkan orang untuk masuk Lobi, tapi tetap saja bahaya bagi anak kecil untuk melintas sendiri.
Keisha kemudian melihat tangannya, ternyata memang ada lecet di sana. Mungkin karena dia tadi menggunakan tangannya untuk menyangga tubuhnya sendiri yang terhuyung dan hampir jatuh.
" Ini Kakak nggak kenapa-napa kok. Jadi Ale nggak perlu khawatir. Nanti kalau udah sampai rumah langsung diobati."
" Oh nda bisa, setalang aja. Ale juga mau membalas tebaitan olang yang udah nolong Ale. Ayook itut Ale."
Keisha sebenarnya ingin menolak, namun dia tidak sampai hati menolak tawaran gadis kecil itu.
Pada akhirnya Keisha mengikuti Ale. bocah itu menggandeng tangan Keisha dan membawanya ke ruangannya. Semua orang yang berpapasan dengan mereka, menatap dengan penuh tanya.
Tatapan-tatapan penuh rasa ingin tahu jelas sekali tergambar di wajah mereka terlebih para wanita. Dan tiba-tiba Ale memiliki sebuah ide. Ide yang membuat kehebohan sejagad BHP.
" Jangan liat-liat. Ini Mommy aku."
" Apa?"
Aloy kaget, Keisha pun kaget dan semua orang juga ikutan kaget saat mendengar ucapan Ale. Sedangkan Ale, bocah kecil itu hanya tersenyum dengan puas.
" A-ale, kenapa bicara begitu. Nanti orang bisa salah paham. Kakak juga bukan Mommy nya Ale. Nanti kalau Mommy beneran Ale denger sedih lho."
" Ehh, Ale nda punya Mommy kok. Dan tenang aja, nda atan ada yang sedih juga. Ayo masuk, nanti bial Ale obati."
Degh!
Dada Keisha berdegup kencang, rasanya sedih mendengar anak sekecil itu berkata demikian. Tapi bukan berarti dia setuju untuk disalah pahami begitu. Dia datang kesini hanya untuk wawancara kerja demi mendapatkan pekerjaan, bukannya untuk mendapat panggilan ibu dari anak yang baru saja ia kenal. Ia pun juga tidak tahu anak siapa sebenarnya Ale ini.
Keisha menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. Ia bingung, sangat bingung. Apa alasan anak itu memanggilnya demikian.
Sesi pengobatan yang dilakukan oleh Sus Bety pun berjalan dengan cepat. Keisha kemudian buru-buru pergi, namun oleh Ale diminta tunggu. Ale menyuruh Aloy untuk mengantarkan Keisha.
" Nggak perlu sayang, Kakak bisa pulang sendiri."
" Oho nda bisa Mommy, bahaya talau Mommy pulang sendili. Jadi biar Om Aloy yang mengantaltan Mommy. Ote Om?"
" Ote Non. Mari Mbak Keisha saya antarkan. Ini sudah jadi perintah Nona saya, jadi saya harus melakukannya."
" Baiklah kalau gitu. Makasih ya Mas, makasih juga Ale, dan Mbak Bety untuk obatnya."
Tap tap tap
Ckleek
Klaak
Fyuuuh
Ale menghela nafasnya, bocah sekecil itu sudah menghela nafasnya panjang seolah memiliki beban yang begitu berat.
" Non, Sus bingung deh. Kenapa Non Ale manggil Mbak Keisha jadi mommy. Bukannya Non Ale baru kenal ya sama Mbak Keisha."
" Ehmm, sebenelnya Ale seditit culang sih. Ale tadi manggil gitu talena bial pala wanita di kantol Daddy nda lagi detetin Ale lagi. Ale tau tok, meleta detetin Ale talena suta sama Daddy. Nah Tatak Sha Ale jadiin tameng. Tapi ... "
Kalimat penjelasan Ale menggantung. Sebenarnya memang itu alasan utama Ale memanggil mommy pada Keisha. Namun entah mengapa dia merasa bersalah.
Yang pasti pelukan Keisha tadi sangat hangat, rasanya seperti dipeluk oleh Oma. Selama ini banyak wanita yang mendekati Gael juga mencoba memeluk Ale dan bicara lembut padanya. Akan tetapi Ale tidak merasakan kehangatan sama sekali. Dia tidak merasa nyaman seperti saat oma nya memeluknya.
Dan Keisha, Keisha sungguh berbeda. Pelukan Keisha terasa hangat dan juga nyaman. Maka dari itu ide Ale muncul. Ale memanggil mommy pada Keisha saat semua mata memandang mereka.
" Ehmmm, atu salah sih. Talau tetemu lagi atu atan minta maaf. Tapi tok lasanya seneng ya pas manggil Tatak Sha dengan sebutan Mommy. Apa atu panggil begitu telus aja tali ya?"
TBC
author bener bener canggih deh...😄
Daddy Gael dan Ale datang tepat waktu 😂
nah tuh lihat Fiery, sainganmu sangat berat jadi mundur aja
Lanjut thor up-nya 😘😘😘💪🏻💪🏻💪🏻
Kalau pengin gak penasaran ya temuin saja besok sama2....
Paling Gael minta bayarannya adalah Ayu dan Bram menjauh sejauh-jauhnya dari hidup Ale-Gael. Dan tidak boleh kembali lagi ke tanah air apapun yang terjadi. Entah itu nanti mendulang kesuksesan atau kegagalan.
Setelah Gael memberi sokongan pada Ayu untuk terakhir kalinya. Jadi besok2 tak ada lagi ya......