NovelToon NovelToon
Bissmillah Cinta

Bissmillah Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Enemy to Lovers / Saudara palsu
Popularitas:870.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Andreane

Tak sekedar menambatkan hati pada seseorang, kisah cinta yang bahkan mampu menitahnya menuju jannah.

Juna, harus menerima sebuah tulah karena rasa bencinya terhadap adik angkat.

Kisah benci menjadi cinta?

Suatu keadaanlah yang berhasil memutarbalikkan perasaannya.

Bissmillah cinta, tak sekedar melabuhkan hati pada seseorang, kisah benci jadi cinta yang mampu memapahnya hingga ke surga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

"Hari ini mungkin milik Azizah, ada saatnya giliranmu juga seperti dia. Jadi jangan sedih"

"Maksud mas apa?" Tanya Yura. Seakan-akan Juna tahu persis perasaan Yura saat ini.

"Lupakan pria kurang waras itu! Lihatlah, dalam situasi seperti ini saja sempat-sempatnya dia melirikmu. Bagus kamu pakai cadar, kalau tidak dia akan tahu seperti apa tampilan wajahmu"

"Jaga mulut mas, seolah hanya mas manusia tanpa cela. Cukup aku saja yang mas bully, jangan lakukan itu ke orang lain lagi"

"Yang lalu biarlah berlalu, kita hidup di masa sekarang, bukan di masa lampau" Celetuk Juna.

"Mas ini ngomong apa, si. Nggak jelas dari tadi" Yura menggelengkan kepala ringan.

"Aku buli kamu kapan? Dulu, kan? Sekarang? Apa aku ada buli kamu?"

Yura menelan ludahnya. Benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan Juna yang kian hari kian aneh.

"Malik itu kalau waras, dia nggak akan menjadikan kalian saingan, Malik itu kalau otaknya mikir, nggak akan nemuin kalian di waktu yang sama"

"Nggak usah bahas itu, ini sekarang, bukan hari yang lalu" Balas Yura.

Juna tersenyum miring mendengarnya.

"Nggak usah ngomong terus, dia mau baca Ar-Rahman, dengarkan suaranya, pasti merdu. Pria langka dan limited edition, tapi sayang nggak waras"

"Mas_"

"Stttt,,, diam!" Kata Juna, memenggal ucapan Yura seraya menempelkan jari telunjuk di mulutnya. Kode supaya Yura tak lagi mendebat.

Yura sendiri mencebik dalam hati, lengkap dengan lirikan sebal mengarah ke pria yang menampilkan raut santai. Sungguh, Yura benar-benar kehabisan kata-kata.

***

Sekian detik berlalu, suasana mendadak hening, namun terasa menenangkan. Para hadirin yang menyaksikan ijab qobul, dengan khusyu mendengar lantunan surah Ar-Rahman dari mempelai pria.

Yura tahu betul kalau Azizah memang ingin sekali di pinang dengan bacaan Ar-Rahman. Beruntung keinginannya terkabul, dia mendapatkan pria yang benar-benar bisa, bahkan hafal di luar kepala mengenai surah yang menjelaskan tentang nikmat serta kasih sayang tak terhingga dari Allah SWT.

Hati Yura mencelos, terpesona dengan suara merdu yang keluar dari mulut Malik, namun tak serta merta membuatnya cemburu, menyesal atau sakit hati. Dia lebih senang melihat sahabatnya bahagia.

Reflek bibirnya tersungging, matanya tanpa sadar meneteskan air mata.

Mendengar lantunan dari ayat suci Al-qur'an, memang selalu membuat Yura merasa tenang. Saking tenangnya, dia sampai menangis. Apalagi dia paham betul dengan isi kandungan dari surah tersebut.

"Fabiayyi alaa irobbikuma tukadziban" Suara merdu milik Malik.

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.

Tak terasa bacaan indah itu pun selesai, padahal Yura begitu hanyut dan sangat menikmatinya, bukan karena suara Malik, tapi penggalan dan makna dari surah Ar-Rahman memang selalu menyentuh hatinya.

"Selamat ya, Zah. Aku bahagia melihatmu menikah" Yura memeluk Zizah.

"Makasih, Ra. Aku nggak merasa menang darimu, aku doakan kamu mendapatkan laki-laki paling baik yang ada di dunia ini"

"Aamiin" Balas Yura sembari mengusap punggung Azizah pelan.

"Semoga segera menyusul, Ra"

"Insya Allah" Sahut Yura. "Semoga menjadi keluarga yang tentram, penuh kasih sayang, dan selalu di rahmati. Semoga pernikahanmu menjadi ladang pahala dan amal jariyah untukmu dan suamimu"

"aamiin, terimakasih sekali lagi, Yura. Aku menyayangimu"

"Aku juga" Pelukan mereka terurai. Yura beralih memberikan selamat pada Malik. Karena wajahnya tersembunyi di balik cadar, Malik benar-benar tak tahu bagaimana reaksi Yura.

"Selamat, akhi" Yura menangkupkan tangannya di dada.

Hanya itu yang mampu Yura katakan, sebab hatinya masih belum sepenuhnya pulih.

1
Dewi Nafisah
komunikasi yang patut dicontoh untuk pasangan suami istri. good.
Rika
Luar biasa
Dewi Kasinji
kalo smpai keluarganya nuntut , apa dasarnya coba ... kan gak ada yg nyuruh juga dia ngejar di Juna
Dewi Kasinji
Alhamdulillah kalo mbak dini masih dikasih hidayah kesadaran ...
Dewi Kasinji
makanya mbak dini jadi org jangan dipupukin penyakit hatinya
Ranny
yg pastinya itu Yura hamil kan Thor 🤭 karena cuma author yg bisa buat Yura hamil ya nggak 😄😄😄
Retno Widiyati
Luar biasa
Anne
salah nulis berarti..
Ranny
author aku tuh heran ya kok sdh lebih dr satu setengah tahun yg lalu tapi usia Yura tetap 22 thn dan Juna 26 thn tak bertambah satu thn ya 🙄🤭
Ranny
anak mantu sialan lu Dini sombong kali ya diri mu 🤦🏻‍♀️
Ranny
Sindi Sindi bisa jadi itu semua cerminan hidupmu kali ya....🙄
Dewi Kasinji
haduh mbak Yura sok sokan menikah harus karna cinta katanya ... la dia sama Hasan ada cinta kah ... kan enggak ... CK ck ck
Dewi Kasinji
Luar biasa
Dewi Kasinji
memang banyak orang yg hanya bisa maedo kak dan julidin org lain. gpp kak masih banyak yg suka tulisan mu . semakin semangat 😘😘😘
Dewi Kasinji
bener banget kata mas Juna , sok iyes banget tu di Malik ... kyk paling wow aza . hadewww
Ranny
teman kok nusuk dari belakang 🤦🏻‍♀️
Ranny
jangan salah ya...karena di tolak sama Yura akhirnya Malik memilih Azizah yg hanya jadi pelarian nya saja 😄😄😄
Dewi Kasinji
hadeww ternyata wanita munafik ...
Ranny
wanita seperti Azizah tdk bisa di jadikan sahabat yg baik karena sifatnya yg suka menikung sahabat sendiri sebab sahabat yg baik itu seharusnya saling mendukung /Puke/
Aghnia Raina
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!