NovelToon NovelToon
Anak Tersembunyi Sang Kapten

Anak Tersembunyi Sang Kapten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Tentara / Menikahi tentara / Cinta Lansia / Tamat
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Deyulia

Juara 1 YAAW 2025 periode 1 kategori 2

Setelah lulus SMA, Syafana menikah siri dengan kekasihnya yang baru saja lulus Bintara TNI-AD. Sebagai pengikat bahwa Dallas dan Syafana sudah memiliki ikatan sah. Pernikahan itu dirahasiakan dari tetangga maupun kedinasan.

Baru beberapa hari pernikahan siri itu digelar, terpaksa Dallas harus mengikuti pendidikan selama lima bulan serta masa dinas dua tahun. Mereka berpisah untuk sementara.

"Nanti setelah Kakak selesai pendidikan dan masa dinas dua tahun, kakak janji akan membawa pernikahan kita menjadi pernikahan yang tercatat di kedinasan," janji Dallas.

"Kak Dallas janji, harus jaga hati," balas Syafana.

Namun baru sebulan masa pendidikan, Dallas tiba-tiba saja menalak cerai Syafana. Syafana hilang kata-kata, sembari melepas Hp nya ke ubin, tangan Syafana mengusap perutnya yang kini sudah ditumbuhi janin. Tangis Syafana pecah seketika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Dallas Terus Terang

     Syafa buru-buru meraih sudut matanya dengan kelingkingnya, ia tidak mau meneteskan air mata di depan laki-laki yang dulu telah menorehkan luka.

     "Kabar aku baik. Seperti yang Kak Dallas lihat saat ini. Eh, maaf, maksud aku seperti yang saat ini Pak Dallas lihat." Jawaban itu menyusul setelah perasaan Syafana mulai terkendali.

     Dallas tersenyum, sebuah senyuman manis yang sering ia berikan untuk Syafana. Masih sama senyumannya, tidak pernah sedikitpun berubah. Apakah selama tidak bersamanya, Dallas pun selalu tersenyum seperti itu?

     "Kamu masih sama seperti dulu, cantik dan anggun," puji Dallas membuat Syafana tidak karuan. Dia tidak ingin menerima kalimat basa-basi apapun, kecuali berbicara pada inti permasalahan yang ingin dibicarakan Dallas apa.

     Tapi, saat ini penampilan luar Syafana, sedang ia bangun sebuah image wanita yang tegar dan tenang. Sementara di dalam hatinya menggebu-gebu, ingin mengatakan semua unek-uneknya dimasa lalu sampai Dallas mengelus dadanya kalau bisa.

     "Terimakasih, tapi aku tidak sedang ingin dipuji. Tidak pantas seorang lelaki milik orang lain memuji perempuan lain, bukankah seperti itu Pak Dallas?" balas Syafana masih memperlihatkan sikap tenang. Syafana juga pura-pura belum tahu kalau Dallas sudah bercerai.

     Dallas terkejut, dugaannya Syafana belum tahu kalau dia sudah berpisah dari istrinya lima tahun lalu.

     "Apakah bapak dan ibu tidak bercerita kalau kakak sudah tidak memiliki pasangan?" sela Dallas sembari mencuri tatap ke arah Syafana yang selalu menunduk.

     Syafana menggeleng dan itu bohong. Syafana sengaja, agar Dallas tidak merasa selama ini sudah menjadi topik pembicaraan kedua orang tuanya.

     "Sya, sebaiknya kita makan dulu. Kamu tentu sudah ingin menikmati makanan di tengah-tengah pemandangan sawah seperti ini, kan?" Dallas mengalihkan topik dengan mengajak Syafana makan, karena kedua pelayan tadi sudah datang dengan hidangan pesanannya.

     Dallas cukup terkejut, rupanya menu paling spesial di kafe saung ini sebanyak itu. Menu khas sunda yang sepertinya dihidangkan semua. Kalau hanya untuk dua orang, sepertinya semua menu itu tidak akan habis. Harusnya menu spesial kafe ini dinikmati oleh satu keluarga.

     Tanpa menunggu Syafana harus menolak, Dallas dengan cepat meraih piring rotan yang di atasnya sudah dialasi daun pisang. Dallas menuangkan nasi liwet yang wanginya awur-awuran. Cumi bakar, sambal leunca, sudah dituang di atasnya. Sebenarnya Dallas masih ingin menuangkan yang lain seperti menu khas sunda lainnya, tapi ia pikir Syafa pasti sudah sering memakannya, sehingga ia hanya menaruh cumi bakar madu dan sambal leunca andalan saung ini di piring Syafa.

     Dalllas meletakkan piring rotan itu tepat di depan Syafa. Syafa terkejut, ia memang sejak tadi tidak akan makan, tapi Dallas tiba-tiba meletakkan piring rotan di depannya.

     "Tapi, aku tidak akan makan," ucap Syafa menolak.

     "Tidak baik menolak makanan yang sudah di depan mata kita. Ayolah. Anggap saja ini permintaan aku untuk kali ini saja," pintanya sembari menatap Syafana. Syafana terpaksa mengangguk untuk menghindarkan tatapan Dallas.

     Mereka makan dalam diam. Tidak ada yang berbicara satu sama lain, selain Dallas sibuk menyuap sembari menikmati wajah cantiknya sang wanita. Dallas ingin merengkuh wajah itu, yang sudah bisa dia tebak, saat ini hanya sedang berpura-pura tegar dan kuat.

     Tidak berapa lama, Syafana menyudahi makannya. Di sela suapan makannya, pikirannya tidak fokus pada makanan yang sedang ia nikmati. Syafana sejak tadi hanya berpikir tentang bagaimana caranya ia memberikan jawaban apabila Dallas mempertanyakan darah dagingnya.

     "Kenapa makannya sedikit, Dek?" Dallas menyayangkan Syafana yang tidak menikmati hidangan di piringnya.

     "Sudah aku bilang, aku memang tidak akan makan, tadi," jawabnya itu lagi. Dallas pun mengakhiri makannya, ia segera memanggil pelayan. Sisa makanan yang masih banyak itu, dia suruh pelayan bungkus untuk dibawa ke rumah. Sayang banget apabila ditinggalkan.

     Meja lesehan itu sudah bersih, hanya menyisakan air kelapa sisa tadi masih teronggok di tempatnya. Suasana hening, hanya deburan angin sawah yang sayup-sayup, sesekali menerpa wajah.

     Syafana kembali dilanda tidak karuan, dia tidak mau memulai lagi untuk bicara. Sebab dadanya sudah mulai sesak oleh kepura-puraan tegar.

     "Dek, bisa kita mulai bicara dari hati ke hati? Aku ingin menjelaskan sesuatu. Tapi aku mohon dengarkan sampai aku selesai bicara. Setelah aku selesai, aku serahkan penilaianmu terhadapku apa saja. Yang jelas aku sudah berusaha mengatakan yang sebenarnya." Dallas memulai dengan meminta syarat supaya ia menyelesaikan ceritanya.

     "Katakanlah, apa yang mau Pak Dallas katakan," ucap Syafa mempersilahkan, meskipun suaranya sedikit kurang enak didengar. Sapaan Pak Dallas terasa aneh untuk Dallas.

     Dallas mulai bercerita. Di sini dia berkata yang sejujur-jujurnya tentang masa lalu dan tentang kenapa ia tiba-tiba menalak Syafana di telpon secara mendadak kala itu.

     Tarikan nafas dalam sebagai jeda, sesekali Dallas lakukan. Ia melanjutkan lagi ceritanya sampai Syafana benar-benar mendengar inti cerita dari awal sampai akhir. Sudut mata Dallas berair setelah ia menyudahi ceritanya, perlahan ia meraih jemari Syafana yang tergerai tanpa sengaja di meja.

     Syafana terkejut, ia yang tadi larut dalam alur cerita yang disajikan Dallas, tiba-tiba tersadar. Ia perlahan menarik jemari itu dari genggaman Dallas. Syafana tidak mampu berkata-kata, dia bingung dari mana ia harus menanggapi semua cerita Dallas yang hampir memakan waktu kurang lebih satu jam.

     "Andai aku diberi kesempatan untuk bisa mengembalikan kebahagiaanmu yang dahulu aku renggut, alangkah senangnya hatiku. Berikan aku kesempatan Sya, untuk bisa membahagiakanmu, mengembalikan keceriaanmu yang hilang. Aku sungguh merasa dalam kehampaan setelah menalakmu. Hari-hariku tidak pernah ada bahagia dan senyuman. Aku tahu Tuhan sedang mengganjar aku dengan hukuman yang setimpal, sehingga hidupku tidak pernah menemui warnanya setelah aku dipaksa keadaan untuk melepaskanmu," tutur Dallas lagi diiringi tetesan air mata yang entah kenapa tidak bisa dia bendung lagi.

     Syafana tidak bersuara, yang ingin ia lakukan saat ini adalah menangis.

     "Sya, tentang kabar yang ingin kamu sampaikan saat itu, apakah benar kamu mengandung? Jika benar kamu mengandung, aku mohon ijinkan aku untuk bisa mencurahkan kasih sayangku disisa usiaku ini untuk darah dagingku. Aku takut, aku tidak punya kesempatan lagi untuk menumpahkan kasih sayang padanya, sementara semasa hidupnya dia tidak tahu aku ini papanya," lanjut Dallas lagi.

     Syafana mendongak dan berusaha mengusap air matanya di sudut mata. "A~aku tidak sedang me~mengandung saat itu. Jadi, Kak Dallas tidak ada kewajiban setelah menalak aku," ucapnya bergetar. Syafana sengaja berbohong, dan ia berharap Dallas mempercayainya. Syafana belum siap saja, seandainya tiba-tiba Dallas berusaha menguasai Sakala secara membabi buta, maka ia memilih untuk berbohong.

     "Kamu bohong, Sya," sangkalnya sembari menatap Syafana yang kini mulai beringsut dan membalikkan badan. Syafana tiba-tiba tidak bisa menahan lagi tangisnya di sana.

1
Dian Soedarminto
Luar biasa
🌹🪴eiv🪴🌹
teraduk-aduk perasaanku 🤭😁
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
Lina Zascia Amandia: Masya Allah, trmksh juga Kak sudah mampir. Lanjut ke kisah yg lain ya...
total 1 replies
🌹🪴eiv🪴🌹
sajena..........(adegan snjeli n Rahul 🤣)💃💃💃💃💃
Lina Zascia Amandia: Wkwkwkwwk
total 1 replies
🌹🪴eiv🪴🌹
kayaknya plng nanti Syafa harus ke RS,periksa jantung 🤣🤣
🌹🪴eiv🪴🌹
si othor lupa piye,kan udah sarapan nasgor aneka toping 🤣
Lina Zascia Amandia: Oh iya ya? Nanti Othor cek lagi ya... 😄😄😄🙏🙏🙏
total 1 replies
🌹🪴eiv🪴🌹
sebel sama author bikin aku nangis 😭😭
Lina Zascia Amandia: Hehehhe.... maaf ya Kak... lanjut ya... 🙏🙏🙏😄😄😄🥰🥰🥰
total 1 replies
🌹🪴eiv🪴🌹
bila dalas tidak men-talak safana pasti alur ceritanya beda 🤣
balas Budi....... kasian Budi jadi kambing hitam 🤧
chika aprilia zubaidah
ortunya dallas yg harus minta maaf, sujud2 sm cucunya walau itu ortu tp durhaka sm anak cucu
🌹🪴eiv🪴🌹
nich ya cowok kalo di awal kata2 manis,, puih... sebenarnya racun yg dia beri

tetanggaku sudah pamer2 pacar anaknya polisi sayang ortu nanti kalo nikah umroh bareng ber 6, 🤣🤣🤣🤣
eh hilang helm full face yg baru di beli kakanya 2 pula (pinjam terus ngilang)
🌹🪴eiv🪴🌹
eh minta di seblak nich otaknya 🤧
Endang Supriati
cerita norakkkk
Lina Zascia Amandia: Hehehehe.... gak boleh gitu Kakak cantik. Maaf, sy hanya bisa menyajikan cerita norak buat Kakak. Sehat selalu... 💪💪💪
total 1 replies
Endang Supriati
ngenrs amat si syafa janda jelek,gembrit,kusam,miskin,kere sampai 19 thn jd janda kaga laku.giginya tonggos,mukanya bulat temben kaya bakpau,pendek,buntet.
Lina Zascia Amandia: Wkwkkwkkwkw.... gitu amat, nanti Syafa nangis lho...
total 1 replies
Endang Supriati
harusnya kasoh tahu tololllll, biar engga jd tuh tunangannya.
Baru Bikin
lajukan ceritanga
Lena Sari
ayo Dallas...berjuang terus dapatkan hari mama sakala
Maryami
senangatttttttt
Lina Zascia Amandia: Mksh Bun.... semangat juga buat Bunda
... 💪💪💪
total 1 replies
Maryami
sukses sll
Maryami
💪💪💪🦾🦾🦾🦾🦾👍👍👍👍💕💕💕💕
Maryami
semanhat thor, smg makin sukses
Maryami
trm ksh thor, aku suka alur ceritamu
Lina Zascia Amandia: Makasih Bun... Senang bgt ada pembaca yg baca smp selesai. Eh ngomong2 sy panggil Bunda atau Kakak ya? 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!