NovelToon NovelToon
The Mystery Of Life: SECRET PORTAL

The Mystery Of Life: SECRET PORTAL

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Dunia Lain / Cinta Murni / Fantasi Wanita
Popularitas:478
Nilai: 5
Nama Author: Carmellia Amoreia

Seorang gadis bernama Sheritta yang bekerja di sebuah toko pastrynya bersama dengan kedua orang temannya yaitu Ethelia dan Vienna yang juga membantunya untuk membuka toko itu sampai akhirnya sekarang dapat berjalan dengan beberapa karyawan lainnya.

Ia menyadari pria yang lebih tua darinya 2 tahun yang merupakan langganan toko pastrynya itu ternyata adalah orang yang sama yang dulu pernah menyelamatkannya dari sebuah musibah.

Pria itu bekerja di perusahaan kosmetik yang di mana terdapat suatu rahasia yang selalu ditutup oleh perusahaan kosmetik yaitu portal yang berada di sebuah ruangan diskusi dipercaya pada zaman dulu portal itu selalu terbuka lebar dan tidak pernah tertutup.

Apakah isi dari portal itu? Bagaimana bisa terdapat portal rahasia di sana? Dan apakah kehidupannya Sheritta berubah total setelah kejadian aneh ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 7 - THE VIOLET ENERGY

Saat di RS yang sama itu juga, tiba-tiba seorang wanita dengan mengenakan pakaian atasan kemeja hijau dan bawahan celana panjang putih sambil menenteng tas totebagnya sedang berjalan ke kamar yang berbeda di ruangan ICU dan menjenguk seorang wanita yang terbaring lemah di ranjang RS itu.

Ternyata ia sedang menjenguk temannya yang koma selama 7 tahun. Ia pun duduk di sampingnya dan menaruh tasnya terlebih dahulu di sebuah kursi, lalu memegang tangan kanan temannya yang sedang koma itu dengan kedua tangannya.

Tak lama kemudian, tiba-tiba dengan perlahan muncul sedikit demi sedikit angin berwarna violet yang akhirnya lama kelamaan melaju kencang dan tidak diketahui dari mana asalnya. Selain itu suasana di ruangan sana perlahan juga semakin hangat seiring banyaknya energi violet yang masuk ke ruangan itu. Ternyata angin itu berembus ke arah wanita yang sedang koma itu karena angin itu merupakan energinya yang sudah lama terkurung di dalam cermin kakaknya.

Temannya yang tidak mengerti hal itu pun hanya bisa mengabaikannya dan memejamkan matanya untuk berdoa yang terbaik kepada wanita yang sedang koma itu. Beberapa saat setelah angin itu mereda dan hilang, tiba-tiba temannya itu pun perlahan membuka matanya dan sadar dari komanya. Ia pun menggerakkan tangan kanannya untuk mengisyaratkan kepada temannya kalau ia sudah sadar.

“Karline” panggil temannya itu dengan ekspresi wajah sedih sambil menoleh ke arah Karline dan mengelus kepalanya, serta mengeluarkan air mata secara tidak disadari.

Tidak berapa lama, terdengar suara pintu kamar terbuka dan terlihat seorang wanita tua kira-kira sekitar umur 60-an masuk ke kamar ini dengan langkah yang cepat menghampiri anaknya yang baru saja sadar dari koma itu. Lalu ia pun menangis mengetahui anaknya telah sadar, temannya pun berinisiatif untuk menenangkannya dan memberikan air kepada ibu itu.

Ibunya Karline itu pun menyadarinya dan menerimanya dengan tersenyum tipis sambil menoleh ke arah temannya Karline itu lalu ia berkata, “Terima kasih Nemilia, kamu tolong panggilin dokter ke sini ya?”

“Okee baik bu” jawab Nemilia dengan menunduk sedikit lalu dengan cepat keluar dari kamar itu untuk memanggil dokter.

...***...

Saat di RS itu juga, Virissa, Ethan, dan Zayden mengikuti rekan kerja mereka sampai ke depan ruangan ICU itu lalu seorang perawat berkata kepada mereka untuk duduk terlebih dahulu di ruang tunggu yang berada tidak jauh dari sana.

Mereka pun menurutinya, sedangkan Ethan izin pergi ke toilet dahulu sebentar. Saat Ethan berjalan menuju ke toilet, ia tak sengaja berpapasan dengan Nemilia yang ternyata adalah adiknya sendiri. Ia pun kaget dan berhenti sejenak lalu berjalan menghampiri Nemilia yang sudah berjalan melewatinya.

“Dek, kamu ngapain di sini?” tanya Ethan dari belakang

Nemilia pun berhenti dan menoleh ke arah suara itu, ia pun terkejut ternyata yang memanggilnya adalah kakak laki-lakinya sendiri, ia tidak mengira kakak laki-lakinya akan datang ke RS secara tiba-tiba lalu ia pun menjawab dengan kebingungan, “Ehh, aku lagi jenguk temanku ko, ini lagi mau manggil dokter. Kalau koko ngapain di sini?”

“Owhh kalau gitu aku akan bantu panggilkan, tadi aku juga lagi bawa rekan kerjaku ke sini karena mendadak mereka sakit di kantor” jawab Ethan dengan santai

“Owalahh, oke dehh. Koko tahu dokternya di mana?” tanya Nemilia kebingungan.

“Tahu kok santai aja, ikutin koko aja” jawab Ethan sambil menggandeng tangan adiknya lalu berjalan balik ke arah yang berlawanan bersama.

...***...

Saat di perusahaan kosmetik itu, sesampainya di lantai 48. Armelyn berjalan ke ruangan divisi keuangan itu. Tiba-tiba seorang pegawai yang mengenakan atasan kuning dan celana panjang coklat muda itu pun menghampiri Armelyn dan bertanya tentang apa yang terjadi di ruangan CEO itu, Armelyn pun tampak kebingungan melihat pegawai itu.

“Maaf, aku sama sekali tidak tahu, memang ada apa ya?” tanyaku dengan wajah bingung dan melipatkan rambutku ke belakang telinga.

“Itu ada kabar di grup umum kalau terjadi serangan di ruangan CEO itu dan mereka dibawa ke rumah sakit. Terima kasih untuk jawabannya, aku tanya ke yang lain aja” jawab pegawai itu dengan tersenyum dan membungkukkan badannya sedikit lalu kembali berjalan kembali menuju lift.

Ketika Armelyn ingin lanjut berjalan ke ruangan divisi keuangan itu, tiba-tiba lift di lantai itu terbuka dan ada seorang wanita yang keluar dari lift itu dan dengan cepat berjalan menghampiri Armelyn dan berdiri di belakang lalu menepuk pundak Armelyn.

Saat Armelyn berbalik badan dan melihat siapa yang di belakangnya, ia pun terkejut karena wanita yang memiliki rambut pendek sebahu dan mengenakan cardigan rajut merah dan pink juga setelan celana panjang rok berwarna hitam itu ternyata adalah teman satu sekolahnya dulu saat masih kecil, namun dia pindah ke luar negeri karena ada urusan keluarga. Lalu setelah kejadian itu Armelyn kehilangan kontaknya dan sudah tidak berkomunikasi lagi dengannya, alhasil ia pun tidak mengetahui kabar teman satu sekolahnya itu lagi.

“Kamu anak gadis magang yang namanya Armelyn itu ya? Ayo masuk dulu ke ruangannya, oh iya kebetulan aku ketua divisi keuangannya, Lithia. Salam kenal ya” kata Lithia sambil mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan.

“Iyaa salam kenal, kakak habis dari mana?” jawab Amerlyn sambil memberikan tangan kanannya dan berjabat dengannya.

“Aku habis ketemu ketua divisi pemasaran sebentar. Oh iya kamu jangan kaget ya kalau aku suka memanggil atau tiba-tiba menyentuh pundak dari belakang, aku memang suka begitu kok hehe” jawab Lithia sambil tersenyum lebar dan berjalan menuju ruangannya yang diikuti oleh Armelyn di sebelahnya.

Sesampainya di ruangan divisi keuangan, kakak Lithia memperkenalkan kepada semua rekan kerja di sana kalau Armelyn yang sedang bersamanya saat ini adalah seorang anak magang yang sedang diutus untuk menemaninya pergi mengikuti rapat dengan beberapa pegawai bank.

Tak lama setelah itu, kakak Lithia pun akhirnya menatap ke arah Armelyn dengan penuh harapan dan menyuruhnya untuk memperkenalkan dirinya sendiri kepada semua rekan kerjanya kak Lithia yang ada di sana. Semua rekan kerjanya dengan patuh memerhatikanku dan pada saat itu aku mulai memperkenalkan diriku dengan percaya diri.

“Hallo semuanyaa, perkenalkan namaku Armelyn Freya dan aku berumur 23 tahun. Salam kenal semuanyaa” ucapku sambil tersenyum biasa dan melambaikan kedua tanganku kepada mereka.

“Salam kenal juga” jawab salah satu rekan kerja prianya yang berada di paling belakang dengan nada suara yang gagah.

Armelyn pun langsung tersenyum lebar dan kak Lithia pun tertawa kecil setelah melihat respon dari rekan kerjanya itu.

“Okee karena sekarang sudah jam 1 siang, saya tinggal rapat sebentar ya bareng anak magang ini” pamit kakak Lithia itu sambil mengambil totebag yang berisi map dokumen penting di atas kursi dekat dia lalu kami pun langsung berjalan ke luar ruangan dan menuju ke ruangan rapat yang lokasinya tidak jauh dengan ruangan itu.

Saat Armelyn dan Lithia telah tiba di ruangan rapat itu, semua orang yang sudah hadir di sana mengenakan pakaian sopan dan rapi, mereka sedang duduk berkumpul di depan meja bundar yang berbentuk seperti lingkaran.

Sementara itu, Armelyn berjalan mengikuti kakak Lithia dari belakang dan duduk di samping kirinya. Orang yang menghadiri rapat ini kebanyakan adalah pria dan setelah beberapa menit rapat ini dimulai, Armelyn baru menyadari jika rapat kali ini membahas tentang bagaimana sistem kerja sama keuangan antara perusahaan ini dengan perusahaan bank agar dapat memecahkan masalah keuangan yang sempat terkenal di kantor beberapa waktu lalu.

Kakak Lithia mulai mengeluarkan berkas dokumennya dari dalam tas totebagnya dan memberikan Armelyn beberapa lembar dokumen untuk diberikan kepada pegawai perusahaan bank tersebut. Armelyn pun langsung menerima berkas dokumen itu dengan tersenyum dan segera beranjak dari tempatnya lalu berjalan membagikannya satu per satu.

Setelah Armeyln membagikan semua berkas dokumennya kepada para pegawai perusahaan bank, ia pun kembali dan duduk di tempat duduknya.

1
Tutie Arkan
mencoba paham mksd jln critanya tp kok seperti terjemahan krn alurnya berantakan ya...serius sih...
xyusin
seru banget kk 💪
yuk mampir kenovel aku
Kakashi Hatake
Ngga nyangka! Keren abis!
Achewalt
Endingnya puas. 🎉
_Sebx_
Bagus banget deh, bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!